Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK : IX

DEWI SYARTIKA
ALFON DWI DUDUNG MASSORA
ANDI MUTIA MUTMAINNAH
FITRIANTI C
GINA REVANA DWI APRILIA
MUH. TISAR SYAFWAN
NURUL FITRI
NURUL HILDAYANTI ILYAS
RAHMAWATI
SAMSUL RAHMAT
KASUS 9 | PENYAKIT UMUM PADA PEKERJA
Sebagian karyawan pada sebuah pabrik mebel terjadi keluhan kelainan kulit. Tiga belas
karyawan dari 2 bagian/seksi yang berdekatan pada pabrik tersebut mengalami
kelainan kulit ini, dan karyawan ini yakin bahwa kelainan kulit tersebut disebabkan
oleh debu kayu dan kondisi lingkungan kerja yang buruk, misalnya ventilasi yang jelek
atau tidak memadai dan terasa pengab/ panas. Para pekerja tersebut sangat prihatin
terhadap kelainan kulit ini karena beberapa anggota keluarga mereka juga menderita
keluhan yang sama.
Pada waktu investigasi tempat kerja menunjukkan bahwa lingkungan kerja secara
umum memuaskan. Pada pemeriksaan pekerja yang menderita. kelainan kulit
didapatkan adanya lesi papul dan tanda-tanda ekskoriasi dan adanya liang pada kulit
sela jari-jari dan permukaan fleksor dari pergelangan tangan.
Kata Sulit
Ekskoriasis : Bila garukan lebih dalam lagi, sehingga tergores sampai ujung papil,
maka akan terlihat darah yang keluar selain serum
Lesi Papul : Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, diameter < 0,5 cm,
berisi zat padat
Kalimat kunci
13 karyawan mengalami kelainan kulit 2 seksi yang berdekatan dengan area pabrik.
Kelainan kulit didapatkan adanya lesi papul dan tanda-tanda ekskoriasi dan adanya
liang pada kulit sela jari-jari dan permukaan fleksor dari pergelangan tangan
Beberapa anggota keluarga mereka juga menderita keluhan yang sama.
Pendekatan Klinis (Individu) :
7 langkah mendiagnosis penyakit akibat kerja:
Diagnosis klinis
Pajanan yang dialami
Hubungan pajanan dengan penyakit
Pajanan yang dialami cukup besar
Peranan faktor individu
Faktor lain diluar pekerjaan
Diagnosis PAK atau bukan PAK
1. Menentukan Diagnosis Klinis pada Skenario
Kelainan kulit didapatkan adanya
lesi papul
tanda-tanda ekskoriasi
adanya liang pada kulit sela jari-jari
permukaan fleksor dari pergelangan tangan
Diagnosis Deferential
Skabies
Dermatitis Kontak Iritan karena tidak menular
Eritama chrolicum migrans
Insect bite
Occupational Acne
Prurigo
Urtikaria
Skabies
Definisi : penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitasi terhadap
sarcoptes scabei var hominis
Etiologi : sarcoptes scabei var hominis
Penularan : 1. kontak langsung (skin to skin)
2. kontak tidak langsung (melalui benda)
Cardinal sign : 1. pruritus nokturnal
2. menyerang secara berkelompok
3. terdapat terowongan
4. menemukan tungau
Efloresensi : papul, pustule, erosi, dan ekskoriasi (bila di garuk)
Predileksi : sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar,
lipatan ketiak luar aerola mamma, genitalia eksterna, sekitar pusar, dan
paha bagian dalam
Pemeriksaan tambahan : 1. kerokan kulit
2. mengambil tungau dengan jarum
3. kuretase terowongan
4. ink burrow test
2. Tentukan Pajanan yang Dialami Tenaga Kerja
Melakukan anamesis pekerjaan yang lengkap :
Bagaimana kronologis dari pekerjaan itu ?
Apa yang di produksi ?
Bahan apa saja yang di produksi ?
Bagaimanakah cara kerja ?
Pajanan di tempat kerja :
Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan penyakit akibat kerja
Faktor fisik : udara lembab, ventilasi jelek, dan kondisi pengab atau panas
Faktor biologis : parasit
Faktor kimia : debu kayu
Faktor ergonomik : beban kerja
Faktor psiko-sosial : tuntutan pekerjaan
3. Hubungan Pajanan dengan Penyakit
Identifikasi pajanan yang berhubungan dengan penyakit
debu (kayu)
Hubungan gejala dengan waktu kerja
tidak dapat dinilai
Menurut pekerja, apakah keluhan ada hubungannya dengan pekerjaan ?
ada, karena dari ventilasi yang buruk dan debu dari kayu
4. Pajanan yang Dialami Cukup Besar
Jumlah pajanan ( kuantitatif / kualitatif)
Data lingkungan : ventilasi jelek
Data monitoring biologis
Hasil surveilans : dimana pada investigasi bahwa lingkungan kerja memuaskan
5. Peranan Faktor Individu
Riwayat keluarga
ada keluarga yang menderita keluhan yang sama
Riwayat atopi
tidak ada
Pengaruh terhadap pekerja lain
ada, 2 seksi yang berdekatan beberapa karyawan mengalami keluhan yang
sama
6. Faktor Lain Diluar Pekerjaan
Kebiasaan: merokok, minum kopi, minum air putih, cuci kaki sebelum tidur
Hobby : tidak ada informasi
Pekerjaan Sambilan : tidak ada informasi
7. Tentukan Diagnosis PHK atau non-PHK
Alur Menegakkan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja:

DIAGNOSIS KLINIS:

PAJANAN YANG DIALAMI:


Daftar Pajanan yang mungkin berpengaruh

HUBUNGAN ANTARA PAJANAN & PENYAKIT:


Ada/tidak ada hubungan: cocokkan dengan tabel
atau kepustakaan referensi yang ada

JUMLAH PAJANAN CUKUP:


Cukup besar, cukup lama
Data lingkungan atau data monitoring biologis

PERANAN FAKTOR INDIVIDU:


Penyakit Metabolik, Degeneratif lain

FAKTOR LAIN DILUAR PEKERJAAN:


Kebiasaan: merokok, Hobby: terpajan toksin

PENYAKIT AKIBAT KERJA BUKAN PENYAKIT AKIBAT KERJA


17 Pel. Kedokteran Okupasi- PLD08/A.S. 10/9/2017
Debu, sinar
PAJANAN matahari, bising ,
YANG suhu, parasite,
beban kerja,
DIALAMI: tuntutan pekerjaan

HUBUNGAN
ANTARA Debu, udara,
PAJANAN & kelembapan

PENYAKIT:

JUMLAH
PAJANAN Cukup besar
CUKUP:

PERANAN
FAKTOR Riwayat penyakit
INDIVIDU:

FAKTOR LAIN kebiasaan,


DILUAR merokok,
PEKERJAAN: minum kopi
Diagnosis Okupasi
Terpapar dengan debu Menyebabkan kesan
Skabies
kayu alergi

Berada dalam satu Ada riwayat ventilasi


Sanitasi kurang
kelompok yang jelek

PAHK
5 Level Pencegahan Primer
1. Health Promotion :
Menambah ventilasi di tempat kerja
Menjaga kebersihan diri
2. Spesifik Proctetion :
Menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri) pada saat kerja atau berada pada
lingkungan kerja
Membatasi bahan pajanan (debu kayu)
Pekerja rutin membersihkan diri sebelum kembali ke rumah dan mencuci pakaian
Tidak menggunakan handuk atau benda lain bersama
Rajin mandi
3. Early Diagnosis dan Prompt Treatment :
Anamnesis : keluhan utama , onset ,riwayat keluarga, riwayat
penyakit sebelumnya
Pemeriksaan fisis : lesi papul, tanda ekskoriasi, ada liang pada kulit sela-
sela jari pada permukaan flexor pergelangan tangan
Pemeriksaan penunjang : skin scrapping
Mengatasi gejala simptomatik : 1. pemberian anti-histamin
2. sulfur presipitat 4%-20% topical
4. Disability Limitation :
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
5. Rehabilition :
Menjauhkan diri dari pajanan
Tidak melakukan kontak langsung pada keluarga atau pekerja lain
Pengendalian Penyakit
Memilih teknologi pengendalian seperti eliminasi, subtitusi, engineering control,
pengendalian administratif, pelindung peralatan mesin atau pelindung diri
Menyusun program pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
berkaitan dengan risiko
Menentukan upaya monitoring terhadap lingkungan atau tempat kerja
Menentukan perlu atau tidaknya surveillance kesehatan kerja melalui pengujian
kesehatan berkala
Menyelenggarakan prosedur tanggap darurat/emergensi dan pertolongan pertama
sesuai dengan kebutuhan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai