Anda di halaman 1dari 7

LUKA PADA PEJALAN KAKI

Luka pada impak primer (Primary Impact


Injuries), yaitu benturan yang pertama
terjadi antara korban dan kendaraan.
Biasanya terlihat pada kaki, apabila bonnet
membentur kaki. Pada benturan yang
parah, dapat 'tyre mark' atau 'bonnet mark',
yang bisa membantu dalam
mengidentifikasi jenis kendaraan.
Luka karena impak sekunder (Secondary
Impact Injuries), yaitu benturan korban yang
kedua kalinya karena kendaraan. Luka ini
terjadi sebagai akibat dari benturan antara
bagian tubuh dari korban dan kendaraan.

Luka sekunder (Secondary Injuries), yaitu luka


yang terjadi setelah korban jatuh ke atas jalan.
Kadang-kadang , korban mungkin bisa
ditabrak kendaraan lain.
Crush Injuries, bila kendaraan yang menabrak
termasuk kendaraan berat maka dapat terjadi
crush injuries atau compression injuries
dimana tubuh seluruhnya hancur dan sukar
dikenali
Rolling Injuries, bila bagian bawah
kendaraan penabrak sangat rendah,tubuh
korban dapat terseret dan terputar sehingga
terjadi pengelupasan kulit dan otot yang hebat

LUKA PADA PENGEMUDI


Kepala dapat membentur kaca depan dan
mengakibatkan terbentuknya luka terpotong arah
vertical dan abrasi daerah dahi, hidung dan dagu.
'Whiplash injury' dalam bentuk fraktur dasar
tengkorak dan patah leher (hiper-ektensi/hiperfleksi). Hiper-fleksi dapat menyebabkan fraktur
atau dislokasi atlanto-occipital bagian posterior
dan mungkin terjadi penyebab kematian.
Bagian dada dapat membentur kemudi dengan
sangat keras dan menyebabkan abrasi dengan
pola khusus ataupun tidak terlihat adanya
perlukaan sama sekali.

Luka dalam:
fraktur transversal dari sternum, fraktur iga
bilateral, anterior, atau luar (fail chest).
Luka tusuk atau robek pada jaringan paru
karena fraktur iga, cedera pada jantung
('contusion', 'aortic laceration')
laserasi atau robekan hati atau limfa,
hematoma sub-scapular, kematian akibat
perdarahan intra-peritoneal
fraktur tertutup maupun terbuka dari
pergelangan tangan ataupun lengan
Fraktur patella atau femur (sewaktu lutut
membentur dashboard) serta fraktur
pergelangan kaki

'Dicing injuries' dapat terjadi jika


jedelan belakang dan samping pecah
menajdi fragmen-fragmen yang
mengenai kulit sehingga terbentuk
luka terpotong atau abrasi yang
berbentuk L dan superficial

LUKA PADA PENUMPANG


Penumpang depan
Perlukaan hampir sama dengan pengemudi, kecuali
pada penumpang yang tidak bersabuk pengaman
akan menghantam dashboard dan bukan kemudi,
sehingga tidak akan ada bentuk cetakan dari
kemudi. Dicing injuries terbentuk pada sisi kanan.
Penumpang belakang
Jika tidak bersabuk pengaman akan terlempar
kedepan, menghantam bagian belakang dari
tempat duduk depan, penumpang depan dan kaca
depan

Anda mungkin juga menyukai