Skrotum
(Hidrokel, Varikokel, Spermatokel)
Abd. Rahman
STANDAR KOMPETENSI 2
• Mampu membuat diagnosis klinik terhadap
penyakit tersebut dan menentukan rujukan
yang paling tepat bagi penanganan
selanjutnya
• Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan
ORGAN GENITALIA PRIA
1. ORGAN GENITALIA EXTERNA
• penis
• scrotum
2. ORGAN GENITALIA INTERNA
• Testis
• Saluran kelamin
(epididymis,ductus deferens
dan ductus ejaculatorius.
• Kelenjar kelamin :
1. glandula prostat
2. glandula vesicalis
3. glandula bulbourethralis
Organa genitalia pria
Scrotum
Merupakan kantong
tempat testis berada
Berfungsi untuk
melindungi/menjaga
suhu testis
Dibentuk oleh kulit,
tunika Dartos (dapat
berkontraksi), dan
subcutis
SKROTUM
1. Kulit Kulit
2. Fasc. Camper’s Fasc. Dartos
3. Fasc. Scarpa Fasc. Colles
4. App MOAE Fasc. Sperm Ext
5. MOAI M. Cremaster
6. MTA No Layer
7. Fasc. Transv Fasc.Sperm Int
8. Pre perit. Fat Areolar tissu
9. Peritonium Procc. Vaginalis
FUNIKULUS SPERMATIKUS
• Vas deferens dg A & V-nya
• Vasa spermatika interna
• Pleksus venosus pampiniformis
• Nervus dari testis & epididimis
• L.n testis & epididimis
• A. Cremasterika
• Sisa pross. Vag yg obliteasi
• Fascia funikulus spermatika
Testis, epididymis, vas deferens.
• Testis
• Epididymis
• Vas deferens
• Funiculus spermaticus
HIDROKEL
Definisi
• Penumpukan cairan yang berlebihan di antara
lapisan parietalis dan viseralis tunika
vaginalis/prosessus vaginalis.
• Normal : 2-3 ml
Etiologi
Ada 3 type hydrocele :
1.Kongenital + 6% dr kelahiran ♂
2.Idiopathic (primer) kausa tak jelas
3.Symptomatic (sekunder) akibat penyakit
lain irritasi tunica vaginalis mengeluarkan
cairan. Contoh : orkitis, epididimitis, tumor
testis, torsio testis.
Klasifikasi
• Hidrokel testis
• Hidrokel funikulus
• Hidrokel komunikan
Hydrocele testicularis mengelilingi testis
& epididimis terjadi pada ketiga type diatas
Hydrocele funicularis = funiculocele
pada funiculus spermatikus biasanya
kongenital
Hydrocele inguinalis sama seperti
hydrocele testicularis tapi disertai undesensus
testis terletak dlm canalis inguinalis/pre
pubis
Hydrocele dengan hernia inguinalis
diatasnya encystic hernia
13
b c d
14
Hydrocele Congenital
Dari proc.vaginalis yg tak
menutup
sempurna/terlambat
menutup.
Bisa semua lokalisasi
Ada hubungan dengan
rongga peritoneum
hydrocele comunicans
Kadang dengan undesensus
testis atau dengan hernia
Isinya cairan plasma yg
berasal dari cavum peritonei.
a
15
Hydrocele Idiopathatic
Yang paling sering
Kadang sampai besar sekali/Giant H.
Pembesaran pada scrotum tanpa gejala-
gejala
Penyebab tak diketahui
Biasa pada orang dewasa/tua
Biasanya H.testicularis
Cairan : Plasma : Kuning jernih
Bersifat khronis
16
Hydrocele Symptomatic
Akibat penyakit lain
Bisa bersifat akut/khronisbergantung
penyebabnya :
Orchio-epididymitis
Tumor (Ca.)
TBC
Syphilis
Filaria
Trauma
Torsio testis
17
Cairan : tergantung penyebab :
Pus seropurulent
Hemorrhagis
Plasma
BTA
18
Gambaran Klinik
21
Transluminasi Test
DIAGNOSA BANDING
Semua pembesaran scrotum
Hernia dapat didorong msk rongga perut
Tumor testis keras, nyeri (-), padat
Varicocele Bag of Warm (kantong cacing)
Hematocele trauma/tumor
Spermatocele di cranial testis berhubungan
epididimis
Gumma testis (syphilis) periksa : VDRL Kahn
Kista Morgagni kranial testis dan berhubungan
dengan testis
23
PENGOBATAN
H. Congenital
Kadang hilang spontan diabsorbsi bisa di
tunggu sp anak umur 1 th operasi
Aspirasi kecuali H.comunicans bahaya infeksi
peritoneum berulang-ulang tetap operasi
H.comunicans yang tak menutup atau dengan
hernia operasi
24
H. Idiopatik
Operasi
Pada org tua dengan keadaan jelek aspirasi
untuk kurangi ketegangan
H. Simptomatik
Pengobatan/operasi terutama ditujukan pada
penyakit penyebab
25
Teknik Operasi
1. Berkmann – Winkelmann (BW)
2. Jaboulay
3. Plication Techniques (Lord)
4. Window Operations
5. Skleroterapi
Indikasi Operasi
• Hidrokel yang besar menekan pembuluh
darah
• Indikasi kosmetik
• Hidrokel permagna terlalu berat dan
mengganggu
1. Berkmenn-Winkelmann (BW)
• Dinding dibelah
dibalik (diinsisi)
a
b
a b c
35
Anatomi
• Plexus venosus pampiniformis :
- vena-vena dari testis
- vena-vena dari epididimitid dan vas deferens
- vena-vena dari m. cremaster
Melewati anulus inguinalis internus2-3 vena
menyatu v. spermatika interna
INSIDENS
- 98% dibagian kiri ada laporan : 1-7%
kanan, 2-20% bilateral
- Jarang pada umur < 10 thn
- 10% s/d 16,5% pada ♂ muda umur 15 -25
thn
- 15% pada pria fertile
- 40% pada pria infertile
37
Etiologi
• 95 % Idiopatik (primer)
• Sekunder :Penekanan tumor
• Kelainan pembuluh darah
95% idiopatik (primer). Belum
jelas tapi karena 98% kiri diduga :
• Katup vena spermatika interna sinistra tidak
kompoten dibuktikan dengan pemeriksaan
RO, Venografi
• V.spermatika int.si.masuk tegak lurus ke
v.renalis sin.sedang yang dextra masuk
miring ke v.cava.inf.
• Tumor ginjal/retroperitoneal yang menekan
v.spermatika int.
• Kelainan lain pembuluh darah mis.
Penyempitan/penumbatan/terikat wkt operasi
lain.
39
KLASSIFIKASI
1. Menurut Perlangsungannya
- Akut obstruksi/terikat
- Khronis ini yang sering
2. Menurut Penyebabnya
- Primer tak diketahui
- sekunder obstruksi tumor
3. Menurut Gejala
- Asymptomatic
- Symptomatic gejala-gejala penyebab
(tumor), rasa sakit/ngilu-ngilu/rasa berat.
40
GAMBARAN KLINIK
• Pembesaran skrotum
• Rasa berat di testis
• Pada perabaan : teraba spt kantung berisi
cacing (Bag of warm)
• Baring menghilang atau berkurang
• Rasa sakit/ngilu-ngilu
• Ditemukan secara kebetulan, waktu check
up/periksa infertility
• Pada yang kausa penekanan
tumor/penyempitan pembuluh darah
tidak berkurang/hilang waktu baring
41
(Dikutip dari Scott hal. 314)
42
Diagnosis
• Anamnesis
• Pem. Fisik
• Secara klinis dibagi 4 grade
GRADING :
GRADE 1 : Teraba wkt berdiri sesudah
menuver valsalva mengedan
Grade 2 : Posisi berdiri terlihat dan teraba
sesudah manuver valsalva baring hilang
Grade 3 : Posisi berdiri tanpa valsalva
terlihat dan teraba dengan jelas baring
masih nampak
Grade 4 : Sama grade 3 disertai rasa berat,
ngilu-ngilu/sakit
Grade 1 & 2 ini biasa ditemukan secara
kebetulan
44
KOMPLIKASI
1. - Yang paling utama : INFERTILITY gangguan
spermatogenesis
- Sperma berkurang 26,6% dari
penderita
- Motilitas menurun 35,7%
- Bentuk abnormal + 10%
- Banyak bentuk muda + 4%
- Ejakulat berkurang
- Yang infertile total karena ada anastomosis antara
plexus venosus pampiniformis kiri & kanan
- Kalau baru unilateral sub fertile/normal
2. Hematokel karena trauma
45
PATOFISIOLOGI
DIDUGA
1. Teori temperatur ↑ akibat statis darah tidak
terbukti ada penderita : Dingin.
2. Teori hipoxia/Anomia :Stagnasi aliran darah di testis
sisa metabolisme tidak terbuang
Hipoxia/Anomia toxic metabolisme gangguan
spermatogenesis
3. Teori Hormonal : darah dari v.renalis /v.suprarenalis
v.spermatika int. plexus pampiniformis
mengandung catecolamine > banyak dari tempat
lain vaso contricti anoxia gangguan
spermatogenesis
46
PENGOBATAN Ditujukan thd infertility
1. Konservatif
Yang tak bergejala sering tak perlu tindakan
obat penenang.
Tapi : analisa sperma oligozoospermi
operasi : suami mandul operasi
Dulu : ada yang anjurkan :
- Pasang suspensoir
- Rendam/cuci air dingin pagi-sore
Yang pekerjaannya banyak resiko trauma spt
tentara,polisi,buruh kasar operasi.
47
2. Pembedahan
Memotong & mengikat v.spermatika int.
Ada beberapa teknik pendekatan :
1. Scrotal (Hanley) insisi scrotum
plexus pampiniformis dipotong/ikat
2. Inguinal Rendah (Ivanissevich)
canalis inguinalis dibuka
cabang-cabang plex.pampiniformis
dipotong dan diikat.
48
(Dikutip dari Barnes hal. 247) (Dikutip dari Scott hal. 315)
49
3. Inguinal Tinggi (Palomo) insisi
dekat SIAS
4. Abdominal (Gonzales) insisi arcus
costa kiri potomg v.spermatika int.
5. Laparoscopi dibuat 3 lobang pada
abdomen kiri bawah :
1 lobang utk melihat dan 2 lobang
utk masukkan alat v.spermatika
int. dijepit dan dipotong.
50
a b
c d
51
HASIL OPERASI
Varicocele hilang pelan-pelan (+ 3 bln) melalui kolateral vena-
vena ke :
- V. sperm.ext. v.epigastrica inferior v.iliaca
ext.
- V. epigastrica superfic. v. femoralis
- V. vesicalis v.pudenda interna v.lliaca int.
- Kollateral plexus venosis pampiniformis kiri &
kanan
68% infertile fertile
50% mengalami perbaikan pada : Jumlah, bentuk, maturasi &
motolitas.
Analisa sperma dilakukan 3 bln post-operasi
52
(Dikutip dari Blandy Vol. II hal. 1188)
53
Spermatokel
Pendahuluan
• Spermatokel : kista berisi sperma di atas caput
epididimitis
• Disebut : kista spermatik atau kista epididimis
1. Tidak sakit
2. Ukuran 1-2 cm, kdg sep. hidrokel
3. E/ tdk jelas, obstruksi tubulus rate testis –
caput epididimis
4. Biasanya pada 30-40 th
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik ; meraba skrotum untuk
mencari area yang keras atau nyeri saat
disentuh
• Transluminasi test
• USG Testis
Penatalaksanaan
• Spermatocelectomy
• Aspirasi cairan skleroterapi
Komplikasi Pasca Operasi
• Cedera pada epididimis
• Cedera vas deferens
Prognosis
• Spermatokel yang ditangani dengan
spermatoselektomi cenderung baik