undesesus testis,
orkhitis, Ca testis
Nama : Riki Muhadinul Ikhsan
1210070100099
Pembimbing
dr . Khomeini Sp.B
Varikokel
Anatomi
Epidemiologi
infertilitas di anggap sebagai masalah utama kesehatan masyarakat
karena mempengaruhi sekitar 15% dari pasangan di usia reproduksi
mereka mejadi faktor yang terjadi pada pria sekitar 40-50% kasus
infertilitas.
Jenis yang paling umum dari infertilitas pada pria adalah idiopatik
yang ditandai dengan adanya satu/ lebih para meter sperma yang
abnormal tidak dapat di identifikasi penyebabnya. Penyebab umum
lainnya dari infertilitas adalah varikokel.
Patofisiologi
c.Varikokelektomi Laparascopi
teknik ini hampir sama dengan varikokelektomi operasi terbuka bedah. Dan juga
membutuhkan biaya operasi yang lebih mahal dan penggunaan alat alat canggih dan
waktu operasi lebih lama
Radiografi
• Biasanya paten procecus vaginalis ditemukan 80-90% pada laki laki siap
epidemi lahir. Frekuensi ini menurun sampai usia 2 tahun menjadi 25-40%
ologi
Patogenesis
Hydrocele terjadi akibat dari inflamasi atau trauma dari testis , epididymis/
obstruksi cairan/ darah spermatic cord. Hal ini biasanya terjadi pada pria
dewasa.
Etiologi
-Disebabkan oleh turunya cairan dari rongga abdomen karena tidak
tertutupnya procecus vaginalis.(communicating hydrocele)
- juga disebabkan oleh ketidak seimbangan produksi cairan dengan absorpsi
yang terjadi dalam tunika, misalnya terjadinya peningkatan produksi cairan
pada infeksi viral yang menyababkan serocitis sekunder akibat inflamasi pada
post traumatik juga menyebabkan peningkatan produksi cairan. Sedangkan
infeksi filaria menyebabkan penurunan absorpsi cairan limfe.
Klasifikasi
Hydrocele dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Hydrocele Primer : tidak ditemukan kelainan /penyakit dari
testis bisa unulateral/ bilateral . Dimana primer ini juga terdiri
dari
-Hydrocele congenital
- Hydrocele of the cord rate
-Hydrocele of the canal of nuck
b. Hydocele sekunder : terkumpulnya cairan dalam tunika
vaginalis akibat respon dari suatu penyakit. Terdiri dari Tumor
testis, torsi testis, infeksi epididimidis tuberkulosis, mumps.
Menurut type hydrocele dibagi
menjadi 3 yaitu :
• A. non communicating
hydrocele
Dimana seharusnya
procesus vaginalis menutup
lalu cairan ditunika vaginalis
diabsorbsi. Pada non
communicating hydrocele
procesus vaginalis menutup
tetapi cairan ditunika
vaginalis tidak diabsorbsi.
• Communicating
Hydrocele
Disini procesus vaginalis
tidak menutup sehingga
cairan dirongga abdomen
dapat masuk ke tunika
vaginalis.
Dimana pada type ini
pembengkakan (cairan)
biasanya berkurang dipagi
hari . Dan membesar saat
sore hari setelah pasien
beraktifitas.
• Hydrocele pada saat
spermatic cord .
Dimana distal dari akhir
procesus vaginalis tertutup
dengan baik tetapi bagian
tengah dari procesus vaginalis
masih terbuka.
Diagnosis
Dari anamnesa didapatkan gejala utama yaitu : adanya pembesaran pada daerah testis dapat
unilateral mau pun bilateral. Seperti balon yang berisi cairan air (water fild balon) . Pembesaran
ini dapat berkurang jika tidur dan dapat membesar dalam posisi tegak.
Hydrocel dapat menimbulkan rasa nyeri kecualin sesudah terjadi komplikasi yang menyebabkan
gangguan aliran pembuluh darah atau karena infesi pada epididimis tdak ada gejala sistematik
seperti demam, menggigil, mual atau muntah jika terjadi komplikasi.
Penatalaknaan
a. Medikasi :
dengan menyuntikan obat seperti tetracycine ,sodium tetradecyl sulfate atau urea
untuk menutup prosesus vaginalis yang terbuka (biasanya dilakukan setelah aspirasi)
hal ini untuk mencegah terjadinya re akumulasi cairan. Komplikasi yang dapat terjadi
setelah aspirasi dan sklerosing yaitu infeksi ,fibrosis,nyeri ringan sampai berat pada
daerah scrotum.
b. Operasi
dilakukan terumata untuk yang “true hydrocele” ini adalah operasi minor dimana
dilakukan insisi pada scrotum atau pun abdomen bawah. Komplikasi yang dapat terjadi
yaitu hematom, infeksi,injuri pada jaringan mau pun struktur scrotum.
c. Aspirasi
yaitu mengeluarkan cairan dari scrotum dengan jarum. Aspirasi dapat menyebabkan
infeksi. Aspirasi dilakukan terutama untuk pasien yang mempunyai resiko tinggi/tidak
memungkinkan untuk di operasi. Aspirasi adalah kontraindikasi jika dicurigai tumor
karena dengan aspirasi justru memudahkan penyebaran dari sel malignan.
Prognosis
Suatu keadaan dimana setelah usia 1 tahun, satu atau kedua testis tidak berada
di dalam kantong skrotum, tetapi masih berada di salah satu tempat sepanjang
jalur desensus normal.
Epidemiologi
Prematur
BBL
BBL>900gr Kelainan
<1800gr
(100%) Kongenital
(68,5%)
Cukup
Bulan
(3,4%)
Embriologi
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. INSPEKSI
Skrotum biasanya terlihat kosong dan mengkerut.
b. PALPASI
Meraba daerah inguinal dari lateral ke medial dengan tangan yang tidak dominan. Jika
teraba testis, testis dipegang dengan tangan dominan dan ditarik ke arah skrotum
(MILKING ACTION)
3.PEMERIKSAAN PENUNGANG :
Laboratorium, radiologi (USG,CT scan, MRI), Laparoskopi.
Milking Manuver
PENATALAKSANAAN :
Komplikasi :
1. Resiko Keganasan
2. Infertilitas
ORKHITIS
Defenisi
orkhitis adalah inflamasi (peradangan) akut atau infeksi pada testis. Hal ini
biasa terjadi akibat komplikasi dari penyakit sistemik atau sebagai dari
epididimis.
Etiologi
orkhitis (inflamasi pada testis )dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. Virus
yang paling sering menyebabkan orkhitis adalah: virus gondongan(mumps).
Virus lainnya meliputi coxackie virus,varicella, echovirus.
Sedangkan bakteri yang menyebabkan antara lain : neisseria gonorhoeae,ecoli
,pseudomonas. Dll.
Faktor resiko untuk orkhitis yang tidak berhubungn
dengan penyakit menular seksual :
a. imunisasi gondongan yang tidak adekuat
b. usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
c. infeksi saluran kemih berulang
d. kelainan saluran kemih
-kebanyakan penyebab orkhitis pada laki laki yang puber adalah gondongan
(mumps) dimana manifestasinya biasa muncul mendadak dalam 3 sampai 4
hari setelah pembengkakan kelenjer parotis.
-pada pria dewasa atau pubertas biasanya terjadi kerusakan tubulus
seminiferus dan beberapa kasus merusak sel sel leydig, sehingga terjdi
hipogonadisme akibat defisiensi testosteron. Ada pun resiko infertilitas yang
bermakna pada pria dewasa dengan orkhitis parotitika.
-tuberkulosis genitalia yang menyebar melalui darah biasanya berawal
unilateral pada kutub bawah epididimis.
-dapat terbentuk nodula nodula yang mengalami ulserasi kulit.
- infeksi dapat menyebar melalui fenikulus spermatikus menuju testis
-penyebaran lebih lanjut terjdi pada epididimis dan testis kontralteral, kandung
kemih dan ginjal.
Manifestasi klinis :
2. Pemeriksaan fisik
Prognosis
sebagian besar kasus orchitis karena mumps menghilang secara spontan dalam
3-10 hari. Dengan pemberian antibiotik yang sesuai,sebagian besar kasus
orchitis bakteri dapat sembuh tanpa komplikasi.
Ca Testis
Defenisi
Pertumbuhan sel sel ganas di dalam testis (buah zakar) yang bisa
menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam
scrotum (kantung zakar)
*Tunika albugenia merupakan barier yang sangat kuat bagi penjalaran tumor testis
ke organ sekitarnya.
*Sehingga kerusakan tunika albugenia oleh invasi tumor membuka peluang sel sel
tumor untuk menyebar keluar testis
Gejala berupa :
-testis membesar/ teraba aneh(tidak seperti biasanya)
-benjolan / pembengkakan pada salah satu testis atau keduanya
-nyeri tumpul dipunggung/ perut bagian bawah ginekomastia
- rasa tidak nyaman/ rasa nyeri di testis / scrotum terasa berat
Pemeriksaan Penunjang :
1. USG scrotum
2. pemeriksaan darah untuk pertanda tumor ,AFD,HCG,LDH
3.Rontgen dada (untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru)
4.CT scan perut (untuk mengetahui penyebaran kanker k organ perut
5. bopsi jaringan
CA TESTIS
Penatalaksanaan
tumor Seminoma :
stadium I : di obati dengan orkiektomi dan penyinaran kelenjer getah bening
stadium II : di obati dengan orkiektomi , penyinaran kelenjer getah bening dan
kemoterapi dengan sisplastin.
Stadium III : di obati dengan orkiektomi dan kemoterapi multi obat.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH