Anda di halaman 1dari 32

Pemeriksaan

Laboratorium
Forensik

Rina Masadah
Serologis
• Sampel biologis merupakan salah satu benda
yang dapat dijadikan sebagai barang bukti yang
sangat berharga sebab di dalamnya terdapat
profil DNA yang unik untuk setiap individu
(kecuali pada kembar identik)
• Cairan tubuh yang umumnya terdapat di tempat
kejadian adalah darah, semen, saliva, cairan
vagina, urin, dan keringat.
An J.H., et.al. Body Fluid Indentification in Forensic. 2012.
Serologis

• Sampel dapat ditemukan pada pakaian, tempat


tidur, senjata, dll.
• Terutama pada kasus pelecehan seksual.
• Kasus lain : pembunuhan, pencurian, anak
yang tidak diakui, kasus orang hilang, dll.

Gefrides L, Welch K. The Forensic Laboratory Handbook Procedures and Practice. Springer. 2011.
Pemeriksaan Serologis
Identifikasi cairan biologis :
• Presumptive Test
• Confirmatory Test

Gefrides L, Welch K. The Forensic Laboratory Handbook Procedures and Practice. Springer. 2011.
Pemeriksaan Serologis
Teknik yang dapat digunakan :
• Chemical test (perubahan warna atau
chemiluminescence)
• Immunological test (immunochromatographic)
• Protein catalytic activity tests (aktivitas enzim -
peroxidase-like activity of heme group)
• Spectroscopic methods
• Microscopy
An J.H., et.al. Body Fluid Indentification in Forensic. 2012.
• Darah adalah cairan kompleks yang terdiri atas sel,
enzim, protein, dan zat inorganik. Darah terdiri atas
55% plasma dan 45% sel darah.
Eritrosit (hemoglobin dan tidak memiliki nucleus)
Trombosit (tidak ada nukleus)
Leukosit (ada nukleus  membawa materi genetik)
• Darah merupakan salah satu bukti fisik yang paling
berharga yang dapat ditemukan di tempat kejadian.
Ketika menemukan darah, perlu dilakukan tes
presumtif, kemudian mengkonfirmasi sampel sebagai
darah manusia baru dapat dilanjutkan dengan tes DNA.
Darah
Castro DM, Coyle HM. Review : Biological Evidence Collection and Forensic Blood Identification. 2013.
ANALISIS BERCAK DARAH
BERDASARKAN SUMBER DAN KEJADIAN
ASALNYA
Untuk menentukan atau membedakan darah 
antemortem (AM/ sebelum kematian) atau postmortem
(PM/ setelah kematian)  pemeriksaan atau metode
yang digunakan tergantung pada penentuan tingkat
mioglobin manusia (melalui radio-immunoassay) serta
tingkat adenosin trifosfat (ATP), xantine dan urasil
(dengan HPLC) di bercak darah

El-Sehly WM, Seif EA. Journal From Departement of Forensic Medicine and Toxicology
• Penelitian secara statistik  sangat signifikan
peninggian tingkat mioglobin dalam bercak
darah PM daripada bercak darah AM.

• ATP ditemukan dalam konsentrasi tinggi di


semua bercak darah antemortem darah sampel
dan tidak bisa dideteksi di salah satu sampel
noda darah PM.

El-Sehly WM, Seif EA. Journal From Departement of Forensic Medicine and Toxicology
Tes Presumtif Darah
• Luminol
• Benzidine Test
• Tetramethylbenzidine (TMB)
• Kastle-Meyer Test (Phenolphthalein)
• Leuco-malachite Green (LMG)
• Orthotolidine

Castro DM, Coyle HM. Review : Biological Evidence Collection and Forensic Blood Identification. 2013.
• Reagen yang lebih aman dikenal sebagai
tetramethylbenzidine.

• Hasil positif pada reaksi Benzidin adalah


bila timbul warna biru gelap pada kertas
saring.

Tes Benzidin

Budiyanto, Arif, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997. P.177-184.

Castro, DM & Coyle, HM. Review: Biological Evidence Collection and Forensic Blood Identification. 2013. P. 1-12.
Konfirmasi Noda Terlihat (Kastle-Meyer Test)
Pada uji Kastle-Meyer, Phenolphtalein disimpan
dalam larutan basa yang didalamnya terdapat
seng, larutan ini tidak berwarna. Oksidasi dengan
hemoglobin dan peroksida menyebabkan
perubahan warna yang cepat menjadi merah
muda terang
H2O2

HAEM

H2O O + KM PINK
Reaksi Phenolphtalein
• Tes ini sangat sensitif dan hasil positif dapat
diperoleh dari noda yang nyaris tak terlihat.

• Hasil positif pada reaksi Phenolphtalein adalah bila


timbul warna merah muda pada kertas saring.

Budiyanto, Arif, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997. P.177-184.
Castro, DM & Coyle, HM. Review: Biological Evidence Collection and Forensic Blood Identification. 2013. P. 1-12.
Tes Presumtif Darah
Tes Teknik Hasil
(+) Hijau
Chemi-
Luminol hingga Biru-
luminescence
Hijau
Benzidine Test Catalytic Test (+) Biru
Tetramethyl-benzidine
Catalytic Test (+) Biru-Hijau
(TMB)
Kastle-Meyer Test Catalytic Test (+) Pink
Leuco-malachite Green
Catalytic Test (+) Hijau
(LMG)
Orthotolidine Catalytic Test (+) Biru
An J.H., et.al. Body Fluid Indentification in Forensic. 2012.
Castro DM, Coyle HM. Review : Biological Evidence Collection and Forensic Blood Identification. 2013.
Gefrides L, Welch K. The Forensic Laboratory Handbook Procedures and Practice. Springer. 2011.
Tes Konfirmasi Darah Manusia
• Crystal Tests (Teichmann Test,
Takayama Test, Wagenaar test, tes
Presipitasi)
• Microscopic examination 
melihat morfologi sel darah merah
(kelas bukan spesies)
• Ouchterlony Double Diffusion
Technique (Precipitin Test)
• ABAcard HemaTrace
• Rapid Stain Identification
(RSIDTM Blood)
An J.H., et.al. Body Fluid Indentification in Forensic. 2012.
Bardale R. Principles of Forensic Medicine & Toxicology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd; 2011.
Castro DM, Coyle HM. Review : Biological Evidence Collection and Forensic Blood Identification. 2013.
Sinelnikov A, et.al. Evaluation of Rapid Stain IDentification (RSIDTM) Reader System for Analysis and Documentation of RSIDTM Tests. 2013.
Tes Teichmann
Cara pemeriksaan:
Seujung jarum bercak kering diletakkan pada kaca obyek
tambahkan 1butir kristal NaCL dan 1 tetes asam asetat glacial,
tutup dengan kaca penutup dan dipanaskan.

Hasil positif tampak Kristal hemin HCL


yang berbentuk batang berwarna coklat
terlihat dengan mikroskopik

Budiyanto, Arif, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.1997.
Tes Takayama (Tes kristal B
Hemokromogen)
Cara kerja:
Tempatkan sejumlah kecil sampel yang berasal dari bercak pada
gelas objek dan biarkan reagen takayama mengalir dan
bercampur dengan sampel. Setelah fase dipanaskan, lihat di
bawah mikroskop.

Hasil positif secara mikroskopis tampak


Kristal pyridine-hemochromogen
berbentuk bulu dan berwarna jingga.

Budiyanto, Arif, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1997.
Tes Wagenaar
Cara pemeriksaan:
• Seujung jarum bercak kering diletakkan pada kaca obyek, letakkan
juga sebutir pasir, lalu tutup dengan kaca penutup sehingga antara
kaca obyek dan kaca penutup terdapat celah untuk penguapan
zat. Kemudian pada satu sisi diteteskan aseton dan pada sisi lain
ditetes kan HCL encer, kemudian dipanaskan.

Hasil positif bila terlihat kristal aseton hemin berbentuk batang


berwarna coklat.

Budiyanto, Arif, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1997.
Tes Presipitin Cincin

• Tes Presipitin Cincin menggunakan metode pemutaran


sederhana antara antiserum dan ekstrak dari bercak darah
yang diminta untuk diperiksa.

Hasil positif tampak sebagai cincin presipitasi yang


keruh pada perbatasan kedua cairan

Budiyanto, Arif, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1997.
Tes Presipitin Dalam Agar
Cara pemeriksaan :
Gelas obyek dibersihkan dengan spiritus
sampai bebas lemak, dilapisi dengan
selapis tipis agar buffer. Setelah agak
mengeras, dibuat lubang pada agar
dengan diameter kurang lebih 2 mm, yang
dikelilingi oleh lubang-lubang sejenis.
Masukkan serum anti-globulin manusia ke
lubang di tengah dan ekstrak darah pada
lubang sekitar.

Hasil positif memberikan presipitum jernih pada


perbatasan lubang tengah dan lubang tepi

Budiyanto, Arif, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1997.
Morfologi sel darah
manusia
Hasil
Tes
A. Positif
B. Negatif

A B
Tes Konfirmasi Darah Manusia
Tes Hasil
(+) kristal berwarna coklat gelap berbentuk
Teichmann Test
rhomboid
Takayama Test (+) kristal pink berbulu
(+) Eritrosit : sirkular, biconcave, tidak
Microscopic Exmination
berinti, diameter + 7,2 mikron
Ouchterlony Double Diffusion
(+) Terbentuk Presipitat (Garis Putih)
Technique
(+) Terdapat 2 garis berwarna merah pada
ABAcard HemaTrace
strip tes
Rapid Stain Identification (+) Terdapat 2 garis berwarna merah pada
(RSIDTM Blood) strip tes
An J.H., et.al. Body Fluid Indentification in Forensic. 2012.
Bardale R. Principles of Forensic Medicine & Toxicology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd; 2011.
Castro DM, Coyle HM. Review : Biological Evidence Collection and Forensic Blood Identification. 2013.
Sinelnikov A, et.al. Evaluation of Rapid Stain IDentification (RSIDTM) Reader System for Analysis and Documentation of RSIDTM Tests. 2013.
Darah
• ABO Blood Typing
• Tes DNA

Gefrides L, Welch K. The Forensic Laboratory Handbook Procedures and Practice. Springer. 2011.
Penentuan Golongan Darah
Sel Darah Merah
(SDM)

UTUH TIDAK UTUH

Penentuan jenis
Direk Aglutinasi aglutinin dan
antigen
Budiyanto, Arif, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1997.
Penentuan Golongan Darah
• Identifikasi semen penting dalam banyak kasus
dugaan kekerasan seksual.
• Semen adalah cairan tubuh yang dihasilkan oleh
individu jantan untuk pembuahan yang dapat
disederhanakan menjadi dua komponen, yaitu:
Cairan mani
Spermatozoa
Pada beberapa pria bisa azoospermia (vasectomy,
cacat lahir tertentu, penyakit tertentu)

Semen
Gefrides L, Welch K. The Forensic Laboratory Handbook Procedures and Practice. Springer. 2011.
Identifikasi Semen
• Alternate light source methods (ALS)
• Acid Phosphatase (AP) Test
• Barberio’s Test
• Florence’s Test
• Zinc Test
• Prostate Spesific Antigen (PSA) = p30
• Microscopic Identification of Spermatozoa 
morfologi dan motilitas sperma
• Rapid Stain Identification (RSIDTM Semen)

An J.H., et.al. Body Fluid Indentification in Forensic. 2012.


Bardale R. Principles of Forensic Medicine & Toxicology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd; 2011.
Gefrides L, Welch K. The Forensic Laboratory Handbook Procedures and Practice. Springer. 2011.
Sinelnikov A, et.al. Evaluation of Rapid Stain IDentification (RSIDTM) Reader System for Analysis and Documentation of RSIDTM Tests. 2013.
Identifikasi Semen
Tes Hasil
Alternate Light Source Methods
(+) Fluorescence bluish-white in color.
(ALS)

Acid Phosphatase Test (+) Ungu gelap

(+) Kristal kekuningan berbentuk jarum


Barberio’sTest
(spermine picrate)
(+) Kristal coklat berbentuk rhomboid
Florence’s Test
(choline iodide)
Rapid Stain Identification (+) Terdapat 2 garis berwarna merah pada
(RSIDTM Blood) strip tes

An J.H., et.al. Body Fluid Indentification in Forensic. 2012.


Bardale R. Principles of Forensic Medicine & Toxicology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd; 2011.
Gefrides L, Welch K. The Forensic Laboratory Handbook Procedures and Practice. Springer. 2011.
Sinelnikov A, et.al. Evaluation of Rapid Stain IDentification (RSIDTM) Reader System for Analysis and Documentation of RSIDTM Tests. 2013.
• Terutama : penyalahgunaan zat atau obat. Misalnya
alkohol, amphetamine, opiat, dll.
• Bisa juga untuk penyelidikan tindak kriminal sehingga
diperlukan kriteria yang ketat untuk integritas sampel,
konfirmasi identifikasi obat dengan metode analisis
secara legal (sesuai hukum)

Urine
Lum G, Mushlin B. Urine Drug Testing : Approaches to Screening and Confirmation Testing. Laboratory Medicine. 2004;35.
Identifikasi Urine
• Rapid Stain Identification (RSIDTM Urine)

Pemeriksaan Urine
Urinalisis
Penyalahgunaan obat  obat atau hasil metabolitnya
• Alkohol  Ethyl Glucoronide (EtG) dan Ethyl
Sulfate (EtS)
• Marijuana  Tetrahydrocannabinol (THC)
• Cocaine  Benzoylegonine
Hawks RL, Chiang CN. Urine Testing for Drugs of Abuse. Maryland: DHHS; 1986.
Lum G, Mushlin B. Urine Drug Testing : Approaches to Screening and Confirmation Testing. Laboratory Medicine. 2004;35.
Nanan RM, Neuman MG. Biomolecules and Biomarkers Used in Diagnosis of Alcohol Drinking and in Monitoring Therapeutic Interventions. 2015.
Sinelnikov A, et.al. Evaluation of Rapid Stain IDentification (RSIDTM) Reader System for Analysis and Documentation of RSIDTM Tests. 2013.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai