TINJAUAN TEORITIS
A. Kulit
sampai 20% dari berat badan total dan pada orang dewasa memiliki luas
permukaan sebesar 1.5-2 m2 yang langsung terpapar dengan dunia luar. Kulit
selain itu juga berperan dalam pengaturuh suhu tubuh, metabolik, dan sensorik
kulit terluar, maka organ kulit lebih beresiko memperoleh trauma dari luar
(Harahap, 2015)
Organ kulit terdiri dari dua lapisan utama yaitu lapisan epidermis, yaitu
lapisan epitel yang berasal dari ektoderm dan dermis, suatu lapisan jaringan
ikat yang berasal dari mesoderm (Gambar 2.1). Setiap lapisan kulit tersusun
atas beberapa jaringan yang berbeda-beda dan memiliki fungsi yang berbeda
11
12
1. Struktur Kulit
a. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis adalah lapisan terluar dari kulit yang terdiri atas
epidermis ialah sel melanosit yang memproduksi pigmen warna kulit, sel
yang berpenetrasi kedalam kulit dan sel merkel atau sel taktil. Lapisan ini
2017).
Lapisan ini terdiri atas selapis sel kuboid yang berasal dari sel-sel
2) Stratum Spinosum
terutama di epidermal ridges yang terdiri dari sel-sel kuboid atau agak
sejumlah sel masih membelah dan zona kombinasi ini disebut stratum
hanya ditemukan pada bagian tertentu tubuh, yaitu pada kulit tebal
Wasiatmadja, 2017).
5) Stratum Korneum
paling luar dan tersusun atas sel-sel polihedral secara rapat dan datar.
Pada lapisan korneum yang biasa disebut lapisan tanduk ini terdapat
2017).
b. Lapisan Dermis
atas lapisan elastik dan fibrosa padat. Dermis terdiri dari 2 lapisan,yaitu:
1) Pars Papilare
dengan fibroblas dan sel jaringan ikat lainnya, seperti sel mast dan
2) Pars Retikulare
c. Lapisan Subkutan
(Wasiatmadja, 2017).
2. Fungsi Kulit
a. Proteksi
mekanis seperti gaya gesekan dan patogen potensial. Kulit juga berfungsi
sistem imun dikulit (APCs) dan karena sifat lapisan korneum epidermis
Selain itu, pigmen melanin gelap epidermis melindungi sel dari radiasi
b. Termoregulasi
keringat dan ekskresi beberapa produk tertentu, seperti elektrolit dan air
c. Sensoris
Ujung saraf pada kulit memiliki banyak tipe reseptor sensorik yang
d. Metabolisme
2015).
e. Proses Imun
Kulit merupakan pintu utama dari sistem imun, karena pada lapisan
epidermis kulit terdapat sel Langerhans dan pada lapisan dermis terdapat
f. Estetika
B. Luka
1. Definisi
jaringan tubuh tertentu dengan derajat yang bervariasi mulai yang paling
sederhana seperti lapisan epitel dari kulit sampai lapisan yang paling dalam
18
seperti jaringan subkutis, lemak dan otot bahkan tulang beserta struktur
lainnya seperti tendon, pembuluh darah dan syaraf (Barbul, dkk., 2010).
terjadinya luka pada kulit dan hal ini berpengaruh terhadap efek yang
hal, yaitu:
kontinuitas kulit.
b. Luka benda tumpul merupakan luka yang terjadi akibat benda tumpul
d. Luka akibat trauma fisik seperti luka bakar akibat bersentuh dengan
benda bersuhu tinggi dan trauma listrik akibat kulit berkontak dengan
3. Jenis Luka
penyembuhan luka, tingkat kontaminasi luka, dan kedalaman serta luas luka
(Arisanty, 2013; Brunner & Suddarth, 2013; Dorland, 2012; NPUAP, 2012)
a. Luka tertutup yaitu luka yang terjadi dibawah kulit sehingga tidak ada
kulit tidak cidera akan tetapi cidera pada bagian lunak, yaitu
nampak dari luar. Contoh luka ini seperti benturan didada, perut,
b. Luka terbuka yaitu luka yang secara lansung melibatkan kulit sehingga
terjadi hubungan antara kulit dan dunia luar. Luka ini terdiri dari:
dan tidak teratur. Biasanya disebabkan oleh kaca atau goresan kawat.
4) Luka tusuk (vulnus punctum) adalah luka yang disebabkan oleh benda
runcing memanjang. Luka ini biasanya terlihat kecil dari luar tetapi
bagian dalamnya mungkin rusak berat. Luka tusuk sering disebut juga
tekanan benda tajam yang besar seperti pedang, pisau, belati, dan
20
lainnya. Luka ini memiliki tepi yang tajam dan rata. Resiko infeksi
granat. Luka ini memiliki tepi yang biasanya tidak teratur dan
a. Luka akut adalah luka yang terjadi kurang dari 5 hari diikuti proses
Kriteria luka akut ialah luka baru yang terjadi secara mendadak seperti
luka tusuk, luka bakar, luka sayat, dan luka operasi yang dibuat oleh ahli
bedah
b. Luka kronik berlansung lebih lama dan timbul karena kegagalan proses
Suddarth, 2013):
a. Luka bersih (clean wounds) adalah luka bedah yang tidak terinfeksi dan
17%
d. Luka kotor dan terinfeksi (dirty or infected wound) adalah luka dimana
27%
kemerahan, hangat atau dingin, kulit melunak dan ada rasa nyeri atau
gatal. Contohnya adalah kulit yang terpapar matahari atau sunburn atau
22
ketika kita duduk pada satu posisi selama lebih dari dua jam, kemudian
dermis bagian atas dimana warna dasar luka merah. Epidermis terpisah
lokasi luka. Contohnya bula atau blister karena epidermis sudah terpisah
dengan dermis.
c. Stadium 3 : luka “full thickness” warna dasar luka merah dan lapisan
tampak sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa kerusakan
jaringan sekitar.
(Primadina, 2019):
a. Fase Inflamasi
hari ke-3 atau ke-5. Fase ini terbagi menjadi dua fase yaitu fase inflamasi
yang ada pada jaringan ikat dan mengeluarkan zat kimia berupa
Primadina, 2019).
pelepasan sitokin dan growth factor oleh platelet pada jaringan yang
Pada daerah luka juga terdapat sel mast yang melepaskan granula
yang berisikan enzim, histamin, dan zat amin aktif lainnya, yang
2019).
b. Fase Proliferasi
aliran darah dapat melalui pembuluh darah baru dan pengumpulan sel
26
(Primadina, 2019).
digantikan oleh kolagen tipe III yang juga diproduksi oleh fibroblas
(Primadina, 2019).
(Primadina, 2019).
baru, pertumbuhan epitel, dan pembentukan jaringan parut. Pada fase ini
luka. Selama proses maturasi, kolagen tipe III yang banyak berperan saat
dengan kolagen tipe I yang lebih kuat. Serabut-serabut kolagen ini akan
C. Madu
makanan yang bersumber dari alam ini telah banyak digunakan oleh
kental, substansi ini berasal dari nektar bunga yang telah diolah oleh lebah
dengan cara mengolah nektar dari bunga lalu hasil olahannya disimpan di
dalam sarang lebah. Di Indonesia jenis lebah yang paling banyak digunakan
sebagai penghasil madu adalah lebah lokal (Apis Indica) yang banyak
ditemukan dipulau jawa, lebah hutan (Apis dorsalta) merupakan lebah yang
memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan yang lainnya, dan lebah Eropa
Ada banyak jenis madu yang dibedakan berdasarkan sumber nektar, letak
nektarnya dibagi menjadi dua, yaitu monoflora dan polifora. Madu monoflora
merupakan madu yang diperoleh dari satu tumbuhan utama, seperti madu
wangi, warna dan rasa yang spesifik sesuai dengan sumbernya. Madu
monoflora juga disebut madu ternak, karena madu jenis ini pada umumnya
dari satu jenis tanaman dan baru mengambil dari tanaman lain bila belum
mencukupi. Contoh dari madu jenis ini adalah madu hutan, dimana madu ini
sumbawa, madu sumatra, atau madu timor (Malone & Gary, 2016).
madu hutan dan madu ternak. Perbedaan madu hutan dan madu ternak meliputi
didapat dari lebah madu Apis cerana atau Apis mellifera sementara madu hutan
dari lebah madu Apis dorsata. Dari berbagai jenis lebah madu tersebut, jenis
Apis dorsata merupakan lebah madu Asia yang paling produktif dalam
proline, kadar oligosakarida, dan rasio fruktosa : glukosa (Jaya, 2017; Malone
1. Sejarah Madu
Penggunaan madu telah dimulai sejak zaman purba. Pada saat itu
madu merupakan satu-satunya jenis gula atau bahan pemanis yang telah
29
zaman itu juga, madu banyak dimanfaatkan untuk mengawetkan mayat atau
pada tahun 1553-1550 SM, madu telah diresepkan untuk mengobati luka,
merangsang pengeluaran kemih dan mengobati sakit perut. Selain itu bangsa
Asiria, Cina, Yunani dan Roma juga telah lama memanfaatkan madu dalam
jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke
2. Kandungan Madu
Komposisi utama madu adalah gula yaitu sekitar 80%, dimana 85%
merupakan glukosa dan fruktosa. Selain itu, madu juga memiliki kandungan
vitamin (A,B1, B2, B5, B6, dan C), mineral (Ca, Na, P, Fe, Mg, Mn) dan
penyembuhan luka.
Selain itu, madu memiliki tingkat osmolaritas yang tinggi (Gulfraz, dkk.,
sifat antimikroba. Kandungan gula yang tinggi pada madu mampu untuk
efek osmotiknya (gula 80-85% dan air 15-20%). Sifat hiperosmotik alami
dalam sel mikroba keluar sehingga bakteri tidak dapat hidup dan
menjadikan luka menjadi cepat sembuh. Pada madu juga memiliku sifat
dibutuhkan sebagai sumber energi sel darah putih. Makrofag sebagai sel
berisi nutrisi ke tiap sel dalam jaringan (Oryan, dkk., 2016; Vhora, dkk.,
2011).
32
b. Antioksidan
fenolik madu yang terdiri dari flavanoid. Selain itu juga berasal dari
Salah satu jenis asam lemak bebas dalam madu adalah asam
yang rusak. Asam oleanolik ini juga berperan sebagai antiinflamasi dan
juga antioksidan yang kuat oleh adanya kandungan nitrit oksida sehingga
2016)
2011).
glutasium pada luka yang akan membantu terjadinya proses oksidasi dan
perdarahan. Zn, Fe, Cu, Co, Mn, dan Mg sebagai kofaktor enzim yang
(Sakri, 2015).
D. Propolis
Kata propolis berasal dari bahasa Yunani, yaitu pro yang berarti
pertahanan dan polis berarti kota. Propolis merupakan suatu bahan resin
bercampur dengan lilin dan enzim lebah, bahan resin atau getah tanaman yang
dikumpulkan oleh lebah berasal dari berbagai jenis tanaman, terutama bagian
bunga dan puncuk tanaman. Propolis ini digunakan oleh lebah sebagai perekat
dari berbagai ancaman seperti getaran dari luar sarang dan mikroba, serta
membunuh kuman yang masuk ke sarang lebah. Hal ini dibuktikan dengan
1. Sejarah Propolis
mengungkapkan bahwa ada sejenis lilin hitam yang memiliki ciri yang
digunakan sebagai obat luka yang tidak kunjung sembuh. Di Rusia, propolis
2. Kandungan Propolis
Sama halnya dengan madu, komposisi, sifat fisik dan kimia propolis
musim, dan jenis tanaman sumber resin pembentuk propolis. (Oryan, dkk.,
beberapa tempat, secara garis besar propolis mengandung resin dan balsam
kompleks, vitamin E. Resin terdiri dari fenol dan asam fenolat atau
ester (CAPE/ yaitu Caffeic Acid Phenethyl Estern), fenol adehid, keton, dan
a. Antimikroba
kandungan flavanoid, asam aromatik dan resin yang ada dalam resin.
b. Antioksidan
merusak sel kulit. Flavanoid dan senyawa fenolik lainnya diduga mampu
Tumor Necrosis Factor (TNF) dan asam arakidonat yang berperan dalam
d. Anti-inflamasi
seperti asam kafeik, asam salisilat, Caffeic Acid Phenethyl Estern, asam
E. Mencit
yakni memiliki kesamaan fisiologis dengan manusia, siklus hidup yang relatif
pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan
mudah dalam penanganan. Selain itu juga lebih murah dan memiliki waktu
dikarenakan kondisi sistem imun yang baik dan stabil, tidak dipengaruhi oleh
hormon reproduksi seperti hormon estrogen yang banyak terdapat pada mencit
mempengaruhi tingkat stres dari mecit. Adapun usia mencit yang digunakan
sekitar 3 bulan atau ketika berat badan telah mencapai 20-30 gram (Nugroho,
2018).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Murinae
Genus : Mus
F. Kerangka Teori
Luka Tertutup
Inflamasi
Luka Proses
Luka Terbuka Penyembuhan Proliferasi
Luka
Maturasi
Agen penyembuh luka
G.
Propolis Madu
H. Ketangka Konsep
Luka
Histologis : Klinis :
Fibrobla Durasi penyembuhan luka
Kolagen Panjang luka
Luka Sembuh
Variabel dependen