Anda di halaman 1dari 42

Laboratorium

Sederhana pada
Otopsi
Oleh :
Martha Triana Rosita (2015-061-199) Devita Surya
Indah (2015-061-202)
Theresia Herestuwito (2015-061-200) Charlene Alia
Shavana (2015-061-203)
Penguji
Yonathan:Ardhana C. (2015-061-201) Pembimbing Samuel: Hanky
dr. Gatot Suharto, S.H., Sp.F., M.Kes,
(2015-061-204) dr.DFM
Marlis Tarmizi
LATAR BELAKANG
“SAKSI DIAM”

Enrico Ferri (1856-1929) – Italian Criminologist

Pada setiap tindak kejahatan selalu didapati adanya saksi diam, yang bila
diteliti lebih lanjut menggunakan ilmu forensik akan menceritakan banyak hal

Salah satunya dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium sederhana


RUMUSAN MASALAH
• Apa saja pemeriksaan laboratorium
sederhana yang dapat dilakukan saat
melakukan otopsi?

• Bagaimana cara melakukan pemeriksaan


laboratorium sederhana dan
menginterpretasikan hasilnya?
TUJUAN PENULISAN
Tujuan Umum
• Mengetahui pemeriksaan laboratorium forensik sederhana
saat melakukan otopsi

Tujuan Khusus
• Mengetahui definisi pemeriksaan laboratorium forensik
sederhana
• Mengetahui jenis pemeriksaan laboratorium forensik
sederhana
• Mengetahui cara melakukan pemeriksaan laboratorium
forensik sederhana
• Mengetahui intrepretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium
forensik sederhana
MANFAAT PENULISAN
Masyarakat 
Akademik  sumber
sumber informasi
informasi bagi mahasiswa
bagi masyarakat
fakultas kedokteran

Penulis 
mengembangkan
pengetahuan untuk
bekal di masa depan
Bercak Darah

Benzidine / Adler Fenolftalein / Kastlemeyer

Mungkin Darah + - Bukan Darah

Teichmann Wagenaar Takayama

Pasti Darah + - Bukan Darah

Tes Presipitin

Pasti Darah + - Bukan Darah Manusia


Manusia
Golongan Darah
H2O2 + darah  H2O + On
Benzidine
On + reagen  perubahan warna
(reaksi oksidasi)

Fenolftalein
Pasir, aseton, HCl
Reagen Takayama
Kristal NaCl, asam asetat
Glasial  dipanaskan
Tuangkan antiserum
ke dalam tabung

Tambahkan ekstrak
darah perlahan dari
arah tepi

Amati adanya
pembentukan cincin
presipitat
LANGSUNG

“MOTILITAS SPERMA”

Bergerak  2-3 jam


Tidak bergerak  3-6 jam
Tidak ada  + pewarnaan
GIEMSA / METILEN BLUE /
GRAM / ZIEHL-NEELSEN

Ziehl Neelsen

Giemsa Metilen Blue


MALACHITE GREEN
Kaca objek
Mikroskop
Malachite green 1%
Eosin yellowish 1% Cuci
dengan
Eosin air,
yellowish keringkan
Malachite 1% selama
green 1% 1 menit.
Sediaan selama 10-
apus pada 15 menit
kaca
objek

kepala  merah leher  merah ekor  hijau


muda
ASAM FOSFATASE
Kertas saring,
Larutan A (Brentamin Fast Blue B, Na acetat trihidrat, asam asetat
glacial, aquades), Larutan B ( Na-alfa-naftilpospatase, aquades).

Fosfatase Asam
FLORENCE dan BARBERIO
Bercak atau
sampel kaca objek + mengalirkan
diekstraksi kaca penutup reagen melalui
dengan kaca penutup
aquades

Kaca objek
Reagen Florence (larutan lugol : kalium iodida 1,5 gram +
yodium 2,5 gram + aquades 30 ml)

Kaca objek
Reagen asam pikrat jenuh
HASIL PEWARNAAN

kristal spermin pikrat kristal kholin


berbentuk seperti jarum peryodida warna
dengan warna kekuningan
coklat tua
PAN (PIRIDIL AZO NAFTOL)
Kertas saring
Kertas saring Reagen PAN
basah
Tes (+) bila tampak
Kertas saring + warna merah jambu
bercak 10 menit pada bercak
 tunggu
kering

+ Reagen
PAN
Pemeriksaan Baecchi
Kaca objek
Reagen acid fuschin 1% (1 ml),
metilen blue 1% (1 ml), HCl 1% (40 ml)

Pakaian bercak  5 x 5 mm  reagen Baecchi 2-5 menit

Cuci dengan HCl 1% lalu dehidrasi dalam alkohol 70%, 80%


dan 95-100%.
Jernihkan dengan xylol 2 kali  dikeringkan.
Ambil 1-2 helai benang, diuraikan , diamati
Pemeriksaan Getah Paru
Pemeriksaan Diatom

H2SO4 dinginkan
+
HNO3
sentrifugasi

(+) 4-5 diatom/LPB

10-20/sedimen

1 dari jaringan sumsum tulang


Pemeriksaan Cairan
Lambung
Kasus otopsi
• Toksikologi  Sianida (CN),
Barbiturat

Pengambilan Spesimen
• Wide mouth glass atau pot
plastik
Uji Kertas Saring (CN)

tetes cairan
1 tetes
Kertas Saring Asam Pikrat lambung / Ungu (+)
Na2Co3
darah
Reaksi Schonbein-Pagenstecher (Reaksi
Guajacol) - CN

Kertas Saring
• 50 mg isi • Basa  asam
lambung / • Guajacol 10% tartrat
jaringan • CuSO4 0,1% • Hangatkan
• Digantung di • (+)  biru
botol kehijauan
Erlenmeyer
Hasil
Prussian Blue Test - CN
Isi lambung /
jaringan
• Destilator

5 mL destilat + 1
• Panaskan
mL NaOH 50% + 3
(mendidih)
tetes FeCl3 5%

Dinginkan + HCl
pekat (tetes-tetes) • Prussian
 Fe(OH)3 (s)  Blue (+)
larut
Cara Gettler Goldbaum - CN

Kertas Saring • FeSO4


Whatman No. 10%
50 • (5 menit)

Biru (+)
• NaOH 20%
Keringkan (beberapa
detik)

Jepit di natara • Panaskan


2 flange • Uap
Keracunan Barbiturat
• Metode Kopanyi
• Metah muda – ungu (+)
50 mL urin / cairan • Basa  (+)
lambung  corong HCl 
 pH (lakmus) asam

• 1 tetes kobalt asetat


100 mL eter 
• Lapisan air –
kocok (beberapa eter
menit)  diamkan

Air dibuang --< eter


• White
(gelas beaker) 
Pocelain
uap  10 tetes Spot
klorofor,
Intoksikasi Alkohol
Pengambilan Sampel

Lambung
Jantung Darah tepi
Urin

Liver
Teknik Metode Modifikasi
Mikrodifusi (Conway)

- Reagen Antie :
- 3,7 g kalium dikromat,
280 ml 280 mL H2SO4,
dan aquadest
Teknik Metode Modifikasi
Mikrodifusi (Conway)

Negatif • Warna kuning kenari


Kadar
• Kuning kehijauan
±80%
Kadar
• Warna hijau kekuningan
300%
Uji Formalin
• Darah • Tujuan : Penentuan CO-Hb secara kualitatif.
• Cara :

• Jaringan • Darah yang akan diperiksa


o Otot ditambahkan Larutan Formalin
o Hati
40%
o Ginjal • Potong jaringan 5x5 mm + larutan
o Paru formalin 40%
• Hasil :
o jantung
• Darah yang mengandung CO  akan terbentuk
koagulat berwarna merah yang mengendap pada
dasar tabung reaksi.
• Jaringan mengandung CO  warna merah terang
• Jaringan normal  warna merah kelabu
Gettler-Freimuth (semi-kuantitatif)

• Tujuan : Penentuan CO-Hb secara semi-


• Kertas kualitatif.
saring • Cara :
• Kalium o Darah + kalium ferisianida  CO dibebaskan dari
ferisianida COHbCO
• Ion o CO +PdCl2+H20  Pd + CO2+HCL
pladium
• Hasil

oEndapan berwarna hitam


Intoksikasi Sianida
Intoksikasi Sianida
• Uji Kertas Saring

lembab

Na2CO3
Warna ungu
pada kertas
Diamkan  kering saring
Intoksikasi Sianida
• Uji Prussian Blue
1 mL 3 tetes 3 tetes
5 mL NaOH FeSO4 FeCl
Destilator destilat 50% 10% 5%

Panaskan mendidih
 dinginkan
(+)biru berlin

HCl pekat
tetes demi endapan Fe(OH)2
tetes
Intoksikasi Insektisida
Uji Edson
% aktivitas AchE darah Interpretasi

+
75% - 100% dari normal
bromthymolblue
50% - 75% dari normal
Comparator
Tidak ada keracunan
disc
Keracunan ringan

25% - 505 dari normal Keracunan sedang

0% - 25% dari normal Keracunan berat


Intoksikasi Insektisida
Uji Alcholest

+ Kertas Alcholest Perubahan


warna & waktu

<18 menit tidak ada keracunan

20-35 menit keracunan ringan

35-150 menit keracunan berat


Pemeriksaan Narkoba

Urine : setelah 24 jam setelah pemaiakan


obat oleh pemakai.

Darah selama 3x 24 jam setelah


pemakaian,

rambut setelah 4 x 24 jam setelah


pemakaian
Pemeriksaan Narkoba
• Tes Marquis
• mendeteksi zat alkaloid dalam suatu preparat murni yang ditemukan
Kesimpulan

DEAD
CAUSE
BY?

Anda mungkin juga menyukai