DAN SIRKULASI
1. Edema
1. Obstruksi limfatik
2. Permeabilitas kapilar
meningkat
3. Berkurangnya protein plasma
4. Tekanan darah kapilar
meningkat
5. Tekanan osmotik koloid
6. Retensi natrium dan air
7. Perubahan morfologik
2. Dehidrasi
1.
2.
Dehidrasi primer
Dehidrasi sekunder
3. Hiperemi/ kongesti
4. Syok
5. Hemoragi
(perdarahan)
1. Etiologi
2. Akibat perdarahan
6. Trombosis
7. Emboli
8. Gangguan vaskular
1. Iskemia
2. Infark
3. gangren
Hukum Starling
interstisium
Sal limfe
pO2
arteri
pH
pO2
pJ
pO1
pJ
pH pO
kapiler
vena
KEJADIAN
1.
2.
Gangguan volume
3.
Gangguan obstruksi
EDEMA
2. Lokasi
1. Setempat/ lokal (asites, hidrotorak dll)
2. Umum/ anasarka (pitting edema dll)
Penyebab Edema
1.
2.
3.
4.
5.
1.
PENINGKATAN TEKANAN
HIDROSTATIK
Patogenesis
Karena tekanan vena central meningkat
(darah yang masuk ventrikel kanan jantung
terhalang)
Menyebabkan darah stasis/ mengumpul di
venula dan kapiler. Keadaan ini akan
menyebabkan tekanan intrakapilar
meningkatat
Tekanan intrakapilar meningkat menyebabkan
darah masuk sela-sela jaringan (interstisiil)
pO2 pJ
pJ
arteri
pO1
pH
interstisium
kapiler
pH pO
vena
EDEMA PARU
pO2
pJ
arteri
pJ
pH pO
pH
pO1
vena
kapiler
pO2
pJ
arteri
pJ
pH pO
pH
pO1
vena
kapiler
4.Peningkatan permeabilitas
pembuluh darah
1. Permeabilitas pembuluh darah keadaan normal
mencegah protein plasma tidak keluar
2. Permeabilitas pembuluh darah pada kasus
1. Peradangan: sel radang release sitokin & asam arakidonat
2. Infeksi: release endotoksin
3. Syok anafilatik type I: release histamin
Hukum Starling
interstisium
pO2
arteri
pH
Sal limfe
pJ
pO1
pO2
pJ
pH pO
vena
kapiler
Payah jantung
Sirosis hepatis
Sindroma nefrotik
Dapat terapi
1. ACTH
2. Testoteron
3. Progesteron
2. Di dalam ginjal
1. Filtrasi glomerulus kurang
2. Reabsorbsi tubulus normal/ berlebihan
MAKROSKOPIK
1.
2.
3.
4.
DEHIDRASI
1. Def: kekurangan cairan dan diikuti
dengan elektrolit
1. Keluar cairan berlebihan
2. Intake/ masuk cairan kurang
2. Jenis dehidrasi
1. Kehilangan cairan (water depletion)
2. Kehilangan natrium (sodium depletion)
3. kombinasi
Klasifikasi dehidrasi
1. Dehidrasi primer (intake kurang)
2. Dehidrasi sekunder (loss berlebihan)
DEHIDRASI PRIMER
DEHIDRASI SEKUNDER
1. Koma lama
2. Rabies/ hidrofobia
3. Puasa lama/ kurang
minum/ musim kering
4. Sakit lemah (KU jelek)
1.
2.
3.
4.
5.
Muntaber
Luka bakar luas
Keluar keringat
Diabetis Insipidus
Diuresis (DM
glukosoria)
Tanda klinik
1.
2.
3.
4.
5.
Mulut kering
Turgor kulit jelek
Bola mata lembek s/d cekung kedalam
Ubun-ubun cekung (bayi)
Air mata kurang
PATOGENESIS
1. Natrium keluar/ sodium depletion
menyebabkan hipotoni ekstrasel-tekanan
osmotik turun
1. Akibatnya ginjal tidak mengeluarkan ADH,
sehingga ginjal mengeluarkan air,
menyebabkan konsentrasi ektrasel normal
2. Air masuk kembali kedalam sel (tidak ada haus)
PATOGENESIS
3. Urin tidak ada kandungan natrium klorida
akibat dari adanya gangguan keseimbangan
asam-basa dan hemokonsentrasi
4. Filtrasi glomerulus ginjal turun menyebabkan
penimbunan nitrogen
5. Kematian karena aliran darah perifer,
terutama otak
Tanda klinik lainnya: nause, muntah, sakit
kepala, lemas hingga kejang
HIPEREMI AKTIF
1. Terjadi karena jumlah darah arterial pada organ
bertambah karena dindingnya mengalami dilatasi
karena
1. Pengaruh saraf vasodilator atau vasokontriktor lumpuh
atau
2. Pengaruh zat vasoaktif pada radang
HIPEREMI PASIF
1. Terjadi karena aliran darah vena pada organ
kurang karena abendungan setempat, sehingga
menyebabkan dilatasi pembuluh vena dan kapilar
2. Berat-ringannya tergantung ada/ tidaknya kolateral
3. Bendungan vena setempat karena
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Akibat hiperemi
1. Hiperemi aktif: tidak masalah
2. Hiperemi pasif
1. Sianotik, organ jadi biru (kekurangan oksigen)
2. Atrofik s/d nekrosis akibat anoksia
3. Eritrosit keluar, sehingga timbul pigmen darah
(hemosiderin)
4. Jaringan ikat proliferatif untuk menggantikan
jaringan yang nekrosis
PARU HIPEREMI
AREA HIPEREMI
NEKROSIS AREA
SYOK/ RENJATAN
1. Def. suatu kumpulan gejala yang disebabkan
oleh defisiensi sirkulasi akibat
ketidakseimbangan antara volume darah dan
volume ruangnya
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya syok
1. Faktor yang menyebabkan volume ruang vaskular
meningkat (Syok primer)
2. Faktor yg menyebabkan volume darah berkurang
(Syok sekunder)
2. Berdasarkan sifatnya
1. Reversibel (mampu pulih)
2. Irreversibel (tidak mampu pulih)
3. Berdasarkan penyebabnya
1.
2.
3.
4.
Syok anafilaktik
Syok kardiogenik
Syok sepsis
Syok neurogenik
SYOK PRIMER
1. Syok ini terjadi karena ruang vaskular bertambah, karena
pembuluh darah dilatasi
2. Ruang vaskular bertambah, berakibat sepertinya darah di
tarik dari sirkulasi dan segera masuk kedalam kapilar dan
venula organ
3. Penyebabnya:
1. Rangsang nyeri hebat (syok neurogenik dan syok kardiogenik),
misal: trauma, pankreatitis akut, hernia inkaserata atau emosi
dan rasa takut hebat
SYOK SEKUNDER
1. Syok ini terjadi karena
1.
2.
3.
4.
5.
PATOGENESIS SYOK
1. Volume darah akibat permeabilitas , cairan/ darah
keluar dari pembuluh vaskular dan masuk interstisiil.
Menyebabkan darah menjadi kental (hemokonsentrasi).
Misalnya pada kasus DHF
2. Volume darah akibat hilang langsung pada luka
perdarahan, muntah atau diare profus
3. Volume darah akibat pelebaran kapilar/ venula organ.
Jumlah darah yang beredar , sehingga cardiac output .
Oksigenasi jaringan/ organ sedikit (anoksia). Termasuk
pembuluh darah rusak dan darah makin banyak keluar.
(LINGKARAN SETAN). Syok makin parah dan tidak bisa
dikoreksi lagi dengan terapi apapun (IRREVESIBEL)
PATOGENESIS SYOK
4. Awal syok akan ada KOMPENSASI berupa vasokontriksi
pembuluh darah lewat sistim hormonal dan adrenalin. Bila
tidak berhasil akan jatuh pada stadium dekompensasi
disertai tanda tensi menurun. Jika makin progresif akan
jatuh pada keadaan IRREVERSIBEL
5. LAIN-LAIN
1. SYOK AKIBAT INFEKSI KERAS (SYOK SEPSIS)
2. SYOK AKIBAT PERDARAHAN HEBAT (SYOK HEMORAGIK)
3. SYOK AKIBAT GANGGUAN FUNGSI JANTUNG (SYOK
KARDIOGENIK)
4. SYOK AKIBAT RASA NYERI HEBAT (SYOK NEUROGENIK) DLL
PERUBAHAN MORFOLOGIK
1. Perubahan yang terjadi akibat
1. Gangguan sirkulasi
1. Pembuluh darah hiperemi
2. Edema
3. Perdarahan kecil rongga serosa
2. Degenerasi
3. Nekrosis
PERDARAHAN/ HEMORAGI
1. Def. keluarnya darah dari pembuluh darah kedalam
ruang interstisiil, rongga serosa atau organ
(perdarahan didalam/ internal) dan keluar tubuh lewat
kulit (perdarahan keluar/ eksternal)
2. Perdarahan internal
1. Kulit atau mukosa (petekia, purpura, hematom dll)
2. Rongga tubuh (hematotorak, hemoperikardium dll)
3. Uterus, tuba (hematosalping, endometriosis dll
3. Perdarahan eksternal
1. Saluran nafas (epitaksis, hematemeses dll
2. Saluran cerna (melena, hematoskisis dll
3. Uterus (menstruasi dll)
PERDARAHAN/ HEMORAGI
4. Berdasarkan lokasi
1.
2.
3.
4.
Jantung
Arteri
Vena
Kapilar
5. Berdasarkan etiologi
1.
2.
3.
4.
5.
AKIBAT PERDARAHAN
1. Lokal, tergantung pada besar dan lokasi perdarahan
1.
2.
3.
4.
Lamanya
Ukuran
Jenis perdarahan
Kolateral
TROMBUS
1. Def. Bekuan darahyg terdiri atas unsur-unsur darah
yang terbentuk didalam pembuluh darah waktu
orang masih hidup (beku darah=orang sudah mati)
2. Proses pembentukannya disebut dengan trombosis
3. 3 faktor trombosis
1. Dinding pembuluh darah
2. Aliran darah dan
3. Kompoisisi darah
Pembentukan trombosis
TROMBOSIT
TROMBOPLASTIN
+
PROTROMBIN
TROMBIN
FIBRIONOGEN
FIBRIN
MACAM TROMBUS
1. Trombus oklusi: trombus yang menyebabkan
sumbatan pada lumen P darah
2. Propagating thrombus: perpanjangan dari trombus
dan ada sepanjang lumen P darah
3. Saddle atau riding thrombus: trombus yg masuk
dan memanjang pada percabangan P darah
4. Mural atau parietal thrombus: sebagian melekat
dinding dan sebagian lagi berenang-renang dalam
P darah dan tidak ada oklusi
1. Pedunculated thrombus: terbentuk tangkai
2. Ball thrombus: lepas dan tersangkut di ostium (embolus)
MACAM TROMBUS
5. Warna trombus
1. Red thrombus
2. White thrombus
6. Lamanya
1. Fresh thrombus
2. Old thrombus
8. Letaknya
1. Trombus vena
2. Trombus arteri
3. Trombus jantung dan katup jantung
TROMBUS A CORONARIA
TROMBUS A CORONARIA
AKIBAT TROMBUS
Tergantung dari
Jenis dan besar trombus
Ada/ tidaknya kolateral
Akibat trombus
Stasis
Bendungan pasif
Edema
nekrosis
AKIBAT TROMBUS
1. Trombus atrium kiri dapat menyebabkan ball
thrombus dan bisa menyumbat katup mitral
dan mati mendadak
2. Septic trombus lepas dan tersangkur
pembuluh darah perifer
NASIB TROMBUS
1. Nasib trombus tergantung pada
1. Lokasinya
2. Ukurannya
3. Tempat perlekatan
REKANALISASI
EMBOLUS
1. Def. suatu benda asing yang tersangkut pada
suatu tempat dalam sirkulasi darah
2. Jenis embolus
1. Padat (trombus, sel tumor, bakteri, nekrosis
jaringan)
2. Cair (zat lemak, cairan amnion dll)
3. Gas (udara, gas nitrogen/ karbondioksida dll)
AKIBAT EMBOLUS
1. Sama dengan akibat dari trombus
2. Embolus kecil dengan kolateral baik tidak ada
masalah
3. Embolus tersangkut pada a coronaria dan a
pulmonalis dapat mati mendadak
4. Embolus septik menyebabkan infeksi dan
infark
5. Metastasis sel ganas
EMBOLUS VENA
1. Embolus asalnya dari vena tungkai bawah
atau vena pelvis akan dibawah ke paru dan
tersangkut di percabangan a pulmonalis
menyebabkan sadle embolus dan
menyebabkan mati mendadak
2. Emboli paradok, terjadi bila emboli
menyebrang dari rongga jantung lewat
foramen ovale atau defek septum
SADLE EMBOLUS
EMBOLUS ARTERI
1. Asalnya dari ventrikel kiri, katup jantung kiri,
aorta dan arteri besar lainnya
2. Menyebabkan infark pada organ atau
ekstremitas yang terkena (otak, ginjal, lien
dan kaki dll)
3. Sumber embolus yang tersering adalah
aterosklerosis
4. Bila tersangkut pada a coronaria bisa
menyebabkan kematian mendadak
EMBOLUS LEMAK
Faktor penyebab
Biasanya disebabkan karena fraktur (femur, tibia)
atau ruptur lemak
Luka bakar
Osteomielitis
Panikulitis
Gizi buruk
Masa nifas
alkoholisme
EMBOLI LEMAK
EMBOLUS GAS
Faktor penyebab
Robekan pembuluh vena besar
Vaginal douche/ bilasan vagina
Dekompresi
Penyakit Caisson
Pemberian infus
Suntikan udara
ISKEMI
1. Def. hilangnya atau kurangnya pasokan darah pada
organ tubuh tertentu
2. Akibat pasokan kurang/ hilang, maka organ tidak
dapat nutrisi/ oksigen dan menjadi nekrosis
3. Penyebab
1. Trombosis, emboli
2. Atherosklerosis
3. Spasme otot arteri (penyakit Raynaud, hipotermi,
keracunan obat dll)
4. Obstruksi vaskular termasuk penekanan pada vaskular
5. dll
AKIBAT ISKEMI
1. TERGANTUNG
1.
2.
3.
4.
2. Akibat iskemia
1. Ringan s/d berat
2. Nekrosis/ infark
MACAM INFARK
1. Bentuk
1. Infark pucat (anemia), terjadi pada alat tubuh yg padat
(jangunt, ginjal, otak dll)
2. Infark merah (perdarahan), terjadi pata organ yang longgar
(paru, hati, usus dll)
2. Lamanya
1. Infark baru
2. Infark lama
PATOGENESIS
1. Segera stl ada obstruksi, akan timbul perubahan warna merah
pada organ terkena. Terutama pada bagian perifer dan
bentuknya seperti limas dengan puncak menuju oklusi
2. Beberpa jam, karena stagnasi darah timbul edema dan
perdarahan (bengkak dan merah)
3. Setelah 24 jam
1. Organ yang padat, daerah yang bengkak menjadi pucat
2. Organ longgar, daerah tetap merah
INFARK GINJAL
INFARK OTAK
INFARK PARU
INFARK USUS
INFARK JANTUNG
GANGREN
1. Def. kematian jaringan yang luas dan disertai invasi
kuman saprofit
2. Harus dibedakan gangren, infark dan nekrosis
1. Gangren-organ harus berhubungan dunia luar (kulit,
pencernaan, sevik dll)
2. Infark atau nekrosis-organ tidak berhubungan dari luar
(hati, jantung, ginjal dll)
3. Jenis
1. Gangren basah (organ yang banyak cairannya, misal:
lambung, paru)
2. Gangren kering (organ yang sedikit cairannya. Biasanya
akibat obstruksi perlahan-lahan)
4. Faktor penyebab
1. Hilangnya perbekalan darah
2. Infeksi bakteri