HEMODIALISIS
(Keperawatan Medikal Bedah)
Disusun oleh
Rinda Adeventalia B.N NIM I1B114601
Sriwarty NIM I1B114603
Akhmad Saukani NIM I1B114606
Aulia Nilam Pratiwi NIM I1B114608
Ihsan Mentaya Anantama NIM I1B114610
Fakultas Kedokteran
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Negeri Lambung Mangkurat
Banjarbaru
2015
BAB I
PENDAHULUAN
diperuntukkan bagi para penderita gagal ginjal yang berfungsi untuk membuang produk
sisa metabolisme seperti potasium dan urea dari darah. Sisa metabolisme yang tidak
dibuang dan menumpuk dalam darah akan menjadi racun bagi tubuh. Pada penderita
gagal ginjal, ginjal mereka sudah tidak dapat membersihkan darah dari sisa
ginjal. Saat ini hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang paling banyak
dilakukan.
Tahapan gagal ginjal kronik dibagi beberapa cara, salah satunya dengan
memperhatikan faal ginjal yang masih tersisa. Bila faal ginjal yang masih tersisa sudah
minum, obat-obatan, dan lain-lain tidak memberi pertolongan yang diharapkan lagi,
keadaan tersebut diberi nama gagal ginjal terminal (GGT). Pada stadium ini terdapat
akumulasi toksin uremia dalam darah yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
pasien. Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa, yang diukur dengan klirens
kreatinin (KKr), tidak lebih dari 5 mL/menit/1,73 m 2. Pasien GGT, apa pun etiologi
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi hemodialisis atau hemodialisa.
2. Mengetahui tujuan dilakukannya hemodialisa.
3. Mengetahui indikasihemodialisa.
4. Mengetahui prinsip yang digunakan dalam hemodialisa.
5. Mengetahui perangkat yang dilakukan untuk hemodialisa.
6. Alat kesehatan dan obat-obat yang digunakan untuk hemodialisa.
7. Persiapan pasien saat akan dilakukan hemodialisa.
8. Komplikasi yang akan terjadi saat hemodialisa berlangsung.
9. Mengetahui asuhan keperawatan klien hemodialisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hemodialisa berasal dari kata hemo (darah) dan dialisa (pemisahan atau filtrasi).
atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput semi permeabel.
Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut
dialisis yaitu proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi
untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak
mampu melaksanakan proses tersebut.Suatu proses pembuangan zat terlarut dan cairan
dari darah melewati membrane semi permiabel, yang berdasarkan pada prinsip difusi,
sakit akut dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek(beberapa hari hingga beberapa
minggu) atau pasien dengan penyakit ginjal stadium terminal(ESRD;End Stage Renal
atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mempu mengimbangi hilangnya aktivitas
metabolic atau endoktin yang dilaksanakan oleh ginjal. Hemodialisa diperlukan untuk
digunakan pada saat toksin harus segera dikeluarkan guna mencegah kerusakan
zat nitrogen yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan, pada
hemodialisis aliran darah yang penuh dengan toksik dan limbah nitrogen dialihkan dari
dalam tubuh ke dialiser tempat darah tersebut dibersihkan dan kemudian dikembalikan
ke dalam tubuh.
C. Indikasi
Pasien dengan GGA untuk sementara sampai fungsi ginjal pulih dan pasian GGK.
biasanya memiliki akses permanen (fistula atau graf sementara). Pasien GGA
dialisat.
3. Difusi
Dalam dialisat yang konvensional prinsip mayor yang meyebabkan pemindahan zat
telarut adalah difusi substansi, yang berpindah dari area berkonsentrasi tinggi ke
area berkonsentrasi rendah sehingga tercipta konsentrasi ideal antara darah dan
terambil bersama dengan zat terlarut yang tercampur dalam cairan tersebut.
5. Ultrafiltrasi
Proses cairan dipindahkan saat dialisis yaitu pergerakan cairan akibat beberapa
dipengaruhi oleh dialiser dan resisten vena terhadap darah yang mengalir balik
konsentrasi zat terlarut. Larutan dengan kadar zat terlarut yang tinggi akan
menarik cairan dari larutan laim dengan konsentrasi rendah yang
metabolism atau zat toksin dari dalam tubuh. Di dalam dializer terdapat 2 ruangan
selama dialisis.
F. Alat Kesehatan dan Obat-obat yang Digunakan
1. Alat :
1) Tempat Tidur fungsional
2) Timbangan BB
3) Pengukur TB
4) Stetoskop
5) Termometer
6) EKG
7) Set O2 lengkap
8) Suction Set
9) Meja Tindakan
2. Obat-obatan dan cairan
1) Obat-obatan Hemodialisa ( Heparin, Frotamin, Lidocain untuk anastesi )
2) Cairan Infus ( NaCl 0,9%, Dex 5%,dan Dex 10%)
3) Dialisat
4) Desinfektan ( Alkohol 70%, Bethadin,, Sodium Hipocholride 5% )
5) Obat-obatan Emergency
G. Persiapan Pasien
1. Menimbang BB
2. Mengatur posisi pasien
3. Observasi keadaan umum
4. Observasi TTV
5. Melakukan fungsi untuk menhubungkan sirkulasi
H. Komplikasi
1. Hipotensi
Penyebab: terlalu banyak darah dalam sirkulasi mesin, ultrafiltrasi berlebihan, obat
anti hipertensi.
2. Mual dan Muntah
Penyebab : gangguan GI, ketakutan, reaksi obat, hipotensi.
3. Sakit Kepala
Penyebab : Tekanan darah tinggi, ketakutan.
4. Demam disertai menggigil
Penyebab : reaksi fibtogen, transfuse dan kontaminasi bakteri pada sirkulasi darah.
5. Nyeri dada
Penyebab : minum obat jantung tidak teratur, program HD yang terlalu cepat.
6. Gatal-gatal
Penyebab : jadwal dialisis yang tidak teratur, sedang atau sesudah transfusi kulit
kering.
7. Perdarahan
Penyebab : tempat tusukan membesar, masa pembekuan darah lama, dosis heparin
bengkak-bengkak, sesak nafas, kram, BAK tidak lancar, mual, muntah, tidak
nafsu makan, susah tidur, berdebar, mencret, susah BAB, penglihatan tidak
jelas, sakit kepala, nyeri dada, nyeri punggung, susah berkonsentrasi, kulit
kering, pandangan gelap, nyeri otot, nyeri pada penusukkan jarum, rembes
DAFTAR PUSTAKA
Bongard, Frederic, S.Sue, Darryl. Y. 1994. Current Critical, Care Diagnosis and Treatment,
Burrnert and Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol 2.
Jakarta:EGC.
Heriyani dan Siswandi. 2004. Nursing Diagnosis: A GuideTo Planning Care. Diakeses dari:
www.Us.Elsevierhealt.com
Moorhead, Sue, dkk. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth Edition. By Mosby
http://herodessolution.wordpress.com/2010/12/12/konsep-dasar-hemodialisa-dan-ckdcrf
http://kalangkangmencrang.blogspot.com