Anda di halaman 1dari 48

CASE

REPORT
Impaksi Serumen

PEMBIMBING : DR. RICKY YUE, SP.THT-KL

THERESIA HERESTUWITO NARU 2015.061.200


YONATHAN ARDHANA CHRISTANTO 2015.061.201
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Usia : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Kamal Muara
Tanggal Pemeriksaan : 18 Juli 2017
ANAMNESIS
Keluhan utama
Telinga kanan terasa penuh sejak 5
hari SMRS

Keluhan tambahan
Tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
1 hari
5 hari SMRS 3 hari SMRS
SMRS

Pasien
Pasien
mengorek
Pasien Pasien kontrol ke
telinga
berobat ke kontrol ke klinik,
kanan
klinik, hasil klinik, hasil gejala
dengan
pemeriksaan pemeriksaa telinga
cotton bud,
terdapat n: terasa
lalu telinga
kotoran dan Kotoran (+) penuh
terasa penuh
luka kering Luka (-) :
Intervensi masih :
Intervensi
dan sedikit
Intervensi : tidak ada Forumen dirasakan
Pasien
perih
Pasien disarankan kontrol 2 1x1 tetes dirujuk ke
hari kemudian selama 2 RS Atma
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien menyangkal keluhan lain pada telinga,
seperti nyeri telinga, suara berdenging,
keluarnya cairan dari telinga, penurunan
pendengaran, maupun rasa pusing berputar
Pasien menyangkal adanya keluhan pada
area hidung seperti hidung meler, hidung
tersumbat, sering bersin-bersin, dan
penurunan kemampuan menghidu
Pasien menyangkal adanya keluhan pada
area tenggorokan seperti nyeri tenggorokan,
kesulitan menelan, mendengkur ketika tidur
Pasien mengaku jarang membersihkan telinga
dengan cotton bud.
Riwayat penyakit
dahulu
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat batuk dan pilek : disangkal
Riwayat penggunaan obat-obatan rutin :
disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat operasi : disangkal
Riwayat tindakan radiasi pada area kepala-leher
: disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak tenang
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
HR : 82x/menit
RR : 14x/menit
Suhu : 36,7 C
TELINGA
Aurikula
Dextra Pemeriksa Sinistra
an
Normal Bentuk Normal
- Laserasi -
- Hematoma -
- Edema -
- Massa -
- Kista -
- Nyeri tarik -
aurikula
TELINGA
Pre-aurikula

Dextra Pemeriksaan Sinistra


- Nyeri tekan -
tragus
- Hiperemis -
- Edema -
- Fistula -
- Abses -
TELINGA
Retro-aurikula

Dextra Pemeriksaan Sinistra


- Nyeri tekan -
mastoid
- Hiperemis -
- Edema -
- Fistula -
TELINGA
Liang Telinga

Dextra Pemeriksaan Sinistra


lapang Lapang/sempit lapang
- Hiperemis -
- Laserasi -
- Massa -
- Benda asing -
Banyak, keras, Serumen Banyak, keras,
menutupi seluruh menutupi seluruh
lumen lumen
(+) krusta Sekret -
sanguinis;
di 2/3 luar telinga
TELINGA
Membran Timpani
*tidak tervisualisasi
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Refleks cahaya
Warna
Kebutuhan
Perforasi
-Letak
-Bentuk
-Besar
TELINGA
Pemeriksaan Fungsi

Dextra Pemeriksaan Sinistra


+ Rinne +
Tidak ada Weber Tidak ada
lateralisasi lateralisasi
HIDUNG
Pemeriksaan Umum dan Rhinoskopi
Anterior
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Vestibulum
- Sekret -
- Edema -
- Hiperemis -
- Laserasi -
- Krusta -
- Furunkel -
HIDUNG
Pemeriksaan Umum dan Rhinoskopi
Anterior
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Cavum Nasi
Lapang Lapang/sempit Lapang
- Mukosa -
- Sekret -
- Edema -
- Hiperemis -
- Krusta -
- Darah -
- Polip -
HIDUNG
Pemeriksaan Umum dan Rhinoskopi
Anterior
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Septum Nasi
Tidak Deviasi Tidak
deviasi deviasi

Konka Inferior
Eutrof Autrof/Eutrof/Hipertrof Eutrof
- Livid/Pucat/Hiperemis -
- Kongesti -
HIDUNG
Tes aliran udara dan pemeriksaan sinus
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Simetris Hembusan Simetris

Nyeri tekan
- Sinus maxillaris -
- Sinus frontalis -
- Sinus ethmoidalis -
TENGGOROK
Pemeriksaan Mulut
Dextra Pemeriksaan Sinistra
Di tengah Uvula Di tengah
Arkus Faring
Simetris Simetris Simetris
- Hiperemis -
Dinding Faring
- Edema -
- Hiperemis -
- Post nasal drip -
- Granul -
- Abses -
Tonsil
T1 Ukuran T1
- Hiperemis -
- Kripta -
- Detritus -
RESUME
Ny. N, 46 tahun, datang ke poli THT
RSAJ dengan keluhan telinga kanan
terasa penuh sejak 5 hari SMRS. Keluhan
diawali setelah pasien membersihkan
telinga dengan cotton bud 5 hari SMRS.
Pada 3 hari SMRS pasien sempat
berobat ke klinik, dan diberikan Forumen
selama 2 hari, namun pasien merasakan
tidak ada perbaikan gejala sehingga
dirujuk ke RSAJ.
RESUME
Pada pemeriksaan fsik umum didapatkan
dalam batas normal
Pada pemeriksaan fsik THT didapatkan :
Pemeriksaan telinga :
AD : serumen dalam jumlah banyak, keras,
menutupi liang telinga; krusta sanguinis (+)
sedikit pada 2/3 luar liang telinga
AS : serumen dalam jumlah banyak, keras,
menutupi liang telinga
Pemeriksaan hidung : dalam batas normal
Pemeriksaan tenggorokan : dalam batas
normal
DIAGNOSIS BANDING
Benda asing
OMA
Otomikosis
DIAGNOSIS KERJA
Impaksi Serumen ADS
TATALAKSANA
Ekstraksi serumen menggunakan
irigasi dan/atau manual removal
dengan aligator dan suction
Edukasi ear hygiene
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Serumen (earwax) Impaksi serumen
Substansi natural yang Akumulasi serumen, yang
berada pada kanalis :
audiotori external
Menimbulkan gejala
Glandular secretions atau
+ Menyebabkan
Sloughed epithelium pemeriksaan
telinga (kanalis,
membran timpani,
sistem
audiovestibular)
tidak dapat dinilai

Schwartz SR, et al. 2017


TIPE
EPIDEMIOLOGI
Banyak pada lansia, anak-anak,
dan pasien dengan cognitive
impairment
Lansia >65 tahun 19-65%
Delayed adult population 28-36 %
Anak-anak 10%
Orang dewasa 5%
Patofisiologi

Kelenjar Epitel
Sebum Cerumen
Cerumen skuamosa

Dermis : 2 kelenjar
Lokasi terbentuknya eksokrin
cerumen pada kelenjar sebaceous
kartilago 1/3 kanalis (oil) & kelenjar
audiotori externa sudoriferous
apocrine (sweat)
FISIOLOGI
Mekanisme
Proteksi
Serumen :
Hidrofobik
Lengket
(sticky)
Suasana asam
Lisozim + IgG

Ballenger. 2009.
patoFISIOLOGI
JAW MOVEMENT

SELF-CLEANING MECHANISM

angguan self-cleaning akumulasi dan impaksi serumen


MANIFESTASI
KLINIS
Otalgia

Tinitus

Ear Fullness

Penurunan pendengaran

Vertigo

Batuk

Gatal
Hearing aid feedback ;
malfunction
DIAGNOSIS

Clinicians should diagnose cerumen


impaction when an accumulation of
cerumen, as seen with otoscopy :
is associated with symptoms
prevents needed assessment of
the ear, or
both

Schwartz SR, et al. 2017


Diagnosis

Clinicians should assess the patient with cerumen impaction by


history and/or physical examination for factors that modify
management, such as 1 of the following: anticoagulant therapy,
immunocompromised state, diabetes mellitus, prior radiation
therapy to the head and neck, ear canal stenosis, exostoses,
nonintact tympanic membrane

Berguna untuk pilihan terapi


Diagnosis
Coagulopati
Resiko tinggi terjadinya perdarahan telinga

Penurunan sistem imun


Resiko tinggi terkena OE dan necrotizing OE
Hati-hati dalam penggunaan irigasi

Riwayat radiasi kepala-leher


Radiasiperubahan histologi telinga luar cerumen kering
Injury ear canal sulit sembuh - osteoradionecrosis kanalis
telinga . Tulang temporal
Diagnosis
Kelainan kulit
Meningkatkan resiko impaksi serumen
Resiko tinggi OE

Penyakit craniofacial, Down Syndrome, Kronik OE


Kanalis telinga menyempit sulit untuk melakukan irigasi dan
instrument manual
Stenosis (kongenital/didapat)
Sangat tidak memungkinkan dilakukan irigasi
Butuh proedur dan peralatan spesial

Riwayat perforasi membran timpani


Irigasi Vertigo
TATALAKSANA
Intervensi Watchful waiting
Impaksi Asimtomatik
Kelompok khusus*
Pengguna hearing aid
*kelompok khusus orang tua, pasien dengan
cognitive impairment, anak-anak

Schwartz SR, et al. 2017


TATALAKSANA
Tujuan penatalaksanaan
Simtomatik
Meringankan atau meniadakan gejala

Asimtomatik
Visualisasi struktur telinga
Pemeriksaan audiometri dan
vestibular
TATALAKSANA
Clinicians should treat, or refer to a
clinician who can treat, the patient with
cerumen impaction with an appropriate
intervention, which may include 1 of
the following: cerumenolytic agents,
irrigation, or manual removal requiring
instrumentation

Schwartz SR, et al. 2017


TATALAKSANA
Irigasi
Membilas liang telinga dengan aliran air hangat
Risiko : perforasi MT
KI : pada kelompok berisiko

Cerumenolytic
Memecah serumen
Dapat dikombinasikan dengan metode irigasi /
manual removal
Manual removal
Ex : kuret telinga, pengait serumen, suction
Risiko : trauma liang telinga, tinitus, ggn.
pendengaran
CERUMENOLYTIC
Tatalaksana
Agen Cerumenolytic

3 bentuk : water based, oil based, nonwater-nonoil based


Dapat menyebabkan transient hearing loss, dizziness, dan
iritasi kulit
Harus dihindari pada pasien dengan infeksi kanalis
Tatalaksana
Irigasi

Tidak boleh dilakukan pada pasien dengan


perforasi MT, post operasi telinga, kelainan
anatomi telinga
Dapat menggunakan syringe atau irigasi
elektronik
Suhu air harus sesuai dengan suhu badan
Cegah efek kalorik
Komplikasi : pain, skin injury, OE akut
Tatalaksana
Manual Removal

Currete loop / sendok, aligator / cup forceps, right-


angeled hoook, aplikator lurus cotton wool dengan
Suction dapat menyebabkan nystagmus &
vertigo
Tatalaksana

Clinicians should assess patients at the conclusion of in-office


treatment of cerumen impaction and document the resolution of
impaction. If the impaction is not resolved, the clinician should use
additional treatment. If full or partial symptoms persist despite
resolution of impaction, the clinician should evaluate the patient for
alternative diagnoses
EDUKASI
DO DONT
Ke dokter apabila Membersihkan telinga
telinga terasa penuh, terlalu sering / terlalu
nyeri, pendengaran bersih
menurun, keluar cairan
Menggunakan ear
candles
Memasukkan benda-
benda kecil terlalu
dalam pada liang
telinga, seperti cotton
bud, klip rambut, tusuk
gigi
REFERENSI
Schwartz SR, Magit AE, Rosenfeld RM,
Ballachanda BB, Hackell JM, Krouse HJ, et al.
Clinical practice guideline (update): Earwax
(cerumen impaction). OtolaryngologyHead and
Neck Surgery. 2017 Jan;156(1_suppl):S1-29
Ballengers Otorhinolaryngology Head and Neck
Surgery. 17th Ed. 2009.

Anda mungkin juga menyukai