• Usia : 48 tahun
• No. RM : 39-49-87
Anamnesis
• Keluhan Utama
Nyeri di sekitar hidung kanan.
Tanda vital
• Nadi : 84 x/menit
• Napas : 18 x/menit
• Suhu : Afebris
Status Generalis
• Kepala : Normocephal • Thorax
• Mata • Inspeksi : Simetris (+/+)
• Konjungtiva : Anemis (-/-) • Palpasi : Simetris (+/+), nyeri tekan (-)
• Sklera : Ikterik (-/-) • Perkusi : Sonor di seluruhlapang paru
• Pupil : Bulat, isokor • Auskultasi
• Leher • Cor : BJ (-), S1 dan S2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
• Deviasi trakea (-)
• Pembesaran kelenjar limfe (-/-) • Pulmo : vesikuler (+/+), rhonki (-
/-), wheezing (-/-)
• Abdomen • Ekstremitas
• Inspeksi : Simetris • Edema : (-/-/-/-)
• Auskultasi : Bising usus • Akral hangat: (-/-/-/-)
(+) normal • Neurologis : Tidak diperiksa
• Palpasi : Nyeri tekan (-), • Genitalia : Tidak diperiksa
hepar dan lien tidak
teraba
• Perkusi : Timpani pada
seluruh lapang abdomen
Status Lokalis Telinga
BAGIAN AD AS
Edema - -
Nyeri tekan tragus - -
PREAURIKULER Hiperemis - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
Edema - -
Nyeri tekan - -
AURIKULER
Hiperemis - -
Fluktuasi - -
Edema - -
Nyeri tekan mastoid - -
RETROAURIKULER Hiperemis - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
Status Lokalis Telinga
BAGIAN AD AS
Otorea - -
MEATUS Serumen - +
AKUSTIKUS Edema - -
EKSTERNUS Atresia meatal - -
Massa - -
Warna Putih perak Putih perak
Perforasi - -
Refleks Cahaya + ( arah pukul 5) + ( arah pukul 7)
Bulging/retraksi - -
Kolesteatom - -
MEMBRAN
Sekret purulen - -
TIMPANI
Gambar
TES PENDENGARAN AD AS
TES RINNE + +
AD AS
Konka Media
Konka Media
Septum
Mukosa
Konka Inferior
Status Lokalis Hidung
S 3 dd tab 1 prn
S 2 dd tab 1 dihabiskan
• Prevalensi dari ARS berkisar antara 6% - 15%, dan CRS 5% - 15% pada
populasi Barat. Prevalensi pada beberapa negara di Asia menunjukkan
kejadian CRS yang lebih rendah yaitu 2,7% - 8%.
Etiologi
• Penyebab tersering dari rinosinusitis adalah virus yaitu rhinovirus,
coronavirus dan virus influenza, sedangkan penyebab tersering dari infeksi
bakteri yaitu Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza dan
Moraxella catarrhalis.
• Secara klinis, sulit untuk membedakan antara infeksi bakteri dan virus,
tetapi gejala seperti demam, nyeri wajah, discharge purulent dan durasi
gejala dapat menentukan kalau infeksi disebabkan oleh bakteri.
Faktor Predisposisi
• Infeksi saluran napas atas,
• Riwayat rinitis sebelumnya,
• Polip hidung,
• Kelainan anatomi seperti deviasi septum atau hipertrofi konka, sumbatan
kompleks osteomeatal,
• Infeksi tonsil,
• Infeksi gigi,
• Kelainan imun
• Faktor lain yang berpengaruh adalah lingkungan berpolusi, merokok, udara
dingin dan kering. Keadaan ini lama-lama akan menyebabkan perubahan
mukosa dan merusak silia.
Patofisiologi
• Terjadi edema pada organ yang
membentuk kompleks osteomeatal
mukosa yang berhadapan akan
saling bertemu sehingga silia tidak
dapat bergerak dan ostium
tersumbat tekanan negatif di
dalam rongga sinus transudasi
yang awalnya serous (Rinosinusitis
non bacterial).
• Pemeriksaan fisik
Rinoskopi anterior dan posterior: untuk melihat dari edema mukosa, inflamasi, nasal
discharge, polip dan kelainan anatomi.
Dapat dilakukan endoskopi nasal oleh spesialis THT-KL, untuk memberikan
visualisasi yang lebih baik dalam melihat kelainan di hidung.
• Lab
Pada layanan primer, tidak perlu dilakukan terkait rendahnya nilai predictive value
dalam mendiagnosis Rinosinusitis.
Pada layanan sekunder, oleh spesialis THT-KL dapat dilakukan kultur spesimen
dari meatus media dengan bantuan endoskopi. (pada pasien suspek ABRS yang
tidak respon terhadap antibiotik setelah 72 jam)
• Imaging
Radiologi: tidak disarankan
CT-Scan, standar baku emas untuk evaluasi radiologi dari sinus paranasal.
Kriteria Diagnosis
aFacial pain-pressure-fullness in the absence of purulent nasal discharge is insufficient to establish a diagnosis of
ARS.
Kriteria Diagnosis
Tatalaksana
• Cuci hidung dengan larutan garam fisiologis (NaCl 0.9%)
Prognosis
• Foden N, Burgess C, Shepherd K, Almeyda R. A guide to the management of acute rhinosinusitis in primary care: management
strategy based on best evidence and recent European guidelines. Br J Gen Pract. 2013;63(616):611–613.
doi:10.3399/bjgp13X674620.
• Hoffmans R, Wagemakers A, van Drunen C, Hellings P, Fokkens W. Acute and chronic rhinosinusitis and allergic rhinitis in
relation to comorbidity, ethnicity and environment. PLoS One. 2018;13(2):e0192330. Published 2018 Feb 5.
doi:10.1371/journal.pone.0192330
• Husain S, Amilia HH, Rosli MN, Zahedi FD, Sachlin IS; Development Group Clinical Practice Guidelines Management of
Rhinosinusitis in Adolescents & Adults. Management of rhinosinusitis in adults in primary care. Malays Fam Physician.
2018;13(1):28–33. Published 2018 Apr 30.
• Masood A, Moumoulidis I, Panesar J. Acute rhinosinusitis in adults: an update on current management. Postgrad Med J.
2007;83(980):402–408. doi:10.1136/pgmj.2006.054767.
• Rosenfeld RM, Piccirillo JF, Chandrasekhar, SS, et al. Clinical Practice Guideline: Adult Sinusitis. Otolaryngol Head Neck Surg.
April 2015; 152(S2):s1-s39
TERIMA KASIH
Heath, J., Hartzell, L., Putt, C. et al. Curr Allergy Asthma Rep (2018) 18: 37.
https://doi.org/10.1007/s11882-018-0792-8
Ann MA, and Miriam
MC. Current Concepts
in Adult Acute
Rhinosinusitis. Am
Fam Physician. July
2016;15;94(2):97-105
Ann MA, and Miriam MC. Current Concepts in Adult Acute
Rhinosinusitis. Am Fam Physician. July 2016;15;94(2):97-105