Ca Canalis
Auricularis
Externus + Mastoid
Preceptor: dr. Fivien Fedriani, Sp.THT-KL
Kandidat Dokter:
Salsabila Nurislami 2318012041
Haninovita Purnamasari
2318012031
Aulia Ghina Sabila 2318012030
Table of Contents
1. Status Pasien
2. Tinjauan Pustaka
3. Analisis Kasus
STATUS PASIEN
ANAMNESIS
IDENTITAS
PASIEN
• Nama : Ny. TR
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 51 tahun
• Pekerjaan : IRT
• Suku : Jawa
• Alamat : Candimas, Natar
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat telinga kiri dan
kepala. Skala nyeri 10/10. Nyeri telinga dirasakan sejak 6 bulan
yang lalu dan memberat sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai nyeri
kepala, muntah 5x/hari sejak 4 hari SMRS, muntah berisi
makanan, dan sulit makan. Keluhan lain terdapat benjolan pada
telinga dan leher sebelah kiri sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan telinga kiri mengalami penurunan pendengaran,
sering keluar cairan dan darah. Keluhan hidung tersumbat,
beringus, mimisan disangkal.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Riwayat pengobatan:
Keluhan pasien berawal pada bulan Juli 2023 yaitu telinga kiri
terluka dan berdarah setelah mengorek telinga. Pasien berobat
ke praktik dokter namun keluhan tidak membaik dan
merasakan terdapat benjolan pada liang telinga. Kemudian
pasien berobat ke RS Advent lalu ke RS Abdul Muluk untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
ANAMNESIS
Status Generalis
• GCS : 15
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 161/98 mmHg
• HR : 83 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,5 °C
• SpO2 : 98 % RA
Leher Kepala
Pembesaran KGB Cervical Asimetris wajah, paresis
(-), nyeri(-) wajah sinistra
Mata
Konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-)
Thoraks
Kesan dalam batas normal
Abdomen
Ekstremitas superior
Kesan dalam batas normal
Akral hangat, CRT <2 dtk
Ekstremitas inferior
Akral hangat, CRT <2 dtk
Pemeriksaan
Daun Telinga
Telinga
Kanan Kiri
Bentuk Normotia Bengkak
Warna kulit Tidak Hiperemis Hiperemis
Nyeri tarik Tidak ada Ada
Tumor Tidak ada Ada
Kesan:
Tumor solid di canalis auditorius externus sinistra sampai
subcutis uk. 5,4cm x 5,4cm x 5,4cm yang mendestruksi os
mastoid sinistra.
DIAGNOSIS
Operatif:
Biopsi
Medikamentosa:
Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1
Inj. Ranitidine 50 mg 2x1
Inj. Asam tranexamat 500 mg 3x1
Inj. Tramadol 50 mg 3x1
TINJAUAN
PUSTAKA
PENDAHULUAN
• Keganasan pada kanalis akustikus eksternus (KAE)/ liang telinga merupakan kasus
yang jarang, <0,2% seluruh keganasan pada regio kepala dan leher yang hanya
4%.
• Dalam praktik klinis, biasanya massa sudah mengalami superinfeksi, tampak
invasif dan terkadang memiliki gambaran seperti otitis eksterna kronis
• Tumor dapat menyebar secara lokal ke telinga tengah dan dapat menginvasi
struktur vital pada tulang temporal (arteri karotis interna, kanalis fasialis, koklea,
dan vestibuler).
• Umumnya terjadi pada dekade ke 5 -7 kehidupan, tersering pada laki–laki.
Klasifikasi
Benign:
• Osteoma
KLASIFIKAS
• Exostosis
• Benign ceruminoma
• Sebaceous adenoma
I
Malignant
• Squamous cell carcinoma
• Basal cell carcinoma
• Malignant ceruminoma
• Melanoma
Osteoma
Epidemiologi
• Insiden: 0,1-1 % dari seluruh tumor jinak tulang tengkorak
• Pria > Wanita
Gejala
• Biasanya asimptomatik
• Bila terjadi obstruksi liang telinga → tuli konduktif
• Gejala lain: otorrea, otalgia, otitis eksterna, kolesteatoma
Pemeriksaan fisik
Otoskop → osteoma soliter, bisa sesil (tidak bertangkai) atau
pedunkulata (bertangkai)
Pemeriksaan penunjang
a. CT scan tulang temporal : melokalisasi kalsifikasi dari dinding, menilai
penurunan ukuran liang telinga, menilai kedalaman osteoma dan menilai
keadaan patologis yang berhubungan, baik ke liang telinga dan telinga
tengah
b. Histopatologis
Tatalaksana
1. Terapi konservatif → mencegah otitis eksterna dan tuli konduktif, yang disebabkan oleh akumulasi
deskuamasi epitel skuamosa dengan antibiotik topical
2. Pembedahan → pada pasien dengan tuli konduktif disebabkan oleh obstruksi tulang dan pasien dengan
otitis eksterna yang sulit dikontrol secara klinis
Exostosis
Eksostosis liang telinga merupakan pertumbuhan tulang baru pada bagian liang telinga yang menyempitkan
liang telinga.
Epidemiologi
• Pada individu yang sering beraktivitas dengan air (peselancar, perenang, penyelam, kayakers, dsb.)
• Laki-laki > Perempuan
Gejala
• Asimptomatis
• Rasa tertutup pada telinga
• Gejala lain: otitis eksterna rekurens, tuli konduksi, nyeri telinga, dan tinitus
Pemeriksaan fisik
Tampak dua/lebih tonjolan tulang pada liang telinga, sering mendekati membran timpani, biasanya bilateral
Pemeriksaan penunjang
a. Audiometri: menilai jenis dan derajat ketulian
b. CT scan tulang temporal
c. Histopatologis
Tatalaksana
1. Terapi konservatif → pada pasien tanpa keluhan yaitu mencegah berkembangnya exostosis. Hindari
pemicu dengan menggunakan ear plug jika menyelam.
2. Medikamentosa → pengobatan infeksi akut dengan tetes telinga antibiotik dan steroid
3. Pembedahan → pada pasien dengan otitis eksterna berulang karena retensi serumen dan keratin, nyeri
telinga, serta gangguan pendengaran yang dengan tatalaksana konservatif tidak berhasil.
Ceruminoma
• Ceruminoma adalah tumor yang berasal dari kelenjar seruminosa, yaitu adalah kelenjar apokrin
termodifikasi yang terletak terutama di lapisan kulit bagian kartilago CAE (1/3 lateral). Bagian tulang CAE
(2/3 medial) dan aurikula biasanya tidak memiliki kelenjar ini.
• Ceruminoma merujuk pada lesi tumor jinak dan ganas
Pemeriksaan fisik
• pemeriksaan fisik komprehensif → mengevaluasi perubahan atau
kelumpuhan saraf, perluasan atau metastasis dari tumor kepala
dan leher lainnya, khususnya parotis
• evaluasi otoskopik → menentukan ukuran tumor dan derajat
obstruksi CAE, mengevaluasi kolesteatoma sekunder dan integritas
membran timpani
Pemeriksaan penunjang
• CT-scan dan MRI → menentukan luasnya tumor, keterlibatan telinga
tengah dan infiltrasi tulang serta organ di sekitarnya, menyingkirkan
tumor kepala dan leher lainnya
• kultur cairan → mengidentifikasi dan mengobati potensi infeksi
• evaluasi pendengaran → menentukan jenis gangguan pendengaran
• Histopatologi
Adenoma :Lesi terdiri dari
proliferasi struktur kelenjar
berlobul dengan lumina terbuka
Tatalaksana
• Eksisi bedah
• Radioterapi diindikasikan untuk tumor besar, karsinoma tingkat tinggi, dan tumor berulang
Squamous Cell
Carcinoma
Epidemiologi
Squamous cell carcinoma merupakan neoplasma ganas yang paling umum terjadi pada CAE
Faktor risiko
• Fair skin
• Paparan sinar UV
• Imunosupresi
• Otitis media supuratif kronik
Manifestasi klinis
• discharge kronis SCC CAE berkaitan dengan ulserasi dan peradangan.
• perdarahan Edema dan kerapuhan jaringan membuat pemeriksaan
• otalgia menyakitkan dan visibilitas buruk
• gangguan pendengaran
• dengan/tanpa kelumpuhan wajah
• sering disertai otitis eksterna atau otitis media
Pemeriksaan penunjang
• Histopatologis : ciri khas karsinoma sel skuamosa seperti sel
poligonal dengan sitoplasma eosinofilik dan intercellular bridging.
Adanya keratin, pleomorfisme nuklear, mitosis, dan nekrosis
bergantung pada tingkat karsinoma.
• HRCT (High Resolution Computed Tomography) → deteksi erosi
tulang temporal
• MRI → deteksi luasnya soft tissue yang terlibat
Staging system (Modified Pittsburgh)
Tatalaksana
1. Operatif
2. Radioterapi pasca operasi → indikasi: stadium tumor primer lanjut (T3/T4), invasi perineural, dan
metastasis kelenjar getah bening.
Basal Cell Carcinoma
• Keganasan tersering kedua pada CAE setelah SCC
• Basal cell carcinoma(BCC) merupakan tumor ganas lokal dengan kurangnya metastasis kelenjar getah
bening regional
• Karsinoma ini kurang mematikan karena tingkat pertumbuhannya yang lebih lambat dan metastasis yang
jarang terjadi
• Bisa terjadi transformasi BCC menjadi SCC
bercak coklat berukuran sekitar Densitas bayangan jaringan lunak di Proliferasi sel basal tidak teratur dan
1,5 cm × 0,8 cm, dengan erosi, kanalis auditorius lateral kanan, sel perifer berproliferasi
eksudasi dan keropeng hitam tonjolan nodular, tidak ada kerusakan membentuk palisade.
ANALISIS KASUS
Analisis
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri hebat telinga kiri dan kepala.
Nyeri telinga dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan memberat
sejak 1 hari SMRS. Keluhan lain terdapat benjolan pada telinga
dan leher sebelah kiri sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan telinga kiri mengalami penurunan pendengaran,
sering keluar cairan dan darah. Riwayat sakit OMSK (+).
Analisis Pemeriksaan