Anda di halaman 1dari 33

CASE REPORT

Otitis Media Supuratif


Kronis
Pembimbing

Disusun oleh:
Identitas
• Nama : Tn. RB
• Umur : 35 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Kota tempat tinggal :B
• Suku :-
• Agama :-
Anamnesis
• Keluhan utama : keluar cairan dari telinga

• Anamnesis khusus (autoanamnesis) :

Pasien datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kanan dan kiri sejak
1 minggu yang lalu. Cairan berwarna kekuningan, cair, berbau dan tidak disertai
darah. Keluarnya cairan tidak disertai dengan nyeri. Keluhan sering berulang sejak
3 bulan terakhir. Keluhan disertai pendengaran berkurang disertai telinga terasa
penuh. Riwayat kemasukan air ketelinga dan Demam pada pasien disangkal.
Sebelumnya pasien merasakan batuk dan pilek. Hidung tersumbat (-)
• Pasien menyangkal adanya nyeri dibelakang telinga, tidak ada kebiasaan
mengorek-ngorek telinga.Tidak ada riwayat kemasukan benda asing dan trauma.
Tidak ada riwayat Alergi dan asma.

• RPD : Gejala yang sama ± 3 bulan yang lalu diberi obat tetes dan minum sembuh,
Batuk-Pilek berulang, Ekstraksi Gigi karena infeksi gigi, Hipertensi (-), Asma (-).

• RPK : -

• RK : Merokok 1bks perhari

• R.Berobat : -

• R. Alergi : -
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Kesan sakit : Ringan
• Berat Badan : 68 kg
• Tinggi Badan : 160 cm
• Tanda – tanda vital
• TV : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/ menit, regular, equal, isi cukup
Respirasi : 20 x/ menit
Suhu : 36,5 ºC
Status Generalis
• Kepala : • Cor :
• Mata: konjungtiva anemis -/- , • Inspeksi : tidak ada kelainan
sklera ikterik -/- • Palpasi : tidak ada kelainan
• Leher: KGB tidak teraba membesar, • Perkusi batas – batas jantung
kelenjar tiroid tidak ada kelainan, dalam batas normal
trakea letak sentral • Auskultasi : BJM s1=s2 murni
• Thoraks (pulmo): reguler , murmur -
• Inspeksi : bentuk dan pergerakan • Abdomen
simetris • Inspeksi : cembung
• Palpasi bentuk dan pergerakan • Palpasi : soepel
simetris, taktil fremitus normal • Perkusi : timpani
• Perkusi sonor • Auskultasi : bising usus + normal
• Auskultasi VBS +/+ , Wh -/- , • Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2’’
Rh-/-
Telinga Kanan Kiri

Tragus Pain (-) Tragus Pain (-)


1. Preauricula
Fistula (-) Fistula (-)
Abses (-) Abses (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Bentuk Normal Bentuk Normal


2. Auricula
Nyeri Tekan (-) Nyeri Tekan (-)
Benjolan (-) Benjolan (-)
Lesi Kulit (-) Lesi Kulit (-)

Nyeri Tekan (-) Nyeri Tekan (-)


3. Retroauricula Edema (-) Edema (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)

7
Kanan Kiri

Discharge (-) Discharge (+) Warna


Serumen (-) kuning,Cair,Berbau
Hiperemis (-) Serumen (-)
Canalis Acusticus Externus Edema (-) Hiperemis (-)
Corpus Alienum (-) Edema (-)
Corpus Alienum (-

Membran Timpani

- Perforasi + Central, Bulat, tepi rata + Central, Bulat,tepi rata


- -
- COne of Light

8
Hidung Kanan Kiri

Bentuk Normal Normal


Rinoskopi Anterior
Mukosa Merah muda Merah muda
Sekret Tidak ada Tidak ada
Septum Tidak ada deviasi Tidak ada deviasi
Konka inferior Merah muda, Hipertrofi (-) Merah muda, Hipertrofi (-)
Konka media Merah muda, hipertrofi (-) Merah muda, hipertrofi (-)
Tumor/ Polip Tidak ada Tidak ada

Rinoskopi posterior Tidak Dilakukan


Choanae
Mukosa nasofaring
Konka
Sekret

9
Status Lokalis Mulut
dan Tenggorok
• Mulut : Mukosa merah
muda,Kering
• Gigi : Caries dentis (-)
• Palatum Durum : Tidak ada kelainan
• Palatum Molle Tidak ada kelainan
• Uvula : Sentral, deviasi -, merah
muda
• Lidah : Tidak ada kelainan
Tonsila Palatina Kanan Kiri

Mukosa Merah muda Merah muda


Ukuran T1 T1
Kripta Tidak melebar Tidak melebar
Detritus (-) (-)
Membran - -
Permukaan Rata Rata

• Dinding posterior faring : mukosa


merah muda, granula -, oedem –
Resume
• Anamnesis
• Tn. RB, 35 tahun datang dengan otorrea bilateral sejak 1
minggu yang lalu. Sekret mukopurulen, berbau dan tidak
gatal. Otalgia (-),Obstruksi nasi(-),Tinnitus (+), Penurunan
pendengaran (+), Rhinorrea (+)
• RPD : Otorrea ± 3bln yll, ISPA berulang, Ekstraksi Gigi,
• R.K : Merokok 1bks perhari
• Status generalis dalam batas normal
• Status lokalis
• Auris dextra :
• CAE : sekret mukopurulen (-) serumen (-)
• MT : Perforasi (+), Central tepi rata,
• Auris sinistra :
• CAE : sekret mukopurulen (+) serumen (-)
• MT : Perforasi (+), Central tepi rata,
Diagnosis
• Diagnosis Banding
• Otitis Media supuratif kronik fase aktif tipe
benigna ADS
• Otitis Media supuratif kronik fase aktif tipe
maligna ADS

• Diagnosis Kerja
• Otitis media supuratif kronik fase aktif tipe
benigna ADS
Pemeriksaan Penunjang
• Audiometri
• Foto X-ray Mastoid
• Kultur Sensitivitas test (bila perlu)
• laboratorium darah rutin (Hb,ht,Leukosit,Trombosit)
Penatalaksanaan
• Nonmedikamentosa :
• Pembersihan CAE AS
• Edukasi : Hindari kemasukan air dari liang telinga, Segera berobat
jika ada gejala batuk pilek
• Medikasmentosa :
• Antibiotik sistemik dan lokal adekuat : Ciprofloxacin 500mg 3x1,
Ofloxacin tetes telinga 3xgttIV
• Anti inflamasi : metilprednisolon tab 4mg 2x1
• Dekongestan : Tremenza 2x1
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Definisi OMSK
• Otitis Media Supuratif Kronis ( OMSK ) adalah infeksi kronis telinga
tengah dengan perforasi membrane timpani dan sekret yang keluar
dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul.
• Masyarakat mengenal OMSK sebagai penyakit congek, kopok, toher
atau curek.
• Di Indonesia menurut Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan
Pendengaran, Depkes tahun 1993-1996 prevalensi OMSK adalah 3,1%
populasi.
• Otitis Media Akut dengan perforasi membrane
timpani menjadi Otitis Media Supuratif Kronis
apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan.
• OMSK terdiri atas OMSK tipe aman ( benigna )
dan tipe bahaya ( maligna ). Kedua tipe ini
dapat bersifat aktif ( keluar cairan ) atau tidak
aktif ( kering ).
Penyebab OMSK
• Otitis Media Supuratif Kronik dapat terjadi karena adanya perforasi
membran timpani.
• Perforasi ini dapat terjadi akibat trauma, iatrogenik dengan kelainan
pada tuba, atau setelah terkena Otitis Media Akut yang menyebabkan
tekanan udara berkurang melalui perforasi membran timpani
• Bakteri patogen penyebab OMSK :
1. Bakteri aerob seperti Pseudomonas aeruginosa, Eschericia
coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes,
Proteus mirabilis, dan Klebsiella.
2. Bakteri anaerobnya adalah Bacteroides,
Peptostreptococcus, dan Proprionibacterium
• Gejala OMSK :
1. Keluar sekret dari telinga ( otore ), dapat
berupa encer atau kental, bening atau
berupa nanah.
2. Sekret yang keluar dari telinga akibat OMSK
dapat terus menerus atau hilang timbul.
3. Pasien mengeluh telinga berdenging (tinitus),
rasa penuh di telinga, dan gangguan
pendengaran
Epidemiologi OMSK
• Di Indonesia menurut Survei Kesehatan Indera Penglihatan
dan Pendengaran, Depkes tahun 1993-1996 prevalensi OMSK
adalah 3,1% populasi.
• Di Inggris, 0,9% anak dan 0,5% orang dewasa menderita
OMSK.
• Prevalensi yang tepat di berbagai usia tidak diketahui, namun
beberapa penelitian memperkirakan insidens OMSK per tahun
39 kasus per 100.000 anak dan remaja usia 15 tahun kebawah.
Patogenesis OMSK
Edema mukosa saluran napas

Oklusi tuba Tekanan negatif pada telinga tengah

Transudasi cairan di telinga tengah

Oklusi tuba menyebabkan penumpukan sekret

Kuman tumbuh Supurasi Membran timpani iskemi dan nekrosis

Membran timpani perforasi

OMSA

OMSK
Diagnosis OMSK
• Anamnesis
• Pemeriksaan Otoskopi
• Pemeriksaan Audiologi
• Pemeriksaan Radiologi
Diagnosis Banding OMSK
• Langerhans cell histiocytosis
• Neoplasia
• Foreign body
• Cholesteatoma
• Sigmoid sinus thrombosis
• Brain abscess
• Otitic hydrocephalus
• Extradural abscess
• Meningitis
• Tuberculosis
• Petrositis
• Labyrinthitis
• Wegener Granulomatosis
Penatalaksanaan OMSK
• Prinsip terapi OMSK tipe benigna adalah konservatif atau
dengan medikamentosa.
• Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberi obat
pencuci telinga berupa larutan H2O2 3% selama 3-5 hari.
• Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan
memberikan obat tetes telinga yang mengandung
antibiotika dan kortikosteroid
• Cara pemilihan antibiotik yang paling baik
dengan berdasarkan kultur kuman penyebab
dan uji resistensi

• Antibiotika topikal yang dapat dipakai pada


otitis media kronik adalah :
1. Polimiksin B atau polimiksin E
2. Neomycin
3. Chloramphenicol
• Prinsip terapi OMSK tipe maligna adalah
pembedahan yaitu mastoidektomi.
• Jadi, bila terdapat OMSK tipe maligna, maka
terapi yang tepat adalah dengan melakukan
mastoidektomi dengan atau tanpa
timpanoplasti.
• Terapi konservatif dengan medikamentosa
hanyalah terapi sementara sebelum dilakukan
pembedahan.
Komplikasi OMSK
• OMSK dengan terapi yang tidak memadai dapat berkembang menjadi
komplikasi derajat sedang hingga mengancam nyawa, yang dapat
digolongkan menjadi dua sub-golongan yaitu intratemporal dan
intrakranial.
• Komplikasi intratemporal diantaranya petrositis, facial paralysis, dan
labyrinitis.
• Sedangkan komplikasi intrakranial diantaranya lateral sinus
thrombophlebitis, meningitis, dan abses intrakranial.
• Komplikasi lainnya yaitu gangguan pendengaran, kolesteatoma yang
didapat, dan tympanosclerosis
Prognosis
• Pasien dengan OMSK mempunyai prognosis yang baik apabila
infeksinya dapat ditangani dengan baik
• Tingkat kematian akibat OMSK meningkat apabila terdapat komplikasi
intrakranial, tapi OMSK sendiri bukanlah suatu penyakit yang
mematikan

Anda mungkin juga menyukai