Anda di halaman 1dari 33

Otitis Eksterna

Identitas Pasien
Nama lengkap : Tn.J Alamat : Lampung

Tempat /tanggal lahir : Jakarta, 3 Jenis Kelamin : Laki-laki


Januari 1998
Usia : 23 Tahun Suku Bangsa : Jawa

Status Perkawinan : - Agama : Muslim

Pekerjaan :- Pendidikan : Tidak dijelaskan


Keluhan Utama

Nyeri pada telinga kiri sejak 2 hari SMRS


Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
• Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 2 hari SMRS. Sehari sebelumnya pasien mengaku
telinga terasa gatal dan tidak enak sehingga pasien membersihkan telinga dengan menggunakan cotton buds.
Menurut pasien tidak terdapat cairan yang keluar dari kedua liang telinga. Pendengaran pada telinga kiri agak
berkurang namun tidak berdenging. Selain itu tidak ditemukan keluhan pusing, ataupun sakit kepala. Pasien
juga mengaku sebelumnya tidak ada kemasukan air maupun benda asing lainnya ke dalam telinga dan juga
tidak ada riwayat berenang sebelumnya. Pasien belum pernah berobat untuk mengatasi keluhannya. Pasien
juga menyatakan bahwa tidak merokok, tidak pernah minum alkohol dan tidak sedang mengkonsumsi obat-
obatan
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
• Riwayat sakit pada bagian hidung atau tenggorokan sebelumnya (-).
• Riwayat darah tinggi (-),
• kencing manis(-),
• stroke(-)
• penyakit imun(-)
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg

• Nadi : 84 x/menit

• Suhu : 36.5oC

• Pernafasaan : 18x/menit

• Kepala dan leher : Normosefal, tidak ada pembesaran KGB

• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik


Pemeriksaan Telinga
Bagian Telinga Telinga kanan Telinga kiri

Aurikula Deformitas (-), hiperemis (-), edema (-) Deformitas (-), hiperemis (-), edema (-)

Daerah preaurikula Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri
tekan tragus (-) tekan tragus (+), nyeri pergerakan aurikuka (+)

Daerah retroaurikula Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri
tekan (-) tekan (-)

Meatus akustikus Serumen (-), edema (-), hiperemis (-), furunkel (-), Serumen (-), edema (-), hiperemis (-), furunkel (+),
otorea (-) Sekret (-), cair, kekuningan

Membran timpani Retraksi (-), bulging (-), perforasi (-), cone of light (+) Retraksi (-), bulging (-), perforasi (-), cone of light
arah jam 5 (+) arah jam 7
Tes Penala
• Tes Weber : lateralisasi ke telinga bagian kiri

• Tes Rinne : telinga kiri (-), telinga kanan (+)


Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan Hidung Hidung kanan Hidung kiri
Hidung luar Bentuk (normal), hiperemi (-), nyeri Bentuk (normal), hiperemi (-), nyeri
tekan (-), deformitas (-) tekan (-), deformitas (-)

Rinoskopi anterior
Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)
Cavum nasi Lapang, mukosa pucat (-), hiperemia Lapang, mukosa pucat (-),
(-) , benda asing (-) hiperemia (-), benda asing (-)

Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemi (-), Edema (-), mukosa hiperemi (-),
hipertrofi (-) hipertrofi (-)

Konka nasi media Edema (-), mukosa hiperemi (-), Edema (-) Hipertrofi (-), mukosa
hipertrofi (-) hiperemi (-)

Septum nasi Deviasi (-) huruf (c), kearah kiri, Deviasi (-) huruf (c), kearah kiri,
perdarahan (-), ulkus (-) perdarahan (-), ulkus (-)

Pemeriksaan sinus Nyeri tekan pada pipi bagian kanan (-).


Pemeriksaan Tenggorokan
Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah muda (N)

Mulut Mukosa mulut basah berwarna merah muda

Geligi Normal

Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-)

Uvula Bentuk normal, hiperemi (-), edema (-), pseudomembran (-)

Palatum mole Ulkus (-), hiperemi (-)

Faring Mukosa hiperemi (-), reflex muntah (+), membrane (-), sekret (-)

Tonsila palatine Kanan Kiri

T1 T1

Fossa Tonsillaris dan Arkus Faringeus hiperemi (-) hiperemi (-)


RINGKASAN (RESUME)
• Seorang laki-laki 23 tahun datang dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 2 hari SMRS. Sehari
sebelumnya pasien mengaku telinga terasa gatal dan tidak enak sehingga pasien membersihkan telinga
dengan menggunakan cotton buds. Menurut pasien pendengaran pada telinga kiri agak berkurang namun
tidak berdenging. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, suhu 36,5 oC, napas
20x/menit, nadi 84x/menit. Pada pemeriksaan telinga palpasi didapatkan nyeri pergerakan aurikula (+), nyeri
tekan tragus (+), dan pada pemeriksaan ditemukan furunkel pada MAE. Pada tes weber ditemukan lateralisasi
ke telinga kiri, dan pada tes rinne ditemukan negative pada telinga kiri.
Diagnosa Kerja
Otitis Eksterna Sirkumskripta sinistra

• Penegakan diagnosis didukung berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis menunjukkan
nyeri pada telinga kiri 2 hari SMRS. Karena sebelumnya telinga terasa gatal dan tidak enak pasien mengorek
telinga dengan cotton bud. Pasien juga mengeluhkan pendengaran pada telinga sedikit menurun. Pemeriksaan
fisik didapatkan nyeri tekan tragus, tampak furunkel pada MAE, dan uji Weber menunjukkan adanya
lateralisasi ke bagian telinga yang sakit, serta tes rinne yang negative. Sehingga dari anamnesis dan PF
mendukung diagnosis tersebut.
Diagnosis Banding
- OMA: Peradangan akut Sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan
sel mastoid.
Tatalaksana & Prognosis
• Tatalaksana

• R/ Polymixin B zalf tube No. I

• R/ Paracetamol tab 500 mg No.X

3x1 tab

• R/ Hidrocortison cream 2,5% No. I

• Prognosis

a. Ad vitam : bonam

b. Ad functionam : bonam

c. Ad sanationam : bonam
Edukasi
- Hindari mengorek-ngorek telinga

- Tidak membersihkan telinga terlalu sering

- Hindari berenang selama pengobatan

- Menjaga liang telinga tetap kering dan tidak lembab


Tinjauan Pustaka
Anatomi & Fisiologi Telinga luar
Etiologi Otitis Eksterna
• Sebagian besar kasus otitis eksterna berasal dari infeksi. Infeksi bakteri merupakan penyebab paling umum
dari otitis eksterna).
• Penyebab bakteri meliputi Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Proteus mirabilis, dan
Escherichia coli
• Infeksi karena jamur : Aspergillus & Candida
• Infeksi karena virus : Herpes zoster, virus Influenza
Etiologi Otitis Eksterna
• Faktor risiko :
• luka pada kulit meatus akustikus eksterna
• peningkatan kelembaban di saluran pendengaran eksternal
Etiologi Otitis Eksterna
• Bentuk non-infeksius dari otitis eksterna lebih jarang ditemui dan termasuk:
• Otitis eksterna seboroik (terkait dengan dermatitis seboroik),
• Eczematous otitis externa (reaksi hipersensitivitas terhadap patogen atau antibiotik topikal)
Epidemiologi
• Otitis eksterna tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, ataupun ras.
Gejala & Tanda Klinis
• Gejala :
• sakit telinga yang parah, terutama pada malam hari,
• otorrhea (cairan telinga),
• rasa gatal yang hebat di meatus akustikus eksternus

• Tanda :
• tragus yang lembut(tender) ketika disentuh,
• menarik daun telinga ke atas dan ke belakang menyebabkan nyeri,
• gangguan pendengaran konduktif.
Klasifikasi
• Otitis Eksterna Akut Sirkumskripta
• Otitis Eksterna Akut Difus
• Otitis Eksterna Kronik
• Otitis Eksterna Maligna
Otitis Eksterna Akut Sirkumskripta
• Infeksi pada pilosebasea (folikel rambut)
• biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus.
• Gejala : otalgia hebat, Gangguan pendengaran konduktif dapat ditemukan bila furunkel menyumbat liang
telinga. Otorea juga dapat ditemukan jika abses tersebut mengalami rupture.
• Tatalaksana :
• antibiotic eardrops (neomycin-polymyxin B, ofloxacin, ciprofloxacin, atau gentamicin),
• kortikoteroid topical (hydrocortisone, prednisolone)
• antiseptic (asam asetat 2-5% dalam alkohol)
• Terapi antibiotic sistemik biasanya tidak dibutuhkan, dan diindikasikan untuk :
• pasien imunokompromis, diabetes mellitus, otitis eksterna berat dengan selulitis pada wajah dan
leher, atau karena pemakaian antibiotic topical yang tidak memungkinkan (edema berat pada
meatus akustikus eksternus).
Otitis Eksterna Akut Sirkumskripta
Otitis Eksterna Akut Difus
• Infeksi pada kulit dua pertiga dalam liang telinga.
• Keadaan liang telinga hiperemis dengan edema tidak berbatas tegas.
• Penyebab infeksi primer : Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Staphylococcus albus,
Escherichia coli, atau Proteus mirabilis
• Infeksi sekunder : disebabkan oleh otitis media supuratif kronik.
Otitis Eksterna Akut Difus
• Faktor predisposisi dari otitis eksterna akut difus :
• sering berenang,
• iklim hangat dan lembab,
• liang telinga sempit dengan rambut lebat,
• benda asing dalam telinga,
• trauma liang telinga,
• hilang atau sumbatan serumen,
• pemakaian alat bantu dengar,
• diabetes mellitus,
• imunokompromais,
• keringat berlebihan
Otitis Eksterna Akut Difus
• Gejala : otalgia, gatal di liang telinga, telinga terasa penuh, keluarnya sekret telinga berbau, dan gangguan
pendengaran.
• Pemeriksaan fisik : nyeri tekan tragus, nyeri yang muncul pada saat menarik daun telinga ke atas dan
belakang, serta pembesaran dan nyeri tekan pada kelenjar getah bening regional (periaurikuler, atau servikal
anterior).
• Pemeriksaan dengan otoskop : liang telinga yang sempit, eritema, edema, sekret telinga yang berbau (tidak
mengandung lender).
• Tatalaksana :
• antibiotic topical (Neomycin-Polymyxin B),
• kortikosteroid topical (hydrocortisone),
• antiseptic (asam asetat 2-5% dalam alkohol).
Otitis Eksterna Kronik
• Infeksi dan radang difus kronik atau penyembuhan tidak sempurna pada liang telinga selama > 3 bulan atau >
4 kali serangan otitis eksterna per tahun.
• Gejala : gatal di liang telinga, dan gangguan pendengaran konduktif.
• Pada otoskopi : kulit kering dan hipertrofi pada liang telinga, serta stenosis pascainflamatorik (penyempitan
liang telinga progresif).
• Tatalaksana :
• hindari sampo atau sabun dari telinga,
• saluran telinga harus dijaga tetap kering.
• Pengobatan penyakit yang mendasari, seperti penyakit kulit atau gangguan autoimun
• Kultur
• Kortikosteroid
Otitis Eksterna Maligna
• infeksi difus pada liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya termasuk basis cranii yang berpotensi letal
• disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa (95% kasus)
• biasa terjadi pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus, atau imunokompromais
• Komplikasi : paresis saraf fasialis, serta osteomyelitis.
• Gejala : gatal di liang telinga, nyeri hebat di liang telinga, sekret telinga yang banyak, pembengkakan liang
telinga, serta gangguan pendengaran konduktif.
• Otoskopi : Pada liang telinga dapat ditemui jaringan granulasi pada transisi antara tulang rawan dan bagian
tulang dari saluran telinga.
Otitis Eksterna Maligna
• Pemeriksaan penunjang :
• kultur sekret telinga
• biopsi harus selalu dilakukan untuk menyingkirkan tumor ganas atau kolesteatoma dari saluran pendengaran
eksternal.
• Otitis media ganas sangat jarang terjadi pada anak-anak. Bila dicurigai, MRI adalah studi imaging pilihan.
Pencegahan
 Gunakan topi mandi yang ketat.
 Gunakan pengering rambut dengan pengaturan panas paling rendah dan tidak terlalu dekat dengan telinga.
 Pertimbangkan penggunaan asam asetat dan/atau obat tetes telinga berbasis alkohol untuk mengeringkan
telinga dan untuk mengasamkan kembali saluran telinga.
 Obati penyakit kulit kronis yang mendasari.
 Alat bantu dengar harus dilepas dan dibersihkan secara teratur.
 Anjurkan agar pasien menghindari manipulasi saluran telinga (misalnya, penggunaan cotton bud untuk
membersihkan telinga).
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai