Identitas Pasien
Nama lengkap : Tn.J Alamat : Lampung
• Nadi : 84 x/menit
• Suhu : 36.5oC
• Pernafasaan : 18x/menit
Aurikula Deformitas (-), hiperemis (-), edema (-) Deformitas (-), hiperemis (-), edema (-)
Daerah preaurikula Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri
tekan tragus (-) tekan tragus (+), nyeri pergerakan aurikuka (+)
Daerah retroaurikula Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri
tekan (-) tekan (-)
Meatus akustikus Serumen (-), edema (-), hiperemis (-), furunkel (-), Serumen (-), edema (-), hiperemis (-), furunkel (+),
otorea (-) Sekret (-), cair, kekuningan
Membran timpani Retraksi (-), bulging (-), perforasi (-), cone of light (+) Retraksi (-), bulging (-), perforasi (-), cone of light
arah jam 5 (+) arah jam 7
Tes Penala
• Tes Weber : lateralisasi ke telinga bagian kiri
Rinoskopi anterior
Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)
Cavum nasi Lapang, mukosa pucat (-), hiperemia Lapang, mukosa pucat (-),
(-) , benda asing (-) hiperemia (-), benda asing (-)
Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemi (-), Edema (-), mukosa hiperemi (-),
hipertrofi (-) hipertrofi (-)
Konka nasi media Edema (-), mukosa hiperemi (-), Edema (-) Hipertrofi (-), mukosa
hipertrofi (-) hiperemi (-)
Septum nasi Deviasi (-) huruf (c), kearah kiri, Deviasi (-) huruf (c), kearah kiri,
perdarahan (-), ulkus (-) perdarahan (-), ulkus (-)
Geligi Normal
Faring Mukosa hiperemi (-), reflex muntah (+), membrane (-), sekret (-)
T1 T1
• Penegakan diagnosis didukung berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis menunjukkan
nyeri pada telinga kiri 2 hari SMRS. Karena sebelumnya telinga terasa gatal dan tidak enak pasien mengorek
telinga dengan cotton bud. Pasien juga mengeluhkan pendengaran pada telinga sedikit menurun. Pemeriksaan
fisik didapatkan nyeri tekan tragus, tampak furunkel pada MAE, dan uji Weber menunjukkan adanya
lateralisasi ke bagian telinga yang sakit, serta tes rinne yang negative. Sehingga dari anamnesis dan PF
mendukung diagnosis tersebut.
Diagnosis Banding
- OMA: Peradangan akut Sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan
sel mastoid.
Tatalaksana & Prognosis
• Tatalaksana
3x1 tab
• Prognosis
a. Ad vitam : bonam
b. Ad functionam : bonam
c. Ad sanationam : bonam
Edukasi
- Hindari mengorek-ngorek telinga
• Tanda :
• tragus yang lembut(tender) ketika disentuh,
• menarik daun telinga ke atas dan ke belakang menyebabkan nyeri,
• gangguan pendengaran konduktif.
Klasifikasi
• Otitis Eksterna Akut Sirkumskripta
• Otitis Eksterna Akut Difus
• Otitis Eksterna Kronik
• Otitis Eksterna Maligna
Otitis Eksterna Akut Sirkumskripta
• Infeksi pada pilosebasea (folikel rambut)
• biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus.
• Gejala : otalgia hebat, Gangguan pendengaran konduktif dapat ditemukan bila furunkel menyumbat liang
telinga. Otorea juga dapat ditemukan jika abses tersebut mengalami rupture.
• Tatalaksana :
• antibiotic eardrops (neomycin-polymyxin B, ofloxacin, ciprofloxacin, atau gentamicin),
• kortikoteroid topical (hydrocortisone, prednisolone)
• antiseptic (asam asetat 2-5% dalam alkohol)
• Terapi antibiotic sistemik biasanya tidak dibutuhkan, dan diindikasikan untuk :
• pasien imunokompromis, diabetes mellitus, otitis eksterna berat dengan selulitis pada wajah dan
leher, atau karena pemakaian antibiotic topical yang tidak memungkinkan (edema berat pada
meatus akustikus eksternus).
Otitis Eksterna Akut Sirkumskripta
Otitis Eksterna Akut Difus
• Infeksi pada kulit dua pertiga dalam liang telinga.
• Keadaan liang telinga hiperemis dengan edema tidak berbatas tegas.
• Penyebab infeksi primer : Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Staphylococcus albus,
Escherichia coli, atau Proteus mirabilis
• Infeksi sekunder : disebabkan oleh otitis media supuratif kronik.
Otitis Eksterna Akut Difus
• Faktor predisposisi dari otitis eksterna akut difus :
• sering berenang,
• iklim hangat dan lembab,
• liang telinga sempit dengan rambut lebat,
• benda asing dalam telinga,
• trauma liang telinga,
• hilang atau sumbatan serumen,
• pemakaian alat bantu dengar,
• diabetes mellitus,
• imunokompromais,
• keringat berlebihan
Otitis Eksterna Akut Difus
• Gejala : otalgia, gatal di liang telinga, telinga terasa penuh, keluarnya sekret telinga berbau, dan gangguan
pendengaran.
• Pemeriksaan fisik : nyeri tekan tragus, nyeri yang muncul pada saat menarik daun telinga ke atas dan
belakang, serta pembesaran dan nyeri tekan pada kelenjar getah bening regional (periaurikuler, atau servikal
anterior).
• Pemeriksaan dengan otoskop : liang telinga yang sempit, eritema, edema, sekret telinga yang berbau (tidak
mengandung lender).
• Tatalaksana :
• antibiotic topical (Neomycin-Polymyxin B),
• kortikosteroid topical (hydrocortisone),
• antiseptic (asam asetat 2-5% dalam alkohol).
Otitis Eksterna Kronik
• Infeksi dan radang difus kronik atau penyembuhan tidak sempurna pada liang telinga selama > 3 bulan atau >
4 kali serangan otitis eksterna per tahun.
• Gejala : gatal di liang telinga, dan gangguan pendengaran konduktif.
• Pada otoskopi : kulit kering dan hipertrofi pada liang telinga, serta stenosis pascainflamatorik (penyempitan
liang telinga progresif).
• Tatalaksana :
• hindari sampo atau sabun dari telinga,
• saluran telinga harus dijaga tetap kering.
• Pengobatan penyakit yang mendasari, seperti penyakit kulit atau gangguan autoimun
• Kultur
• Kortikosteroid
Otitis Eksterna Maligna
• infeksi difus pada liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya termasuk basis cranii yang berpotensi letal
• disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa (95% kasus)
• biasa terjadi pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus, atau imunokompromais
• Komplikasi : paresis saraf fasialis, serta osteomyelitis.
• Gejala : gatal di liang telinga, nyeri hebat di liang telinga, sekret telinga yang banyak, pembengkakan liang
telinga, serta gangguan pendengaran konduktif.
• Otoskopi : Pada liang telinga dapat ditemui jaringan granulasi pada transisi antara tulang rawan dan bagian
tulang dari saluran telinga.
Otitis Eksterna Maligna
• Pemeriksaan penunjang :
• kultur sekret telinga
• biopsi harus selalu dilakukan untuk menyingkirkan tumor ganas atau kolesteatoma dari saluran pendengaran
eksternal.
• Otitis media ganas sangat jarang terjadi pada anak-anak. Bila dicurigai, MRI adalah studi imaging pilihan.
Pencegahan
Gunakan topi mandi yang ketat.
Gunakan pengering rambut dengan pengaturan panas paling rendah dan tidak terlalu dekat dengan telinga.
Pertimbangkan penggunaan asam asetat dan/atau obat tetes telinga berbasis alkohol untuk mengeringkan
telinga dan untuk mengasamkan kembali saluran telinga.
Obati penyakit kulit kronis yang mendasari.
Alat bantu dengar harus dilepas dan dibersihkan secara teratur.
Anjurkan agar pasien menghindari manipulasi saluran telinga (misalnya, penggunaan cotton bud untuk
membersihkan telinga).
Thank you!