1.1. Pendahuluan
2.3. Etiologi
Fraktur tibia dapat terjadi karena adanya mekanisme low and high energy.
Pada mekanisme low energy diakibatkan oleh cedera torsional tidak langsung
sehingga mengarah ke pola fraktur spiral dengan fraktur fibula pada tingkat yang
berbeda. Fraktur low energy berhubungan dengan farktur malleolus posterior
dengan fraktur spiral distal tibia dan juga lebih sering dikaitkan dengan tingkat
cedera jaringan lunak yang lebih rendah.
2.4. Klasifikasi
Klasifikasi fraktur bersifat deskriptif berdasarkan pola dan lokasi fraktur.
Adapun beberapa klasifikasi pada fraktur tibia yaitu AO/OTA, Oestern and
Tscerne pada fraktur tertutup, dan Gustilo-Anderson untuk fraktur terbuka.
a. Klasifikasi AO/OTA
Klasifikasi ini didasarkan oleh morfologi fraktur. Pengelompokkan A,
B, C digunakan untuk mendeskripsikan morfologi fraktur. Klasifikasi ini
tidak menilai cedera pada jaringan lunak.
c. Klasifikasi Gustilo-Anderson
Klasifikasi ini digunakan untuk menilai derajat keparahan pada fraktur
terbuka dan paling sering digunakan. Tipe pada klasifikasi ini ditentukan
intraoperatif setelah debridemen
Tipe Identifikasi Gambar
Type I Pengelupasan periosteal
terbatas, luka bersih <1
cm.
Type II Pengelupasan periosteal
minimal, panjang luka >1
cm tanpa kerusakan
jaringan lunak yang luas.
2.6. Tatalaksana
Non operatif
Operatif
2.7. Komplikasi
Nyeri kaki depan
Malunion
Nonunion
Malrotasi
Sindroma Kompartmen
Gangguan Saraf
Infeksi
2.8. Prognosis
Prognosis pada fraktur tibia dipengaruhi oleh derajat keparahan serta penanganan
yang tepat. Pada penelitian follow up jangka panjang pada 568 pasien dengan
fraktur shaft tibia dimana 90,7% menyatu kembali, 46% bebas nyeri, 75%
kembali ke pekerjaan sebelum cedera, 9% kembali ke pekerjaan yang tidak
terlalu menuntut fisik, 20,1% tidak dapat kembali bekerja dikarenakan cacat.
BAB 3 KESIMPULAN
Fraktur tibia diafisis adalah fraktur tulang panjang yang paling umum. Diagnosis
dikonfirmasi dengan radiografi polos tibia dan sendi yang berdekatan. Perawatan
umumnya operatif dengan intramedullary nailing. Dalam kasus yang jarang terjadi,
fiksasi eksternal atau ORIF lebih tepat tergantung pada lokasi dan orientasi fraktur.