Disusun oleh :
Dina Artanti
01.211.6366
Pembimbing:
dr. Shelly Tjahyadewi, Sp. THT-KL, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2016
LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AS
Usia : 51 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Sayung – Demak
Agama : Kristen
No. RM : 127.55.25
Keluhan Utama
Telinga kiri keluar cairan
Status Lokalis
1. Telinga
Pemeriksaan rutin umum telinga
Dekstra Sinistra
Aurikula Bentuk (N), benjolan (-), Bentuk (N), benjolan (-),
nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
Preaurikula Tragus pain (-), fistula (-), Tragus pain (-), fistula (-),
abses (-) abses (-)
Retroaurikula Nyeri tekan (-), edema (-), Nyeri tekan (-), edema (-),
hiperemis (-) hiperemis (-)
CAE Discharge (-), serumen (+ Discharge (+) mukopurulen,
minimal), hiperemis (-), serumen (-), hiperemis (-),
edema (-), corpus alienum (- edema (-), corpus alienum (-)
)
Memran Tympani
- Keutuhan MT intak Perforasi sentral, jumlah 1,
ukuran 60%, tepi rata dan
menebal
-Cone of Light (+) kearah jam 5 (-)
-Warna Putih keabu abuan seperti Putih kekuningan
mutiara
-Bentuk Cekung Tidak dapat dinilai
2. Hidung
Pemeriksaan rutin umum hidung
3. Tenggorok
Pemeriksaan rutin umum tenggorok
Orofaring
Mukosa buccal : warna merah muda
Ginggiva : warna merah muda
Gigi geligi : dalam batas normal, caries (-), gangren (-)
Palatum durum dan mole : warna merah muda
Lidah 2/3 anterior : merah muda
Arkus faring : simetris kanan dan kiri, hiperemis (-)
Dinding posterior orofaring :granulasi (-), hiperemis (-)
Tonsil :
V. RESUME
Seorang laki – laki, Tn AS usia 51 tahun datang ke poliklinik THT-KL
RSISA dengan keluhan sejak 2 hari yang lalu pasien mengeluh telinga kiri
keluar cairan berwarna putih, kental dan tidak terdapat darah. Pasien juga
mengeluh pendengaran berkurang dan telinga terasa berdengung. Pasien
mengaku sering batuk pilek terakhir -/+ 3 bulan yang lalu. Satu bulan sebelum
masuk rumah sakit pasien pernah mersakan nyeri pada telinga pada telinga
kirinya. Riwayat 1 tahun yang lalu pasien pernah tersemprot pada telinga kiri
tetapi tidak ada keluhan. Pasien mengaku sering mengorek-ngorek telinga.
Dari pemeriksaan otoskopi didapatkan membran timpani sinistra terdapat
perforasi sentral dengan tepi rata dan menebal serta reflek cahaya sulit dinilai.
Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan konka dextra dan sinistra
hipertrofi dan deviasi septum nasi ke sinistra. Pada pemeriksaan tenggorok
didapatkan tonsil T1-T1 dan granulasi (-).
VIII. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
IX. PENATALAKSANAAN
1. Toilet CAE Auris Sinistra
2. Medikamentosa :
Amoxicilin clavulanat 625 mg : 3 x 1 sehari
Methyl prednisolone 4 mg : 2 x 1 sehari
Tremenza ( Pseudoefedrin HCl 60 mg, triprolidine HCl 2.5 mg) : 2 x 1
sehari
3. Operatif :Timpanoplasty
Indikasi : perforasi sentral (subtotal), letak perorasi pada pars tensa
membran timpani. Seluruh tepi perorasi masih mengandung membran
timpani
Prognosis :
Keberhasilan mencapai 90% dalam memperbaiki fungsi membran
timpani, faktor yang mempengaruhi adalah :
- Telinga yang kering (keadaan telinga)
- Letak perforasi membran timpani
- Perforasi lebih dari 50%
- Masih adanya malleus
X. MONITORING
Monitoring gejala klinis
Monitoring komplikasi
Monitoring kekambuhan penyakit
X. EDUKASI
- Menjelaskan penyakit peradangan di telinga tengah.
- Penyebab penyakit biasanya diakibatkan oleh infeksi saluran pernafasan
atas disertai daya tahan tubuh yang turun.
- Pengobatan antibiotik harus dihabiskan, tidak boleh putus sampai
pengobatan selesai
- Jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi.
Disarankan memakai ear plug saat telinga kontak dengan air dan tidak
berenang.
- Komplikasinya yaitu gangguan pendengaran.
- Bila ada keluhan nyeri menghebat, keluar cairan tidak berhenti dan
demam segera kembali ke dokter.