Pembimbing :
dr. Arroyan Wardhana, Sp.THT-KL
DIAGNOSIS BANDING
Tuli mendadak (Sudden Deafness)
Pemeriksaan Lanjutan
Audiogram untuk menilai derajat ketulian pasien
Dari audiogram didapatkan telinga kanan tuli sensorineural sedang berat dan telinga kiri tuli
sensorineural ringan.
Rencana Pengobatan
Non-medikamentosa
Edukasi pasien untuk menghindari sumber bising
Penggunaan alat :
pelindung telinga terhadap bising (ear muff, ear plug, dan helmet) untuk
mengurangi intensitas paparan bising
alat bantu dengar (ABD/hearing aid)
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanactionam : ad malam
Ad functionam : ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Definisi
NIHL Gangguan pendengaran akibat bising (noise-induced heaing loss) ialah
gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh bising yang cukup
keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising
lingkungan kerja.
Epidemiologi
Sebuah literature review oleh Lie et al menunjukkan bahwa kejadian NIHL
menurun di negara-negara industri, kemungkinan besar sebagai akibat dari
tindakan pencegahan, dengan kejadian gangguan pendengaran justru tertinggi
di negara berkembang.
Jenis kelamin : Lebih banyak pria daripada wanita dilaporkan mengalami
gangguan pendengaran akibat kebisingan (NIHL). Namun, apakah ini merupakan
konsekuensi dari kepekaan yang lebih besar terhadap NIHL di tempat kerja atau
apakah itu mewakili tingkat paparan yang lebih tinggi terhadap kebisingan non-
kerja masih belum jelas.
Usia : Tidak ada perbedaan yang jelas antara individu muda dan tua dalam
kerentanan mereka terhadap gangguan pendengaran akibat kebisingan (NIHL).
Etiologi
Banyak hal yang mempermudah seseorang menjadi tuli akibat terpajan bising,
antara lain intensitas bising yang lebih tinggi, berfrekuensi tinggi, lebih lama
terpapar bising, mendapat pengobatan yang bersifat racun terhadap telinga
(obat ototoksik) seperti streptomisin, kanamisin, garamisin (golongan
aminoglikosida), kina, asetosal dan lain-lain.
Patofisiologi
Paparan bising mengakibatkan perubahan sel-sel rambut silia dari organ Corti.
Stimulasi dengan intensitas bunyi sedang mengakibatkan perubahan ringan
pada silia dan hensen’s body, sedangkan stimulasi dengan intensitas tinggi pada
waktu pajanan yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada struktur sel
rambut lainnya seperti mitokondria, lisosom, lisis sel dan robeknya membran
reissner.
Daerah yang pertama terkena adalah sel rambut luar yang menunjukkan adanya
degenerasi yang meningkat sesuai dengan intensitas dan lama paparan.
Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kaku sehingga mengurangi
respon terhadap stimulasi.
Manifestasi Klinis
Gejala klinis dari NIHL terjadi secara perlahan dan bertahap setelah paparan
menahun terhadap sumber bising. Secara klinis pajanan bising pada organ
pendengaran dapat menimbulkan reaksi adaptasi, peningkatan ambang dengar
sementara (temporary threshold shift) dan peningkatan ambang dengar
menetap (permanent threshold shift). Penurunan pendengaran dapat disertai
dengan tinnitus (berdenging pada telinga) atau tidak.
Diagnosis
Anamnesis :
Pada anamnesis dapat ditemukan adanya riwayat pernah bekerja atau sedang
bekerja di lingkungan bising dalam jangka waktu yang cukup lama biasanya lima
tahun atau lebih.
Pemeriksaan Fisik :
◦ Pada pemeriksaan otoskopik tidak ditemukan adanya kelainan.
◦ Pada pemeriksaan audiologi, tes penala didapatkan hasil Rinne positif,
Weber lateralisasi ke telinga yang pendengarannya lebih baiak dan
schwabach memendek
◦ Dari pemeriksaan audiologi didapatkan kesan jenis tuli sensorineural
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan audiometri nada murni didapatkan tuli sensorineural pada
frekuensi antara 3000 - 6000 Hz dan pada frekuensi 4000 Hz sering terdapat
takik (notch) yang patognomonik untuk jenis ketulian ini.
Pemeriksaan audiologi khusus seperti SlSl (short increment sensitivity index),
ABLB (alternate binaural/oudness balance) MLB (monoaural loudness balance),
audiometeri Bekesy, audiomteri tutur (speech audiometry), hasil menunjukkan
adanya fenomena rekrutmen (recruitment) yang patognomonik untuk tuli
sensorineural koklea.
Rekrutmen adalah suatu fenomena pada tuli sensorineural koklea, dimana
telinga yang tuli menjadi lebih sensitif terhadap kenaikan intensitas bunyi yang
kecil pada frekuensi tertentu setelah terlampaui ambang dengarnya.
Tatalaksana
Berdasarkan penyebab ketulian, penderita sebaiknya dipindahkan kerjanya dari
lingkungan yang bising. Bila tidak mungkin untuk dipindahkan dapat
dipergunakan alat pelindung telinga terhadap bising, seperti sumbat telinga (ear
plug), tutup telinga (ear muff) dan pelindung kepala (helmet) Oleh karena tuli
akibat bising adalah tuli sensorineural yang bersifat menetap (irreversibel), bila
gangguan pendengaran sudah mengakibatkan kesulitan berkomunikasi dengan
volume percakapan biasa dapat dicoba pemasangan alat bantu dengar.