Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN JAGA

Senin, 20 Januari 2020

VISUM MATI
“PEMBUSUKAN”
DPJP
dr.Bianti Hastuti Machroes,MH,Sp.FM

RESIDEN JAGA :
dr. Fia
dr. Herry
KOASS JAGA
Ronaldo (Undip)

Okky (Undip)

Eva (Undip)

Agnes (Undip)

Gede (UKI)

Intan (UKI)

M. Imam (UKI)

Rona (Unimus)

Alif (Unimus)

Widi (UPN)

Tari (Trisakti)

Zayyan (Trisakti)
SURAT PERMINTAAN VISUM
A. TEMUAN YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH
1. Identitas Umum Jenazah

a) Jenis kelamin : laki-laki.


b) Umur : ± 60 tahun
c) Berat badan : 34 Kg
d) Panjang badan : 169 cm
e) Warna kulit : cokelat
kehitaman
f) Warna pelangi mata : tidak
dapat dinilai karena proses
pembusukkan lanjut.
g) Ciri rambut : tidak dapat
dinilai karena proses
pembusukkan lanjut
h) Keadaan gizi : tidak dapat
dinilai karena proses
pembusukkan lanjut
A. TEMUAN YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH
1. Identitas Khusus Jenazah
a. Tatto : tidak ada
b. Jaringan parut : tidak ada.
c. Tahi lalat : tidak ada.
d. Tanda lahir : tidak ada.
e. Cacat fisik : tidak ada.
f. Pembungkus jenazah : Sebuah pembungkus jenazah warna
oranye, bahan terpal, terdapat tulisan “BPBD KOTA
SEMARANG” pada bagian tengah, ukuran panjang 209 cm,
lebar 90 cm.
g. Penutup jenazah : Terdapat 2 kain penutup jenazah :
Penutup jenazah pertama warna biru muda, bahan katun,
tanpa merek dengan ukuran panjang 230 cm, lebar 211 cm
sentimeter, dengan motif bunga.
Penutup jenazah kedua warna biru tua, tanpa merek, dengan
ukuran panjang 230 cm, lebar 186 cm, dengan motif bunga.
Benda disampin jenazah : tidak ada
PAKAIAN:

Sebuah kaos warna hijau, bahan


katun, tanpa merek, tanpa ukuran.
Terdapat tulisan “Collimezyn”
pada bagian depan.

Sebuah celana pendek, warna hitam, bahan


katun, tanpa merek dan tanpa ukuran.

Sebuah jaket , warna abu-abu, bahan katun,


tanpa merek dan tanpa ukuran. Terdapat tulisan
“Prague & Budapest” pada bagian belakang
B. TEMUAN YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA
KEMATIAN

Perhiasan : tidak ada


Benda disamping jenazah : tidak ada.
Lain – lain : terdapat gigi palsu bawah.
B. TEMUAN YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA
KEMATIAN

Lebam mayat :tidak dapat dinilai karena pembusukan lanjut.


Kaku mayat: tidak ada.
Pembusukan : terdapat tanda pembusukan lanjut berupa warna kulit tampak cokelat kehitaman pada seluruh
tubuh, tampak pengelupasan kulit ari pada dada, perut, punggung, anggota gerak atas, perut tampak
membuncit, ditemukan larva hampir pada seluruh bagian tubuh, dengan ukuran terbesar satu sentimeter.
C. TEMUAN DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR

1. Permukaan Kulit Tubuh


A. Kepala
1. Daerah berambut: tidak dapat
dinilai karena proses pembusukan
lanjut
2. Wajah : sulit dinilai karena proses
pembusukan lanjut.
3. Leher : tidak ada kelainan
4. Bahu : tidak ada kelainan
5. Dada : tidak ada kelainan
Punggung : tidak ada kelainan
Perut : tampak membuncit.
Bokong : tidak ada kelainan.
Dubur : tidak dapat dinilai karena proses
pembusukan lanjut.
ANGGOTA GERAK
1) ANGGOTA GERAK ATAS :
KANAN :TIDAK DAPAT DINILAI KARENA PROSES PEMBUSUKAN
LANJUT
KIRI: TIDAK DAPAT DINILAI KARENA PROSES PEMBUSUKAN
LANJUT.
2) ANGGOTA GERAK BAWAH : JARINGAN BAWAH KUKU TAMPAK
KEBIRUAN
KANAN : TIDAK DAPAT DINILAI KARENA PROSES PEMBUSUKAN
LANJUT
KIRI : TIDAK DAPAT DINILAI KARENA PROSES PEMBUSUKAN
LANJUT
2. Bagian Tubuh Tertentu :

a. Mata :

1) Alis mata : tidak dapat dinilai karena pembusukan


2) Bulu mata : tidak ada.
3) Kelopak mata : tidak ada.
4) Selaput kelopak mata : tidak ada.
5) Selaput biji mata : tidak ada.
6) Selaput bening mata : tidak ada.
7) Manik mata : tidak ada.
8) Pelangi mata : tidak ada.
b. Hidung :
1) Bentuk hidung : tidak dapat dinilai karena proses pembusukkan lanjut

2) Permukaan kulit hidung : tidak dapat dinilai karena proses


pembusukkan lanjut
3) Lubang Hidung : tidak dapat dinilai karena proses
pembusukkan lanjut
c. Telinga :
1) Bentuk telinga: Tidak dapat dinilai karena proses pembusukan lanjut
2) Permukaan kulit telinga : Tidak dapat dinilai karena proses pembusukan
lanjut
3) Lubang telinga: Tidak dapat dinilai karena proses pembusukan
MULUT

1. Bibir atas : tidak dapat dinilai karena proses


pembusukan lanjut.
2. Bibir bawah: tidak dapat dinilai karena proses
pembusukan lanjut.
3. Selaput lendir mulut : tidak dapat dinilai karena
proses pembusukan lanjut.
4. Langit-langit mulut : tidak dapat dinilai karena
proses pembusukan lanjut.
4) GIGI-GELIGI:
e. Alat kelamin : Laki - laki
I. Pelir: tidak dapat dinilai karena proses pembusukkan lanjut.
II. Kantong pelir: teraba dua buah biji pelir dalam kantong pelir
3. Tulang - Tulang
a. Tulang tengkorak : tidak ada kelainan
b. Tulang wajah : tidak ada kelainan
c. Tulang-tulang dada : tidak ada kelainan
d. Tulang belakang : tidak ada kelainan
e. Tulang-tulang panggul : tidak ada kelainan
f. Tulang anggota gerak : tidak ada kelainan
KESIMPULAN
Dari temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas
jenazah tersebut, maka saya simpulkan bahwa telah diperiksa
jenazah laki-laki, kurang lebih enam puluh tahun, kesan gizi sulit
dinilai. Tidak didapatkan tanda kekerasan. Didapatkan tanda
pembusukan lanjut. Sebab kematian tidak dapat ditentukan
dari pemeriksaan luar yang dilakukan sesuai permintaan
penyidik. Waktu kematian diperkirakan dua sampai tujuh hari
sebelum dilakukan pemeriksaan
TINJAUAN PUSTAKA
THANATOLOGY
+ Logos
Thanatos
Tanatologi adalah bagian dari Ilmu Kedokteran
Forensik yang mempelajari kematian dan
perubahan yang terjadi setelah kematian serta
faktor yang mempengaruhi perubahan
tersebut.

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FK UI; 1997.
TANDA KEMATIAN
Tanda kematian tidak pasti : Tanda pasti kematian :
▪ Pernafasan berhenti Lebam mayat (livor
▪ Terhentinya sirkulasi mortis)
▪ Kulit pucat Kaku mayat (rigor
▪ Tonus otot menghilang mortis)
dan relaksasi Penurunan suhu
▪ Pembuluh darah retina tubuh (algor mortis)
mengalami segmentasi Pembusukan
▪ Pengeringan kornea (decomposition,
putrefaction)

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FK UI; 1997.
PEMBUSUKAN ( DECOMPOSITION, PUTREFACTION)
Proses penguraian jenazah manusia terjadi oleh dua
mekanisme:
1. Autolisis
Proses penghancuran sel yang disebabkan oleh enzim
hidrolitik yang terkandung dalam sel itu sendiri.

2. Pembusukan (putrefaction)
Degradasi jaringan oleh aktivitas mikoorganisme seperti
bakteri, jamur, dan protozoa yang berasal dari biota
normal pada tubuh manusia terutama saluran
pencernaan.

Teo chee, Noor H, et al. Decomposition process and post mortem changes : Review. Sains Malaysiana. 2014; 43(12): 1873-1882.
TANDA PEMBUSUKAN
▪ Warna kehijauan pada Kulit melepuh/muncul
dinding perut sebelah gelembung
kanan bawah
Keluar cairan dari
▪ Pelebaran pembuluh hidung/mulut
darah vena supervisial
Bola mata lunak
▪ Muka membengkak
▪ Perut mengembung Lidah dan bola mata
akibat timbunan gas menonjol
pembusukan Dinding perut/dada pecah
▪ Vulva/skrotum Kuku dan rambut lepas
membengkak
Organ-organ dalam
membusuk

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2000.
FASE PEMBUSUKAN
1.Fresh stage (Day 1-2) :
❑ Belum tercium bau
pembusukan
❑ Proses autolisis terjadi
pada fase ini
❑ Lalat (Dipteran) biasanya
mulai hinggap di daerah
mata, hidung, mulut,
genital, namun belum
bertelur

1. Joseph I, Mathew DG, Sathyan P, Vargheese G. The use of insects in forensic investigations: an overview on the scope of forensic
entomology. J Forensic Dent Sci. Juli-Desember 2011; 3(2): 89-91.

2. Teo chee, Noor H, et al. Decomposition process and post mortem changes : Review. Sains Malaysiana. 2014; 43(12): 1873-1882.
FASE PEMBUSUKAN
2. Bloated stage (Day 2-7) :
❑ Akumulasi gas yang dihasilkan oleh
mikroorganisme dalam tubuh -> Pelebaran
(distensi) atau pembengkakan bagian-bagian
tubuh (bloating)
❑ Bloating biasanya dimulai dari abdomen lalu
perlahan menyebar ke bagian tubuh yang lain,
termasuk area genital dan wajah dengan
penonjolan mata dan lidah.
❑ Marbling sign, Blister

Teo chee, Noor H, et al. Decomposition process and post mortem changes : Review. Sains Malaysiana. 2014; 43(12): 1873-1882.
FASE PEMBUSUKAN
3. Active decay stage (Day 5-13) :
❑ Lapisan luar kulit pecah -> Gas
di dalam perut keluar -> Tubuh
mengempis -> Berat badan
menurun
❑ Kulit pecah-pecah dan
berwarna kehitaman
❑ Kerontokan rambut
❑ Tercium bau pembusukan yang
menyengat

Goff, M.Lee. Early Postmortem Changes and Stages of Decomposition.J. Amendt et al.. 2010..
FASE PEMBUSUKAN
4. Post/late decay stage (Day 10-23) :
❑ ditemukan investasi larva

5. Skeletal stage (Day 18-90+) :


❑ Hanya tersisa tulang dan rambut

Goff, M.Lee. Early Postmortem Changes and Stages of Decomposition.J. Amendt et al.. 2010..
Kapil V. Reject PMP. Assesment of postmortem interval. (PMI) from forensic
entomoxicological studies of larvae and flies. Entomology, Ornothology &
Herpetology. 2013. 1(1) Hal 1-4
PENYIMPANGAN PEMBUSUKAN
1. Mumifikasi
Proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yang cukup cepat sehingga terjadi
pengeringan jaringan yang selanjutnya dapat menghentikan pembusukan.
Jaringan berubah menjadi keras dan kering, berwarna gelap, berkeriput, dan tidak
membusuk karena kuman tidak dapat berkembang pada lingkungan yang kering.
Mumifikasi terjadi bila :
1. Suhu hangat
2. Kelembapan rendah
3. Aliran udara yang baik
4. Tubuh yang dehidrasi dan waktu yang lama
PENYIMPANGAN PEMBUSUKAN
2. Saponifikasi
Terjadi karena proses hidrolisis dari lemak menjadi asam lemak. Selanjutnya asam
lemak yang tak jenuh akan mengalami dehidrogenisasi menjadi asam lemak jenuh
dan kemudian bereaksi dengan alkali menjadi sabun yang tak larut. Dengan tanda-
tanda berwarna keputihan dan berbau tengik seperti minyak kelapa
Terjadi bila :
1. Suhu dingin
2. Kelembapan tinggi
3. Aliran udara yang tidak baik
ANALISIS KASUS
Jenazah laki-laki, usia lebih dari
60 tahun, kesan gizi tidak dapat - Alat kelamin
dinilai karena pembusukan - Gigi geligi

- Tanda pembusukan lanjut • warna kulit tampak cokelat kehitaman pada seluruh tubuh,
• tampak pengelupasan kulit ari pada dada, perut, punggung, anggota gerak atas, perut
tampak membuncit,
• Tampak banyak larva, terbesar 1cm

Sebab kematian Tidak dapat ditentukan dengan pemeriksaan yang dilakukan

Waktu kematian Diperkirakan kurang lebih dua sampai tujuh hari sebelum pemeriksaan .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai