STADIUM I
(Stadium oklusi)
ISPA Tuba Eustachius
Obstruksi tuba
Gangguan ventilasi
Oksigen diresorbsi mukosa Tekanan kavum timpani
menurun (vakum) MT retraksi.
Patofisiologi dan Stadium
STADIUM II
(Stadium hiperemi)
Gangguan Tuba Eustachius
Vasodilatasi
mediator inflamasi
Udim MT hiperemi (kemerahan)
Patofisiologi dan Stadium
STADIUM III
(Stadium supuratif)
VAKUM permeabilitas pembuluh darah
Transudasi (hydrops ex vakuo) MT bombans.
Patofisiologi dan Stadium
STADIUM I
Keluhan: Otalgi, grebeg – grebeg,
Pendengaran , gejala ISPA.
Pemeriksaan MT retraksi
Tanda-tanda:
- Prosesus brevis menonjol
- Manubrium malei tampak lebih
horisontal & pendek
- Refleks cahaya berubah / hilang
- Plika anterior tak tampak
- Plika posterior lebih jelas
Diagnosis dan Terapi
STADIUM I
Terapi :
Dekongestan oral (pseudoefedrin)
Dekongestan lokal (TH efedrin)
Antibiotika untuk ISPA :
Amoksisilin dosis 50-100 mg/kgbb/hari
Eritromisin dosis 25-50 mg/kgbb/hari
STADIUM II
Keluhan: Otalgi >, grebeg – grebeg,
Pendengaran normal atau menurun,
gejala ISPA.
Pemeriksaan MT hiperemi
Tanda-tanda:
- MT kemerahan
- Vaskularisasi meningkat
Diagnosis dan Terapi
STADIUM III
Keluhan: Otalgi >, grebeg – grebeg,
Pendengaran , gejala ISPA.
Pemeriksaan MT bombans
Tanda-tanda:
- MT cembung
- Hiperemia
- Semua struktur hilang
Diagnosis dan Terapi
STADIUM III
Terapi :
Parasentesis
Antibiotika
Simtomatik
Diagnosis dan Terapi
STADIUM IV
Keluhan: Otore, pendengaran ,
gejala-gejala lain menurun.
Pemeriksaan MT perforasi
Tanda-tanda:
- Pus pada mae
- MT perforasi
- Kadang tampak pulsasi
(keluarnya pus dari lubang
perforasi sesuai dg denyut nadi)
Diagnosis dan Terapi
STADIUM IV
Terapi :
Parasentesis bila perlu
Pembersihan pus (toilet telinga)
Antibiotika
Simtomatik
Diagnosis dan Terapi
STADIUM V
Keluhan: Pendengaran , semua
gejala-gejala hilang.
Pemeriksaan MT perforasi kering
Terapi:
- Edukasi tentang
kebersihan telinga
OMSK (OTITIS MEDIA SUPURATIF
KRONIK)
OTITIS MEDIA SUPURATIVA KRONIK
(OMSK)
Difinisi
Keradangan / infeksi kronik yang
mengenai mukosa dan struktur tulang
di dalam kavum timpani
Etiologi
OMS Akut
OMS Kronik
Faktor
Kuman Penyebab
Pseudomonas
Proteus
E. Coli
Faktor2 Penyebab Terjadinya OMSK
Faktor Rinogen
Infeksi saluran nafas atas : rinitis,
adenoiditis, sinusitis
Faktor Eksogen
Kebersihan MAE yg jelek, korek-korek, mandi
di kali
Faktor Endogen
KU yang jelek, malnutrisi, KP, DM, Alergi
Gambaran Patologi
Perforasi sentral
Perforasi pada pars tensa
Perforasi Marginal
Perforasi yang terjadi pada pinggir margo
timpani
Perforasi atik
Perforasi yang terjadi pada pars flaksida
Perubahan pada mukosa
Hipertrofi : mukosa mengalami pembelahan sel
Degenerasi : mukosa mengalami degenerasi
granulasi / polip
Metaplasi : mukosa mengalami perubahan sel
kuboid sel epitel
terbentuk kolesteatoma
Tipe Benigna
(Tubo-timpanal, Hipertropik)
Perforasi sentral
Mukosa hipertrofi
Granulasi (-)
Kolesteatoma (-)
Tipe Maligna (Atiko antral)
Degeneratif
Perforasi besar
Granulasi / polip (+)
– Metaplastik
Perforasi atik/marginal
Kolesteatoma (+)
Kolesteatoma
Difinisi
Tumpukan dari pengelupasan lapisan
keratin epitel bertatah dalam kavum
timpani atau kavum mastoid
Teori Terjadinya
Teori Invaginasi
Teori Migrasi
Teori Metaplasi
Teori Invaginasi
Tekanan negatif di dlm kavum timpani
menyebabkan tertariknya epitel dari lapisan luar
membran timpani ke dlm kavum timpani
Teori Migrasi
Sel epitel masuk ke dlm kavum timpani
melalui perforasi
Teori Metaplasi
Sel kuboid sel epitel bertatah
Diagnosis
Keluhan & Gejala
Otore : pus pada MAE
Kental / busuk Kolest./destruksi tulang
Encer Mukosa hipertrofi
Pendengaran menurun
Sekret dalam MAE
Perforasi
Penebalan mukosa
Kerusakan osikula
Pemeriksaan Telinga (Otoskopi)
Sekret pada MAE
Perforasi membran timpani
Mukosa :
Menebal
Granulasi / polip
kolesteatoma
Pemeriksaan Pendengaran
Suara bisik
Tes garpu suara
Audiogram
Tuli Konduksi/campuran
Tipe Maligna
Operasi mastoidektomi
Komplikasi
• Mastoiditis Kronik
• Labirintitis
• Meningitis
• Abses Otak
Terima Kasih