Anda di halaman 1dari 57

GANGGUAN TELINGA TENGAH

 
Prof. Sri Harmadji, dr. SpTHT- KL (K)

1. Otitis Media Supurativa Akut (OMSA)


2. Otitis Media Supurativa Kronik (OMSK)
3. Otitis Media Efusi (OME)
4. Otitis Media Tuberkulosa
OMSA
 OMSA : Radang mukosa telinga tengah yang
diikuti dengan pembentukan pus di dalam kavum
timpani.
 Kuman penyebab :
– Streptokokus
– Hemofilus influenzae
– Pnemokokus
– Pseudomonas aurigenosa
– Bakteroides fragilis
Patofisiologi dan Stadium
STADIUM I
(Stadium kataralis)
ISPA  udim osteum
Tuba Eustachius 
Obstruksi tuba 
Gangguan ventilasi 
Oksigen diresorbsi mukosa  Tekanan kavum timpani menurun
(vakum)  MT retraksi.
Patofisiologi dan Stadium
STADIUM II
(Stadium supuratif)
VAKUM  permeabilitas pembuluh darah  Transudasi
(hydrops ex vakuo)  MT bombans.
Patofisiologi dan Stadium
STADIUM III (Stadium perforasi)

PUS meningkat  menekan MT


 MT perforasi  Pus keluar melalui perforasi.
Patofisiologi dan Stadium
STADIUM IV (Stadium resolusi)

PUS keluar sampai habis  Perforasi MT kering


(menutup dalam 10 – 14 hari)
Diagnosis dan Terapi
STADIUM I
Keluhan: Otalgi, grebeg – grebeg,
Pendengaran , gejala ISPA.
Pemeriksaan  MT retraksi
Tanda-tanda:
- Prosesus brevis menonjol
- Manubrium malei tampak lebih
horisontal & pendek
- Refleks cahaya berubah / hilang
- Plika anterior tak tampak
- Plika posterior lebih jelas
Diagnosis dan Terapi
STADIUM I
Terapi :
 Dekongestan oral (pseudoefedrin)
 Dekongestan lokal (TH efedrin)
 Antibiotika untuk ISPA :
– Amoksisilin dosis 50-100 mg/kgbb/hari
– Eritromisin dosis 25-50 mg/kgbb/hari
 Simtomatik (analgetik, antipiretik)
Diagnosis dan Terapi
STADIUM II
Keluhan: Otalgi >, grebeg – grebeg,
Pendengaran , gejala ISPA.

Pemeriksaan  MT bombans

Tanda-tanda:
- MT cembung
- Hiperemia
- Semua struktur hilang
Diagnosis dan Terapi
STADIUM II
Terapi :
 Parasentesis
 Antibiotika
 Simtomatik
Diagnosis dan Terapi
STADIUM III
Keluhan: Otore, pendengaran ,
gejala-gejala lain menurun.
Pemeriksaan  MT perforasi
Tanda-tanda:
- Pus pada mae
- MT perforasi
- Kadang tampak pulsasi
(keluarnya pus dari lubang
perforasi sesuai dg denyut nadi)
Diagnosis dan Terapi
STADIUM III
Terapi :
 Parasentesis bila perlu
 Pembersihan pus (toilet telinga)
 Antibiotika
 Simtomatik
Diagnosis dan Terapi
STADIUM IV
Keluhan: Pendengaran , semua
gejala-gejala hilang.
Pemeriksaan  MT perforasi kering
Terapi:
- Edukasi tentang
kebersihan telinga
Prinsip terapi OMSA
OMSA adalah penyakit Self Limited Disease
artinya dapat sembuh sendiri setelah melalui 4
stadium
Tugas dokter adalah mempercepat penyembuhan
Bila datang pd stad I diobati jangan sampai masuk
stad II
Stad II jangan sampai masuk Stad III
Stad III dipercepat masuk ke stad IV
OTITIS MEDIA SUPURATIVA
KRONIK
OTITIS MEDIA SUPURATIVA KRONIK
(OMSK)

 Difinisi
Keradangan / infeksi kronik yang
mengenai mukosa dan struktur
tulang di dalam kavum timpani
Etiologi

OMS Akut
OMS Kronik
Faktor

Kuman Penyebab
 Pseudomonas
 Proteus
 E. Coli
Faktor2 Penyebab Terjadinya OMSK
 Faktor Rinogen
Infeksi saluran nafas atas :
rinitis, adenoiditis, sinusitis
 Faktor Eksogen
Kebersihan MAE yg jelek, korek-korek,
mandi di kali
 Faktor Endogen
KU yang jelek, malnutrisi, KP, DM, Alergi
Gambaran Patologi

 Perubahan pada Membran Timpani


 Perubahan pada mukosa
 Perubahan pada tulang
Perubahan Pada Membran Timpani

 Perforasi sentral
Perforasi pada pars tensa
 Perforasi Marginal
Perforasi yang terjadi pada pinggir margo
timpani
 Perforasi atik
Perforasi yang terjadi pada pars flaksida
Perubahan pada mukosa
 Hipertrofi : mukosa mengalami pembelahan sel
 Degenerasi : mukosa mengalami degenerasi
 granulasi / polip
 Metaplasi : mukosa mengalami perubahan sel
 kuboid  sel epitel
 terbentuk kolesteatoma

Perubahan pada Tulang


 Osteitis
 Destruksi
 Nekrosis
Pembagian Klinik

 Tipe Benigna (tipe aman, safe types )


(Tubo-timpanal, Hipertropik)

 Perforasi sentral
 Mukosa hipertrofi
 Granulasi (-)
 Kolesteatoma (-)
 Tipe Maligna ( tipe bahaya, dangerous types )
 (Atiko antral)
– Degeneratif

 Perforasi besar
 Granulasi / polip (+)

– Metaplastik

 Perforasi atik/marginal
 Kolesteatoma (+)
Kolesteatoma
 Difinisi
Tumpukan dari pengelupasan lapisan
keratin epitel bertatah dalam kavum
timpani atau kavum mastoid

 Teori Terjadinya
– Teori Invaginasi
– Teori Migrasi
– Teori Metaplasi
 Teori Invaginasi
Tekanan negatif di dlm kavum timpani menyebabkan
tertariknya epitel dari lapisan luar membran timpani
ke dlm kavum timpani
 Teori Migrasi
Sel epitel masuk ke dlm kavum timpani
melalui perforasi
 Teori Metaplasi
Sel kuboid  sel epitel bertatah
Diagnosis
Keluhan & Gejala
 Otore : pus pada MAE
– Kental / busuk  Kolest./destruksi tulang
– Encer  Mukosa hipertrofi
 Pendengaran menurun
– Sekret dalam MAE
– Perforasi
– Penebalan mukosa
– Kerusakan osikula
Pemeriksaan Telinga (Otoskopi)
 Sekret pada MAE
 Perforasi membran timpani
 Mukosa :
– Menebal
– Granulasi / polip
– kolesteatoma
Pemeriksaan Pendengaran
 Suara bisik
 Tes garpu suara
 Audiogram
 Tuli Konduksi/campuran

X-Foto mastoid (Posisi Schuller)


 Mastoid : Sklerotik
Rongga  kolesteatoma
TERAPI
Tipe Benigna
 Stadium Aktif
– Antibiotik
– Cari faktor-faktor penyebab :
Rinogen  berantas sumber infeksi
Eksogen  oortoilet, H2O2 3%
 Stadium Tenang
– Dianjurkan operasi miringoplasti
• Bila dengan terapi medikamentosa gagal 
operasi mastoidektomi
Tipe Maligna
 Operasi mastoidektomi
OTITIS MEDIA EFUSA
SEKRETORIA/SEROSA

Patofisiologi :
Obstr tuba  Ventilasi kav timpani terganggu
 Absorbsi O2  vakum  Efusi cairan
Diagnosis
 Keluhan & Gejala
– Telinga terasa penuh / tersumbat
– Pendengaran menurun
– Keluhan lain (Sinusitis, adenoiditis)
 Pemeriksaan
– Otoskopi : Membran timpani retraksi,
Kavum timpani ada cairan
– Tes Pendengaran : Tuli konduksi
Terapi
 Bila ada cairan  parasintesis (utk drainage &
ventilasi)  pasang gromet.
sekret mukous  “Glue Ear”
 Mengobati Penyebabnya
– Alergi  Hindari alergen, desensitisasi
– Adenoid >  Adenoidektomi
– Sinusitis  Irigasi sinus

Gromet
OTITIS MEDIA TUBERKULOSA
Definisi
 Keradangan kronik kavum timpani oleh
karena Mikobakt.TBC yg berasal dari Paru

Diagnosis
 Keluhan & Gejala
– Otore : sekret bau busuk
– Nyeri (-)
– Pendengaran menurun
Pemeriksaan
 Otoskopi :
– Sekret serous / purulen
– Perforasi multipel
 Tes Pendengaran : Tuli Konduksi /
campuran berat
 X-Photo Torak : KP
Perforasi multipel

Terapi
 Lokal : oortoilet
 Umum : Anti TBC
MASTOIDITIS KRONIK
 Tak dpt dipisahkan dgn OMSK
 Otomastoiditis Kronik
 Diagnosis : sama dgn OMSK
 Terapi : Mastoidektomi

Tujuan Operasi Mastoidektomi


 Menghilangkan sumber infeksi
 Mencegah terjadinya komplikasi
 Mempertahankan fungsi pendengaran
 Bila mungkin meningkatkan pendengaran
Mastoidektomi
 Rongga Terbuka ( canal wall down/dinding
runtuh / radikal )
– Mastoidektomi Radikal
– Mastoidektomi Radikal modifikasi
 Rongga Tertutup ( canal wall up/dinding utuh )
– Mastoidektomi simpel (schwatze)
– Atiko-Antrotomi
Indikasi mastoidektomi
Rongga terbuka : OMSK tipe Maligna
OMSK dgn komplikasi
OMSK dgn tuli saraf
Rongga tertutup : OMSK tipe Benigna
 Gambar
Mastoidektomi
RO tertutup RO terbuka
(Dd utuh, CWU) (Dd runtuh, CWD)

SIMPEL
RADIKAL MURNI

ATIKOANTROSTOMI
RADIKAL MODIFIKASI
KOMPLIKASI
Curiga ada komplikasi bila ada gejala ke 3
Gejala OMSK : 1. Otore
2. Pedengaran menurun
Gejala komplikasi 3. Benjolan di blk/dibwh t
Vertigo
Muka mencong
Konvulsi
Sefalgi
Arah komplikasi
 Ekstra kranial : - Abses Retroaurikular
- Abses Bezold
- Abses Mouret
 Intra temporal : - Labirinitis
- Paresis/Paralisis N VII
 Intra kranial : - Abses Ekstra Dura
- Meningitis
- Abses Otak
A. Abses terkait mastoid. 1.
Retroaurikuler, 2. Zigomatik, 3
Abses Bezold. B. Abses
retroaurikuler dan Bezold
dilihat dari belakang
Abses Bezold. Pus mengalir
melalui sisi medial tip mastoid
dan terkumpul di bawah m.
Sternokleidomastoideus atau
digastric triangle.19
Terapi
 Insisi abses
 Antibiotika
 Operasi mastoidektomi dd runtuh (CWD)
Labirinitis
 Infeksi tekinga dalam ( labirin ) yg disebabkan kuman dari OMSK
 Penjaralaran infeksi mel :
 Langsung mel fistel ok destruksi kolest
 For rotundum / ovale
 Gejala : Vertigo,tinitus, mual muntah,
 nistagmus, SNHL
 Pem tambahan : Fistula sign test:
 - Tragus ditekan sampai menutup mae, menda
 dak diteka keras. Pos bila terjadi nistagmus
 -Dengan siegel / balon. Pos bila terjadi nistagmus

Terapi
 Medik : -Obat obatan untuk menanggulangi
 vertigo , nausea vomiting
 -Antibiotika
 Operatif : Mastoidektomi dd runtuh
 Menutup fistel dg jar ikat / lemak
KOMPLIKASI INTRA KRANIAL
 Meningitis ,gejala ke 3: kovulsi panas tinggi

 Abses otak /ekstradural, gejala ke 3 :Sefalgi

 Pemeriksaan penunjang : CT Scan kepala


Terapi
 Meningitis .
 Terapi medikamentosa oleh bag saraf/anak
 Bila sudah dicapai kesembuhan yg optimal
 dilakukan mastoidektomi dd runtuh
Abses otak /abses ekstra dural: dilakukan
operasi evakuasi abses oleh Bedah saraf
dan mastoidektomi dd runtuh oleh THT-KL
bisa satu tahap atau dua tahap.

Anda mungkin juga menyukai