Epitelisasi tepi perforasi melalui tindakan poliklinik dengan melukai pinggir perforasi
secara tajam atau dengan mengoleskan zat kaustik seperti nitras argenti 25%, asam
trichlor asetat 12%, alkohol absolut, dll.
- Abses Subperiosteal
Abses bezold adalah komplikasi dari mastoiditis ketika infeksi
menyebar melalui aspek medial dari puncak mastoid menuju ke otot
sternomastoid. Gejala yang sering ditemukan pada abses bezold antara lain:
onset mendadak, trias mastoiditis akut, yakni otalgia, nyeri postaurikular,
dan demam tinggi, pembengkakan yang nyeri pada daerah leher dan tortikolis
dan terdapat riwayat otorea purulent (Pada mastoiditis kronik hanya beda
onset waktu sama gk ada demam)
- Abses Bezold
7. Cara
9. Pembedahan ?
Sesuai bagan FKUI pada apabila telah dilakukan epitelisasi tepi perforasi
namun perforasi menetap maka bisa dilakukan tindakan pembedahan berupa
timpanoplasti dengan/tanpa mastoidektomi
- Timpanoplasti
➔ Proses pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki membran timpani
yang berlubang dgn/tanpa rekonstruksi tulang-tulang pendengaran sehingga
mencegah infeksi berulang dan memulihkan pendengaran
➔ Indikasi utama : OMSK dgn atau tanpa kolesteatoma
➔ Kontraindikasi : relatif (tuba eusthacius tdk berfungsi, usia yang terlalu tua)
dan absolut (gejala sisa otitis media seperti abses intrakranial, meningitis
atau trombosis sinus lateral, keganasan)
- Mastoidektomi
➔ Proses pembedahan untuk menghilangkan proses infeksi di telinga tengah
misal adanya abses/jaringan granulasi/kolesteatoma.
➔ Indikasi : kasus oma yg tdk respon dgn pengobatan, omsk dgn/tanpa
kolesteatoma, keganasan di telinga, mencegah komplikasi dari mastoiditis
➔ Kontraindikasi : pasien tdk memungkinkan anestesi umum, ada perbedaan
struktur anatomi mastoid
➔ Klasifikasi :
Anamnesis :
Pasien memiliki riwayat keluar cairan dari telinga kanan dan kiri sudah
sejak beberapa tahun yang lalu.
Pemeriksaan Fisik :
11. Perbedaannya ?
Sesuai bagan FKUI pada apabila telah dilakukan epitelisasi tepi perforasi namun
perforasi menetap maka bisa dilakukan tindakan pembedahan berupa timpanoplasti
dengan/tanpa mastoidektomi
PERTANYAAN TEORI
Reaksi alergi yang terjadi di mukosa hidung dapat mempengaruhi tuba eustachius dan
membran timpani melalui beberapa cara: pertama melalui lepasnya berbagai mediator dan
sitokin dari sekret hidung yang bermigrasi ke muara tuba eutachius dan cara kedua
melalui respons hidung primer, seperti edema mukosa dan hipersekresi hidung. Edema
mukosa ini berlanjut sampai ke muara tuba eustachius di nasofaring sehingga
menyebabkan obstruksi rongga hidung. Obstruksi rongga hidung juga dapat
mengakibatkan perubahan epitel dan sekresi dari mukosa epitel telinga tengah.
2. Komplikasi OMSK ?
Penurunan Pendengaran, dimana pasein lebih jelas mendengar dengan telinga kiri
dibandingkan kanan. Dari PF pemeriksaan penala juga didapatkan tuli konduktif
frekuensi 512 Hz didukung dgn pemeriksaan audiometri nada murni didapatkan tuli
konduktif ringan AD
9. Patof
10 . Apa kolesteatoma ?
- Anam hanya untuk bisa mencari tahu ada/tidaknya komplikasi dari OMSK
- Namun, untuk mengetahui tipe aman/bahaya harus dari pemeriksaan telinga
dengan otoskop. Jika ditemukan perforasi sentral > aman, jika perforasi
atik/marginal + kolesteatoma > bahaya
Pada OMSK tipe benigna proses infeksi hanya terbatas pada mukosa telinga tengah
dan yg terkena adalah mesotimpanium dan hipotimpanium serta tuba auditoria. Tipe
ini jarang menimbulkan komplikasi berbahaya. Namun bila penananganan/
pengobatan tidak berjaalan baik maka tidak menutup kemungkinan bisa terjadi
komplikasi intratemporal seperti mastoiditis, abses subperiosteal, abses bezold dan
intrakranial seperti abses otak, meningitis dan abses subdrual.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/7009023/#:~:text=The%20diagnosis%20of%20most
%20cholesteatomas,of%20plain%20petro%2Dmastoid%20views