Anda di halaman 1dari 19

MASTOIDITIS

DEFINISI
• Mastoiditis merupakan suatu infeksi pada rongga mastoid dari tulang temporal. Karena
mastoid berbatasan dan suatu perluasan dari telinga tengah, sehingga pada kenyataannya
setiap anak atau orang dewasa dengan Otitis Media Akut (OMA) atau penyakit inflamasi
kronik pada telinga tengah akan mengalami mastoiditis.
EPIDEMIOLOGI
• Mastoiditis biasanya terjadi pada anak. Sebelum adanya antibiotik, mastoiditis merupakan
salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak.9 Insidensi Matoiditis sangatlah
bervariasi di seluruh dunia. Insiden Mastoiditis rata-rata 4 kasus per 100.000 anak setiap
tahunnya dengan usia diatas 5 tahun.
ETIOLOGI

• Mastoiditis biasanya disebabkan oleh infeksi telinga tengah. Infeksi ini mungkin menyebar
dari telinga ke tulang mastoid. Tulang mastoid terisi oleh bahan-bahan infeksious dan
struktur seperti sarang lebah ini dapat mengalami kerusakan.
• Organisme penyebab yang paling umum pada Mastoiditis adalah Streptococcus pneumoniae,
Haemophilus influenza,Branhamella catarralis dan β Haemolityc streptococcus. Organisme-
organisme ini biasanya menyebabkan infeksi monobakterial pada Otitis Media dengan
inflamasi mukoperiosteum di telinga tengah, pembengkakan, dan hiperplasia mukosa.
PATOGENESIS
• Tahap-tahap patologis yang berperan dalam perkebangan Mastoiditis adalah sebagai berikut:
-Penutupan aditus ad antrum
-Eksudat terperangkap dalam sel mastoid
-Penyebaran pus atau eksudat ke periosteum melalui vena di mastoid dan membentuk abses
subperiosteal mastoid
-Demineralisasi dari septa tulang dan osteonekrosis dari dinding mastoid yang mencair
-Terbentuk rongga besar yang berisi nanah.
MANIFESTASI KLINIS
• nyeri telinga yang menetap dan berdenyut, terlokalisasi di dalam atau di belakang telinga
dan biasanya bertambah parah pada malam hari. Nyeri yang menetap merupakan tanda
peringatan dari penyakit mastoid. Tanda-tanda ini mungkin sulit dievaluasi pada pasien yang
masih sangat muda. Pendengaran yang menurun biasanya umum terjadi.

• otore (keluar cairan dari dalam telinga), lebih dari 3 minggu


• sakit kepala
• terjadi penurunan pendengaran
• demam, tenderness di daerah mastoid
DIAGNOSIS
• Trias klasik dari Mastoiditis, terdiri dari aurikel yang menojol dengan pembengkakan
retroaurikuler, tendernessdi daerah mastoid dan otore. Mastoiditis harus dicurigai pada
kasus dimana OMA gagal membaik atau bahkan memburuk lebih dari periode 2-3 minggu.
• Pada pemeriksaan otoskopi, akan terlihat tanda-tanda dari otitis media akut atau subakut
dengan atau tanpa perforasi membran timpani. Dinding posterior dari meatus akustikus
eksternus dapat menjadi eritematous dan membengkak (dinding posterior kanal menurun).
• Diagnosis yang terbaik adalah menggunakan CT-Scan karena dapat juga mendeteksi
komplikasi lainnya dengan baik. Selain sel udara mastoid dan ruang telinga tengah terlihat
berawan, CT-Scan juga dapat memperlihatkan erosi pada struktur tulang mastoid.
Parameter inflamasi seperti WBC (Whole Blood Cell count), CRP (C-Reactive
Protein), dan Laju endap darah meningkat secara nyata. Kultur dari cairan yang
keluar dari telinga juga dapat dilakukan untuk mengetahui bakteri yang menginfeksi.
DIAGNOSIS BANDING
• Otitis eksterna dengan abses di belakang telinga dapat menyerupai Mastoiditis
(pseudomastoiditis).
• Inflamasi limfe nodus retroaurikuler juga dapat menyebabkan tenderness dan pembengkakan
pada mastoid seperti yang terlihat pada Mastoiditis.
• Tumor dari tulang Temporal seperti Granuloma eosinofil, Sarkoma, metastase (Carsinoma
mammae, Carcinoma bronkial, tumor renal), dan Limfoma dapat juga menyerupai
manifestasi klinis dari Mastoiditis.
TATALAKSANA
• Mastoiditis mungkin sulit untuk diterapi karena obat-obatan mungkin tidak dapat mencapai
cukup dalam sampai ke tulang mastoid. Infeksi ini diterapi dengan antibiotik intravena
kemudian diberi antibiotik oral. Antibiotik yang dapat diberikan seperti Penisilin,
Ceftriaxon, dan Metronidazol selama 14 hari. Bila gambaran radiologis memperlihatkan
hilangnya pola trabekular atau adanya progresivitas dari penyakit, maka harus dilakukan
Mastoidektomi lengkap dengan segera untuk mencegah komplikasi serius seperti Petrositis,
Labirintitis, Meningitis, dan Abses otak. Mastoidektomi ini dapat dilakukan jika terapi
antibiotik tidak berhasil. Miringotomi juga dapat dilakukan untuk mengobati infeksi telinga
tengah
MASTOIDEKTOMI SEDERHANA
(SIMPLE MASTOIDECTOMY)
Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe aman yang dengan pengobatan konservatif tidak
sembuh. Dengan tindakan operasi ini, dilakukan pembersihan ruang mastoid dari jaringan
patologik. Tujuannya adalah agar infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi. Pada operasi ini
fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
MASTOIDEKTOMI RADIKAL
• Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe bahaya dengan infeksi atau Kolesteatoma yang
sudah meluas. Pada operasi ini, ronnga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua
jaringan patologik. Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan rongga
mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menjadi satu ruangan. Tujuan
operasi ini adalah untuk membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke
intrakranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
• Kerugian operasi ini adalah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur hidupnya. Pasien
harus datang dengan teratur untuk kontrol, supaya tidak terjadi infeksi kembali. Pendengaran
berkurang sekali, sehingga dapat menghambat pendidikan atau karier pasien. Modifikasi
operasi ini adalah dengan memasang tandur (graft) pada rongga operasi serta membuat
meatoplasti yang lebar, sehingga rongga operasi kering permanen, tetapi terdapat cacat
anatomi, yaitu meatus liang telinga luar menjadi lebar.
MASTOIDEKTOMI RADIKAL DENGAN
MODIFIKASI (OPERASI BONDY)
• Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan Kolesteatoma di daerah atik, tetapi belum
merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan dinding posterior liang
telinga direndahkan. Tujuan operasi ini adalah untuk mebuang semua jaringan patologik dari
rongga mastoid dan mempertahankan pendengaran yang masih ada.
• Jenis operasi yang dilakukan diatas, tergantung pada luasnya infeksi atau Kolesteatom,
sarana yang tersedia serta pengalaman operator. Sesuai dengan luasnya infeksi atau luas
kerusakan yang sudah terjadi, kadang-kadang dilakukan kombinasi dari jenis operasi itu atau
modifikasinya
KOMPLIKASI
CASE REPORT
ANAMNESIS PASIEN

• Keluhan Utama :
Telinga kanan dan kiri tidak dengar
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSSA dengan keluhan telinga kanan dan kiri tidak dengar kurang lebih
sejak 2 bulan yang lalu,pendengaran menurun , sebelumnya pasien keluar cairan dari kedua
telinga. Pasien berobat di rumah sakit ahmad dahlan tapi tidak membaik. Riwayat dikorek
korek (+) berbau (+) nyeri (+) berdenging (-) sakit tenggorokan (-) pilek dan dahak (-)
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengaku tidak pernah sakit sebelumnya

• Riwayat Pengobatan:
Pasien sebelumnya dating ke rumah sakit di kediri tapi tidak membaik

• Riwayat Penyakit Keluarga:


Pasien mengaku tidak ada yang mengalami keluhan serupa di dalam keluarga.

• Riwayat Sosial :
Pasien merupakan seorang pelajar dan baru lulus sma , dan masih tinggal dengan kedua orangtua.
PEMERIKSAAN FISIK
SCHULLER
• Jenis Foto Thorax : Schuller
• Air cell mastoid D/S : Tertutup perselubungan
• Koleastoma D/S : (-)
• Temporo mandibulr joint : Normal
• MAE D/S : mulai tertutupi bayangan putih radiopaque (kemungkinan suatu jaringan
granular)
• Sklerotik periantral triangle D/S : (+)
• Bone : normal

• Kesimpulan:
Mastoiditis kronis bilateral

Anda mungkin juga menyukai