Anda di halaman 1dari 169

RANGKUMAN

OSCE UKMPPD
Pendidikan Dokter
2013

Kumpulan catatan OSCE kakak kelas sejak gatau angkatan berapa, dengan
beberapa tambahan dari kelompok belajar (Zub, Nad, Sar, Mon, Sie, Val,
Ray, Auf, Ars, Del ).

Edited by Zub
ILMU KESEHATAN ANAK
RESUSITASI NEONATUS
1. Siapkan Alat VTP, Suction, ETT, dan selimut
2. Terima bayi  Posisikan kepala bayi menghadap ke infant warmer
3. Hangatkan
Atur Posisi Bantal di Leher
Isap mulut dan hidung
Keringkan
Atur Posisi dan Rangsang Taktil  Gosok Punggung dan sentil kaki

Contoh :
N<100 + gaada nafas  VTP O2 ruangan (remas-lepas-lepas) (30 detik)

N = 80x/menit  Sambungkan 02 50 %  N<60 (Kompresi 3:1 kalo 2 penolong) (30


detik, evaluasi)

70 %

90 %  Intubasi setelah RJP

STABLE

- Sugar  Cek Gula Darah


- Temperatur
- Airway
- Blood Pressure
- Support, Emosional
- Lab : DL, Bilirubin, OT/PT, SE
- SpO2
Sumber : Ingenio
4. Dx : Asfiksi Neonatorum
5. Komplikasi : Hipotensi, Hipoglikemi, Ensefalopati
MORBILI/CAMPAK/MEASLES/RUBEOLA

Ax : 3C (cough, coryza (pilek), conjungtivitis)

PF : Suhu naik, Koplik’s Spot (+), Lesi macula papula eritema yang hilang dalam 4-6 hari

Pdx : DL

DDx : Erupsi obat, rubella, scarlet fever

Ptx : R/ Paracetamol 125 mg/5ml syr fl No. I

S 3dd cth 1

R/ Vitamin A 200.000 IU tab No.I

S 1dd tab 1 (hari 1,2, dan 14)

R/ Chloramphenicol salep mata 2 % No.I

S ue ODS prn konjungtivitis

Non farmakologis :

- Istirahat cukup

- Cairan dijaga

- Nutrisi Cukup

IMUNISASI

Imunisasi Dasar Lengkap :

- 0-7 hari : HB0


- 1 bulan : BCG +Polio1
- 2 bulan : DPT/HB/Hib1 + Polio2
- 3 bulan : DPT/HB/Hib2 + Polio3
- 4 bulan : DPT/HB/Hib3 + Polio4
- 9 bulan : Campak

Booster :

- MR : 15 bulan, 5 tahun
- Campak : 18 bulan, 36 bulan
- Varicella : 12 bulan, terbaik sebelum masuk SD
JENIS DOSIS CARA PEMBERIAN
Hepatitis B 0,5 ml IM
DPT 0,5 ml IM
Polio OPV : 2 tetes Oral
IM : 0,5 ml IM
BCG 0,05 ml IntraCutan
Campak 0,5 ml SubCutan

BCG :

- IM di deltoid kanan  Spuit 3cc (0,05cc) sudut 15o


- KIE KIPI : Kalo benjolan Normal  2 minggu (skar)
Benjolan < 2 minggu  reaksi cepat  Cek tuberculin
Demam

POLIO : KIPI = Lumpuh layu

NGISI KMS : Sesuai Jadwal (warna putih)

Catch up (warna kuning)

CAMPAK : Subkutan 45o

KI IMUNISASI :

- Reaksi anafilaksis
- Demam >38o
- Kalo sudah pernah kena varicella tidak perlu vaksin varicella
- Kalo diduga kena campak masih perlu vaksin campak

KI BCG :

- Pasien TB
- Mantoux tes (+)
- Pasien HIV
- Imunodefisiensi Gizi Buruk

DIARE
Bayi 6 bulan datang dengan keluhan mencret.
Anamnesa :

 Sejak kapan? Berapa kali/hari? Konsistensi mencret? Lendir? Darah? Warna?


Volume/kali BAB (gelas Aqua)?
 Demam? Sejak kapan? DIukur atau tidak? Sempat membaik? Atau tidak? Terus
menerus?
 Mual atau muntah? Sejak kapan? Apakah ada waktu khusus (sehabis makan/minum
susu)? Mual saja atau disertai muntah? Volume muntah? Isis muntah?
 Tanda dehidrasi: Kapan BAK terakhir? Frekuensi? BAK pekat atau tidak? Volume?
Frekuensi minum/menyusui? Rewel? Masih mau minum?
 Riwayat Penyakit Dahulu: Pernah sakit seperti ini atau tidak? Alergi obat atau makanan?
 Riwayat Makanan : Apakah diare terjadi setelah mengkonsusmsi sesuatu? Pola
makannya? Jenis makanan yang sudah dikonsumsi? Air minum (PAM/ga)?
 Riwayat pengobatan: Sudah pernah diobati? Jenis obat? Berapa lama dan berapa
banyak? Apa ada perbaikan?
 Riwayat penyakit keluarga: Ada anggota keluarga yang sakit juga / ga? Kalo ada, Sejak
kapan? Sudah diobati?
 Riwayat Kehamilan : Persalinan, Tukem, Imunisasi

Pemeriksaan Fisik :

- Cuci tangan
- Ukur BB dan TB/PB
- Cek keadaan sakit ringan/sedang/berat
- TTV
- Tanda-tanda dehidrasi : Mata Cekung, ubun-ubun besar, mukosa mulut, turgor
kulit
- Periksa jantung dan paru
- Meteorismus? Nyeri perut? Bising usus?
- Periksa hepar dan lien
- Anus : merah ga? Ekskoriasi ga?

Pemeriksaan Penunjang :

DL, FL, Serum Elektrolit

Diagnosis : Diare tanpa dehidrasi / ringan/ sedang berat

Akut : < 7 hari

Persisten : > 2 minggu (14 hari)

Diagnosis Banding :

 Rotavirus  Diare cair, demam


 Bakteri / Shigella  Leukosit, eritrosit naik
 Amoeba  Kista berinti 4, Pseudopoda
 Giardiasis  Lemak (+), Layang-layang, Berflagel
 Intoleransi Laktosa
 Alergi makanan
 Vibrio Kolera  Diare Cucian Beras
 Balantidiasis  Parasit denga nisi RBC

Shigella R/ Ciprofloxacin 500 mg tab No.X


S 2 dd tab 1
R/ Cotrimoxazole syr 240 mg/5ml fl No.I
S 2 dd ½ cth
Rotavirus R/ Zinc 20 mg tab No.X
S 1 dd 1 tab
R/ Oralit sach No.XV
S ad libitum solve in aqua 200cc
R/ Paracetamol 500 mg tab No. X
S 3 dd 1 tab
Amoeba R/ Metronidazole 500 mg tab No.XXI
S 3 dd 1 tab
R/ Metronidazole 125mg/5ml syr fl No.I
S 3 dd 1 cth (30mg/kg/hari)
Giardiasis R/ Metronidazole 500 mg tab No.XXI
S 3 dd 1 tab
R/ Metronidazole 125mg/5ml syr fl No.I
S 3 dd 1 cth (15mg/kg/hari)
Kolera R/ Cotrimoxazole 240 mg/5ml syr fl No.I  < 8 th
S 2 dd ½ cth
R/ Tetrasiklin 500 mg tab No. XIV  > 8 th
S 4 dd 1 tab
Balantidiasis R/ Tetrasiklin 500 mg tab No. XXIV
S 4 dd 1 tab

Tatalaksana :

TANPA DEHIDRASI (Terapi A)

- Jika konsumsi ASI, Lanjutkan (lebih sering dan lenih lama setiap pemberiannya)
- Jika sudah tidak konsumsi ASI  Beri Oralit ( 1 sachet dilarutkan dalam 200 ml air)
< 2 th : 50-100 ml / BAB
 2 th : 100-200 ml / BAB
- Zinc 10 hari
< 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet)
 6 bulan : 20 mg ( 1 tablet)
Meski diare sudah berhenti
- Konseling Ibu / Nasihat
Kembali jika anak malas atau tidak mau minum, ada darah di tinja, tidak ada
perbaikan dalam 5 hari

DEHIDRASI RINGAN-SEDANG (Terapi B)

- Oralit diberikan Per Oral (BB x 75 cc) dalam 3 jam (sedikit-sedikit tapi sering. Jika
muntah, stop 10 menit, beri lagi pelan pelan)
- Setelah 3 jam, Nilai ulang derajat dehidrasi  sesuaikan dengan Renacana
Treatment yang cocok.
- Sisanya idem TERAPI A  max 2 x

DEHIDRASI BERAT (Terapi C)

< 1 th 30 ml/kgBB dalam 1 jam + 70 ml/kgBB dalam 5 jam selanjutnya


1-5 th 30 ml/kgBB dalam 30 menit + 70 ml/kgBB dalam 2,5 jam selanjutnya
- Cairan RL/ NaCl 0,9 %/ Ringer Asetat  evaluasi tiap 15-30 menit.
- Jika sudah mau minum, beri oralit (5ml/kgBB/jam)
- Zinc dimulai setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) setelah mau minum
- Evaluasi terapi berhasil atau tidak dalam 6 jam

Anak 10 kg

R/ Cotrimoxazole fl syr No.I

S 2 dd 1 cth (5ml) pc

R/ Zinc 20 mg tab No. X

S 1 dd 1 tab

R/ Oralit Sach granule No. X

S ad libitum solve in aqua 200 cc

GIZI BURUK
Bayi 9 bulan, sulit makan dan minum susu sejak 1 bulan.

Anamnesis :

- Sejak kapan tampak kurus? BB turun? Bengkak? Ga mau makan atau minum?
- Ada tanda infeksi ? (Diare, TB, ISPA)
- Riwayat Penyakit Dahulu dan Pengobatannnya
- Riwayat Kehamilan dan Persalinan (Usia ibu hamil, Usia kehamilan, SC/not, BBL,
Langsung menangis/ga?, Infeksi)
- Riwayat Tukem (Sesuai umur / ga?)
- Riwayat makan ( ASI/SF?, Riwayat makan minum terakhir)
- Imunisasi : Lengkap ga?
- Riwayat Keluarga dan Sosial (Ada yang seperti ini? Sosio ekonominya
Bagaimana?)

PEMERIKSAAN FISIK :

KU, Antropometri (BB,TB,LLA), TTV

Inspeksi : Rambut, Wajah, Mata, Mulut

Thorax : Inspeksi, Palpasi, Perkusi Abdomen dan Ekstremitas

MARASMUS KWARSHIORKOR CAMPURAN


- Kurus - Edema Sering disertai anemia
- Old man face - Wajah bulat dan defisiensi
- Rewel - Sembab mikronutrien
- Cengeng - Mata Sayu
- Iga Gambang - Rambut kayak rambut
- Baggy Pants jagung dan mudah
- Atrofi Otot rontok
- Kulit kering, - Crazy Pavement
dingin, kendor, Dermatosis (Kulitnya
keriput hitam)
- Asites
- Hepatomegali

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

DL, GDA, OT/PT, Albumin

DIAGNOSIS :

- KEP Ringan : 70%-80% BB/U  Gizi Sedang


- KEP Sedang : 60%-70% BB/U  Gizi Kurang
- KEP Berat : <60% BB/U  Gizi Buruk

DIAGNOSIS BANDING : Marasmus / Kwarshiorkor / Mixed

KOMPLIKASI / TANDA BAHAYA / INDIKASI RAWAT INAP :


- Sangat Kurus
- Edema Anasarka
- BB/PB <-3 SD
- LLA < 11,5 cm
- Anoreksia
- Pneumonia Berat
- Anemia Berat
- Dehidrasi Berat
- Demam tinggi
- Kesadaran turun

TATALAKSANA :

Stabilisasi : F75 130 ml/kg/hari atau 100 ml/kg/ hari (edema)

Transisi : F100 150 ml

Rehabilitasi : F135 150-200 ml + Fe 4-6 mg/kgBB

Resomal : 5-10 cc/kgBB

R/ Resomal sachet No. VII

S ad libitum solve in aqua 400 cc

R/ Sulfas Ferosus 300 mg tab No. X

S 3 dd ¼ tab

KIE :

- Beri Kasih Sayang


- Memberikan makan dalam porsi kecil tapi sering
- Lengkapi imunisasi dan beri Vit A setiap 6 bulan
0-6 bulan : 50.000 IU
6 bulan – 1 tahun : 100.000 IU
>1 tahun : 200.000 IU

- MRS

10 LANGKAH TATALAKSANA GIZI BURUK ( 3A EI 3M 2S )

1. Atasi Hipoglikemi  Sadar : 50 cc larutan D10% oral (larutkan gula 10 gr dalam 100 cc
air)
 Tidak sadar : 5cc/kg larutan D10% bolus IV
2. Atasi Hipotermi
3. Atasi Dehidrasi
4. Gangguan elektrolit  Resomal
5. Obati Infeksi  R/ Kotrimoxazole 240mg/5ml syr No.I
S 1 dd ½ cth pc
6. Mikronutrien  Fe dan Vit A
7. Makanan Stabilisasi dan Transisi
8. Makanan Tumbuh Kejar
9. Stimulasi
10. Siapkan Rujuk

KEJANG DEMAM
ANAMNESIS :

- Kejang sejak kapan? Demam dimulai sejak kapan? Kejang nya fokal atau umum?
Durasi kejang? Frekuensi kejang per hari?
- Riwayat Penyakit Dahulu? Pernah kejang? Riwayat Keluarga ada yang pernah
kejang? Epilepsi?
- Riwayat Pengobatana? Selama kejang diapakan?
- Riwayat Kehamilan dan Persalinan
- Riwayat Tukem
- Riwayat Imunisasi
- Setelah kejang gimana? Saat kejang sadar ga?

PEMERIKSAAN FISIK :

KU, Antropometri (BB, TB, LLA), TTV, Pemeriksaan Neurologis, Head to Toe, Meningeal Sign

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL, GDS, Serum Elektrolit


- Lumbal Pungsi (direkomendasikan untuk anak < 12 bulan)
- EEG

DIAGNOSIS :

KEJANG DEMAM SEDERHANA : < 15 menit, tidak berulang dalam 24 jam, general seizure

KEJANG DEMAM KOMPLEK : > 15 menit, berulang / > 1x dalam 24 jam, fokal atau fokal jadi
general

DIAGNOSIS BANDING :

- Meningitis Bakterial
- Epilepsi
TATALAKSANA :

1. Diazepam Rektal ( 5mg : BB < 12 kg / < 3 th , 10mg : BB > 12 kg / > 3 th)


Diberikan dirumah.
Bisa diulang 2 x dengan selang waktu 5 menit.
2. Diazepam IV (0,3-0,5mg/kgBB)
Kecepatan infus 1-2 mg/menit dalam 3-5 menit, dosis max 20 mg.
3. Fenitoin IV (10-20mg/kgBB/kali)
Kecepatan 1 mg/kg/menit. Jika kejang berhenti, dosis rumatan 4-8 mg/kg/hari setelah
12 jam dosis awal.
4. Antipiretik (optional)
Paracetamol 10-15mg/kgBB/kali 4 x sehari
Atau Ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali 3-4 x sehari

Sediaaan Asam Valproat :


250mg tab, 250mg/5ml
sirup

Dari IGD trus masuk BANGSAL IGD aja


R/ Diazepam 10 mg supp No.II R/ Diazepam 10 mg sup No.II
S Imm S Imm
R/ Diazepam 4,5 mg R/ Diazepam 5mg/ml amp No.I
Mfla pulv dtd No.X S Imm
S 3 dd 1
R/ Paracetamol 125 mg/5ml syr fl No.I
S 3 dd 2 cth
KIE :

- Kalau demam, segera diobati, dikompres


- Pada saat kejang, diletakkan di tempat yang aman dan jangan dimasukkan barang
ke mulutnya
- Pada saat kejang, gerakan tangan anak ditahan
- Jika kejang berulang, segera kembali ke dokter

TB ANAK

ANAMNESIS :

- Batuk lama? Berapa lama? Ada dahak? Keringat malam? Demam 2minggu?
Sumer-sumer atau tinggi? Penurunan BB? Nafsu makan? Ada gejala diare >14 hari
yang tidak membaik dengan pengobatan? Batuk tidak pernah mereda atau tidak
membaik dengan pengobatan atau semakin parah?
- Riwayat Kontak : Keluarga ada yang sakit TB? Orang sekitar yang memiliki kontak
erat?
- Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Keluarga : Ada yang sakit tapi sudah sembuh?
- Riwayat Pengobatan
- Riwayat Kehamilan dan Persalinan
- Riwayat Tukem : Ada tanda gizi buruk?
- Riwayat Imunisasi : BCG? Lengkap ga?
- Riwayat Intake

PEMERIKSAAN FISIK :

KU, Antropometri (BB, TB, LLA)  Tanda gizi buruk, Pemeriksaan Head to Toe

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- Uji Tuberkulin ( + jika  10mm atau  5mm pada imunosupresi)


- Foto Thorax
- Kultur BTA

DIAGNOSIS :

TB ………. (organ)

Skor TB  6  Terapi

Skor TB = 6 tanpa gejala klinis  Observasi dan Profilaksis INH

Profilaksis : 5-10mg/kgBB Isoniazid selama 6 bulan

DIAGNOSIS BANDING :
Pneumonia, Bronkiolitis

TATALAKSANA :

2 HRZ / 4 HR selama 6 bulan

R/ Isoniazid 100 mg tab No.XXX

S 1 dd 1 tab

R/ Rifampisin 75 mg tab No.LX

S 1 dd 2 tab

R/ Pirazinamid 200 mg tab No.LX

S 1 dd 2 tab

Tambahan (Optional):

R/ Vit B6 tab No.XXX


S 1 dd 1 tab pc

KIE :

- Minum obat secara rutin dan tepat selama 6 bulan’


- Pakai masker
ILMU PENYAKIT DALAM
GENITOURINARI

GLOMERULONEFRITIS AKUT

ANAMNESIS : OLD CART

- Urin kemerahan
- Edema ringan
- Oliguria
- Riwayat ISPA
- Penyakit kulit 1-2 minggu yang lalu

PEMERIKSAAN FISIK :

- Cuci Tangan
- TTV
- Edema
- Gross Hematuria
- HT

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

1. Urinalisis (Proteinuria +2, hematuria)


2. Swab Tenggorok
3. ASTO (+)
4. Penurunan C3

DIAGNOSIS BANDING :

1. Sindroma Nefrotik
2. Gagal Ginjal Akut
3. SIndroma Nefritik

TATALAKSANA :

R/ Amoksisilin 500 mg tab No.XLV  50mg/kgBB/hari

S 3 dd 1 ½ tab
ATAU

R/ Eritromisin 500 mg tab No.XXX  30mg/kgBB/hari

S 4 dd 1 tab

R/ Captopril 12,5 mg tab No. XV  Drip untuk Hipertensi

S 3 dd I tab

KIE :

- Bed rest 3-4 minggu


- Diet rendah garam
- Bila anuria 5-7 hari maka harus dilakukan hemodialisa

SINDROMA NEFROTIK

ANAMNESIS :

- Edema anasarca (di seluruh tubuh)


- Kencing warna merah, volume urin sedikit
- Nyeri abdomen, anorexia, diare
- Riwayat dyslipidemia, hipertensi, penyakit jantung, demam, atau infeksi
sebelumnya
- Nyeri di pinggang, kencing nyeri

PEMERIKSAAN FISIK :

1. TTV (TD naik)


2. Edema, pemeriksaan ascites

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

DL (albumin), LED, UL (Protein, Oval Fat Bodies), Profil Lipid, Ur/Cr

DIAGNOSIS BANDING :

Sindroma Nefritik, AKI, CHF

TATALAKSANA :

1. Tirah Baring
2. Diet tinggi protein, rendah lemak, tinggi kalori, rendah garam
3. Edema
R/ Furosemide 10mg/ml Inj amp No.II
S Imm
R/ Furosemide 40mg tab No.X
S 1 dd 1 tab pc (pagi hari)
4. Rujuk  Sp.PD

KIE :

1. Dilihat dulu selama 2 minggu  remisi spontan  gaboleh dikasih prednisone


Tidak remisi spontan  Rujuk ke Sp.PD + Prednison
2. Prednison  minimal terapi selama 1,5 bulan, diminum tiap hari
Dosis : 2mg/kgBB/hari, max 80mg/hari
Induksi : 3 minggu
Rumatan : 1 x / 2 hari selama 3 minggu

PIELONEFRITIS

ANAMNESIS : OLD CART

1. Nyeri pinggang ? Panas Saat berkemih ?


2. Demam? Menggigil?
3. Anyang anyangen? Rasa tidak tuntas BAK nya?
4. Kencing berwarna keruh? Berdarah?
5. Suami kena IMS?
6. Riwayat batu ginjal?

PEMERIKSAAN FISIK :

HEAD TO TOE

Tax : demam

Lakukan pemeriksaan ginjal  palpasi dan nyeri ketok ginjal (+)

Nyeri tekan suprapubic

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL, UL, Ur/Cr


- Kultur Urin
- BNO, USG  Menyingkirkan DDx
DIAGNOSIS BANDING :

- Sistitis
- Batu Ginjal
- Batu ureter
- LBP

TATALAKSANA :

R/ Ciprofloxacin 500 mg tab No.XIV ATAU

S 2 dd 1 pc

R/ Levofloxacin 250 mg tab No.VII ATAU

S 1 dd 1 tab pc

R/ Cotrimoxazole 960 mg tab No.XIV

S 1 dd 1 tab

R/ Paracetamol 500 mg tab No.XXI

S 3 dd 1 tab

KIE :

- Efek samping obat


- Minum obat teratur
- Kontrol 5 hari lagi
- Rujuk bila tidak membaik

ISK

ANAMNESIS :

- Nyeri saat kencing ? Sejak kapan? Panas? Anyang anyangen? Nyeri suprapubik?
Demam?
- Nokturi? Frekuensi? Hesitansi? Pancaran kencing? Netes? Puas? Hematuria?
Gatal? Keputihan? Nahan pipis bisa? Nyeri tekan suprapubic? Terakhir pipis? Nyeri
pinggang? Life style?
PYELONEFRITIS AKUT PROSTATITIS SISTITIS URETRITIS
Demam, mual Nyeri perineum, LUTS, TRIAS : LUTS
muntah, nyeri Demam, Nyeri tekan DIsuria, Frekuensi, Disuria, Frekuensi
abdomen, nyeri tekan pada RT, Pancaran Urgensi
dan kemerahan pada urin lemah, Sulit
sudut kostovertebra memulai BAK Nyeri supra pubik
atau palpasi dalam, Urin keruh, bau
LUTS (mungkin ada), Uretra merah atau
Urinalisis : Silinder bisa juga dari area
Leukosit suprapubik

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

1. Urinalisis (mid stream)


2. Kultur Urin (mid stream atau sampel diambil langsung dari kateter)
3. Kultur Darah pasien demam tinggi atau dicurigai mengalami komplikasi
4. Pada Prostatitis specimen yang diambil urin pertama kali pagi hari, porsi tengah dan urin
setelah masase prostat
5. USG Ginjal, CT Scan Abdomen
6. DL, BNO, USG

TATALAKSANA :

NEONATUS

Ampisilin 100 mg/kg/hari

Gentamisin 3 mg/kg/hari

ANAK

R/ Kotrimoksazol 480 mg No.VI

S 2 dd 1 tab

DEWASA

R/ Ciprofloxacin 250 tab No.VI

S 2 dd 1 tab

IBU HAMIL

R/ Amoxicillin 500 mg tab No.X


S 3 dd 1 tab

KIE :

- Minum yang banyak


- Menjaga kebersihan dan higieni daerah uretra dan sekitarnya
- Penggantian kateter yang teratur pada pasien yang menggunakannya

ENDOKRIN

DIABETES MELLITUS

ANAMNESIS :

- Keluhan Klasik (Poliuri, Polidipsi, Polifagi, Lemah, BB turun, Gatal selangkangan)


- Sejak kapan? (Usia muda / Kecil  DM Tipe 1)
- Tanda Krisis  Nyeri perut, Mual, Muntah, Sesak Nafas, Lemas (Dehidrasi)
- Komplikasi : Tangan /kaki kesemutan, Pandangan kabur, Luka kaki tidak sembuh,
Bengkak di badan, Gatal, Disfungsi ereksi
- Riwayat Pengobatan : Berapa lama, rutin atau tidak, Obat lain (untuk liat interaksi
dengan OAD)
- Riwayat Keluarga
- Riwayat HT, Disfungsi ereksi , Penyakit Hati, Ginjal, Penyakit Lain

PEMERIKSAAN FISIK :

1. TB/BB, TD
2. Head to Toe
- Pemeriksaan Visus (Kalo ada Snellen, ya diperiksa)
- Leher (Kelenjar Tiroid)
- Pemeriksaan Jantung (lengkap)
- Kulit (Acantosis Nigrican, Bekas suntik insulin)
- Neurologis (Sensoris)
- Lokalis gangrene (Kalau ada)

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

1st time datang  DL, GDP, GD2PP, GDS


Kontrol  + HbA1c, UL, Ur/Cr

Krisis  +SE, BGA


DIAGNOSIS : DM tipe ½

DIAGNOSIS BANDING :

- Diabetes Insipidus
- Pheochromocytoma
- Hiperglikemia reaktif

TATALAKSANA :

R/ Metformin 500 mg tab No.XXX

S 3 dd 1 tab pc segera setelah makan

R/ Acarbose 50 mg tab No.L

S 3 dd 1 tab dc

R/ Glibenclamide 5 mg tab No.XIV

S 1 dd 1 tab 15 menit ac

R/ Sitagliptin 50 mg tab No.X

S 1 dd 1 tab ac (pagi)

R/ Levemir 100 IU/ml Inj Flexpen No.I

Jarum Insulin

S Imm atau S 1 dd 10 Unit

R/ Actrapid 100 IU/ml Inj Flexpen No.I

Jarum Insulin

S 3 dd 4 unit ac

KIE :

- Diet
- Rujuk ke Ahli Gizi
- Minum obat teratur
- Gliben diminum, harus makan cukup
- Kontrol 2 minggu
- Penyakit yang tidak bisa sembuh, namun dikontrol
- Kalau ada komplikasi  Konsul TS terkait
- Edukasi mengurangi makanan gula, olahraga
- Edukasi penyuntikan insulin ( diputer sesuai dosis  Desinfeksi kulit  Jepit kulit
 Tusuk tegak lurus  Injeksi pelan-pelan  Tarik jarum dengan cepat  Tunggu
1 menit  Baru cabut)
Source : Slide Ingenio

Sumber : Konsensus Perkeni 2015


SINDROMA METABOLIK

ANAMNESIS :

- Dislipidemia ( TG Kolestrol dan LDL naik, HDL turun)


- Keluhan Klasik DM
- Life style (sedentary), konsumsi makanan berlemak
- Hipertensi, nyeri kepala daerah tengkuk
- Kesemutan / nyeri di ekstremitas
- Riwayat Keluarga
- Pekerjaan, Rutin olahraga gak?
- Riwayat Pengobatan
- RPD : HT, DM, Dislipidemia, Penyakit Jantung, Penyakit Hati, Ginjal

PEMERIKSAAN FISIK :

1. TB/BB
2. TTV (TD > 140/80 mmHg  WHO)
3. Lingkar Perut ( > 100 cm  Obesitas Sentral, Wanita > 88 cm, Pria > 102 cm)
4. LLA (>45cm)

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- GDA/GDP/GD2PP
- TG/HDL/LDL/Kolestrol Total

Ada 3 kriteria terpenuhi :

- TG>150
- GDP>110 atau sedang konsumsi OAD
- HDL wanita < 30
- HDL pria < 40

TATALAKSANA :

R/ Simvastatin 20 mg tab No.XV ATAU R/ Captopril 12,5 mg tab No.XXI


S 1 dd 1 tab pc (malam hari) S 3 dd 1 tab
R/ Gemfibrozil 300 mg caps No. XXX R/ Simvastatin 20 mg tab No.XXX
S 1 dd 1 caps ac S 1-0-0
R/ Metformin 500 mg tab No. XXI
S 3 dd 1 tab
DIAGNOSIS BANDING :

- DM tipe 2
- Diabetes Insipidus
- Cushing syndrome
- Cushing disease

KIE :

- Hindari sedentary life style


- Banyak olahraga
- Turunkan BB, Diet sehat
- Pengobatan untuk jangka waktu lama atau bisa seumur hidup

HIPERTIROID

ANAMNESIS :

- KU : Berdebar debar
- Berdebar debar saat kapan? Sesak nafas? Mudah lelah? Berkeringat? Nafsu makan
meningkat? BB turun drastis? Toleransi atau tidak pada udara dingin? Gelisah?
Mudah lelah? Sulit konsentrasi? Tempat tinggal? Orang sekitar ada keluhan yang
sama atau tidak? Makan garam beryodium ga? Makan sayur-sayuran mentah? Ada
benjolan? Pernah operasi tiroid? Mata menonjol? Suara serak? Nyeri telan?

PEMERIKSAAN FISIK :

- Cuci tangan, TTV, BB/TB


- Mata exoftalmus, gerak bola mata
- Tiroid ( Inspeksi : Pembesaran asimetris/tidak, Perubahan warna; Palpasi dari
belakang; Auskultasi : Ada bruit atau tidak)

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

DL, TSH, T3, T4, Anti TSH (autoimun), USG Tiroid, FNAB

DIAGNOSIS :

Tirotoxikosis : Gejala saja

Hipertiroidism : Gejala + Lab


Grave disease : Gejala + Lab + Autoimun

Thyroid Storm : Grave + kesadaran turun

DIAGNOSIS BANDING :

Tirroiditis, Ca Thyroid

TATALAKSANA :

R/ Propiltiourasil 100 mg tab No.III

S 3 dd 1 tab

R/ Propiltiourasil 100 mg tab No. XXX

S 2 dd ½ tab

R/ Propanolol 10 mg No. LXX

S 4 dd 1 tab

GASTROENTEROHEPATOLOGI

HEPATITIS

ANAMNESIS :

- Nyeri perut kanan atas, menjalar atau tidak, hilang timbul atau terus menerus,
nyeri di bagian perut lain nggak? Seperti apa? Lemah? Letih? Lesu?
- Kuning (mata/badan), gatal, warna kencing seperti the, warna BAB dempul
- Demam, Mual, muntah, diare
- RPD : Sakit seperti ini pernah gak? Imunisasi Heap B atau Hep A? Booster Hepatitis
B?
- Riwayat Pengobatan :
- Riwayat Keluarga yang satu rumah dengan keluhan yang sama?
- Riwayat jajan sembarangan? Berhubungan seksual dengan PSK? Pakai jarum
suntik? Transfusi rutin? Riwayat banjir? Diare lendir darah? Riwayat Kontak?

PEMERIKSAAN FISIK :

1. TTV
2. Sklera ikterik
3. Abdomen (Nyeri tekan RUQ, hepar membesar)
4. Ekstremitas (Kulit/Kuku ikterik, urin seperti teh)
5. Traube’s space (ICS 6-9, AAL-MCL)

DIAGNOSIS BANDING :

- Hepatitis A/B/C/D
- Abses Hepar
- Leptospirosis
- Cholangitis
- Sirosis

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- OT/PT, DL, UL
- HAV RNA, IgM IgG anti HAV, HbsAg, IgM IgG anti HbC
- Bilirubin Total/direk/indirek
- USG Hepar, empedu

TATALAKSANA :

R/ Metoclopramide 10 mg tab No.X

S 1 dd 1 tab pc

R/ Vitamin B 6 10 mg tab No. X

S 1 dd 1 tab pc

R/ Curcuma 200 mg tab No.X

S 2 dd 1 tab pc

KIE :

Hepatitis A Hepatitis B
Self limiting Simptomatik
Edukasi higienitas makanan Diet tinggi protein, tinggi kalori, rendah lemak,
Menular  fecal oral rendah serat (Bayam, wortel)
Konsul ke bagian gizi untuk diet
Rujuk ke Sp.PD

PANKREATITIS
ANAMNESIS :

- Nyeri epigastrium menjalar ke punggung, nyeri memberat dengan batuk, nyeri


memberat dengan duduk tegak
- Mual muntah, demam
- Kuning
- Nyeri berpindah tempat, nyeri berhubungan dengan makan, BB turun, perut
membesar
- Riwayat alkoholisme, Penyakit saluran empedu, makanan berlemak

PEMERIKSAAN FISIK :

1. TTV (demam)
2. Sklera (kuning)
3. Pemeriksaan abdomen  Nyeri epigastrium, teraba massa, asites, batas hepar, Murphy
Sign. Inspeksi : Cullen sign, Gray Turner Sign

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

DL, Serum Amilase, Lipase, AFP, OT/PT, Bilirubin (Kalo ada kuning), USG Abdomen (curiga
karena kolelitiasis), ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreaticography)  Rujuk

DIAGNOSIS :

Pankreatitis akut / kronis

Pankreatitis ringan / berat

DIAGNOSIS BANDING :

Ca caput pancreas, Kolesistitis, Ulkus Peptikum, Gastritis

TATALAKSANA :

Biasanya kalua pankreatitis akut, kondisi jelek, yang penting adalah:

1. ABC
2. Resusutasi Cairan NaCl 0,9 % 500cc
3. Pasang NGT  Nutrisi tidak membebani pencernaan (lunak/cair)
4. Manajemen Nyeri

R/ Morphin 10 mg Inj amp No.I (satu) ATAU R/ Metamizole 1 gram amp No.I
S Imm S Imm
Jika ada sumber infeksi di tempat lain (Kolesistitis)  Boleh antibiotic

R/ Ciprofloxacin 500 mg tab No.X

S 2 dd 1 tab pc

R/ Somatostatin 250 mcg Inj Vial No.I

S Imm

Rujuk untuk ERCP dan intervensi ke Sp.PD

Rujuk karena curiga batu empedu ke Spesialis Bedah

KIE :

(Terutama untuk Pankreatitis Kronis)

- Hindari alkohol
- Makan sedikit-dikit 4-5x/hari, lemak dikurangi, rendah protein, tinggi karbohidrat

KOLESISTITIS

ANAMNESIS :

- Nyeri di perut kanan atas, kolik, bisa berupa nyeri epigastrium, menjalar ke scapula
kanan dan bahu, tiba-tiba menetap
- Mual, muntah, demam
- Kuning
- Riwayat Nyeri seperti ini yang menghilang dengan sendirinya, konsumsi makanan
berlemak
- Konsumsi alcohol? Nyeri terkait makanan?

PEMERIKSAAN FISIK :

1. TTV
2. Sklera (kuning)
3. Pemeriksaan Abdomen : Nyeri RUQ (Teraba masa pada kantung empedu), Hepar,
Murphy Sign (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

USG hati, empedu


DL, ALP, GGT, OT/PT, Bilirubin TDI, Amilase, Lipase

DIAGNOSIS BANDING :

Kolelitiasis, Kolesistitis, Kolangitis, Empyema, Hidrops empedu, Hepatitis, Pankreatitis

TATALAKSANA :

IV line, NGT, Kateter

R/ Amoxicillin 500 mg tab No.X ATAU R/ Metronidazole tab 500 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab S 3 dd 1 tab

R/ Paracetamol 500 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab

R/ Metoclopramid 10 mg tab No. X

S 3 dd 1 tab

Ada gejala , kuning  Rujuk

Indikasi Pembedahan :

- Ukuran batu > 4 cm (total)


- Keluhan berulang, pingsan
- Kuning

KIE :

Menurunkan makanan berlemak, meningkatkan asupan serat, minum banyak 8 gelas per hari.

Menurukan Berat badan, Mengurangi konsumsi alkohol.

GASTRITIS

DIAGNOSIS BANDING :

- GERD
- ACS
- Pankreatitis
- Kolelithiasis
- Apendisitis

TATALAKSANA :

R/ Omeprazole 20 mg kaps No.VII ATAU R/ Lansoprazole 30 mg kaps No.V

S 1 dd 1 kaps S 2 dd 1 kaps

R/ Antasida syr fl No.I

S 1 dd 2 cth

TROPMED

DEMAM BERDARAH
ANAMNESIS :

1. Demam naik hari 1-3, turun hari 4-5


Demam  OLD CART
2. Pusing? Nyeri kepala? Nyeri retroorbita?
3. Perdarahan? Mimisan/gusi berdarah saat sikat gigi?
4. Nafsu makan turun?
5. Mual? Muntah? Nyeri ulu hati? Perdarahan mukosa? Hepatomegali? HCT naik?
Trombosit turun?  WARNING SIGN
6. Nyeri otot dan sendi?
7. Rash?
8. Orang sekitar ada yang mempunyai keluhan serupa?
9. Riwayat Penyakit Dahulu
10. Riwayat Penyakit keluarga
11. Riwayat Pengobatan
12. Riwayat Sosial ekonomi

PEMERIKSAAN FISIK :

1. Cuci Tangan
2. Inform Consent
3. TTV
4. Kepala : Perdarahan Konjungtiva?
Sklera : Ikterik?
Gum bleeding?
Epistaksis?
Flushing (wajahnya memerah)
5. Thorax : Rhonki?
6. Abdomen : Nyeri abdomen? Ascites?
7. Extremitas : Akral Hangat / Dingin ? Nyeri Sendi?
8. Kulit : Rash, Petechie, Ecchymosis?
9. Tourniquet Test?

PLANNING DIAGNOSIS :

1. DL, SGOT/SGPT, PT/APTT


2. IgG (seumur hidup), IgM Anti Dengue (Akut)
NS1 (Hari ke 1-3)
3. Foto Thorax (Jika Perlu)

DIAGNOSIS BANDING :

DHF

Demam Tifoid

Leptospirosis

ITP

DIAGNOSIS :

DHF grade……

TATALAKSANA :

1. Bed Rest  KIE minum yang banyak, nutrisi cukup


2. Kompres
3. R/ Paracetamol 500 mg tab No.XXI
S 3 dd 1 tab prn panas
4. Infus 300-500 cc untuk dewasa (grade 3 dan 4)
R/ Ringer Lactate fl No.I
S Pro Inf

NS/RL 5-10 cc/kg/jam  1 jam (Maintenance)

Urin 0,5 cc/kg

LEPTOSPIROSIS
ANAMNESIS :

1. Demam  OLD CART


2. Kuning ?
3. Nyeri otot dan sendi?  Otot gastrocnemius (otot betis)
4. Mual, muntah, diare?  Fotofobia
5. Rash
6. Riwayat kebanjiran dirumah?
7. Kaku Leher  Mengarah ke komplikasi meningitis
8. BAK lancer  Mengarah ke komplikasi AKI atau Weil’s disease

PEMERIKSAAN FISIK :

HEAD TO TOE  Cuci tangan + Inform Consent

1. Demam
2. Sklera : Ikterik
3. Abd : BU meningkat, Hepatosplenomegali
4. Extremitas : Mikrolesi di Kaki
5. Kulit : Rash, Ikterik
6. Nyeri tekan otot gastrocnemius?

PLANNING DIAGNOSIS :

1. DL, SGOT/SGPT, UL
2. MAT / Dark Field Microscopy
3. Faine Score (25 Poitif Lepto)

DIAGNOSIS BANDING :

Leptospirosis

DF, DHF

Malaria

Hepatitis

Riketsia

DIAGNOSIS : Leptospirosis
TATALAKSANA :

R/ Doksisiklin 100 mg tab No.XIV

S 2 dd 1 tab pc

R/ Paracetamol 500 mg tab No.XXI

S 3 dd 1 tab prn panas

Berat : Penicillin G 2,4 juta unit tiap 6-8 jam

Kalo ada Conjungtival Suffocation  R/ Curcuma 200 mg tab No. VII

S 2 dd I tab

KIE :

- Menjelaskan mengenai penyakit


- Awasi tanda-tanda Komplikasi  Kaku kuduk
- Meminum obat secara teratur
- Awasi efek samping obat
- Menjaga kebersihan
- Rujuk bila tidak membaik dalam 3-5 hari
- Observasi : Dehidrasi, Hipotensi, Perdarahan, Gagal Ginjal

MALARIA
ANAMNESIS :

1. Demam (OLD CART)


2. Berkeringat? Menggigil?
3. Riwayat berpergian dari daerah endemik Malaria?
4. Riwayat keluarga ada yang baru pulang dari daerah endemic malaria?
5. Kuning?
6. Pusing ? / Penuruna Kesadaran ? / Kejang ?

PEMERIKSAAN FISIK : TRIAS MALARIA : Demam, Anemia, Hepatosplenomegali

HEAD TO TOE

1. TTV (Tax : Demam) dan GCS (bila perlu)


2. Sklera : Ikterik ? Konjungtiva Anemis?
3. Abdomen : Hepatomegali? Splenomegali?
4. Extremitas : ptekie? Jaundice?

PLANNING DIAGNOSIS :

1. DL, Ur/Cr, OT/PT


2. Thick and Thick Smear

DIAGNOSIS BANDING :

- Malaria
- DF/DHF
- Leptospirosis
- Thalasemia
- AIHA

DIAGNOSIS : Malaria………….. (Tergantung nemu gambaran apa)

TATALAKSANA :

MALARIA MALARIAE/ MALARIA TROPICANA / MALARIA QUARTANA


TERTIANA FALCIPARUM
R/ DHP 40/320 mg tab No.IX R/ DHP 40/320 mg tab No.IX R/ DHP 40/320 mg tab No.IX
S 1 dd III tab S 1 dd III tab S 1 dd III tab
R/ Primaquin 30 mg tab No.I R/ Primaquin 30 mg tab No.XIV
S 1 dd I tab S 1 dd I tab

PROFILAKSIS (Pilih salah satu)

R/ Mefokuin 250 mg tab No.XXVI

S 1 kali seminggu

R/ Doksisiklin 100 mg tab No. XXX

S 1 dd I tab

Diminumnya sejak 2 hari sebelum berangkat sampai 4 minggu setelah pulang dari daerah
endemik, max 3 bulan

KIE :

- Menjelaskan Penyakit Malaria


- Menjelaskan efek samping obat
- Minum obat teratur
- Awasi bila ada penurunan kesadaran
- Rujuk bila tidak membaik

HIV

ANAMNESIS :

1. Lemah? Lesu?  OLD CART


2. Sesak nafas ? Demam? Mudah sakit?
3. BB turun? Keringat dingin?
4. Diare?
5. Infeksi kulit? Sariawan ? Plak putih di mulut?
6. Riwayat hubungan dengan pasangan selain istri? Riwayat Penggunaan Jarum Suntik?

PEMERIKSAAN FISIK :

1. TTV (RR naik, Tax ?)


2. Sklera : Biasanya Normal, Konjungtiva : Anemis?
3. Mulut : Plak? Candidiasis Oral?
4. Thorax : Rhonki ?
5. Abdomen : Bising usus meningkat? Massa?
6. Extremitas : Dermatitis Seborrhoic? (Skuama)

PLANNING DIAGNOSIS :

- DL, Ur/Cr. OT/PT


- BTA (Bila perlu)
- Foto Thorax PA (bila perlu)
- CD4
- Viral load
- VCT
- Rapid Test  Metode ELISA
- Strategi 3 ( 3 kali periksa)

DIAGNOSIS BANDING :

TBC

Keganasan
DIAGNOSIS : HIV stage………

TATALAKSANA :

2 NRTI + 1 NNRTI

R/ Tenofovir (TDF) 300 mg tab No.X

S 1 dd 1 tab pc

R/ Lamivudine (3TC) 300mg tab No.X

S 1 dd 1 tab pc

R/ Efaviren (EFV) 600 mg tab No. X

S 1 dd 1 tab pc

Efek Samping :

Efaviren  Teratogenik pada trimester I

Zidofudin  Menurunkan HB

Nevirapin  SJS

Stavudin  Neuropatic Perifer


KIE :

- Breaking bad news


- Minum obat teratur
- Penyakit ini belom ada obatnya

FILARIASIS

ANAMNESIS :

- Kaki atau skrotum bengkak


- Sejak kapan, bengkakya progresif, nyeri atau tidak, demam atau tidak, pembesaran
KGB, BB turun, Tinggal dimana, Endemis nyamuk atau tidak
- Riwayat bepergian, konsistensi BAB BAK
- Riwayat Pengobatan
- Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Keluarga
- Riwayat Sosial

PEMERIKSAAN FISIK :

- BB/TB, Cuci tangan, TTV


- Konjungtiva anemis, sklera ikterik
- Pembesaran KGB
- Paru, jantung
- Abdomen, Genital
- Ekstremitas

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, UL, Hapusan darah tepi (Mikrofilaria  22.00-02.00)

DIAGNOSIS : Filariasis

TATALAKSANA :

DEC ( Dietil Carbamazin Sitrat) 6 mg/kg/hari  12 hari selama 5 tahun

Ivermectin 200-400 mg/kg dosis tunggal

Albendazol 400 mg dosis tunggal

DEMAM TIFOID
ANAMNESIS :

1. Demam  OLD CART


Hilang timbul? Malam hari? > 7 hari?
2. Nyeri kepala?
3. Nyeri ulu hati? Mual muntah ? Nafsu makan turun?
4. Gangguan BAB? BAK? DIARE? Konstipasi?
5. Nyeri sendi?
6. Lidah pahit?
7. Riwayat kejang ?  Penurunan Kesadaran

PEMERIKSAAN FISIK :

1. Cuci tangan
2. TTV
Tax : Demam
GCS : Compos Mentis
Nadi : Bradikardi relative
3. Kepala : Lidah kotor ? Tremor?
4. Leher : dbn
5. Abd
Inspeksi : Rose Spot
Palpasi : hepatomegaly ? Splenomegaly?
Nyeri tekan?  tanda komplikasi

PLANNING DIAGNOSIS :

- DL (Leukopeni, leukosistosis), OT/PT, BUN/Kreatinin


- Tes widal
- Kultur darah (1-2 minggu)
- Kultur urin (2-3 minggu)
- Kultur feses (3-4 minggu)

DIAGNOSIS : Thyphoid fever

DIAGNOSIS BANDING :

- DF/DHF
- Malaria
- Leptospirosis
TATALAKSANA :

R/ Kloramfenikol 500 mg tab No.XXVIII

S 4 dd 1 pc

R/ Paracetamol 500 mg tab No.XXI

S 3 dd 1 tab pc prn panas

Ibu Hamil  R/ Amoksisilin 500 mg tab No.  10-16 hari

S 3 dd 6 tab

KIE :

- Awasi efek samping obat


- Awasi tanda-tanda penurunan kesadaran
- Makan rendah serat
- Rujuk jika tidak membaik
BEDAH
UROLOGI

BATU

ANAMNESIS :

- Demam, Nyeri pinggang hilang timbul, menjalar atau tidak, nyeri suprapubic, pipis
membaik dengan posisi, pipis keluar pasir atau tidak, pipis warna apa, nyeri ujung
penis, volume pipis
- Riwayat minum jarang, minum susu kalsium, Riwayat DM dan HT ?
- Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama

PEMERIKSAAN FISIK :

1. Cuci tangan
2. Handscoon
3. TTV  Disuruh pipis dulu sebelum diperiksa
4. Pemeriksaan Ginjal
5. Pemeriksaan Kandung Kemih
6. Pemeriksaan Genitalia eksterna

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, Ur/Cr, BNO-IVP, UL

DIAGNOSIS : Suspek Nefrolithiasis D

DIAGNOSIS BANDING :

Hidronefrosis, lithiasis yang lain, di sebelah kanan (kolelithiasis)

TATALAKSANA :

R/ Ketorolac 10 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab pc

KIE :

- Rujuk urologi
- Banyak minum air, Jangan menahan kencing, Hindari sumber kalsium, keju,
makanan yang banyak purinnya
- Kopi
- Teh
- Rokok
- Makan makanan yang banyak mengandung banyak vitamin C

FIMOSIS

ANAMNESIS :

- Usia
- Nyeri saat pipis, ujung penis menggelembung, merah atau tidak, demam, anak
rewel
- Kalau pipis pancurannya kemana? Keluar darimana?
- Riwayat Hemofilia

PEMERIKSAAN FISIK :

1. Cuci tangan
2. Handscoon
3. TTV
4. Pemeriksaan Genitalia eksterna

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, UL

DIAGNOSIS : FIMOSIS

DIAGNOSIS BANDING : Parafimosis, Balanitis

TATALAKSANA :

Sirkumsisi

R/ Amoxicillin 250 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab pc

Dosis : 30 mg/kgBB/hari

KIE post sirkumsisi :

- Kontrol 3 hari untuk lihat lukanya


- Tidak boleh kena air 3 hari
- Rawat luka terbuka  jangan ditutup
- Antibiotik diminum sampai habis
- Setelah kencing, darah sekitar penis dibersihkan
BPH

ANAMNESIS :

KU : Tidak bisa kencing

- Mulai kapan tidak bisa kencing ?


- Mendadak atau perlahan?
- Ada nyeri?
- Demam tidak?
- Pipis berpasir?
- STORAGE : Disuria, frekuensi, nokturia
VOIDING : Hesistensi, intermitten
POST MIKSI : Terminal dribbling
- Riwayat minum kopi/teh
- Riwayat obat flu (pseudoefedrin)
- Panas badan, penuruna berat badan

PEMERIKSAAN FISIK :

1. Cuci tangan
2. Pasien buka celana di tempat tertutup
3. Colok dubur

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, UL, USG, PSA, IPSS

DIAGNOSIS : BPH

DIAGNOSIS BANDING :

- Ca Prostat
- Prostatitis
- Uretrolithiasis
- Vesicolithiasis
- Striktur uretra

TATALAKSANA :

R/ Tamsulosin 0,4 mg tab No.X

S 1 dd 1 tab pc
R/ Finasteride 5 mg tab No.X

S 1 dd 1 tab pc

KIE :

- Efek samping
- 1 minggu kontrol  pasang kateter  ganti
- Tidak membaik  dirujuk

IPSS : 0-7  watchful waiting

8-20 dan 20-30  Medikamentosa

Jika USG  Prostat >40gram  Finasterid

RT :

- Tonus sfingter anii


- Mukosa rectum
- Prostat  Konsistensi, sulkus medianus, lobus lateralis, polus superior, nyeri tekan
- Reflek Bukno
- Handscoon feses, lendir, darah

ONKOLOGI
Pemeriksaan Payudara :

1. INSPEKSI
- Bentuk, ukuran, simetris atau tidak
- Membesar atau mengeras
- Arah putting tidak lurus atau berubah arah
- Putting tertarik kedalam
- Perubahan warna kulit
- Kulit menebal dengan pori-pori menebal (Peau de orange)
- Kulit tidak mulus, ada kerutan atau cekungan

Minta pasien mengangkat tangan lurus keatas (ulangi pemeriksaan)

Minta pasien memposisikan tangan di pinggang

2. PALPASI
Palpasi payudara dengan berbaring (meletakkan bantal pada sisi bahu yang diperiksa)
Ukuran Menggunakan Tumorimeter
Bentuk Bulat, oval, regular, ireguler
Batas Jelas, tidak jelas
Permukaan Rata, berbenjol-benjol
Konsistensi Padat (Lunak, kenyal, keras)
Kistik
Mobilitas -Lekat/Infiltrasi pada jaringan mama
-Lekat/Infiltrasi pada kulit
-Lekat/Infiltrasi pada dinding dada
-Mobile
PEMERIKSAAN KGB AKSILA :

1. INSPEKSI
- Angkat lengan kanan/kiri
- Dilihat ada massa atau jaringan parut
2. PALPASI KETIAK
Dilakukan pemeriksaan KGB Aksila
(Ukuran, bentuk, batas, mobilitas, konsistensi, nyeri)
- KGB Central
- KGB Lateral
- KGB Pectoral
- KGB Infraklavikular
- KGB Subscapular

MASTITIS

KU : Nyeri, bengkak pada payudara

ANAMNESIS : Nyeri, bengkak pada payudara 1 sisi, myalgia, adanya demam >38 o, post partum
3-4 minggu karena teknis menyusui tidak benar (1 sisi saja), pengisapan bayi kurang kuat,
pemakaian bra yang ketat, luka pada payudara, Riwayat pengobatan, Riwayat keluarga, DM, HT.

PEMERIKSAAN FISIK :

- Cuci Tangan !
- TTV , BB, TB
- Head to toe
- Payudara : Bengkak, teraba hangat, merah dengan batas tegas, nyeri (+),
unilateral, luka pada payudara
DIAGNOSIS : Mastitis D/S

DIAGNOSIS BANDING : Bendungan payudara (Mastalgia), Abses Payudara

TATALAKSANA :

R/ Eritromisin 250 mg tabNo.XXX

S 3 dd 1 tab

R/ Paracetamol 500 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab

- Tirah baring, cairan yang cukup


- Sampel ASI di kultur
- Payudara di sangga dengan bebat atau bra yang pas

KIE :

 Ibu harus tetap menyusi dengan payudara yang tidak sakit


 Payudara yang sakit dikosongkan dengan cara dipompa
 Kompres dingin untuk bengkak dan nyeri
 Menjaga kebersihan, menghindari infeksi

LIPOMA

KU : Benjolan di punggung

ANAMNESIS : Onset, lokasi nyeri/tidak, keluar cairan/tidak, ada bintik ga di benjolan,


mobile/tidak, bengkak, tanda radang, konsistensi, riwayat keluarga, riwayat pengobatan,
riwayat sosial, BB turun

PEMERIKSAAN FISIK :

- Cuci tangan! TTV, BB, TB


- Head to toe
- Status lokalis, ukuran, bentuk, jumlah, konsistensi, lokasi, mobile, nyeri

PLANNING DIAGNOSIS : DL, FNAB/Biopsi

DIAGNOSIS BANDING :
 Kista epidermoid
 Liposarcoma
 Abses
 Limfadenitis TB
 KIsta Ateroma

TATALAKSANA : Ekstirpasi/eksisi

ORTHO

FRAKTUR

Pria, 25 th, nyeri tungkai kanan, datang ke IGD, sadar

ANAMNESIS : Sejak kapan, Bagaimana ceritanya, sakitnya di sebelah mana, sudah diberi obat
apa

PEMERIKSAAN FISIK :

 Cuci tangan  Handscoon


 TTV
 Inspeksi  Lihat
 Palpasi  Daerah fraktur, neurovascular, motoric, sensorik

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

 DL
 Foto cruris D AP/ Lateral  AP/Obliq

TATALAKSANA :

Bidai  Minta tolong orang lain

Fraktur cruris 3 papan

Fraktur humerus ½ papan  ikat di badan

Fraktur clavicular  Figure of 8 / arm sling

Cek neurovascular distal lagi

CUCI TANGAN !
KIE :

Sementara  Saya akan rujuk, kalua merasa gringgingen, nyeri  efek samping bidai  beri
tau  treatment lebih lanjut  Sp.OT

TATALAKSANA FARMAKOLOGI :

R/ Ketorolac 10 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab

R/ Ciprofloxacin 500 mg tab No.X (terbuka)

S 2 dd 1 tab pc

R/ Metronidazole 500 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab pc

RUJUKAN :

Kepada :

Yth. TS Orthopedi RSSA

Dengan ini saya mengirimkan pasien:

Nama :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

Pada pemeriksaan didapatkan………(ax,PF,Pdx)…… dengan suspect……….Sudah diterapi…….

Mohon tatalaksana di bidang TS

BTK

TTD

dr. Kaesang
DIAGNOSIS :

CF tibia D/S 1/3 tengah diafisis

OF Gustillo I : < 1 cm

II : > 1 cm – 10 cm

III : > 10 cm (A : Soft Tissue; B : Periosteum; C : Vaskular)


OF : Bebat tekan, iket, trus bidai

RUPTUR TENDON

ANAMNESIS : Nyerinya sejak kapan, sifat, hilang timbul, Riwayat pengobatan

PEMERIKSAAN FISIK :

o CUCI TANAGN !
o TTV
o Look, Feel, Move

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Foto XRay

Pattelar Tap Test

Thomson test  Untuk Achilles

KOMPLIKASI : Infeksi, malunion, nonunion, compartemen syndrome

DIAGNOSIS BANDING :Ruptur tendon, sprain, strain, ACL, PCL, Bursitis, Tenosinovitis

RESEP

OSTEO ARTHRITIS

ANAMNESIS : Nyeri, Morning stiffness <30 menit, Gejala bertambah dengan aktivitas,
Riw.Sosial, Riw.Pekerjaan, BB, TB, Demam,Riwayat Trauma, Riwayat Makan, Benjolan, Gait,
HT,DM, Kolestrol, Asam Urat, Gastritis, Riw Sosial (merokok, minuman alcohol)
PEMERIKSAAN FISIK :

Cuci Tangan!

TTV, BB, TB, BMI

Look  Gait, Deformitas

Feel  Pegang lutut  Hangat? Tonjolan ? Krepitasi?

Move  ROM, MMT, Luas Gerak Sendi

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, LED, CRP, RF, Asam Urat, Foto Genu D dan S AP/Lat

KIE : Proses degenerasi, tidak bias disembuhkan, jangan aktivitas yang terlalu menahan beban,
prognosisnya tergantung aktivitas, turunkan BB, Penguatan otot, jogging 30 menit aja, kalua
cuci baju atau masak masak sambal duduk aja, bersepeda, berenang

TATALAKSANA :

R/ Meloxicam tab 15 mg No.X

S 1 dd 1 tab pc

R/ Glukosamine Sulfat tab 500 mg No.X

S 3 dd 1 tab pc

RHEUMATID ARTHRITIS

ANAMNESIS : Gejala membaik dengan aktivitas, Riw.Obat : Aspirin, HCT, Loop Diuretic,
Bilateral, Demam (Radang, merah)

PEMERIKSAAN FISIK :

Look : Edema, eritema, deformitas bilateral

Feel : Tenderness, Hangat, Nyeri

Move : ROM

PEMERIKSAAN PENUNJANG : ANA test, RF, Anti CCP, X-ray

TATALAKSANA :
R/ Asam Mefenamat tab 500 mg No.X

S 3 dd 1 tab

R/ Metrotrexate tab 15 mg No. X

S 1 dd 1 tab pc

GOUT ARTHRITIS

ANAMNESIS : Akut, tanda-tanda radang, Riwayat konsumsi makanan yang tinggi purin, demam,
Riw.Obat

PEMERIKSAAN FISIK :

Look : Sendi MTP 1, Tanda radang, Nyeri, Bengkak, Merah, Tofus

Feel : Tenderness, Hangat, Nyeri

Move : ROM, Nyeri saat digerakkan

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Analisa cairan sendi, X-Ray AP/Obliq  Kristal Urat, Asam Urat

TATALAKSANA :

AKUT (Nyeri>>) :

R/ Indometasin caps 100 mg No.X

S 2 dd tab 1 pc

R/ Kolkisin tab 0,5 mg No.X

S 1 dd tab 1 tiap jam maksimal 6 tablet sehari

Kalo gagal tambahin R/ prednisone tab 5 mg No.X

S 3 dd tab 1 pc

KRONIS (Nyeri<<) :

R/ Allopurinol tab 100 mg No.X

S 1 dd tab 1 pc
KIE :

 Gout Arthritis disebabkan karena penumpukan Kristal urat karena makanan seperti
blinjo, jeroan, kacang kacangan
 Pasien disarankan banyak minum
 Berhenti merokok

TRAUMA

“Seorang laki-laki jatuh dari sepeda motor”

 CUCI TANGAN
 APD
 A : Paten, bebas
B : Spontan, hemithorax simetris, RR 20x/menit
C : TD, HR, IV line
D : Cek GCS, Tanda tanda herniasi
E : Buka semua baju, cegah hipotermi
 Secondary Survey
Alergi
Medication
Post Medical History
Last Meal
Mekanisme Injury

ANAMNESIS :

Jatuhnya kapan, gimana, ada nyeri ga, perdarahan, mual muntah, pusing, lokasi jatuh kotor
atau tidak

PEMERIKSAAN FISIK :

Head to Toe

LOOK : Perdarahan, edema, swelling, luka terbuka, deformitas (angulasi, shortening, angulasi)

FEEL : Nyeri tekan, tenderness, krepitasi, false movement

Motork, Sensorik, NVD


Tangan N (Radialis, Ulnaris, Medianus)
A (Radialis, Ulnaris)
Kaki A (Dorsalis Pedis, Tibialis Posterior)
N (Fungsi syarafnya)
MOVE : ROM, MMT Aktif

PLANNING DIAGNOSIS : X-Ray AP Lateral/Oblique

DIAGNOSIS : Fraktur terbuka/tertutup region….. 1/3 proximal/medial/distal kanan/kiri

DIAGNOSIS BANDING :

TATALAKSANA :

P : Protection

R : Rest

I : Ice

C : Compression

E : Elevation

Bidai : NVD

Fraktur kruris 3 papan

Fraktur humerus 2 papan ( 1 dibawah, 1 disamping, diikat di badan)

Fraktur klavikula pakai figure of eight / arm sling

R/ Ketorolac tab 10 mg No.X

S 3 dd tab 1

R/ Metronidazole tab 500 mg No.X

S 3 dd tab 1

R/ Ciprofloxacin tab 500 mg No.X

S 2 dd tab 1

KIE :

- Curiga patah tulang, nanti akan dirujuk ke dokter tulang untuk tatalaksana lebih lanjut
- Ada 2 jenis obat antinyeri, antibiotic
- Bila ada kerasa nyeri, pucat, kesemutan  segera ke dokter
SPRAIN

- Ligamen
- Kalo gerak bunyi ‘klik’
- Nyeri, functiolesa
- Ligamen di genu ACL, PCL
- Pemeriksaan :
 Lachman
 Anterior/Posterior Drawer Test
 Thomson  Ruptur tendon Achilles

STRAIN

- Tendon
- Nyeri, Spasme otot, kelemahan otot

GASTRO

HEMORRHOID

R/ Anti hemorrhoid sup 2 gr No.V

S 1 dd 1 supp (sebelum tidur)

R/ Kalium Permanganat sach No.III

S Pro rendam duduk (1 sach dicampur dalam 10 liter air  rendam selama 15 menit)

APPENDISITIS

KELUHAN UTAMA : Nyeri perut kanan bawah

ANAMNESIS :

OLD CART

Riwayat demam, BAB, BAK, Mual muntah, membaik dengan apa, nyerinya seperti apa,RPD,
Riwayat Penyakit Keluarga, BB turun, Psikososial
PEMERIKSAAN FISIK :

Cuci Tangan

TTV

Head to Toe

Abdomen : Inspeksi, Auskultasi, Perkusi, Palpasi

Nyeri McBurney +, Rovsing Sign +, Rebound Phenomenom +, Psoas Sign +. Obturator Sign +, RT
jam 10/11

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL, Plano Test, UL


- USG Abdomen

DIAGNOSIS : Apendisitis Akut

DIAGNOSIS BANDING :

- Apendisitis Kronis
- Cholelithiasis
- Cholesistitis
- Ureterolithiasis
- TOA
- Adnexitis

TATALAKSANA :

R/ Ciprofloxacin tab 500 mgg No.X

S 2 dd 1 tab

Rujuk ke dokter bedah

DYSPEPSIA SYNDROME

ANAMNESIS : OLD CART


Riwayat Minum Jamu jamuan, Riw. Minum steroid, Kopi, Makan pedas, NSAID, Kebiasaan tidur
habis makan, Rasa terbakar, Menggunakan pakaian ketat, Pola makan tidak teratur, sendawa,
rasa panas di mulut.

PEMERIKSAAN FISIK : Epigastric Pain

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

1. USG
2. BARIUM MEAL
3. UREA BREATH TEST  Curiga H.Pylori
4. EKG

TATALAKSANA :

LINI 1

7 hari ATAU 10 hari


PPI 20 mg/12 jam PPI Lansoprazol 30 mg /
Amoxicillin 1 gr tiap 12 jam Omeprazol 20 mg / Pantoprazol 40
Klaritromisin 500 mg tiap 12 jam mg tiap 12 jam
Amoxicillin 2 gr/12 jam
Klaritromisin 500 mg tiap 12 jam
1. GERD, Ulcer
R/ Omeprazole 20 mg caps No.XV
S 2 dd tab 1 ac
R/ Lansoprazole 30 mg caps No.X
S 2 dd tab 1 ac
2. Common Gastritis
R/ Antasida doen 200 mg tab No.XX
S 3 dd tab 1 ac atau
Ranitidin 150 mg tab No.XV
S 3 dd tab 1 ac
3. H.Pylori
PPI +
R/ Amoxicillin tab 500 mg No.XV
S 2 dd tab 2 pc
R/ Klaritromisin tab 500 mg No.XX
S 2 dd tab 1 pc

KIE :
 Hindari makan pedas, kopi, minum jamu jamuan, soda
 Ganti obat anti nyeri dengan yang selektif
 Jangan tidur berbaring setelah makan
 Jangan terlambat makan
 Kalau keluhan tidak membaik, rujuk ke Sp.PD
 Makan sedikit sedikit
NEURO
ANAMNESIS
- Keluhan utama
- RPS (Riwayat Penyakit Sekarang)
- OLD CART
- Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Sosial
- Riwayat Pekerjaan

PEMERIKSAAN FISIK
1. GCS
2. TANDA MENINGEAL
KAKU KUDUK DAN BRUDZINSKI 1
Kaku Kuduk : Toleh kanan kiri, kepala nunduk, kepala gabisa nyentuh dada
Brudzinski 1 Ada gerakan fleksi sejenak pada tungkai bawah
KERNIG SIGN
Tiduran, lalu lutut kaki dinaikkan 135 o  (+) kalau ada tahanan atau nyeri
BRUDZINSKI 2
Kaki 1 diangkat, kaki kontralateral mau ikut ngangkat
BRUDZINSKI 3
Tekan pipi/infraorbital  (+) fleksi kedua tangan
BRUDZINSKI 4
Os pubis dipencet, fleksi kedua tungkai
3. NERVUS CRANIALIS
N.III,IV,VI  Ptosis, kedudukan bola mata, reflek akomodasi dan konvergensi, pupil dan
reflek cahaya
N.V  Reflek masseter, Reflek Kornea  Pake pilinan kapas, Motorik, Sensoris wajah
N.VII  Motorik, Tanda Bell, Pengecap (2/3 depan rasa manis, asam, asin), Hipersalivasi
N.VIII  Tes Bisik, Rinne, Weber, Schwabah, Nystagmus, Tes Romberg, Tes Tandem
N.IX dan X  Vernet Rideu, Reflek muntah, Disfoni
N.XI  M.Trapezius, M.Sternocleidomastoid
N.XII  Atrofi Lidah, Ngomong R/L

TRIGEMINAL NEURALGIA
ANAMNESIS : Nyeri ½ wajah tiba-tiba. Trigger zone : Sentuhan, pergerakan, terkena angina,
mengunyah

PEMERIKSAAN FISIK : N V Trigeminus (motorik wajah/rahang, sensoris wajah, reflek kornea)


PEMERIKSAAN PENUNJANG :

DIAGNOSIS : Trigeminal Neuralgia

DIAGNOSIS BANDING : Bell’s Palsy

TATALAKSANA :

R/ carbamazepine tab 100 mg No.X

S 2 dd tab 1

CLUSTER HEADACHE

ANAMNESIS :

TATALAKSANA : O2, Ergotamin 1 x 1 mg, Sumatriptan 50-100 mg

R/ Ergotamin 1 mg tab No.X

S 1 dd 1 tab tiap ½ jam max 3 tab

R/ Prednisone 5 mg tab No.X

S 3 dd tab 1 pc
TENSION TYPE HEADACHE

Akut : < 3 bulan

Kronis : > 3 bulan

Infrequent : < 12 x tiap bulan

Frequent : > 12 x tiap bulan

TATALAKSANA :

R/ Paracetamol 500 mg tab

Diazepam 1 mg tab

Amitriptilin 12,5 mg tab

Mfla pulv dtd da in caps No.XV

S 3 dd 1 caps prn nyeri

KIE : Salah satu pemicu TTH adalah stress, pasien sebaiknya lebih rileks dalam menjani hidup (?)
VERTIGO

CENTRAL PERIFER
Gradual Mendadak
Ringan Lebih Berat
Terus terusan Singkat
Nistagmus – vertical Nistagmus . Horizontal
Defisit neurologis (+) Defisit Neurologis (-)
Tinnitus (-) Tinnitus (+)
Mual Muntah (-) Mual Muntah (+)
PEMERIKSAAN FISIK :

1. GARPU TALA (Bisik, Rinne, Weber, Schwabah)


2. Nistagmus
3. Romberg  Pasien berdiri kaki rapat, tangan rapat jatuh ke 1 sisi = central (Cereberum)
Jatuh ke semua arah = perifer (vestibula)
Propioseptif = Mata tertutup ke semua arah
4. Tandem  Pasien jalan lurus kaki saling menyambung
Jatuh ke 1 sisi = central
Jatuh ke semua arah = perifer

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

CT SCAN  Vertigo central

TATALAKSANA :
BPPV

R/ Betahistine Maleat 6 mg tab No.XXV

S 3 dd tab 1 pc

MENIER DISEASE

R/ Thiazid 25 mg tab No.XX

S 2 dd tab 1 pc

MOTION SICKNESS

R/ Dimenhidrinate 50 mg tab No.X

S 3 dd tab 1 pc

KIE :

BPPV  Dari tidur ke bangun sebaiknya pelan pelan, dilakukan eppley maneuver

Menier  Diet rendah garam

MIGRAIN
TATALAKSANA :

R/ Ergotamin 1 mg tab No.X

S 1 dd 1 tab tiap ½ jam, max 3 tab


sehari

PROFILAKSIS

R/ Propanolol 40 mg tab No.VII


S 1 dd 1 tab

KIE :

- Hindari makanan pencetus


- Rajin minum obat profilaksis

HNP

ANAMNESIS : OLD CART

- Riwayat ngangkat ngangkat beban berat, trauma


- BAB, BAK, Batuk
- Parese/ Parastesi/ Kebal

PEMERIKSAAN FISIK :

1. Look, Feel, Move (Lasseque, Bragard, Sicard, Patrick, Contra Patrick)


2. Reflek Fisiologis Kaki dan Reflek Patologis
3. Pemeriksaan Sensoris dan Motorik (Dorso, Plantar Fleksi)
4. MMT

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- Foto Thoracolumbal AP/Lat


- MRI Thoracolumbal

DIAGNOSIS : HNP L4 L5 (Lutut) / L5 S1 (Ujung Jari)

DIAGNOSIS BANDING :Coxitis, Multiple sclerosis, Spinal Cord Injury, Cauda Equina Syndrome
TATALAKSANA :

R/ Carbamazepin 200 mg tab No.X

S 2 dd tab 1

R/ Natrium Diclofenac 50 mg tab No.X

S 2 dd tab 1

KIE :

- Meghindari bungkuk, Ngangkat benda berat, Batuk Keras, Mengejan


- Posisi mengambil barang di lantai diperbaiki
- Jika ada …plegi/…parastesis, kesulitan BAB/BAK  Kontrol

CTS / TTS

KELUHAN UTAMA :

Kesemutan

- Neuropatic (Mengganggu malam hari, Terbakar, Tertusuk, DIsayat)


- Polineuropatic

ANAMNESIS : OLD CART

- Riwayat Pekerjaan
- Pencetusnya apa
- Gejala sensoris 1 bulan
- Nyeri dominan di ujung jari

PEMERIKSAAN FISIK :

Cuci tangan

TTV

Head to toe

Tinnel, Phalen, Flick Sign, O Sign

PEMERIKSAAN PENUNJANG : EMG, USG


TATALAKSANA :

R/ Gabapentin 300 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab

R/ B Complex tab No X

S 1 dd 1 tab

BELL’S PALSY
ANAMNESIS :

N.VII Facialis

Motoris :

1. Inspekasi kelopak mata, kerutan dahi, lipatan sudut mulut


2. Mengernyitkan dahi/agkat alis ,meringis, mencucu
3. Tutup mata sekuat kuatnya  Buka, Apa ada lagophtalmus
4. Tanda Bell’s  Pas lagophtalmus, dilihat apakah bola mata memutar keatas

Pengecap : 2/3 depan lidah manis, asin, asam

Hiperacusis : Ada suara gembrebeg atau tidak, Caranya dengan stetoskop digesek gesek  Ada
yang lebih keras atau tidak

N.XII Hipoglosus

1. Apa ada atrofi lidah, Fasikulasi (LMN), Deviasi Lidah (UMN)

2. Lidah menekan pipi  Diberi tahanan

3. Mengucapkan R/L

TATALAKSANA :

R/ Prednison 5 mg tab No.LX (Diikuti penurunan dosis bertahap total Selama 10 hari)

S 3 dd 4 tab

Contohnya nih. BB nya 60 kg, berarti ngasihnya 60 mg, itu dikasih selama 5 hari.

Hari ke 6 kasih 50 mg
Hari ke 7 : 40 mg

Hari ke 8 : 30 mg

Hari ke 9 : 20 mg

Hari ke 10 : 10 mg

R/ Asiklovir 400 mg tab No.LXX

S 5 dd 2 tab

R/ Artificial Tears fl No.I

S 4 dd 1 gtt ODS

R/ B12 500 mg tab No.V

S 1 dd 1 tab

KIE :

- Pakai kacamata saat keluar


- Short wave diathermy

EPILEPSI

ANAMNESIS :

- Kejang kayak gimana, berapa lama, setelah kejang sadar ga, saat kejang keadaran gimana,
ada demam ga
- Sebelumnya pernah kayak gini ga
- Riwayat tumbuh kembang, persalinan, stroke, infeksi
- Kognitif nya gimana, ada kemunduran prestasi belajar ga
- Nyeri kepala, mual muntah

PEMERIKSAAN FISIK : Neurologi lengkap

PEMERIKSAAN PENUNJANG : EEG, DL, LP (Jika curiga meningitis), SE, CT SCAN (jika curiga
SOP)

DIAGNOSIS BANDING : TIA, Meningitis, encephalitis, Tumor, kejang demam (kalo anak)

TATALAKSANA :
1. PARSIAL
R/ Carbamazepin 200 mg tab No.X
S 2 dd 1 tab pc
2. ABSANS
R/ Ethoxusimid 250 mg caps No.X
S 1 dd 1 tab pc
3. General
R/ Asam Valproat 250 mg tab No.X
S 2 dd 1 tab pc

KIE :

- Obat diminum rutin, sampai 2 tahun bebas kejang jika putus diulang dari awal
- Hindari pencetus
- Kontrol tiap bulan
- Jika dengan dosis ini ga membaik, rujuk ke Sp.S

STATUS EPILEPTIKUS KEJANG DEMAM


ABC ABC

Diazepam Supp Diazepam Supp 3 X (< 12 kg : 5 mg ; >


12 kg : 10 mg)
Diazepam 0,3-0,5 mg/kg / Dewasa 10
mg Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kg

Fenitoin 15-18 mg/kg Fenitoin 20 mg/kg

CVA TROMBOSIS MENINGITIS TB

R/ Aspirin tab 80 mg No.II R/ Metamizol 1 gram Iv No.I

S 1 dd tab 2 S Imm

R/ Citicolin 500 mg tab No.II


S 1 dd 2 tab

R/ CPG 75 mg tab No.II

S 1 dd 2 tab
TETANUS
R/ HTIG 250 IU vial No.XII  (3000-6000 IU)

S Imm

R/ TT 0,5 cc fl No.I

S Imm

R/ Metronidazole 500 mg amp No.IV  (4 x IV)

S Imm

R/ Penisili B Benzatin 1,2 juta IU amp No.V  (Min. 5.000.000 IU)

S Imm
MATA

ANAMNESA

RPS

RPD

R. Keluarga

R. Pengobatan

R. Sistemik

R. Sosio Ekonomi

PEMERIKSAAN FISIK

1. Visus
2. Lapang Pandang  H
3. Kelopak mata
4. Sklera Episklera
5. Kornea
6. COA  Disenteri dari samping
7. Iris, Iris Shadow  45o
8. Pupil  Direk Indirek
9. TIO
10. Funduskopi

GLAUKOMA AKUT

ANAMNESIS :

KU : Mata Cekot cekot !

OLD CART

Riwayat Trauma Diplopia Halo Sign Riw. Penyakit Mata


sebekumnya (Katarak)
Visus turun Riw. Kacamata Tunnel Vision
Mual muntah Riw. Pengobatan Cekot cekot
RPD : HT dan DM
Riw. Penyakit Keluarga

Riw. Sosial Ekonomi

Riview Sistemik

PEMERIKSAAN FISIK

OD OS
1/60 VISUS 6/10
GERAK BOLA MATA

Edema (-) SILIA Edema (-)


Spasme (-) PALPEBRA SUPERIOR DAN Spasme (-)
INFERIOR
Hiperemis (+) CONJUNGTIVA PALPEBRA Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Edema (-) Edema (-)
Hiperemis (+) CONJUNGTIVA BULBI Hiperemis (+)
N SKLERA N
Keruh KORNEA Jernih
Edema (+)
Dangkal COA Cukup Dalam
Kripte (+) IRIS Kripte (+)
Bulat, Reguler, diameter 6 PUPIL Bulat, Reguler, diameter 3
mm mm
Keruh LENSA Jernih
(+) FUNDUS REFLEK (+)
Digital (Meningkat) TIO Digital (Normal)
25,8 TONOMETER 17,3
PEMERIKSAAN TAMBAHAN : Perimetri, Gonioskopi, Tonometri

DIAGNOSIS : Glaucoma akut oculi dextra

DIAGNOSIS BANDING : Glaucoma Phacomorfic, Skleritis

TATALAKSANA :

R/ Acetazolamide tab 250 mg No.IV

S 2 dd tab 2

R/ Timolol 0,5% eye drop fl No.I


S 2 dd gtt OD/OS

R/ Ibuprofen tab 400 mg No.X

S 3 dd 1 tab

TRAUMA OKULI

1. Perkenalkan diri
2. Tanya identitas
3. Keluhan utama
- Berapa lama dari kejadian
- Visus
- Nyeri gak
- Riwayat Pengobatan
- Tanya bahannya
4. Riwayat Penyakit sekarang dan dahulu
- HT
- DM
5. Menerangkan prosedur tindakan awal
6. Inspeksi mata : Palpebra, Konjungtiva (Palpebra dan Bulbi), Kornea, COA, Iris

I. TRAUMA TEMBUS
Tanda :
Visus turun
Tekanan Bola Mata turun
Bilik Mata dangkal
Pupil bentuk dan letaknya berubah
Adanya rupture kornea / sklera
Tanda jaringan prolapse
Tatalaksana : Tutup tidak terlalu rapat, Tirah baring semifowler position, Beri
antibiotic dan analgesic (Amoxiclav, Asmef), Minimal Intervention Rujuk
KIE : Bisa menjadi komplikasi berupa Enoftalmitis, Panoftalmitis
II. TRAUMA KIMIA ASAM
Tanda : Mata pedih, Kering, Seperti ada pasir
Tatalaksana : Beri Pantocain untuk anestesi local, irigasi NS 15-30 menit hingga PH
normal per 2 liter sambal eversi kelopak dan debridemen.
Antibiotik  Polymixin / Neomycin
Siklopegik
Steroid
R/ Polymixin eye drop No.I
S 6 dd gtt 1 ODS
R/ Tropicamid 1 % eyedrop No.I
S 1 dd gtt 1 ODS
R/ Fluorometholon eyedrop No I
S 4 dd gtt 1 ODS
III. TRAUMA KIMIA BASA
Tanda : Pedih, Kering, Uji Kertas Lakmus  Alkali
Tatalaksana : Beri Pantocain untuk Anestesi local, Irigasi garam fisiologis, setelah
onset beri EDTA 1 tetes
- Siklopegik
- Antibiotik Polymixin
- Steroid
IV. KIE
- Alat Perlindungan Kerja
- Jika ada di tempat kerja yang banyak bahan kimianya diusahakan tau jenis bahan
kimianya

VISUS NATURALIS BCVA


OD = 6/6,6 PH (+)  6/6 OD = 6/6,6

COR S -0,5 C -0,25x0o  6/6

EPISKLERITIS
KERATITIS NUMULARIS
R/ Betametason 0,1 % eyedrop fl No.I
Obatnya sama kayak episkleritis
S 6 dd gtt OD/OS
Kalo Flurescin (+)  Gabole steroid
R/ Artificial Tears eyedrop fl No.I
Kalo Fluorescin (-)  Boleh Steroid
S 6dd 2 gtt OD/OS

R/ Na Diclofenac 0,1 % eyedrop fl No.I

S 6 dd 1 gtt OD/OS
HIFEMA KERATOKONJUNGTIVITIS
SICCA / DRY EYE SYNDROME
R/ Sulfas Atropin 0,5% eyedrop fl No.I
R/ Artificial Tears eyedrop No.I
S 2 dd 1 gtt
S ada libit (sak karepmu) / 6dd 2gtt
R/ Timolol 0,2 % eyedrop fl No.I

S 2 dd 1 gtt

R/ Asam Tranexamat 500 mg tab No. X

S 3 dd 1 tab

KONJUNGTIVITIS AKUT
R/ Chloramphenicol 0,5 % eye drop
No.I

S 4 dd 2 gtt ODS
R/ Artificial Tears eyedrop No.I

Sm6 dd 2 gtt

KIE : Kompres dingin


CARDIO
EKG

a. Perekaman 12 lead
- Perkenalkan diri
- Inform Consent
- Cuci Tangan
- Meminta pasien membuka baju
- Menempatkan sandapan ekstremitas
Merah : Pergelangan Tangan Kanan
Kuning : Pergelangan Tangan Kiri
Hijau : Pergelangan Kaki Kiri
Hitam : Pergelangan Kaki Kanan
- Sandapan Dada
V1 : ICS 4 Parasternal Line Kanan
V2 : ICS 4 Parasternal Line Kiri
V3 : Antara V3 dan V4
V5 : Antara V4 dan V6 MCL
V6 : ICS 5 AAL kiri
- Melepaskan EKG, membersihkan
- Menulis pada kertas EKG : Nama, Jenis Kelamin, Usia, Jam, Tanggal
- KIE Pasien
- Cuci Tangan
b. Langkah Interpretasi EKG
1. IRAMA
- Normal (di Lead II = ada P (+))  P (+) maksudnya itu ada P Defleksi Ke atas 
Irama Sinus
- Abnormal (di Lead II = ada P (-))  P (-) maksudnya itu ada Pdefelksi ke bawah 
Irama Junctional
P sangat cepat, P ga keliatan, ga teratur, QRS regular  Atrial Fibrilasi
P seperti gigi gergaji  Atrial Flutter
- P gajelas, QRS-T sempit, cepat, teratur  SVT
- P gaada, QRS lebar, lambat  Irama Ventricular
- P ga keliatan, QRS jelas, seragam arah amplitudonya, lebar, cepat, teratur  VT
P ga keliatan, monomorfik, amplitude berubah ubah  VT Polimorfik
- Gambaran gelombang undulasi sangat ga teratur, bentuk ga teratur dan cepat 
VF
2. RATE
- Jika Irama Sinus : (300 : Jumlah kotak sedang) atau (1500 : jumalh kotak kecil)
- Jika irama bukan sinus atau tidak teratur : Pada lead II panjang, hitung QRS
Komplek selama 6 detik x 10
3. AXIS
AXIS FRONTAL (Lihat Lead I dan AVF)
- Normal (-30o- 90o)
- RAD (90o-180o)
- LAD (-30o-(-90o))
- Extreme Axis Deviation (-90o-180o)

AXIS HORIZONTAL (Lihat Lead V1-V6)

Normalnya R dan S tingginya sama pas di V3 atau V4

4. KONDUKSI
a. AV BLOK (lihat interval PR) (Interval PR normal = 0,12-0,20 detik/3-5 kotak kecil)
I. Interval PR memanjang Konstan
II. Mobitz 1 : Interval PR semakin lama semakin memanjang, lalu setelahnya ada
drop beat
Mobitz 2 : Interval PR memanjang konstan lalu setelahnya ada Drop Beat
III. P dan QRS jalan sendiri sendiri
b. Bundle Branch Block (Lihat interval QRS, normalnya <0,12 detik/3 kotak kecil)
RBBB : QRS Melebar, S yang lebar dan dalam di Lead I dan V6, dan terbentuk RR’
di V1
LBBB : QRS Melebar, terbentuk RR’ di Lead I dan V6 , dan terdapat S yang
dalamdi V1
5. ABNORMALITAS CHAMBER
a. ATRIUM
RAA (Right Atrial Abnormality) : P Pulmonal (P yang tingginya >2,5mm) di Lead II,
dominan (+) di V1
LAA (Left Atrial Abnormality) : P mitral (P yang lebarnya > 2,5mm) di Lead II,
dominan (-) di V1
b. VENTRIKEL
RVH :
 R/S di V1 > 1 dan R/S di V6 < 1
 Axis RAD
 RAA
 T Inverted di Lead V1

LVH :

 Kriteria Voltage : (Bisa dipilih salah satu)


I. R atau S di Sandapan Ekstremitas ≥ 20 mm
II. S di kompleks V1 ≥ 25 mm
III. R di kompleks V6 ≥ 25 mm
IV. S di V1 dan R di V6 ≥ 35 mm

(Nilai = 3)

 Depresi ST dan T inverted di Kompleks V5 atau V6


Sering disebut “Strain pattern”
(Nilai = 3)
 LAA (Nilai =3)
 Sumbu QRS pada Bidang Frontal > -15 o (Nilai = 2)
 Interval QRS di Kompleks V5 atau V6 memanjang (Nilai = 1)

Salah satu skoring yang sering dipakai ialah system skoring dari Romhilt-
Estes.

Bila jumlah nilai > 5, maka dianggap Definitif LVH

Bila jumlah nilai = 4, maka dianggap kemungkinan LVH

6. KORONER (Lihat semua Lead, kecuali AVR)


- Q Patologis  > ¼ R
- Segmen ST ( ST depresi atau elevasi)
- T Inversi  Spesifik bila simetris dan berujung lancip
ISKEMIA Depresi ST, T Inverted, Inversi U
INJURI Elevasi ST
NEKROSIS Q Patologis

7. LAIN-LAIN
- Pacemaker = Jika ada spike (garis tegak lurus) di depan P atau QRS Complex lebar
- Hiperkalemi = P depressed dan Tall T
- Hipokalemi = Prominen U, PR memanjang
- Hiperkalsemi = QT memendek
- Hipokalsemi = QT memanjang
- Digitalis = QT memendek, Depresi STyang menurun landau dan kemudian naik
dengan curam serta T yang rendah
- Perikarditis = Elevasi ST, kecuali V1 dan AVR, Gaada Q

( Sumber : Buku Pedoman Kursus EKG, Cetakan Ke 6, Sunoto Pratanu)

ACS
Laki-laki, 60 th, datang ke IGD RS dengan keluhan Nyeri dada.

ANAMNESIS :

RPS : OLD CART. Keluhan penyerta, keringat dingin, mual, muntah, berdebar, lemas, rasa ingin
pingsan

RPD : HT/DM? Riwayat sakit jantung? Riw.Merokok? Lingkungan nya perokok?

Riw. Penyakit Keluarga : Di keluarga ada yang punya riwayat penyakit serupa?

Riw.Pengobatan

Riw. Alergi

Riw. Sosial

PEMERIKSAAN FISIK :

Cuci tangan

KU : Tampak sakit

Kesadaran : GCS 456

TTV

Kepala, mata,THT, Mulut (?)

Thorax : Cor : Normal, Bisa ada Gallop / Murmur

Pulmo : Normal, Bisa ada rhonki basah halus

Abd, Ext : Normal/ Edema

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- EKG : Bisa Normal atau ST Depresi (Kalo Akut)


- Enzim Jantung : CKMB, Troponin I atau T
- DL, SE, GDS
- Foto XRay Thorax

DIAGNOSIS : UAP

DIAGNOSIS BANDING : IMA

TATALAKSANA :

FARMAKOLOGIS (di IGD)

R/ Aspilet 80 mg tab No. IV

S 4 dd 1 tab dikunyah

R/ CPG 75 mg tab No.IV

S 4 dd 1 tab

R/ ISDN SL 5 mg No.I

S 1 dd 1 tab (cek tiap 5 menit, klo masi nyeri dada, tambahin lagi 5 mg ISDN sampe max 3 x)

Kalo masi nyeri juga kasih morfin 2-4 mg diencerkan dengan NS 100cc
Sumber : Buku Ajar ACLS Indonesia, PERKI
KIE : Menginfokan kepada individu dan keluarga untuk melakukan modifikasi gaya hidup
antara lain :

1. Mengontrol emosi dan mengurangi kerja berat dimana membutuhkan banyak oksigen
dalam aktivitasnya
2. Mengurangi konsumsi makanan berlemak
3. Menghentikan konsumsi rokok / alcohol
4. Menjaga BB ideal
5. Mengatur pola makan
6. Melakukan olahraga ringan secara teratur
7. Jika punya riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan diabetes secara teratur
8. Melakukan control terhadap kadar serum lipid
9. Mengontrol tekanan darah

RUJUK pasien ke Sp.JP


IMA

Pasien 65 th mengeluh nyeri dada.

ANAMNESIS DAN PEMFIS sama seprti pasien UAP sebelumnya

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- EKG : ST elevasi
- Enzim jantung meningkat : CKMB, Troponin I /T
- Elektrolit : Hipokalemi / Hiperkalemi
- Foto Thorax : Pembesaran Jantung

DIAGNOSIS : STEMI

TATALAKSANA : Sesuai algoritme ACS diatas

RUJUK ke Sp.JP

TAKIKARDI

Tuan P. Usia 55 th.

KELUHAN UTAMA : berdebar debar

ANAMNESIS : OLD CART + Gejala peeyerta

BB Turun, berkeringat banyak, ga tahan panas atau dingin

RPD : Apakah pasien punya riwayat penyakit gondok? Sering minum kopi ta?

PEMERIKSAAN FISIK : KU, Cuci tangan, TTV : Nadi Ireguler takikardi, Peningkatan JVP

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, TSH, FT4, EKG

DIAGNOSIS: AF

DIAGNOSIS BANDING : CHF, Grave disease, Arial Flutter

TATALAKSANA : AF maupun atrial flutter kondisi stabil, sama-sama bias diberikan B


bloker/diltiazem

R/ Atenolol 50 mg tab No.II


S 1 dd 1 tab pc

Dosis Diltiazem 0,25 mg/kgBB/hari. BB pasien 50 kg, jadi lebih kurang butuh 10 mg/hari

R/ Diltiazem10 mg tab No.III

S 1 dd 1 tab pc

KIE :

- Modifikasi gaya hidup, olahraga teratur seperti berenang, bersepeda


- Hentikan rokok, minuman beralkohol
- Kontrol kesehatan berkala
- Menjelaskan bahwa Keluhan tersebut bisa berasal dari berbagai penyakit
- Pasien akan dirujuk ke Dokter yang lebih berkompeten (Sp.JP)
Sumber : Buku Ajar ACLS Indonesia, PERKI
ADHF

Ny.Y, 65 th

KU : Sesak Napas

ANAMNESIS : Onset nya mendadak, sesak dirasakan terus menerus, sesak tidak dipengaruhi
aktivitas. Faktor yang mempengaruhi sesak atau tidak nya dari posisi duduk. Faktor yang
memperberat posisi tidur , sesak malam hari,tidur dengan banyak bantal, ngongsrong, gampang
lelah saat aktivitas.

RPD : HT (+), DM (+), Asma (-), Riwayat sakit jantung disangkal

PEMERIKSAAN FISIK :

KU : Tampak gelisah

TTV : TD : 190/100 mmHg, N: 100x/menit, RR : 34x/menit

Kepala, mata, Konjungtiva : dbn

Leher : JVP naik

Hidung : Napas cuping hidung

Mulut : Pursed lip breathing (+)

Thorax :

- Cor : Ictus cordis teraba dimana


Auskultasi : Gallop S3
- Pulmo :
Inspeksi : simetris
Palpasi : Stem Fremitus naik
Perkusi : redup dimana aja
Auskultasi : Rhonki basah halus di seluruh lapang paru

Abd : dbn

Ext : edema tungkai


DIAGNOSA : Gagal jantung akut

DIAGNOSIS BANDING : Chronic HF

PEMERIKSAAN PENUNJANG : EKG, Foto Thorax, DL, SE, OT/PT

TATALAKSANA :

NON FARMAKOLOGIS

- Stabilisasi ABC
- Oksigen masker 6 lpm
- Posisi ½ duduk

FARMAKOLOGIS

R/ Furosemid 20 mg/2ml No.II

S Imm

R/ Captopril 25 mg No.II

S 3 dd 1 tab pc

KIE :

- Rujuk ke Sp.JP
- Menjelaskan Perjalanan penyakit
Sumber : Buku Ajar ACLS Indonesia, PERKI
HIPERTENSI

Tuan U, 45 th, datang dengan keluhan pusing

ANAMNESIS : OLD CART + gejala penyerta : Sakit kepala, nyeri tengkuk, vertigo, gangguan
penglihatan, Kesemutan, Nyeri dada, Sesak Napas, BAK BAB gimana, Kelemahan anggota gerak.

Riwayat Sosial : Makan makanan berlemak? Garam? Alkohol? Rokok? BB berapa? Aktivitas
fisiknya gimana?

RPD : stroke? HT? DM? PJK?

PEMERIKSAAN FISIK :

Cuci tangan

TTV : TD : 150/90 mmHg, N :100x/menit, RR : 22 x/menit

BB , TB

Kepala, Thorax, Abdomen, Extremitas dbn

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, Ur/Cr, EKG, Kolestrol Total, LDL, HDL, GDS

DIAGNOSIS : Hipertensi (Penegakan diagnosis HT adalah Jika TD ≥160/90 mmHg saat kunjungan
ketiga)

Sumber : Ingenio
DIAGNOSIS BANDING : HT sekunder

TATALAKSANA :

Suembarang sesuka kalian terapinya apa yang penting monotorapi dulu kalo baru terdiagnosa.

R/ Captopril 12,5 tab No.X  ACE Inhibitor

S 2 dd 1 tab pc

R/ Propanolol 10 mg tab No.X  B Bloker

S 3 dd 1 tab

R/ Amlodipin 5 mg tab No.X  CCB

S 1 dd 1 tab pc

R/ Hydrochlorthiazide 12,5 mg tab No. X Diuretik

S 1 dd 1 tab (pagi) pc

R/ Valsartan 80 mg tab No.X ARB

S 1 dd 1 tab

R/ Verapamil 40 mg tab No.X

S 2 dd 1 tab pc

KIE :

- Diet rendah garam, rendah lemak tinggi serat


- DASH diet
- Life style
- Menjelaskan penyakit dan komplikasi tersering yang bisa terjadi apabila tidak rutin
control : PJK, stroke, gagal ginjal
- Harus rutin minum obat dan control kembali apabila obat habis
- Kurangi BB, olahraga 30 menit per hari minimal 4x/minggu
- Menjelaskan pilihan terapi, efek samping, dan monitoring terapi
PARU
TBC

ANAMNESIS :

- Batuk : Sejak kapan, berapa lama, berdahak ga, terus terusan ga, dahak warna apa, ada
darah ga
- Dahak : Sejak kapan, berapa lama,memberat dan membaik saat apa, factor pemicu, muncul
tiba tiba atau perlahan
- Nyeri dada : Sejak kapan, berapa lama, muncul tiba-tiba atau perlahan,membaik dan
memburuk saat apa
- Demam : Sejak kapan, sumer sumer atau tinggi
- Gejala lain : Pusing, Mual, Muntah, BB turun, Keringat dingin, Nafsu makan turun, Lemas
- Riwayat alergi, Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat kontak, Riwayat sos-ek
- Riwayat merokok, Riwayat asma

PEMERIKSAAN FISIK :

- Cuci tangan
- TTV, BB, TB
- Pemeriksaan Thorax
Inspeksi : Kelainan, Statis (Suruh nahan napas), Dinamis (Suruh napas biasa)
Palpasi : Dinamis, Stem fremitus, ekspansi dada
Perkusi
Auskultasi : Suara, Intensitas turun (emfisema, efusi pleura, neoplasma, kolaps paru),
tambahan
- Cuci tangan

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL, OT, PT, Ur/Cr, Kimia Darah, SE


- Foto Thorax (FibroInfiltrat, cavitas)
- BTA Sputum SPS, TCM
- Kultur Sputum

DIAGNOSIS : TBC

DIAGNOSIS BANDING : Abses paru, Bronkiektasis, Asma, Keganasan, PPOK, Empyema

TATALAKSANA :

R : 450 mg  1
H : 300 mg  1

Z : 500 mg  3

E : 250 mg  3

R/ Isoniazid 300 mg tab No. XXVIII

S 1 dd 1 tab 1 h ac pagi

R/ Rifampisin 450 mg tab No. XXVIII

S 1 dd 1 tab 1 h ac pagi

R/ Pirazinamid 500 mg tab No. LXXXIV


S 1 dd tab 3 1 h ac pagi

R/ Etambutol 250 mg tab No. LXXXIV

S 1 dd tab 3 1 h ac pagi

R/ Vit B6 (Piridoxin) tab 100 mg No.XXVIII

S 1 dd tab 1 pc

KIE :

- Etika batuk yang benar


- Pakai masker
- Jaga kebersihan
- Minum obat secara teratur, control tiap bulan
- Efek samping obat
Isoniazid  Hepatotoxic
Rifampicin  Hepatotoxic, pipis merah
Pirazinamid : Hepatotoxic, Gouty Arthritis
Etambutol : Buta
Streptomisin : Ototoxic, Nefrotoxic
- BTA ulang akhir bulan ke-2,ke-5,ke-6

PNEUMONIA
A
ANAMNESIS :

- TRIAS : Batuk, Sesak, Nyeri dada


- Demam
- Gejala lain
- RPD
- Riw. Alergi

PEMERIKSAAN FISIK :

- Cuci Tangan
- TTV
- Pemeriksaan Thorax : Rhonki di lapang paru D/S, Stem Fremitus meningkat, Suara nafas
bronkial, Perkusi Dullness
- Cuci Tangan

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL
- Foto Thorax (Infiltrat, air bronkogram)
- Kultur Sputum

TATALAKSANA :

Pilih salah satu antibiotik :

R/ Co Amoxiclav 625 mg caps No.XV

S 3 dd caps 1 pc

R/ Levofloxacin tab 250 mg No.VII

S 1 dd tab 1 pc

R/ Azitromisin tab 250 mg No.VI

S 1 dd tab 1 pc (Hari pertama minumnya 500 mg)

R/ eritromisin tab 500 mg No.XX

S 4 dd 1 tab

Lalu tambahkan :

R/ Paracetamol tab 500 mg No.XV

S 3 dd tab 1 pc prn demam

R/ NAC 200 mg caps No.XV

S 3 dd caps 1 prn batuk berdahak


ANAK - ANAK :

R/ Ambroxol 7,5 mg/5ml syr No.I

S 1 dd cth 1

R/ Paracetamol 120mg/5ml syr No.I

S 3 dd cth 1

R/ Co-Amoxiclav 125mg/5ml syr No.I

S 3 dd cth 1

KIE : Bed Rest, Banyak minum, pakai masker, cuci tangan

ASMA BRONKIAL

ANAMNESIS : Batuk, sesak, nyeri dada, demam, gejala lain: Riw. Atopi, RPD

PEMERIKSAAN FISIK :

- Cuci Tangan
- TTV
- Pemeriksaan Fisik Thorax (wheezing +, RR naik)
- Cuci Tangan

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL (eosinophil naik)
- Rhontgen Thorax (N)
- Sputum kultur
- Skin Prick test
- Spirometri
- Tes Fungsi Paru

DIAGNOSIS : Asma Persisten Sedang

TATALAKSANA :

WAKTU SERANGAN WAKTU STABIL


R/ Salbutamol nebulizer 2,5mg/2,5ml No.II R/ Budesonide inhalasi 200 mcg puff No.I
S Imm S 1 dd 1 puff
R/ NaCl 0,9% 500 cc fl No.I R/ Salbutamol Inhalasi 100 mcg puff No.I
S Imm S 1 dd 1 puff prn sesak
R/ Paracetamol tab 500 mg No.X
S 3 dd 1 tab prn demam

COPD

ANAMNESIS :
- Batuk, Sesak, nyeri dada, demam
- Riw. Merokok, Alkohol. Terpapar bahan inhalasi
- Riw. ISPA, Riw. Imunisasi Influenza
- Riw. Keluarga dengan COPD

PEMERIKSAAN FISIK :

- Cuci Tangan
- TTV
- Pemeriksaan Paru
Inspeksi : Barrel Chest, RR naik
Palpasi : ICS melebar
Perkusi : Hipersonor
Auskultasi : Ekspirasi Memanjang

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL
- Foto Thorax
- Sputum Kultur
- Spirometri
- BGA

DIAGNOSIS : PPOK

DIAGNOSIS BANDING : Asma, TB, Bronkiektasis

TATALAKSANA :

R/ Ipatropium Bromide Nebul 2,5 mg/2,5 ml amp No.I

S Imm

R/ Salbutamol 2 mg tab No.XXI

S 1 dd tab 1 pc

R/ Aminofilin tab 200 mg No.XXI

S 1 dd tab 1 pc

R/ N-Acetyl Cystein 200 mg caps No. XXI

S 3 dd caps I pc
KIE :

- Stop Merokok
- Hindari paparan bahan inhalasi berbahaya
- Vaksin Influenza

BRONKITIS AKUT

ANAMNESIS : Batuk dahak jernih, Sesak, Demam Sumer-sumer, Nyeri dada

PEMERIKSAAN FISIK : (Kaya case sebelumnya)

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL (Leukosistosis), Sputum, Rhontgen Thorax (Biasanya Normal)

TATALAKSANA :

R/ Amoxicillin tab 500 mg No.XV

S 3 dd tab 1 pc

R/ Eritromisin caps 250 mg No.XX


S 4 dd tab 1 pc (Jika alergi Penisilin)

R/ Paracetamol tab 500 mg No.X

S 3 dd tab 1 pc prn demam

R/ Salbutamol tab 2 mg No.XV

S 3 dd tab 1 pc prn demam

R/ N-Acetyl Cystein caps 200 mg No.XV

S 3 dd tab 1 pc prn batuk dahak

KIE :

- Banyak minum air hangat


- Istirahat yang cukup
- Kalau tidak membaik  Rujuk
Sumber : Ingenio

REFERENSI OBAT :

SAAT SERANGAN SAAT STABIL


R/ Salbutamol nebulizer 2,5 mg/2,5 ml No.I  Berotec untuk Reliever (SABA)
SABA R/ Fenoterol HBr Inhaler 100 mcg/puff
S Imm S I dd 1 puff
R/ Budesonide nebulizer 100 mcg No.I Bisa Diulang 5 menitan max 8 semprot
S Imm
R/ Ipratropium Bromide Nebulizer 0,5 Pulmicort untuk Controller ( Steroid)
mg/2,5ml No.I  antikolinergik R/ Budesonide Turbuhaler 200 mcg/puff No.I
S Imm S 2 dd puff 1

R/ Seretide untuk Controller (LABA+ Steroid)


R/ Salmoterol + Fluticasone Propionate Inhaler
No.I
S 2 dd puff 1

ABSES PARU

ANAMNESIS : Batuk,sesak, demam, gejala yang lain, riwayat alergi

PEMERIKSAAN FISIK :
- Cuci tangan
- TTV
- Pemeriksaan Thorax :
Ada bagian yang dullness dan hipersonor
Amphoric Sound
Dada tertinggal
Stem Fremitus turun
Rhonki
Suara napas turun

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL
- Foto Thorax (Cavitas Dinding Tebal)
- Sensitivitas
- Kultur

DIAGNOSIS : Abses Paru

DIAGNOSIS BANDING : Bronkiektasis, Pneumonia, Keganasan

TATALAKSANA :

R/ Clindamycin caps 150 mg No.XXVIII

S 4 dd tab 1

R/ Paracetamol tab 500 mg No. XXI

S 3 dd 1 tab

KIE

BRONKIOLITIS (Respiratory Synctial Virus)

ANAMNESIS : Batuk, Sesak, Demam sumer sumer, usia < 2 th

PEMERIKSAAN FISIK : Hipersonor, wheezing, SF turun

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL  Leukopenia
- Kultur
- Thorax foto  Hiperinflasi, hiperaerasi, penebalan / Infiltrat peribronkial
- Gram

TATALAKSANA :

O2

Nebul SABA 0,1 cc/10 g 3 x sehari

Kortikosteroid

Antipiretik

ASMA EKSASERBASI AKUT

Kontroller :

R/ Salbutamol tab 2 mg No.X

S 3 dd tab 1

Reliever :

R/ Metylprednisolon tab 4 mg No.X

S 3 dd tab 1
PSIKIATRI
WAWANCARA PSIKIATRI Laki-laki / perempuan, sesuai usia,
perawatan diri baik, sikap kooperatif,
1. PENDAHULUAN psikomotor tenang
 Silahkan masuk, silahkan duduk 2. MOOD
 Menyapa pasien terlebih dahulu dan Akhir-akhir ini perasaan anda seperti
pengantar apa?
 Perkenalkan diri  Eutim : Normal
 Menjelaskan tujuan wawancara  Hipotim : Galau, bete, ga mood :(
 Menjelaskan tentang  Depresif : Sedih, putus asa  Kalo
kerahasiaannya depresi langsung pake ini
2. IDENTITAS  Hipertim : Cheerfull
Menanyakan identitas pasien secara (Ekstasi, Ekskalasi, Euphoria)
lengkap 3. AFEK
3. KELUHAN UTAMA DAN RIWAYAT  Normal
PENYAKIT SEKARANG  Luas
 Apa yang membuat anda kemari?  Terbatas
 EMPATI!  Datar
 Sudah sejak kapan?  Tumpul
4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU 4. KESERASIAN AFEK
 Dulu pernah mengalami seperti ini? Appropriate/Inappropiate
 Kalo pernah, apa pernah sembuh? 5. PEMBICARAAN
 Sekalian Tanya dulu pernah  Spontan
berobat? Dimana?  Tidak Spontan
5. RIWAYAT PRIBADI  Lambat
 Mohon maaf, apakah ada riwayat  Cepat
penggunaan narkoba?  Terputus putus
 Apakah ada sakit lainnya? Dulu? 6. PERSEPSI
6. RIWAYAT KELUARGA  Halusinasi
 Bagaimana hubungan dengan orang  Ilusi
tua dan anggota keluarga yang lain?  Derealisasi
 Apakah ada masalah keluarga?  Depersonalisasi
7. FAKTOR KETURUNAN 7. PROSES PIKIR
Di keluarga ada yang punya keluhan  Normal : Koheren Dapat
serupa seperti anda? dimengerti
8. STRESSOR PSIKOSOSIAL  Inkoheren
Ada masalah apa sebelumnya, kok  Asosiasi Longgar  Lompat-lompat
muncul keluhannya ini? ga nyambung blas
STATUS PSIKIATRI  Flight of idea  Lompat-lompat
tapi ada nyambungnya
1. DESKRIPSI UMUM  Blocking
 Logorrea
 Circumstantiality Kalau terjebak di dalam lift
 Irelevansi : Ga nyambung 18. INFORMASI
8. ISI PIKIR Presiden sekarang siapa
 Waham : Pikiran yang menurut Anda 19. PENGENDALIAN IMPULS
biasa, tapi aneh bagi orang lain  Normal
 Preokupasi : Terpusat pada 1 hal  Impulsif : kayak tiba tiba mukul
 Obsesi : Dipikirkan terus menerus 20. DAYA INGAT SOSIAL
 Hobi : Diskusi Kalo nemu dompet di jalan gimana?
 Fantasi : Diimpikan/dibayangkan 21. TILIKAN
 Rasa Salah  Apakah anda tau yang terjadi
 Pikiran bunuh diri pada diri anda?
9. KESADARAN  Apakah anda tau sumbernya?
 Compos mentis/somnolen  Apakah anda bisa
 GCS 456 mengatasinya?
10. ORIENTASI a. Menyangkal
 Orang b. Ambivalensi
 Tempat c. Menyalahkan orang lain
 Waktu d. Tahu sakit, tapi gatau
11. DAYA INGAT sumbernya
 Sebut 3 benda yang tidak ada e. Tahu sakit, tau sumber, tapi
hubungannya – alihkan perhatian— gatau cara mengatasinya
nanti Tanyain lagi f. Tahu sakit, tahu sumber,
 Tadi naik apa? (Short) bisa mengatasinya
 1 bulan yang lalu ada kejadian apa? a-c : Psikotik
(Intermediate) d-f : Bukan Psikotik
 Dulu lahirnya dimana? (Long) 22. KEPRIBADIAN
12. KONSENTRASI Anda orangnya seperti apa?
100-7-7-7 (dikurangi 7 lagi) sampe 5 kali Cluster A : Paranoid, Skizoid,
13. PERHATIAN Skizotipal
Eja kata ‘dunia’ dari belakang Cluster B : Ambang, Histrionik,
Benda yang tadi apa aja hayo? Narsistik, Antisosial
14. MEMBACA, MENULIS Cluster C : Cemas menghindar,
 Suruh baca Anankastik, Dependen, Pasif Agresif
 Suruh nulis kalimat yang ada Subjek,
Predikat, Objek PEMERIKSAAN PENUNJANG
15. VISUOSPASIAL - Instrumen yang perlu diisi

DIAGNOSIS

Aksis I : Gangguan Klinis Akut

Aksis II : Ciri Kepribadian


16. ABSTRAK
Peribahasa yang simple aja Aksis III : Gangguan Medis Lain
17. INTELEGENSI
Aksis IV : Stressor >50 : Bukan Psikotik

Aksis V : GAF Scale  Gampangannya :

40-31 : Psikotik

50-41 : Skizoafektif

 Parasomnia
INSOMNIA  Hipersomnia

DIAGNOSIS BANDING :
ANAMNESIS:
 Parasomni
 Sulit memulai tidur ?  Depresi
 Sering terbangun malam hari?  Gangguan tidur jaga
 Bangun terlalu awal di pagi hari?
 Merasa ngantuk, serangan tidur di TATALAKSANA :
siang hari? FARMAKOLOGIS :
 Gangguan konsentrasi di siang hari?
 Berapa jam? Kualitasnya? Biar gampang, pukul rata semua pake :
 Apa ada orang rumah yang
mengganggu tidur? R/ Alprazolam tab 1 mg no.V
 Hari libur? Hari kerja? S 1 dd tab ½ hv
 Terbangun karena nyeri atau ingin
kencing? Atau
 Ada shift malam / habis berpegian
R/ Zolpidem tab 10 mg No.V
jauh?
 Minum kafein? S 1 dd tab 1 hv
 Masalah medis lain, ada ga?
 Ada obat yang dikonsumsi? h.m. : Hora Matutina  Pagi
 Apa depresi / cemas? h.v. : Hora Vesperlina  Malam
 Mengorok?
 Mimpi buruk? o.n. : Omni Nocte  Malam juga
 Berjalan saat tidur?
Early Insomnia : Alprazolam 0,25 mg tab
PEMERIKSAAN PENUNJANG : 1x1 hs (sebelum tidur)

 PSG (Polisomnografi) Middle Insomnia : Diazepam 2 mg tab 1x1


 Sleep Diary hs

DIAGNOSIS : Late Insomnia: Amitriptilin 25 mg tab 1 x ½


hs
 Early Insomnia
 Middle Insomnia NON FARMAKOLOGIS : SLEEP HYGIENE
 Late Insomnia
- Diusahakan bangun dan tidur di waktu TATALAKSANA :
yang sama
- Jangan minum, kopi, nikotin, alcohol R/ Haloperidol tab 5 mg No.X  Gejala (+)
- Hindari tidur siang!! S 3 dd tab 1 pc
- Olahraga di pagi hari
- No TV, radio, bacaan di malam hari R/ Risperidon tab 2 mg No.X  Gejala (+)
- Relaksasi malam hari atau (-)
KIE : S 2 dd tab 1 pc
Manajemen stress  Kurangi stress 
Coba untuk bercerita mengenai masalah DEPRESI
kepada orang-orang dekat / dipercaya,
Coba untuk lebih terbuka terhadap orang
Onset 2 minggu
lain.
DIAGNOSIS BANDING :
SKIZOFRENIA
Episode depresi ringan

Onset 1 bulan! Episode depresi sedang

Kata dr. Dearisa, Sp.KJ harus pake : Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
Aksis 1 : Skizofrenia Paranoid
Episode depresi berat dengan gejala
 Remisi tak sempurna
psikotik
 Remisi sempurna
 Episodik berulang Skizoafektif tipe depresif
 Berkelanjutan
Gangguan penyesuaian
DIAGNOSIS :

Skizofrenia Paranoid Bipolar episode kini depresi dengan atau


tanpa gejala psikotik
Skizofrenia Hebefrenik
TATALAKSANA :
Skizofrenia Katatonik
R/ Fluoxetine tab 10 mg No.X
Skizofrenia Residual  1 th
S 1 dd tab 1 pc
Skizofrenia Simplex

Skizoafektif Bila ada gangguan tidur, pakai:

Manik dengan gejala psikotik R/ Amitriptilin tab 25 mg No.X

Depresi dengan gejala psikotik S 3 dd tab 1 pc

Bipolar kini…… dengan gejala psikotik


MANIK DIAGNOSIS BANDING :

Nightmare/night terror

Onset 1 minggu Gangguan Penyesuaian

DIAGNOSIS BANDING : Reaksi stress akut

Mania tanpa gejala psikotik TATALAKSANA :

Mania dengan gejala psikotik R/ Fluoxetin 20 mg tab No.X

Bipolar episode kini manik dengan atau S 1 dd 1 tab


tanpa gejala psikotik
R/ Sertraline 50 mg tab No.VII
Skizoafektif tipe manik
S 1 dd tab ½
TATALAKSANA :

R/ Asam Valproat tab 250 mg No.X


SKIZOAFEKTIF

S 2 dd tab 1 pc
Kalo skizpafektif tipe manik :
CEMAS R/ Asama Valproat tab 250 mg No.X
Yang termasuk disini:
S 2 dd tab 1 pc
- Cemas menyeluruh
R/ Risperidone tab 2 mg No.X
- Gangguan panic
S 2 dd tab 1 pc
- Fobia
Kalo skizoafektif tipe depresif :
TATALAKSANA :
R/ Fluoxetin tab 20 mg No.X
Indikasi anticemas :
S 1 dd tab 1 pc
- Cemas hebat/menetap
- Hiperaktivitas otonom R/ Risperidone tab 2 mg No.X
- Ketegangan motorik
S 2 dd tab 1
R/ Alprazolam tab 0,5 mg No.X

S 1 dd tab 1 malam hari SOMATOFORM

PTSD Nyeri 1 aja


DIAGNOSIS BANDING : Psikoterapi : Untuk amannya, semua kasih
aja Cognitive Behaviour Therapy
Somatisasi (Keluhan gejala macem2)

Hipokondriasis
DISFUNGSI EREKSI
Psikosomatis
DIAGNOSIS BANDING :
Nyeri Somatoform
Gangguan libido
TATALAKSANA : Antidepresan  Fluoxetin
Ejakulasi dini
HIPOKONDRIASIS TATALAKSANA :

R/ Sildenafil sitrat tab 5o mg No.V


Terpusat pada 1 penyakit
S 1 dd tab 1  1 jam sebelum berhubungan
Isi pikir : Ide hipokondrik / obsesi
badan
TATALAKSANA :
R/ Fluoxetin tab 20 mg No.III
Antipsikotik  Haloperidol / Risperidone S 1 dd tab 1

GANGGUAN SOMATISASI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR KINI


R/ Fluoxetin 20 mg tab No.VII MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK
S 1 dd 1 tab
DIAGNOSIS BANDING :
OBSESIF KOMPULSIF
Gangguan Afektif Bipolar Kini Manik dengan
gejala Psikotik
DIAGNOSIS BANDING:
Skizoafektif tipe Manik
Gangguan kepribadian obsesif kompulsif
Skizofrenia
Gangguan cemas menyeluruh
TATALAKSANA :
TATALAKSANA :
R/ Asam Valproat 250 mg tab No.VI
R/ Imipramine atau Clomipiramine tab 25
mg No.X S 2 dd 1 tab

S 3 dd tab 1 pc R/ Lithium Carbonat 200 mg tab No.VI

S 3 dd 1 tab
R/ Fluoxetin 20 mg tab No. VI TATALAKSANA :

S 1 dd 1 tab NON FARMAKO : CBT, Terapi Belajar

FARMAKO : Metilfenidat 0,3-0,7 mg/kgBB


GANGGUAN DEPRESI BERAT
R/ Metilfenidat 10 mg tab

DIAGNOSIS BANDING : Mfla pulv dtd No.V

Depresi ringan / sedang S 1 dd 1 pulv

Psikotik akut
NARKOLEPSI
Bipolar kini depresi

Skizoafektif tipe depresi DIAGNOSIS BANDING :

TATALAKSANA : Hipersomnia

R/ Fluoxetin 20 mg tab No.VI Gangguan jaga tidur

S 1 dd 1 tab Post traumatic Narkolepsi

Non Farmakologi : Psikoterapi TATALAKSANA :

NON FARMAKO : CBT


ADHD
FARMAKO :

DIAGNOSIS BANDING : R/ Fluoxetin 20 mg tab No.V

Autis S 1 dd 1 tab

Retardasi Mental
ZAT

OPIOID (Heroin, Morfin)

Golongan Depresan:

1. Intoksikasi
- Gejala down semua
- Tx : Antidote  Nalokson 0,4 mg IM dapat diulang tiap 4 menit (AHA 2015) sediaan 1
ampul isi 2 ml  0,4 mg/ml
2. Withdrawl
- Gejala up semua

Anamnesa :

- Zat apa yang dipakai?


- Kapan mulai dan kapan terakhir pake?
- Cara penggunaan?
- Gejalanya intoksikasi/putus obat?
- Alasan penggunaan?
- Jumlah dan frekuensi penggunaan dalam sehari?
- Riw. Psikososialnya : Pendidikan, Pekerjaan, Keluarga, Riw.Kriminal, Bunuh diri, Seksual,
Ekonomi, Spiritual, Kepribadian premorbid

Pemeriksaan Fisik : Bekas Suntikan

Pemeriksaan Psikiatri

Pemeriksaan lab :

- Toksikologi
- LFT
- HIV/AIDS
- Psikotest,MMPI

Komorbid :

- Psikiatrik : Skozofrenia, Bipolar, dll


- Non Psikiatrik : Tumor otak, hipertiroid, dll

Tatalaksana :
- Detoksifikasi : Dihentikan langsung opioidnya, lalu lakukan subtitusi :
Clonidin 0,3-0,6mg/hari  tap off 4-6 hari.
Sediaan tablet 0,15 mg
R/ Clonidine tab 0,15 mg No.X
S 2 dd tab 1 pc / 3 dd tab 1 pc
- Rehabilitasi di pusat rehabilitasi / di rumah supaya ga make lagi dan psikologis normal
- Resosialisasi : Sembuh kalo 2 th berturut turut ga make lagi. Bina lingkungan social baru
yang lama buang !

ALKOHOL

Motorik dan penglihatan terganggu

Tatalaksana :

Pasien Agitatif : Haloperidol 5-10 mg IM

Hipoglikemi : Dextrose 50% 50-100 cc IV

Kejang : Valium 5-10 mg IV

Untuk withdrawl : Thiamine 100 mg IM

GANJA

Halusinasi

Tatalaksana :

Bila anxietas : Klordiazepoksid 10-50 mg PO

Antipsikotik jangka pendek : Haloperidol 5mg/hari

Dosis terbagi

SEDATIF HIPNOTIK

Taka da yang special

Kumbah lambung

AMFETAMIN

Golongan Stimulan

Tx WIthdrawl :
- Bila agitasi : Aktivan 3x (1-2 mg) PO/hari
- Bila depresif: Antidepresan Fluoxetin 1x20 mg tab
- Bila gangguan Psikotik : Haloperidol 2x(2-5 mg)/hari

KOKAIN

Golongan stimulant

Tx Intoksikasi :

- Agitasi : Lorazepam 1-2 mg PO


- Tetep Agitasi : Haldol/ Flufenazin 2-5 mg PO
- Takikardi dan hipertensi : Propanolol/Clonidin

INTOKSIKASI ETANOL :

ABC  Suportif

Hemorrhagic gastritis  H2 Blocker

INTOKSIKASI METANOL :

ABC

Antidotnya : etanol, Nabic

Asam Sulfat 1 mg/kgBB max 50 diulang tiap 4 jam

INTOKSIKASI ETILENGLIKOL :

Thiamin 100 mg IV tiap 6 jam

Piridoxine 50 mg IV tiap 6 jam


THT
ANAMNESA THT

TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN LARING


Nyeri Rhinorrea Sulit Menelan Afonia
Gatal Bersin – bersin Nyeri Menelan Serak
Korek Nyeri Demam Sesak Napas
Bengkak Bau Rasa Mengganjal Rasa Mengganjal
Otorrhea Mimisan
Tuli
Tinnitus
Vertigo
Mual
Muntah

OTITIS EKSTERNA
ANAMNESIS : KU : Nyeri telinga / Gatal/ Pendengaran menurun

- OLD CART
- Disertai dengan gatal-gatal? Keluar Cairan?
- Telinga berdenging?
- Terasa Penuh? Nyeri saat mengunyah?
- Ada gangguan pendengaran?
- Ada nyeri kepala? Kepala berputar?
- Riwayat yang memperberat: mengorek telinga, habis berenang/mandi sampai telinga
kemasukan air
- Benda asing? Trauma?  Menyingkirkan DDx
- Riwayat alergi? DM? Imunocompromised?  Otomikosis biasanya immunocompromised
- Demam? Nyeri kepala? Rasa Baal?  Curiga maligna

PEMERIKSAAN FISIK :

1. CUCI TANGAN, TTV


2. Jangan lupa pasang lampu kepala
3. Pemeriksaan telinga luar
4. Pemeriksaan Otoskopi, cek juga membrane timpani nya
5. Nyeri tekan tragus, Nyeri Tarik auricle

PEMERIKSAAN PENUNJANG

GDS, DL  OE Maligna
KOH, GDS  Otomikosis

DIAGNOSIS :

1. Otitis eksterna Sirkumkripta  Kalau Furunkel


2. Otitis Eksterna Diffusa  2/3 media
3. Otitis eksterna maligna
4. Otomikosis  Gatal

DIAGNOSIS BANDING : OE Kronis dan OE OE diatas

TATALAKANA : (Infeksi Telinga Bagian Luar)

R/ Sol Polymixin B fl No.I

S 4 dd gtt 4 auric dextre sinistra

R/ Asam Mefenamat 500 mg No.X

S 3 dd tab 1 pc prn jika nyeri

*Bersihkan dengan oortoilet

OTOMIKOSIS

TATALAKSANA :

Tampon Burrowi basahi 1 x 2 – 3 jam, dilepas 2-3 hari, Kontrol 3hari

R/ Nistatin oinmenet 100.000 IU oint tube No.I

S 4 dd ue

*Bisa pakai ImodiumPovidone 5%

KIE :

- Infeksi telinga bagian luar


- Menjaga telinga tetap kering, hindari mengorek orek
- Menjelaskan komplikasi : Perikondritis, Selulitis, Dermatitis Aurikularis
- Jika disertai dengan kelumpuhan wajah, maka segera kembali dan segera disiapkan rujuk
OMSA

ANAMNESIS : KU : Nyeri Telinga

OLD CART

Ada Keluar Cairan?

Ada Gatal? Telinga Penuh? Pendengaran menurun? Nyeri Kepala? Berdenging?


Tanyakan Riwayat : ISPA? Demam? Sinusitis? Ada riwayat korek telinga? Trauma? Kemasukan
benda asing? Berenang? Alergi?

Tanyakan kemungkinan Komplikasi : Ada nyeri kepala berputar? Baal wajah? Kejang?

Riw. Penyakit Dahulu

Riw. Obat

Riw. Alergi

Riw. Keluarga

Riw. Sosial

PEMERIKSAAN FISIK : CUCI TANGAN! TTV dulu

- Pake lampu kepala


- Periksa telinga bagian luar
- Menggunakan otoskopi  Periksa MT dan tentukan stadiumnya
- Periksa hidung dan tenggorok
- Tes Pendengaran ?  Kalo ada penurunan pendengaran

DIAGNOSIS : OMSA Stadium 1. Oklusi 2. Hiperemi 3. Supuratif 4. Perforasi 5. Resolusi

DIAGNOSIS BANDING : Otitis Media Serosa, Miringitis Bulosa

TATALAKSANA :

OMSA Stadium Supuratif OMSA Stadium Supurasi

R/ Pseudoefedrin tab 30 mg No.XXI

S 3 dd tab 1 Sama kayak Stadium Supuratif, ditambah..

R/ Amoxicillin tab 500 mg No.XXI Cuci Telinga H2O2 3 % 3-5 hari

S 3 dd tab 1 R/ Sol H2O2 3 % fl No.I

R/Paracetamol tab 500 mg No.XXI S 3 dd gtt X Auric Dextra Sinistra

S 3 dd tab 1 prn

Dosis Amoxicillin : 50 mg/kgBB/hari

Amoxiclav : 20-40 mg/kgBB

Paracetamol : 10 mg/kgBB/hari
KIE :

Jelaskan diagnosisnya dan mengapa bisa terjadi. Jelaskan pemberian obat  Khususnya yang
tetes dan cuci telinga : H2O2 diteteskan 10 tetes. Kemudian tragus ditekan-tekan.

Kalo stadium supuratif rujuk untuk miringotomi. Kalo tidak di miringotomi nutupnya
susah/lama. Penutupan itu max 3 bulan, jika > 3 bulan tidak ditutup  tidak dapat menutup
lagi membrane timpaninya.

Sumber : Ingenio

SERUMEN

ANAMNESIS : KU : Rasa penuh pada telinga / sensasi buntu

- OLD CART
- Nyeri telinga? Gatal? Penurunan Pendengaran?
- Riwayat : kemasukan air? Berenang? Apakah ada pusing berputar? Telinga keluar cairan?
Kemasukan benda asing? Trauma?

PEMERIKSAAN FISIK : CUCI TANGAN! TTV!

Periksa telinga luar dan dalam (otoskop), Pemeriksaan Pendengaran, Pemeriksaan Hidung dan
Tenggorok

DIAGNOSIS : Serumen Obsturan D/S


DIAGNOSIS BANDING : OE, Benda Asing, Barotrauma

TATALAKSANA :

Serumen lembek  lilit kapas

Serumen Keras  Lunakan pakai KarboGliserin

R/ Sol Karbo Gliserin 10% fl No.I

S 3 dd gtt 3

Lalu di Irigasi memakai Air Hangat. Syarat irigasi : Gaada Perforasi

NOTE !

UNTUK OMSA

Membran Timpani yang


dievaluasi

MT Intak /gak

Reflek Cahaya

Edema

Kolesteatome

KIE :

- Jelaskan penyakitnya, pengobatannya, jangan mengorek-orek telinga


- Terangkan bahwa penurunan pendengaran disebabkan liang telinga tertutup kotoran yang
secara normal di produksi di dalam telinga, tetapi saat ini mengalami gangguan dalam
pengeluarannya
- Untuk mencegah terulangnya penyakit ini, hindari telinga kemasukan air, karena kotoran
akan mengembang jika terkena air

RHINITIS AKUT / ALERGI/ VASOMOTOR


ANAMNESIS : KU : Hidung tersumbat, berair

OLD CART

Bersin-bersin berapa kali?

Gejala yang menyertai : Hidung buntu? Hidung buntu membaik dengan perpindahan posisi?
Penciuman terganggu? Gatal? Adakah merasa ada yang mengakir di tenggorok? Ada keluhan
tenggorokan? Ada keluhan telinga? Mata berair? Gatal? Ada nyeri wajah?

Riwayat Penyakit: Alergi? Asma? Keluarga dengan keluhan yang sama?


Riwayat obat : Pakai semprot decongestan ? (ini DD untuk Rhinitis Medikamentosa)

Tanyaka seberapa sering kambuh dalam seminggu? Berapa kali dalam sebulan ? (Untuk
bedakan Persisten dan Intermiten)

Mengganggu tidur ngga?

PEMERIKSAAN FISIK : CUCI TANGAN! TTV

Pemeriksaan Hidung

Pemeriksaan Telinga, Mulut, Sinus (Kalau keluhan nyeri wajah)

Pemeriksaan Pendengaran  Kalo ada keluhan

PEMERIKSAAN PENUNJANG :Skin Prick Test

DIAGNOSIS : Susp. Rhinitis Alergi, Persisten Sedang Berat


DIAGNOSIS BANDING :

- Rhinitis Medikamentosa
- Rhinitis Vasomotor
- Rhinitis Hormonal  Kalo pake KB
- NARES (Alergi -)
- Rhinitis Akut

TATALAKSANA :

1. Hindari Alergen
2. Meningkatkan Kondisi Tubuh

RHINITIS ALERGIKA
INTERMITTEN PERSISTEN
RINGAN SEDANG-BERAT RINGAN SEDANG-BERAT
Antihistamin + Antihistamin + Antihistamin + Antihistamin +
Decongestan Decongestan + Decongestan + Decongestan +
Kortikosteroid Topikal Kortikosteroid Topikal Kortikosteroid Topikal
+ Ipratropium
R/ Loratadin tab 10 mg No.X

S 1 dd 1 tab Pagi hari

R/ Pseudoefedrin tab 30 mg No.XXI

S 3 dd 1 tab

R/ Mometason Furoate Nasal Spray fl No.I

S 1 dd puff 2 hidung kanan kiri pagi hari (Cara pemberiannya satu – satu dulu kanan – kiri, baru
diulang satu-satu kanan-kiri lagi, diarah kan ke lateral)

KIE :

Rhinitis Alergi : Radang pada hidung karena alergi

- Jelaskan penyakit dan pengobatannya


- Penyakit ini bersifat kambuh-kambuhan, tetapi dapat dikontrol dengan obat-obatan yang
diberikan.
- Hindari pencetus allergen.
- Jika rumah berdebu, bersihkan dengan kain basah.
- Hindari bahan karpet, gorden, dll
- Komplikasi : Polip nasi, sinusitis paranasalis, otitis media efusi
- Jika ada gejala telinga, nyeri wajah, ingus jadi kental dan memburuk, sebaiknya kembali.
Akan saya rujuk, jika keadaan tidak ,membaik.

Untuk Rhinitis Vasomotor,

Anamnesisnya : Tambahkan Tanya Tanya mengenai pencetusnya, rokok ? Makanan pedas?


Kelembapan? Stres? Emosi?

Tatalaksana dengan Decongestan dan Steroid

EPISTAXIS

Laki-laki, 50 th, mimisan

ANAMNESIS : KU : Mimisan

OLD CART

Hidung sebelah mana? Kanan atau kiri atau dua-duanya?

Sudah berapa lama?

Darah yang keluar banyak? Sudah seberapa?

Apakah pernah seperti ini sebelumnya?

Biasanya mimisan saat apa?

Apakah merasakan darah mengalir di belakang tenggorokan?  Untuk tau epistaxis posterior

Ada gangguan penciuman?

Ada riwayat trauma? Kemasukan benda asing? Korek hidung?

Punya riwayat penyakit apa aja? HT? DM? Merokok ga?

Riw. Pekerjaan: Ada hubungan dengan pajanan seperti meubel? Pake masker ga?

Riw. Tumor dalam keluarga?

Riw. Pengobatan : Sudah dikasi apa?

Ada keluhan lain ga? Demam? BB turun? Keluhan telinga? ada benjolan di leher? DDx KNF
PEMERIKSAAN FISIK : Cuci Tangan! TTV

Rhinoskopi anterior

Periksa mulut, telinga

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, FH

DIAGNOSIS : Epistaxis anterior ec hipertensi (missal)

DIAGNOSIS BANDING : Epistaxis ec Ca Nasal, KNF, Corpus Alienum, Kelainan Darah

TATALAKSANA : CUCI TANGAN!

1. APD dulu! Pake Handscoon ya


2. Dipencet dulu  jika masih tetep keluar darahnya, pikirkan pasang tampon 5-10 menit
3. Kapas + Lidocain (untuk pasien HT)  Untuk anestesi Pehacain (Jika pasien bukan HT)
dibiarkan 5-10 menit
4. Kalau kelihatan, pake Kauter AgNo3
5. Jika perdarahan tidak terlihat, pasang tampon
6. Siapkan kasa + antibiotic / Boorzalf Sporcef
7. Buka hidung dengan speculum hidung, masukkan bagian yang lebih gendud dengan arah
agak keatas (Isi bagian atas dulu)
8. Masukkan secukupnya
9. Cek mulut, adakah bagian tampon tadi yang keluar ke faring. Jika ada, ambil. Karena bisa
menyebabkan aspirasi. JANGAN LUPA DIHITUNG.
10. Tampon anterior 2-3 hari

Berikan antihipertensi (Kalo memang penyebabnya adalah itu)

R/ Bisoprolol 5 g tab No.VII

S 1 dd 1 tab

Analgesik

R/ Asam Mefenamat 500 mg tab No. VII

S 3 dd tab 1

Antibiotik  Karena tempat kuman Staphylococcus Aureus

R/ Amoxicillin 500 mg tab No.X

S 3 dd tab 1
KIE :

- Penyakitnya terjadi karena pecahnya Pembuluh Darah sehingga harus cek tekanan darah
- Tampon ini digunakan untuk menghentikan perdarahan, dipasang 2-3 hari dan kembali 2-3
hari untuk dilepas tamponnya
- Ada kemungkinan komplikasi infeksi, dan aspirasi jika pasien merasakan ada keluham segera
kembali
- Ada kemungkinan pasien bisa menangis darah akibat darah yang terakumulasi itu tidak
dapat mengalir keluar lewat saluran air mata
- Kalau merasa ada darah mengalir di tenggorokan, segera kembali ke dokter untuk dirujuk

ABSES PERITONSIL

ANAMNESIS : Nyeri menelan

OLD CART

- Ada rasa mengganjal? Batuk? Pilek?


- Apakah pasien bisa makan?
- Susah membuka mulut? (Trismus)
- Ngiler terus ? Bau mulut?
- Apakah pernah terjadi seperti ini sebelumnya?
- Apakah ada sesak? Gangguan bicara?
- Apakah jika tidur ngorok?
- Riw. Sakit gigi? Gigi berlubang? Riw. Difteri?
- Ada gangguan penyerta? Demam, dll?
- Riw. Penyakit dahulu?
- Riw. Obat? Sudah diberi obat apa?
- Riw. Alergi
- Riw. Sosial, keluarga

PEMERIKSAAN FISIK :

CUCI TANGAN! TTV

Inspeksi

Periksa Faring, laring, tonsil (Sesuai checklist ya)

Tonsil ternyata membesar


Pembesaran kelenjar

DIAGNOSIS : Abses Peritonsiler

DIAGNOSIS BANDING :

- Infiltrat peritonsil  Kalo keluar darah


- Abses Retrofaring , abses parafaring
- Ca Tonsiler
- Infeksi mastoid , Infeksi gigi

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, Kultur, Pungsi Abses, Foto Servikal AP Lateral (untuk
singkirkan DDx Abses Retrofaring)

TATALAKSANA :

1. Pungsi Abses pada daerah yang paling menonjol


2. Antibiotik
R/ Amoxicillin 500 mg tab No.X
S 3 dd tab 1
R/ Paracetamol 500 mg tab No.X
S 3 dd tab 1

KIE :

- Jelaskan penyakitnya
- Rencanakan merujuk untuk dilakukan drainage abses
- Tonsilektomi dapat dipertimbangkan setelah abses teratur, 4-6 minggu

TONSILITIS

R/ Povidone Iodine sol fl No. I

S 3 dd gargling

SINUSITIS

DDx : Rhinitis Vasomotor

Tx :
R/ Amoxicillin tab 500 mg No.X

S 3 dd tab 1 pc

R/ Pseudoefedrin tab 30 mg No.X

S 3 dd tab 1 pc

R/ Ambroxol tab 30 mg No. X

S 3 dd tab 1 pc

Cuci Hidung

R/ Nacl 0,5% fl No.I

R/ Spuit 50 cc No.I

S Pro nasal wash

MASTOIDITIS

DDx : Selulitis auricular, OMA, Labirinitis

Tx : R/ Amoxicillin tab 500 mg tab No.X

S 3 dd tab 1

MOTION SICKNESS

DDx : BPPV. Meniere disease

Tx : R/ Dimenhidrinate tab 50 mg No.VI

S 2 dd tab 1 pc

FURUNKEL NASI

DDx : Abses nasi, dermatitis perioral, Acne

Tx : R/ gentamisin ointment 0,3 % No.I


S 4 dd 1 ue

DIFTERI

Tx : R/ Penicillin Procain 60.000 IU/kg

R/ Eritromisin tab 500 mg No.XX

S 4 dd 1 tab

INFLUENZA

ANAMNESIS : Demam, bersin ,batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan,
sakit kepala, lemah badan

PEMERIKSAAN FISIK : Febris, rinore, mukosa hidung edema

DDx: Faringitis, Tonsilitis, Laringitis

TATALAKSANA :

- Self limiting kok. Jadi ya istirahat aja 2-3 hari


- Antipiretik (Paracetamol 3x500 mg / Ibuprofen3x200 mg)
- Dekongestan (Pseudoefedrin 60 mg setiap 4-6 jam)
- Antihistamin ( DEWASA : Klorfeniramin 4-6 mg 3-4 kali per hari / Difenhidramin 25-50 mg
tiap 4-6 jam / Loratadin atau Cetirizin 10 mg dosis tunggal)
(ANAK : Loratadin atau cetirizine 0,5 mg/kgBB dan Cetirizin0,3 mg/kgBB)
- Kalo batuk ya dikasih antitusif atau ekspektoran
Ekspektoran : Amonium Klorida, GG
Mukolitik :
 Bromhexin

>10 th  (3x1) / (3x2 cth)

5-10 th  (3 x ½) / (3x1 cth)

2-5 th  (3x1/2 / (2 x1 cth)

 Ambroxol

>12 th  2-3 x 30 mg/hari


Anak anak  (1,2 – 1,6 mg/kg/hari)

 NAC (Dewasa 3x1)

Antitusif

 Dextromethorphan (Tab ; 15 mg; Syr : 10 mg/5ml)

Dewasa ( 3-4 x 10-30 mg) max 120 mg/hari

Anak (1 mg/kg/hari) : 3-4 dosis

 Codein

Dewasa (10-20 mg tiap 4-6 jam) max 120 mg/hari

(Tatalaksana Farmakologi Batuk by Laily Adji F. wkwk)


KULIT
VARISELA ZOSTER

ANAMNESA : Anamnesa bagian kulit (mulai kapan gatal gatal, pertama kali muncul diman,
menyebar gak, berubah ga, factor timbulnya apa, dikasih obat apa aja, demam? Malaise? Nyeri
kepala?)

Khas : Lesi di wajah/scalp dulu, terus nyebar, ke dada, lanjut ekstremitas

PEMERIKSAAN FISIK :

CUCI TANGAN!

Didapatkan vesikel multiple dasar eritematous (tear drop) menyebar dan multiformis,
generalisata

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
- Tzank Smear (Handscoon)
- Pilih satu vesikel yang sudah pecah / pecahkan saja biar ramai (?)
- Cairannya dihisap pake tisu
- Diambil kerokan dasar vesikel pake scalpel atau lidi kapas
- Oles sekali di object glass
- Keringkan
- Tetesi larutan Giemsa / Wright/ Toluidin Blue 20-30 menit (dilewatin diatas api juga gappaa
biar tambah cepet)
- Bilas pake air mengalir
- Mikroskop pembesaran 100-400 x
- Cari Multinucleated Giant Cell

Pemeriksaan Penunjang Lain : Direct Fluorescent Assay, Polymerase Chain Reaction, Biopsi Kulit
DIAGNOSIS BANDING :
Herpes Simplex DIseminata
Herpes Zoozter
Impetigo
KOMPLIKASI : Infeksi Sekunder, Scar
TATALAKSANA :
R/ Acyclovir 400 mg tab No. LXX
S 5 dd tab 2 pc (7 hari)
Dosis anak 2 – 12 th : 4 x 20 mg/kgBB/hari
HERPES ZOSTER

ANAMNESA : Anamnesa kulit + Demam? Malaise? Nyeri Kepala? Paresthesia? Nyeri Radikuler?

PEMERIKSAAN FISIK :

Cuci tangan! (Sebelum dan Sesudah)

Khas : lesi sesuai dermatom, Vesikel dasar eritem, bergerombol, multiple, polimorfik, unilateral

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Tzank Smear (Pemeriksaan Penunjang sama kayak Varisela


Zooster)

DIAGNOSIS BANDING : Herpes Simplek, Dermatitis Kontak Iritan

KOMPLIKASI :Infeksi Sekunder PHN

TATALAKSANA :

R/ Asiklovir tab 400 mg No. LXX

S 5 dd tab 2 pc (7 hari)

R/ Paracetamol tab 500 mg No.X

S 3 dd tab 1 pc

R/ Bedak Salisil 2% No.I  Stadium Vesikel atau R/ Calamine ShakeLotion 60 ml No.I

S ue S ue tipis

R/ Gabapentin caps 300 mg No.X

S 2 dd caps 1 pc

HERPETIC NEURALGIA

R/ Amitriptilin tab 25 mg No.Vii

S 1 dd tab 1

DKA
L:

D : Localised

R : Vesikel / Makula Eritem, Bentuk Polimorfik, tepi ireguler, Batas tidak tegas

PDx : Patch Test

DDx : KKI, Urtikaria

Tx : R/ loratadin tab 10 mg No.VII

S 1 dd tab 1

R/ Desoximetason ointment 2 % No.I

S 1 dd ue

DKI PRIMER

L:

D:

R : Vesikel atau buka eritema, multiple, bentuk polimorfik, tepi ireguler,batas tegas, dengan
erosi. Edema

PDx : Patch Test (-), DL

DDx : DKA, Urtikaria, Dermatitis Numularis

Tx : R/ Loratadin tab 10 mg No.VII

S 1 dd tab 1

R/ Desoksimetason ointment 2 % tube No.I

S 1 dd ue

Anak-anak :

R/ Hidrokortison Cream 1 % No.I

S 1 dd ue
KIE : Hindari allergen

DERMATITIS ATOPI

ANAMNESIS : Gatal, Kambuh-kambuhan, riwayat alergi,riwayat atopi keluarga di tempat


predileksi

PEMERIKSAAN FISIK :

L : Generalisata

D : Generalisata

R : Papul eritema, tepi regular, batas tegas, ukuran, bervariasi, bentuk polimorfik. Kalo kronis
jadi ekskoriasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Skin Prick Test, IgE Rash, DL  eosinophil meningkat

DIAGNOSIS BANDING : DKA, DKI, Urtikaria, Dermatitis Numularis, Neurodermatitis

TATALAKSANA :

R/ Loratadin tab 10 mg No.VII

S 1 dd tab 1

R/ Hidrokortison cr 1 % tube No.I

S 1 dd ue (prn gatal)

R/ Desoksimetason ointment 2 % tube No.I

S 1 dd ue (prn gatal)

KIE : Hindari pencetus, jaga kelembapan, jangan digaruk

DKI NAPKIN RASH

ANAMNESIS : Pantat kemerahan pada bayi, jarang ganti popok, anak rewel, nyeri (+), area
genitalia

PEMERIKSAAN FISIK :
L : Genital, Perianal

D : Localised

R : Makula, Papula, Vesikel Eritema, Multiple, Batas Tegas tapi regular dengan erosi, Lesi satelit
(+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG : KOH

DIAGNOSIS BANDING :Tinea Cruris, DKI, DKA, Candidiasis Cutis, Skabies

TATALAKSANA :

R/ Zinc Oxide ointment 10 % tube No.I

S 1 dd ue

R/ Miconazol Cr 2% tube No.I

S 1 dd ue  Kalo KOH (+)

R/ Hidrokortison Cr 1 % tube No.I

S 1 dd ue

KIE : Ganti popok, higienitas yang baik, kasih pelembab, obat dioles setelah ganti popok

SCABIES

ANAMNESIS :

Lokasi dimana?

Khas di sela-sela jari, tangan, kaki, lipatan-lipatan paha, kelamin

Di keluarga ada keluhan serupa ga?Gatal malam hari ga?

PEMERIKSAAN FISIK :

Cuci tangan!(sesudah dan sebelum pegang pasien)

Lesi sesuai predileksi, ekskoriasi (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Ektoparasit

Cari burrow, kerok di ujung/pangkal burrow, taruh kerokan di atas objek glass, tetesi
minyak emersi, lihat di mikroskop.

Cari parasite telur / eek nya

Tetesi pake Tinta Cina

DIAGNOSIS BANDING : DKI, DKA

TATALAKSANA :

R/ Permetrin 5% cream tube No.I

S ue seluruh tubuh

Atau

R/ Sulfur Presipitatum 5% ointment tube No. III

S 3 hari berturut-turut

KIE :

 Pake obat oles dari belakang telinga sampai mata kaki bawah (semua badan kena)
 Obat oles didiemin minimal 8 jam, habis sholat Isya’ aja dipakenya sampai Subuh
 Kalo udah kena air, contohnya pas pipis  Olesi lagi
 Pakaian direndam di air panas dulu 60o lalu dicuci biasa
 Kasur karpet dijemur dibawah terik matahari
 Potong kukunya hayo
 Barang lain yang habis kontak (sepatu, dll) dibungkus plastik kresek, 3 hari jangan dipake
dulu
 Kalo ada keluarga/teman yang punya keluhan sama, harus diobati juga
 Obat diulang hari ke 8, cara pakainya sama

MORBUS HANSEN

ANAMNESIS :

Ada kebas ga? Atau terasa tebal-tebal di lesinya? Ada gringgingan atau kesemutan ga? Dimana
aja terasa kesemutan? Riwayat keluarganya gimana? Riwayat kontak? Riwayat Pengobatan?
PEMERIKSAAN FISIK : cuci tangan!

- Inspeksi : Lihat kelainannya. Lesinya ada berapa?Ada atrofi jari-jari? Wajah? Jaringan
parut?
- Palpasi :
1. Sensoris Panas (40oC) dan dingin (20o C)
2. Sensoris nyeri, tajam, tumpul
3. Sensoris Raba (kapas)  Lokalisir
Ke lesinya dan ke kulit yang normal. Mata merem! Dicek dulu awalnya mata dibuka,
agar pasien tau mau dites apa
4. Syaraf:
 Auricularis Magnus (leher)  Motong m.Sternocleidomastoideus
 Ulnaris (Olecranon)
 Peroneus Comunis (Dengkul)
 Tibialis Posterior (Tangan nyilang)
Dipalpasi syaraf-syarafnya, sambal lihat ekspresi pasien
5. Sensoris Syaraf
DI telapak tangan dan kaki pakai benang filament / ujung bolpoin aja
Pasien menutup mata, ditanya kerasa ga
6. Motorik Syaraf
 N. Facialis  Lagophtalmus?
 N.Ulnaris  Abd. Add. Jari kelingking
 N. Medianus  Jempol
 N. Radialis  Gerakan nge gas
 N. Peroneus Communis  Ngegas Kaki

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Cat Ziehl Nielsen/Kinyon Gabet/Tamnian Hook

- Cuci tangan! Pakai Handscoon


- Bersihkan cuping telinga pakai alcohol
- Jepit sampe pucet
- Tusuk sama scalpel sedikit terus diputer
- Bikin hapusan di Object Glass
- Tetes Carbol Fuchsinn 20 menit atau di panaskan 5 menit tapi jangan sampai mendidih
- Tetesi alcohol asam sampai luntur
- Bilas air
- Teteskan Methylene Blue 2 menit, bilas air
- LIhat di mikroskop pembesaran 100-400x
+1 1-10 / 100 lapang pandang
+2 1-10/ 10 lapang pandang
+3 1-10/ lapang pandang
+4 10-100/ lapang pandang
+5 100-1000/ lapang pandang
+6 >1000/lapang pandang

TIPE MB PB
BTA BTA (+) BTA (-)
Hilang Sensasi Tidak Jelas Jelas
Keterlibatan Syaraf >1 nervus 1 nervus
Jumlah Syaraf >5 lesi 1-5 lesi
Distribusi Simestris Asimetris
TATALAKSANA :

MB PB

R/ Dapsone tab 100 mg No.I R/ Dapsone tab 100 mg No.I

S 1 dd tab 1 (depan petugas) S 1 dd tab 1 (depan petugas)

R/ Rifampisin caps 300 mg No. II R/ Rifampisin caps 300 mg No.II


S 1 dd caps 2 ( depan Petugas) S 1 dd caps 2 (depan petugas)

R/ Lamprene caps 100 mg No.III R/ Dapsone tab 100 mg No.XXVII


S 1 dd caps 3 (depan petugas) S 1 dd tab 1 (habiskan)

R/ Dapsone tab 100 mg No.XXVII

S 1 dd tab 1 (habiskan)

R/ Lamprene caps 50 mg No. XXVII

S 1 dd caps 1(habiskan)

KIE :

 Penyebabnya adalah Bakteri Tahan Asam Mycobacterium Leprae  Lepra / Kusta


 Menular dengan droplet : Kontak lama
 Dapson : Efek samping nya Insomnia
Rifampisin : Efek Sampingnya Pipis Merah, Keringat merah, Air mata
Lampren : Efek Sampingnya pasiennya jadi hitam
 Reaksi Alergi
 Rutin Kontrol, Rutin minum obat
 Pasien memakai masker
 Pasien memakai pelembab

SJS

 Metilpred 1,5 – 2 mg/ kgBB/hari


 Sediaan Injeksi  1 ampul 125 mg

R/ Metilprednisolon 125 mg amp No.I

S Imm

NEURODERMATITIS (LSK)

ANAMNESIS : Gatal  Digaruk menebal

PEMERIKSAAN FISIK :

L : Dorsum pedis

D : Localised

R : Plakat, single, batas tegas, tepi ireguler, likenfikasi dengan fissure

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Histopatologi

DIAGNOSIS BANDING : Dermatitis Numularis, DKI, DKA, Atopi kronis, Psoriasis Vulgaris

TATALAKSANA :

R/ Loratadin tab 10 mg No.VII

S 1 dd tab 1

R/ Desoksimetason ointment 2% tube No.I

S 1 dd ue

KIE :

Hindari Pencetus, Jaga kebersihan, pemberian pelembab


DERMATITIS NUMULARIS

L:

D : Localised

R : Plakat eritema, single, tepi regular,bentuk numuler dengan oozing

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Histo PA

TATALAKSANA :

R/ Loratadin tab 10 mg No.VII


S 1 dd tab 1

R/ Desoksimetason ointment 2% No.I

S ue

CLM

ANAMNESIS :

Pekerjaan? Riwayat pergi ke pantai? Atau pergi ke mana aja tapi gapake sandal?

PEMERIKSAAN FISIK : CUCI TANGAN!

Ada lesi berkelok kelok, ada bagian yang sudah sembuh (predileksi di kaki)

PEMERIKSAAN PENUNJANG : (-)

DIAGNOSIS BANDING : Skabies, DKA, DKI, Dermatitis Venenata

TATALAKSANA :

R/ Albendazole tab 400 mg No.III

S 1 dd tab 1 pc (selama 3 hari)

KIE : Kemana-mana jangan lupa pake sandal yah

PEDICULOSIS
ANAMNESIS : Gatal malam hari? Seperti ada yang gerak? Kayak jalan jalan gitu di kulit?

PEMERIKSAAN FISIK : CUCI TANGAN !

Paling penting itu ketemu sama parasitnya (bisa dilihat)

- Pubis  Black Dot (Bekas Darah di Celana Dalam)


- Korporis  Rambut abu-abu mengkilat
- Korporis  (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG : (-)

DIAGNOSIS BANDING: Tinea, Dermatitis seboroik

TATALAKSANA :

KAPITIS

R/ Malathion 1% lotion No.I

S ue

Diamkan 15-30 menut terus dibilas

R/ Permetrin lotion 1 % fl No.I

S ue dioleskan  ditutup 30 menit  trus dikeramasin

KORPORIS & PUBIS

R/ Gameksan 1% cream tube No.I

S ue 24 jamseluruh tubuh

HERPES SIMPLEX

ANAMNESA :

Riwayat hubungan seksual? Demam? Malaise?

PEMERIKSAAN FISIK: CUCI TANGAN!

Temuan : Vesikel bergerombol di genitalia / ulcus bergerombol

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Tzank Smear


GIEMSA /TZANK SMEAR  VIRUS GRAM  BAKTERI
Bahan : Kerokan jaringan -- Bahan : Duh Tubuh,
> Dasar bula / vesikel Vesikel, Bula

Fiksasi dengan methanol Fiksasi di Bunsen


70 % (5-7 menit)

Tetesi Crystal Violet


Tetesi Giemsa (15-20 (1menit --> bilas)
menit)

Lugol ( 1 menit -->


Bilas)
Bilas

Interpretasi : Multinucleated Giant Cell Alkohol 95% (Bilas)


Sel Akantolitik  Pemvigus Vulgaris

Safranis (30 detik --


> Bilas)
Interpretasi:
Merah (-)
Ungu (+): Staphylococcus/Streptococcus

DERMATITIS SERANGGA

VENENATA INSECT BITE

Ax : Bintil, kemerahan, vesikel panas, nyeri Ax : Bekas gigitan tanda inflamasi


L: L:
D: D:
R: Lesi linier memanjang eritema dengan R: Plak hiperemi batas tegas, tepi regular
macula serulae ukuran …..x….. bentuk bervariasi, central
nekrosis
PDx : DKA, DKI

Tx :

R/ Loratadin 10 mg tab No. VII


S 1 dd 1 tab
R/ Hidrokortison cr 1 % No.I

S ue

R/ Mupirocin cr 1 % tube No.I

S ue

PIODERMA SUPERFICIAL

1. IMPETIGO BULOS / KRUSTOSA / KONTAGIOSA


ANAMNESIS :
 Ada keropeng atau krusta kekkuningan terutama di bagian mulut dan hidungnya.
 Permukaan lesi : bula  pecah  Krusta kekuningan
 Lokasi tetap, menyebar atau berpindah
 Terlokalisir, bula mudah pecah, soliter, eritema
 Krusta regular batas tegas berwarna kuning
 Ada demam / tidak?
 Ada keluarga yg punya keluhan serupa?

PEMERIKSAAN FISIK : Krusta kuning madu

DIAGNOSIS BANDING : Ektima

2. IMPETIGO BULOSA / VESIKOBULOSA


ANAMNESIS :
 Anak > Dewasa
 Permulaan Bula  kurang cepat pecah
 Lokasi : Bisa dimana mana, seringnya di bibir atau hidung
 Ada demam ga?
 Keluarga ada yang kena ga?

PEMERIKSAAN FISIK :

 Bula hipopion (ada endapan pus)


 Krusta coklat  kalo lepas  timbul erosi

DIAGNOSIS BANDING : Varicella

3. EKTIMA / IMPETIGO ULSERATIF


ANAMNESIS :
 Sama kayak diatas

PEMERIKSAAN FISIK :

L : Ekstremitas

D : Localise

R : Krusta tebal bentuk ireguler berwarna coklat, soliter, bercampur dara, batas tegas, ulkus
dangkal, berbentuk cakram

DIAGNOSIS BANDING : Impetigo Krustosa

4. FOLIKULITIS
ANAMNESIS : bisul kecil tidak nyeri

PEMERIKSAAN FISIK : Papul pustule ada rambut ditengah

5. FURUNKEL : Supurasi di tengah, nyeri


6. KARBUNKEL : Kumpulan furunkel yang nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG : GRAM
TATALAKSANA :
Kalo basah  Kompres NS/ air biasa / Calium permanganate
Dikasi antibiotic topical
Dikasi antibiotic sistemik  Kalo ada gejala sistemik
R/ Mupirocin cream 2 % tube No.I
S 3 dd ue tipis
R/ Amoxicillin 500 mg tab No.XV
S 3 dd tab 1 pc
R/ Paracetamol 500 mg tab No.X
S 3 dd tab 1
KIE :
Jaga Higienitas!
Minum obat teratur
Jangan digaruk!

PIODERMA PROFUNDA
1. ERISIPELAS (Streptococcus)
PEMERIKSAAN FISIK :
L : Wajah
D : Localised
R : Patch eritema batas tegas bentuk regular dengan indurasi, nyeri tekan
PDx : DL, Kultur
DDx : Selulitis, Eritrasma
TATALAKSANA :
R/ Penicillin Procain 3.000.000 IU vial No.II
S 2 dd 600.000 IU IM
2. SELULITIS
Batas kabur
PDx :DL, Kultur
DDx : Eritrasma, erysipelas
TATALAKSANA : (Sama kayak erysipelas)

ACNE VULGARIS

ANAMNESIS :

- Faktor pencetus (stress psikologis)


- Hormon (menstruasi)
- Usia, ras, makanan, cuaca, keturunan
- Kebiasaan cuci muka nya gimana?
- Riwayat pemakaian obat?

TATALAKSANA :

Mild : Comedonal (Black head / terbuka)  Tx : Retinoid Topikal

R/ Tretinoin Cream 0,1% No.I

S 2 dd ue

Bisa juga dengan comedo extractor

Moderate : Papular / Pustular  Retinoid Topical + Antibiotik topical

R/ Tretinoin Cream 0,1 % No.I

S 2 dd 1 ue

R/ Eritromisin cream 1 % No.I

S 2 dd ue
Papular / Pustular / Nodular  Antibiotik oral + Retinoid Topikal + BPO

R/ Eritromisin tab 250 mg No.XV atau R/ Doksisiklin tab 100 mg No.X

S 4 dd 1 tab pc S 2 dd tab 1 pc

R/ Tretinoin cream 0,1 % No.I

S 2 dd ue

R/ Benzoil Peroxyde gel 2,5% No.I

S 2 dd 1 setelah cuci muka

Konglobata / Fulminans (demplok-demplok)  Isotretinoin ± Kortikosteroid oral

R/ Isotretinoin caps 10 mg No.XV

S 3 dd 1 pc

R/ Prednison tab 5 mg No.V

S 3 dd 1

DDx :Dermatitis perioral, Erupsi akneiformis, Folikulitis

KIE :

 Cuci muka 1x sehari


 Jangan menggunakan sabun dengan bahan asam/basa
 Tidak boleh mengusap muka dengan bahan yang kasar
 Menggunakan pembersih muka dengan bahan BPO atau asam salisilat
 Jangan menggunakan sabun antibakteri

TINEA

ANAMNESIS :Higienitas buruk, serring berkeringat, bisa juga karena imunitas turun, tanyakan
lesi awal muncul dimana, dominan gatal, sehari mandi berapa kali? Hewan peliharaan ? Orang
rumah ada yg sakit juga ga?

Predileksi  Untuk menentukan diagnosis

- Kepala, alis, bagian berambut  Tinea Corporis


- Sela paha, perineum, perianal  Tinea Cruris
- Sela jari tangan, telapak tangan, punggung tangan  Tinea Manus
- Sela jari kaki, telapak kaki  Tinea Pedis
- Kuku  Tine Unguium
- Batang tubuh, selain yg disebutkan diatas  Tinea Corporis

PEMERIKSAAN FISIK :

Tinea Capitis :

- Ektotrik : Kerion & Greypatch (M.canis/M.Gypsum , Wood : Hijau)


Greypatch  Patch, Irregularm batas tegas, berskuama tebal
Kerion  Pustul berkelompok dengan skuama eritema
- Endotrix : Black dot (T.Tonsurans)
Alopesia soliter ukuran plakat dengan skuama dan warna rambut sekitar kusam

Tepi aktif, central healing  Tinea Korporis, Tinea Cruris, Tinea Manus

Tinea Pedis  Moccasin (Benyek diantara sela jari kaki ;’( )

Tinea Unguium  Onikomikosis(kuku lepas), warna berubah, kuku menebal

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

KOH  Hifa sejati/bersepta dengan Arthospora

Lampu Wood  Warna hijau / tidak berwarna

TERAPI :

R/ Griseovilfin 500 mg tab No.XX

S 1 dd tab 2 pc

Tinea corporis : R/ Mikonazol cream 2% tube No.I

S 3 dd 1 ue (1-2 minggu)

R/ Loratadin tab 10 mg No.V

S 1 dd tab 1

Tinea Unguium : R/ Terbinafin tab 250 mg No.X

S 1 dd tab 1

DDx :
T. Capitis  Dermatitis Seboroik, Candidiasis Cutis

T. Corporis, Kruris Candidiasis Cutis

PITIRIASIS VERSICOLOR

ANAMNESA : Bercak putih, gatal saat berkeringat, higienitas buruk, kebiasaan memakai baju
ketat

PEMFIS :Skuama halus, lesi hipopigmentasi

PDx :

KOH  Sphagetti and meatball appearance

Wood  Kuning kemerahan

DDx :MH, Vitiligo, hipopigmentasi pasca inflamasi

TERAPI :

R/ Selenium Sulfide Shampoo 2,5% No.I

S 2 dd ue (dioleskan  tunggu 15 -20 menit  bilas)

R/ Ketoconazole tab 200 mg No.X

S 1 dd tab 1

KIE : Sama kayak Tinea

CANDIDIASIS CUTIS

ANAMNESIS : Gatal, terutama saat berkeringat, ada penyakit imunosupresif (DM)

PEMFIS : Ada lesi satelit, predileksinya di lipatan badan

PDx : KOH  Pseudohifa

DDx :Tinea corporis, Tinea Cruris

TERAPI :
R/ Miconazole cream 2% No.I

S 3 dd ue

R/ Miconazole caps 100 mg No.IV

S 2 dd 2 caps

CANDIDIASIS ORAL

ANAMNESIS : Bercak putih dalam mulut, nyeri menelan, demam

PEMFIS : Plak putih, bentuk ireguler, batas tegas, dengan selaput

PDx : ( Sama kayak candidiasis cutis)

DDx : Leukoplakia, tonsillitis membranosa

TERAPI :R/ Larutan Gentian Violet 1 % No.I

S 3 dd ue

GO (URETRITIS GONORRHEA)

ANAMNESIS : Cairan kental, nyeri bengkak padaa penis, gejala UTI, Rowayat 3-4 hari
sebelumnya, pake kondom ga kalo berhubungan? Berapa jumlah pasanhannya? Udah nikah
belom?

PEMFIS : Cairan/duh mukopurulen, radang penis

PEMERIKSAAN PENUNJANG : GRAM  Diplococcus gram negative, warna merah

DDx : Uretritis Non GO, ISK

TERAPI :

R/ Cefixim tab 200 mg No.IV

S 1 dd 2 tab pc

KIE : Gunakan kondom, ajak pasangan untuk berobat

URETRITIS NON GO
PEMFIS : Duh warna jernih-keruh, banyak sampe netes, morning drop

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Uretritis GO, ISK

TERAPI :

R/ Azitromicin 500 mg tab No.II

S 1 dd tab 2

KIE :Sama seperti GO

ULCUS DURUM

ANAMNESIS : Luka di penis, gak nyeri, Tanya riwayat sex nya

PEMERIKSAAN FISIK : Ulkus soliter, luka bersih dan merah, ada serum, indurasi (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Dark field, tinta india, VDRL, TPHA, FTA

DDx: Ulkus mole, herpes genitalis

TERAPI : R/ Penicilin Benzatin 2,4 juta unit amp No.I

S Imm

Kalo oral : R/ Doksisiklin 100 mg caps No.LX

S 2 dd caps 1 (30 hari)

KIE : Sama kayak PMS sebelumnya

ULCUS MOLE

ANAMNESIS : Nyeri (+) pertanyaan umum soal PMS lah yaaa

PEMFIS : Kotor, menggaung, ulkus multiple, bentuk cawan, tepi tidak rata, tanda radang (+),
ada granulasi, darah, jaringan nekrotik +Pus

PEMERIKSAAN PENUNJANG :GRAM  School of fish


DDx : Ulkus durum

TERAPI :

R/ Ciprofloxacin tab 500 mg No.VI

S 2 dd tab 1 (3hari)

KIE : Sama aja wess

TRIKOMONIASIS

ANAMNESIS : Keputihan, gatal banyak baum cairan berbusa, warna kuning kehijauan, nyeri
berkemih, nyeri supra pubik

PEMFIS : Cairan berbusa, warna kuning kehijauan, Strawberry servox appearance

PDx :

- Sediaan langsung (NaCl)


Tampak protozoa berflagel
- Pewarnaan Giemsa

DDx : BV, Candidiasis Vulvovaginalis, Cervisitis GO

TERAPI :

R/ Metronidazole tab 500 mg No.IV

S 1 dd 4 tab

KIE :

- Jangan berhubungan sex sampai sembuh benar atau minta pasangan menggunakan
kondom
- Jangan menggunakan sabun antibiotic untuk membersihkan vagina
- Jaga kebersihan alat kelamin, ganti CD, jaga kelembapan, cara cebok dari depan ke
belakang
- Ajak pasanganberobat

CANDIDIASIS VULVOVAGINITIS
ANAMNESIS : Gatal hebat di daerah vulva, keputihan bergumpal seperti susu, Riwayat seksual,
tanda radang

PEMFIS :Gumpalan susu

PDx: BV, Trikomoniasis

TX :

R/ Miconazol ovula 200 mg No.III

S 1 dd 1

R/ Fluconazol tab 150 mg No.I

S 1 dd 1 tab

BACTERIAL VAGINOSIS

ANAMNESIS : Keputihan berbabu amis, riwayat hubungan sex, terbiasa mencuci vagina dengan
sabun

PEMFIS : Cairan putih homogeny, warna putih abu abu

PDx :

- Whiff test : bau amis


- Sediaan langsung : Clue Cell

DDx :Tricomoniasis, Candidiasis Vulvovaginalis

TERAPI : R/ Metronidazole tab 500 mg No.XIV

S 2 dd tab 1
OBGYN

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
ANAMNESIS :

 Keluhan utama  5W + 1 H
 Jumlah anak dan siklus haid  Pasien saat ini sedang haid atau tidak
 Riwayat Penyakit
 Riwayat Berobat

PERSETUJUAN PEMERIKSAAN :

 Menjelaskan bahwa nanti pasien diminta untuk membuka celananya kemudian berbaring
dengan posisi litotomi
 Mungkin nanti akan sedikit tidak nyaman karena akan dimasukkan alat seperti cocor bebek
ke dalam vagina
 Memastikan bahwa pasien mengerti dan menyetujui untuk diperiksa

PERSIAPAN DAN PEMERIKSAAN :

 Pasien diminta mengosongkan kandung kemih, melepaskan celana dan posisi litotomi
 Alat :
- Kapas dan larutan antiseptic
- Spekulum cocor bebek
- Sarung tangan steril
- Lampu sorot
 Arahkan lampu sorot pada vagina
 Cuci tangan, pakai sarung tangan
 Bersihkan vagina dengan kapas/antiseptic
 Inspeksi vulva dan perineum
 Palpasi pada labium mayor
 Ambil speculum kemudian pasang
 Inspeksi  Ukuran dan warna porsio, dinding dan secret vagina/fornix
 Lepas speculum
 Lakukan VT
 Bersihkan vagina dan perineum
 Meminta pasien pakai celana dan duduk lagi
 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
 Masukkan semua alat di larutan Klorin 0,5%

PEMERIKSAAN PAP SMEAR

INFORM CONSENT :

 Menyebutkan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan


 Mungkin nanti agak tidak nyaman karena pasien diminta membuka celana dan nanti akan
dimasukkan alat ke dalam vagina
 Memastikan pasien memahami prosedur dan setuju dilakukan pemeriksaan

PERSIAPAN ALAT :

 Duk stabil
 Kapas dan antiseptic
 Spekulum
 Spatula ayre
 Object glass
 Fiksasi  ALkohol 96% spray
 Tempat oject glass
 Kertas tempel dan bolpoin

PEMERIKSAAN :

1.Meminta pasien BAK dulu, lepas celana, posisi litotomi, Arahkan lampu
2.Cuci tangan dan pakai handscoon
3.Berikan Vulva
4.Pasang duk steril
5.Pasang speculum
6.Infeksi pada servix
7.Masukkan spatula / cytorush ke dalam mulut cervix
8.Putar 360o
9.Buat hapusan pada object glass
10. Fiksasi denga alcohol 96%
11. Keringkan kemudian beri indentitas
12. Masukkan ke tempatnya, kirim ke lab
13. Lepaskan speculum
14. Meminta pasien memakali celana dan duduk lagi
15. Menaruh alat di suduh makan
16. Lepas handscone, cuci tangan

KIE : Menjelaskan kepada pasien untuk mengambil hasil 1 minggu lagi

PEMERIKSAAN IVA

INFORM CONSENT : Sama kayak Pap Smear

PERSIAPAN ALAT :

- Duk steril
- Kapas dan antiseptic
- Spekulum
- Asam Asetat (3-5%)
- Lidi kapas
- Handscoon
- Lampu sorot

PEMERIKSAAN :

1. Meminta pasien BAK dan lepas celana lalu posisikan litotomi


2. Arahkan lampu
3. Cuci tangan dan pakai handscoon
4. Bersihkan vulva
5. Pasang duk steril
6. Pasang speculum
7. Dengan kapas, teteskan asam asetat 3-5% di mulut servix
8. Ditunggu sekitar 1 menit
9. Dilihat apakah ada perubahan warna keputihan.
Putih  (+)
Tidak berubah warna (-)
10. Lepas Spekulum
11. Meminta pasien memakai celana
12. Lepas handscoon dan cuci tangan
13. Menjelaskan hasil pemeriksaan

KONTRAINDIKASI :
 Menstruasi
 Hamil
 24 jam sebelumnya habis berhubungan sex

ANC

ANAMNESIS :

- Riwayat haid 2 bulan terakhir


- HPHT
- SIklus haid
- Tafsiran Persalinan
- Keluhan  Mual / Muntah, keputihan, pandangan kabur, Sakit kepala ada ga
- RPD  DM, HT, TORCH, Riwayat sakit menular
- Riwayat Persalinan
o Jenis Kelamin
o BBL
o Preterm/Aterm/Postterm
o Lahir/Hidup
o SC/Normal
- Riwayat imunisasi ibu  TT
TT 1 ANC Pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1
TT 3 6 bulan setelah TT 2
TT 4 1 tahun setelah TT 3
TT 5 1 tahun setelah TT 4
- Riwayat Kontrasepsi
- Riwayat Alergi
- Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Sosial:
o Kembar
o Nikah usia berapa
o Berapa kali nikah
o Merokok ga? Atau suaminya yg ngrokok?
o PElihara hewan?
o Obat-obatan? Jamu pijat oyok?
o Melahirkan dimana? RS atau dukun?
PEMERIKSAAN FISIK :

- TTV, Lingkar lengan


- BB / TB
- TFU  Di Fundus dan simfisis
- Leopold I  Fundus (Bagian atas)
II  Kanan dan Kiri (Punggung dan bagian kecil-kecil)
III  Bagian terbawah
IV  Masuk Panggul / belum
- TBJ

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

- DL
- UL
- DJJ
- EKG
- IgM/IgG Torch
- GDS
- HBsAg
- HIV

DIAGNOSIS :

GXP0000A000 UK ……-……. Minggu

P: A:

Aterm Abortus

Preterm KET

Imatur Mola

Jumlah anak hidup

TATALAKSANA :

R/ Asam Folat 400 mg tab No.XXX

S 1 dd tab 1

Setelah trimester 1  R/ Sulfas Ferosus 300 mg tab No.XC


S 1 dd tab 1

Efek samping obat : Mual, jangan diminum bareng kopi, susu, teh

R/ Kalsium 500 mg tab No.XC

S 2 dd 1 tab

R/ Aspirin 75 mg tab No.XXX  Untuk resiko Pre eklampsi

S 1 dd 1 tab

ANC Trimester 1 Evaluasi benar hamil apa ngga, Asam Folat, DL, Jaga Kebersihan
ANC Trimester 2 DJJ, Gerakan Bayi, USG (evaluasi Kondisin bayi)
ANC Trimester 3 Vital Sign, TFU, tanda-tanda persalinan, Warning Sign, Tanda-tanda PROM,
KIE sering kencing, Gaboleh malas minum, gampang sesak itu Normal
(Kecuali saat aktivitas), Kalo kaki bengkak (Kaki dibuat lebih tinggin saat
tidur)

MANAJEMEN KALA 2

ALAT-ALAT :

- Partus Set
- Duk Steril
- Apron
- Handscoon Steril
- Spuit 5 cc
- Oksitosin

LANGKAH-LANGKAH :

1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas


2. Menyiapkan alat-alat
3. Memakai apron
4. Mencuci tangan dan memakai handscoon steril
5. Cek DJJ (120-160)
6. Menyiapkan oksitosin
7. Mengosongkan kandung kemih dengan kateter
8. Melakukan VT  Memastikan Pembukaan sudah lengkap dan ketuban sudah pecah
9. Memberitahu ibu jika ada his ibu meneran
10. Meminta bantuan keluarga untuk membantu ibu
11. Menyiapkan duk di perut Ibu dan dibawah pantat ibu
12. Memimpin ibu meneran bersamaan dengan His
13. Menunggu hingga kepala janin melakukan putar paksi luar secara spontan
14. Setelah keluar, pegang kepala bayi secara biparietal dan meminta ibu untuk tetap
meneran
15. Melakukan gerakan kebawah pada kepala bayi hingga bahu atas lahir kemudian
gerakkan ke atas hingga bahu bawah lahir
16. Kemudian penilaian pada bayi sekilas
- Menangis kuat atau ga
- Bergerak aktif atau ga
17. Pasang Klem (Pada tali pusat 5 cm dari Janin dan Klem2 pada 3 cm dari Klem 1,
kemudian potong diantara klem 1 dan 2)

1
MANAJEMEN KALA 3

1. 2 menit setelah bayi lahir dan dipastikan tidak ada janin bayi lagi, suntikkan oksitosin 10
IU secara IM di 1/3 paha kanan bagian luar
2. Pindahkan klem hingga berjarak 5 cm dari vulva
3. Tangan kiri perlakukan palpasi pada uterus dan tangan kanan melakukan peregangan
4. Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan lagi klem 5 cm dari vulva
5. Jika plasenta sudah ada di introitus vagina, pegang plasenta dengan kedua tangan dan
diputar secara perlahan hingga plasenta lahir
6. Pastikan plasenta lahir secara lengkap
7. Taruh plasenta pada wadah yang sudah disediakan
8. Lakukan masase uterus
9. Evaluasi perdarahan, dilihat apakah ada laserasi jalan lahir ga

R/ Oksitosin 10 IU/ml amp No.I

S Imm

R/ Misoprostol 200 mg tab No.II

S 1 dd 2 pervaginam

ABORTUS INSIPIEN
ANAMNESIS : UK < 20 minggu, perdarahan coklat, nyeri/kram (-)

PEMERIKSAAN FISIK : VT  Jaringan (-), Cervix tertutup, DJJ (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, BHCG, USG

DIAGNOSIS BANDING : Abortus insipient, Komplit, inkomplit, Mola, KET

TATALAKSANA :

- Pertahankan kehamilan
- Gaperlu pengobatan khusus
- Jangan melakukan hubungan seksual dan aktivitas fisik berlebihan
- Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan antenatal
termasuk pemantauan kadar Hb dan USG panggul serial tiap 4 minggu
- Kalo perdarahan ha berhenti, nilai kondisi janin dengan USG, beri tablet penambah darah.
R/ Sulfas Ferosus 300 mg tab No.XXX
S 1 dd 1 tab
- Vitamin ibu hamil dilanjutkan

ABORTUS INSIPIEN

ANAMNESIS : UK < 20 minggu, perdarahan merah, Nyeri ringan/ spasme, serviks membuka

PEMERIKSAAN FISIK : VT Jaringan (-) cervix terbukam DJJ (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, BHCG, USG

DDx : Abortus imminen, Komplit, inkomplit, Mola, KET

TATALAKSANA :

- Lakukan konseling untuk menejlaskan kemungkinan risiko dan rasa tidak nyaman selama
tindakan dan evaluasi, serta memberikan informasi mengenai kontrasepsi pasca
keguguran.
- Jika usia kehamilan<16 minggu Lakukan evakuasi isi uterus; jika evakuasi tidak dapat
dilakukan segera : berikan ergometrin 0,2mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila
perlu)
- Jika usia kehamilan > 16 minggu Tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan
aevakuasi hasil konsepsi dari dalam uterus. Bila perlu berikan infus oksitosin 40 IU dalam 1
L NaCl 0,9% atau RL dengan kecepatan 40 tpm
- Lakukan pemantauan paska tindakan setiap 30 menit selama 2 jam, bila kondisi baik dapat
dipindahkan ke ruang rawat
- Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan
patologi ke laboratorium
- Lakukan evaluasi Tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi
urin tiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar Hb setelah 24 jam. Bila Hb >8gr/dl dan
keadaan umum baik, ibu diperbolehkan pulang

ABORTUS INKOMPLIT

ANAMNESIS : perdarahan Aktif, Nyeri hebat, pengeluaran sebagian hasil konsepsi

PEMERIKSAAN FISIK : VT  jaringan (+), Serviks terbuka

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, BHCG, USG

DDx : Abortus insipient, Komplit, insipien, Mola, KET

TATALAKSANA :

- Lakukan konseling
- Observasi Tanda vital
- Evaluasi tanda – tanda Shock, klo Shock  Pasang IV line Infus Nacl atau RL disusul dengan
darah
- Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan < 16 minggu  Gunakan jari atau
forcep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari serviks
- Jika perdarahan berat dan usia kehamilan < 16 minggu berikan infus oksitosin 40 IU dalam
1 L NaCl 0,9% atau RL dengan kecepatan 40 tpm. Lakukan pemantauan pasca tindakan
setiap 30 menit selama 2 jam. Bila kondisi baik bisa dipindahkan ke ruang rawat
- Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan
patologi ke laboratorium
- Lakukan evaluasi Tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi
urin tiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar Hb setelah 24 jam. Bila Hb >8gr/dl dan
keadaan umum baik, ibu diperbolehkan pulang

ABORTUS KOMPLIT

ANAMNESIS : Perdarahan sedikit, Nyeri perut atau kram ringan, mulut rahimsudah ketutup,
riwayat pengeluaran seluruh hasil konsepsi
PEMERIKSAAN FISIK : VT  Cervix tertutup, jaringan (-), ukuran uterus lebih kecil dari usia
kehamilan

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DL, BHCG, USG

DDx : Abortus insipient, Inkomplit, insipien, Mola, KET

TATALAKSANA :

Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu diberikan sulfas
ferosus dan dianjurkan supaya makanannya mengandung banyak protein, vitamin, mineral

ABSES BARTHOLIN

Riwayat keputihan

Massa kistik ukuran kecil, mobile, nyeri kemerahan, ada punctum

R/ Amoxicillin 500 mg tab No.X

S 3 dd 1 tab

PROM

Adalah Pecahnya ketuban tanpa adanya pembukaan

Inspekulo : Tes Lakmus

VT :

- Effacement (Pendataran)
- Dilatasi (Pembukaan)
- Ketuban
- Hodge
- Presentasi
- Denominasi
- Ukuran punggung dalam

TBJ (Taksiran Berat Janin)

Masuk pintu = TFU – 11 x 155


Hodge 1 = TFU -12 x 155

Molase = TFU – 13 x 155

PASANG IMPLAN

1. Jelaskan secara singkat tentang prosedur pemasangan implam


2. Cuci lengan pasien dengan air atau sabun
3. Lapisi penyangga lengan dengan kain
4. Persilahkan pasien berbaring dengan lengan diletakkan diatas meja penyangga, lengan
atas membentuk sudut 30 o terhadap bahu dan sendi siku 90o
5. Tentukan tempat (8 cm diatas lipat siku)
6. Siapkan alat dan bahan serta buka bungkus implant
7. Cuci tangan dan handscoon
8. Persiapan tempat insisi, disinfeksi dan demarkasi
9. Pegang scalpel buat insisi kecil dengan lokasi 8 cm diatas siku
10. Masukan trocar, dan lepaskan kapsul
11. Lanjutkan kapsul ke 2
12. Sebelum cabut trocar, pastikan posisi kapsul dengan merabanya
13. Plester luka insisi
14. Rapikan alat dan dekontaminasi dan cuci tangan
15. Edukasi tentang kemungkinan bengkak, memar, jaga luka tetap kering (48 jam)

CABUT IMPLAN

1. Informed consent dan alasan pencabutan implant


2. Cuci tangan dan bersihkan lengan pasien dengan air dan sabun
3. Tentukan lokasi pencabutan implant (tandai dnegan spidol bila perlu)
4. SIapkan alat-alat steril
5. Cuci tangan + handscoon
6. Disinfeksi lengan dan demarkasi
7. Raba sekali lagi letak implant
8. Anestesi local
9. Insisi ±4cm dibawah kapsul
10. Dorong sampai ujung kapsul keluar, klem dan Tarik keluar
11. Bersihkan tempat insisi
12. Rawat luka
13. Buang sampah
14. Cuci tangan

AKDR

(Anamnesis ini bisa untuk AKDR dan Implan)

ANAMNESIS :

1. Tanya identitas dan perkenalkan diri (Status Pernikahan, Jumlah anak, status social)
2. Chief Complain  Mau pasang KB
3. Tanyakan:
Tujuan KB?
- Usia dan jumlah anak
- Status paritas
- Siklus menstruasi (HPHT, lama , pola)
- Riwayat penyakit dahulu dan sekarang
- Riwayat KB sebelumnya
- Riwayat Pengobatan
4. Pemilihan KB
- Hormonal : Pil, Suntikm Implan (Progesteron only/kombinasi)
- Kontap (>35 th)
- Kondom
- IUD/AKDR

PELAKSANAAN:

1. Inform Consent (Pemasangan dan persiapan alat serta pemeriksaan panggul)


2. BAK
3. Cuci tangan
4. PAsien naik ke meja posisi litotomi
5. Inspeksi : Abnormality? Fluor? Fluxus
Palpasi : Benjolan/nyeri
6. Pasang kain penutup
7. Atur lampum gunakan sarung tangan
8. Pasang speculum
9. Periksa adanya lesi/keputihan pada vagina
10. Keluarkan speculum
11. Pemeriksaan Bimanual:
Besar dan posisi uterus
Gerakan serviks bebas
SYARAT:
Tidak ada kehamilan
Tidak ada tumor / Infeksi
12. Lepas sarung tangan
13. Jelaskan singkat proses pemasangan AKDR
14. SIapkan AKDR, masukkan ke inserter
15. Pakai hanscoon baru
16. SPekulum vagina untuk melihat serviks
17. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic
18. Jepit serviks dengan tenakulum di jam 11
19. Masukkan sonde
20. Tentukan kedalaman dan ukur pada inserter
21. Pasang AKDR  Gunting benang ±3 cm
22. Keluarkan inserter  Buang
23. Lepas Tenakulum  Kalo ada perdarahan di dep
24. Lepas speculum  Rendam di Klorin
25. Cuci tangan
26. Konseling pasca pemasangan
Jangan berhubungan sex 1 minggu.
Cara periksa benang.
Kalo ada efek samping, balik yaaa.
Kapan kembali untuk kontrol  2 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan  Setelah itu tiap 6
bulan kalo gaada keluhan
27. Say Thankyouuu

PRE EKLAMPSI/ EKLAMSIA

ANAMNESIS : Nyeri kepala hebat, kejang, pandangan kabur, mual muntahm nyeri abdomen

PDx :Urinalisis

PER : Proteinuria +1/+2. TD 140-160 / 90-110

PEB : Proteinuria +3/+4. TD > 160/110

Eklamsia : kejang (+)


TATALAKSANA :

PRE EKLAMPSIA RINGAN PRE EKLAMPSIA BERAT EKLAMSIA


Kontrol tiap minggu MRS MgSo4 4 gr IV Bolus pean 20
Tirah Baring Tirah baring + Miring ke kiri menit
R/ Nifedipin tab 10 mg No.X IVFD RL+ Kateter+ Suportif Rujuk
S 3 dd tab 1 R/ Nifedipin 10 mg tab No.X
R/ Metildopa tab 250 mg No.X S 3 dd tab 1
S 2 dd tab 1 R/ MgSo4 40 % fl 25 ml No.I
S Imm

*Apabila IV = 10 ml MgSO4 +
Aquades
10 ml  Bolus pelan
Sisanya 15 ml  Drip dalam
500 cc habis dalam 6 jam
*Apabila IM = Suntik @12,5
ml boka boki
Semoga bermanfaat ya guysss, maaf maaf kalo ada salah, minta tolong dibeneriin, ini jawaban
menurut kita-kita ajaaa, yang lebih terpercaya dan lengkap ya dari PPK hehe, catatan ini dibuat
biar ada gambaran dan mempermudah ajaa. Jangan lupa berdoa, minta doa bapak ibu, kakak,
adek, semua orang wkwkwk. Semoga lancar One Shoot semua UKMPPD nyaaa 

Best Regard,

Zub

Anda mungkin juga menyukai