Herdiansyah
•Onset yang
cepat
•Tanda : -Infeksi
Hiperemis, Kronik
bulging MT, -Perforasi MT
eritema dan -Keluar Sekret
perforasi akut (≥ 2 bulan)
MT dengan
othorea
•Gejala: Otalgia,
iritabilitas dan
demam
Kejadian otitis media dipengaruhi oleh berbagai faktor:
- usia - gizi
- tingkat sosio-ekonomi - faktor imunitas
- kekerapan menderita infeksi saluran napas atas
(ISPA).
Stadium OMA:
Faktor Presdiposisi:
1. Pertahanan tubuh terganggu
2. Sumbatan tuba Eustachius
3. Infeksi saluran napas atas
4. Bentuk anatomi tuba
5. Alergi
PATOGENESIS
o Faktor utama : gangguan fungsi tuba
o Fungsi tuba sebagai : equalizer, proteksi TT, fungsi ventilasi
tidak berjalan baik→Tekanan negatif TT → transudasi
cairan hingga supurasi
Stadium OMA:
1) stadium oklusi tuba
2) stadium hiperemis (presupurasi)
3) stadium supurasi
4) stadium perforasi
5) stadium resolusi
Gejala Klinis
• Rasa nyeri dalam telinga (otalgia)
• Demam
• Riwayat batuk dan pilek
• Rasa penuh ditelinga atau kurang dengar
Terapi
Tergantung dari stadiumnya
1) Stadium Oklusi : obat tetes hidung HCL efedrin 0,5%,
antibiotik.
2) Stadium Hipermis (presupurasi) : antibiotik (gol.
ampicillin atau penisilin), analgetik & obat tetes hidung.
3) Stadium Supurasi : antibiotika, obat-obat simptomatik,
miringotomi.
4) Stadium Perforasi : H2O2 3% selama 3-5 hari & antibiotik.
Komplikasi
Absess subperiosteal
Meningitis
Abses Otak
Definisi
Infeksi kronis di telinga tengah dgn perforasi
membran timpani & sekret yg keluar dari telinga
tengah lebih dari 2 bln, terus menerus atau hilang
timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening
atau berupa nanah.
Pemeriksaan penunjang
Kultur dan tes resistensi
foto mastoid (posisi Schuller),
CT scan temporal (jika perlu dan memungkinkan)
audiometri.
Terapi
o konservatif (bila sekret keluar terus diberi H2O2 3
%)
o antibiotik
o obat tetes telinga (dengan pertimbangan)
o operasi: timpanoplasti dgn atau tanpa
mastoidektomi (bila perforasi masih menetap setelah
3 bln pengobatan medikamentosa)
Ditandai dgn perforasi yg letaknya marginal
atau di atik,
Dapat mengenai tulang, disertai kolesteatoma,
sering menimbulkan komplikasi berbahaya.
Pemeriksaan penunjang:
• Kultur dan tes resistensi
• foto mastoid (posisi Schuller)
• CT scan temporal (jika perlu & memungkinkan)
• audiometri.
Terapi:
• Operasi (Algoritma 3)
Komplikasi:
Intrakranial: Abses ekstradural, abses subdural
(empiema), tromboflebitis sinus sigmoudeus/sinus
lateral, meningitis, abses otak, hidrosefalus otitis
Intratemporal: Gangguan pendengaran, paralisis
fasial, labirinitis.
Tatalaksana OMSK tipe bahaya dgn
komplikasi intrakranial dpt dilihat di
Algoritma 4.
Pasien : Ny. K
Keluhan utama Kurang dengar
RPS : Kurang dengar sejak 1 tahun, telinga
terasa penuh +/+, gembrebeg -/-, berdengung
-/-. Riwayat keluar cairan dari telinga
+/+(kuning, kental) namun sudah tidak
pernah kambuh sejak 8 bulan lalu. Nyerikepala
-/-, nyeritelinga -/-, batuk -, pilek -
RPD :
HT,DM,Alergi dan penyakit kronik lain disangkal
RPK