Anda di halaman 1dari 10

IMPLAN

KOKLEA

PRESEPTOR
dr. H. Gunawan Kurnaedi, Sp. THT-KL
dr. Elananda, Sp.THT-KL

Di susun :
TEGUH JAYA SAKTI
Perangkat elektronik yg mempunyai kemampuan
menggantikan fungsi koklea untuk
meningkatkan kemampuan mendengar dan
berkomunikasi pada pasien tuli saraf berat dan
total bilateral.

Implan koklea yg paling mutakhir saat ini


mempunyai 24 saluran (channel)
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Indikasi : tuli saraf berat atau tuli total bilateral yang


tidak / sedikit mendapat manfaat dengan alat bantu
dengar konvensional , usia 12 bulan – 17 tahun , tidak
ada kontraindikasi medis dan calon pengguna
mempunyai perkembangan kognitif yang baik.

Kontraindikasi : tuli akibat kelainan pada jalur saraf


pusat (tuli sentral), proses penulangan koklea , koklea
tidak berkembang.
PERANGKAT IMPLAN KOKLEA :

Komponen luar :
mikrofon , speech processor , kabel penghubung mikrofon
dengan speech processor , transmitter.

Komponen dalam :
receiver , multi channel electrode
CARA KERJA IMPLAN KOKLEA
Impuls suara ditangkap oleh mikrofon dan diteruskan menuju speech
processor melalui kabel penghubung.

Speech processor akan melakukan seleksi informasi suara yang sesuai


dan mengubahnya menjadi kode suara yang akan disampaikan ke
transmitter.

Kode suara akan dipancarkan menembus kulit menuju receiver atau


stimulator.

Pada bagian ini kode suara akan diubah menjadi sinyal listrik dan akan
dikirim menuju elektroda” yg sesuai di dalam koklea sehnga
meninmbulkan stimulasi serabut” saraf. Pada speech processor
terdapat sirkuit listrik khusus yang berfungsi meredam bising
lingkungan.
PERSIAPAN IMPLANTASI KOKLEA

Konsultasi dengan orang tua untuk memperoleh informasi mengenai


penyakit anak serta harapan orang tua terhadap implantasi koklea.

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan THT , radiologik (CT Scan


untuk melihat keadaan koklea) , laboratorium darah.

Tes pendengaran yg harus dilakukan : Behavioral Observation


Audiometry (BOA) , Timpanometri , OAE, BERA, Auditory Steady
State Response (ASSR) bila diperlukan serta audiometri nada murni
untuk anak yg lebih besar dan kooperatif.
Tes kemampuan wicara dan berbahasa perlu dinilai
sebelum menggunakan ABD.

Sebelum operasi dianjurkan untuk menggunakan ABD


selama 8-10 mggu bersamaan dengan terapi audio
verbal untuk menilai manfaatnya.

Tes psikologi dilakukan untuk menilai kemampuan anak


untuk belajar setelah dilakukan implantasi koklea.
PROGRAM REHABILITASI PASCA BEDAH
Switch on dilakukan 2-4 mggu pasca bedah.

Pemeriksaan CT Scan pasca bedah untuk menilai keadaan elektroda yg


telah terpasang.

Pada anak yg tidak kooperatif data awal dapat diperoleh dengan


melakukan Neural Response Telemetry (NRT) terlebih dahulu dan
menetapkan Comfortable (C) level yaitu suara keras yang dapat
ditoleransi tanpa menimbulkan rasa sakit dan Threshold (T) level
suara terkecil yg dideteksi.
Yang dimaksud pemetaan mapping adalah proses untuk menetapkan dan
mengatur sejumlah aliran listrik yg disampaikan ke koklea.

Program yg dibuat disimpan pd speech processor dan jumlahnya


tergantung pada jenis implan yg digunakan dan berbeda untuk setiap
orang.

Selanjutnya anak mengikuti program terapi audio verbal secara teratur


disertai pemetaan berkala.

Keberhasilan implantasi koklea ditentukan dengan menilai kemampuan


mendengar, pertambahan kosa kata dan pemahaman bahasa.

Anda mungkin juga menyukai