Anda di halaman 1dari 9

SOAL UB 3.

5 2016

MCQ

1. Sinus yang paling sering terinfeksi? Sinus maksila


SINUS MAKSILA : Merupakan sinus paranasal yang terbesar (antrum highmore), isi ukuran
maksimal 15 mL, dan sinus yang paling sering terinfeksi, Dasar sinus lebih rendah dari ostium, Akar
gigi atas hanya dibatasi tulang tipis ke rongga sinus, Ostiumnya pertemuan dengan sinus-sinus lain

Yang sering terinfeksi: maksila dan etmoid kemudian frontal dan paling jarang sphenoid
2. Gold standard pemeriksaan sinusitis? CT Scan
In chronic sinusitis, CT scanning is the 'gold standard' for the diagnosis and the management,
because it also provides an anatomic road map, when surgery is required. Nuclear medicine studies
and ultrasound are rarely indicated in acute and chronic rhinosinusitis.
3. Posisi yang digunakan untuk pemeriksaan sinus paranasal yang paling tepat adalah?Waters
position  terutama untuk melihat adanya kelainan di sinus maksila, etmoid, dan frontal.
 Posisi PA : untuk sinus frontal
 Posisi lateral : frontal, spenoid dan etmoid
 Px radiografi : Foto sinus paranasal
4. Penatalaksanaan dikasih uap air panas pada sinus paranasal? uap air sebagai Mukolitik
(mengencerkan mukus (dahak) yang kental sehingga mudah dikeluarkan)
Humidifikasi atau menghirup uap air panas untuk mengurangi sumbatan hidung
5. Etiologi tersering penyakit diatas (skenario Rhinitis akut)? Adenovirus
Nama lain rhinitis akut  corryza, selesma, influenza
 Etiologi Rhinitis akut : Inflenza virus,Adenovirus,Parainfluenza virus , Respiratory syncytial virus,
Picorna virus (Coxsackie, Reo, Echo dan Rhinovirus)
 Faktor predisposisi: fatiq, paparan udara dingin, gizi kurang, sumbatan dan infeksi hidung kronis
 Gejala dan tanda : ▪ Gejala tidak khas ▪ Bersin, hidung tersumbat, rinorea disertai demam dan
sakit kepala
 Pemeriksaan: mukosa oedem dan hiperemis disertai rinorea dari serous sampai purulen
6. Berapa masa inkubasi etiologi penyakit tersebut (skenario riwayat perjalan jauh, bersin2)? 1-3hari
 Penyebaran: droplet dgn MI 1-3 hari.
7. Seorang pria setelah melakukan perjalanan jauh mengeluhkan bersin-bersin, hidung tersumbat,
demam, sakit kepala, bakteri yang paling sering menyebabkan penyakit diatas? SBHGA
Bisa disertai infeksi bakteri spt Streptococcus β hemolitikus, Pneumokokkus dan Haemophilus
influenza
8. Tatalaksana medikamentosa untuk kasus diatas? Analgetik dan antipiretik
Terapi: ▪ Self limited deseases ▪ Istirahat yg cukup, makanan bergizi ▪ Simptomatik: analgetik
antipiretik, hilangkan faktor predisposisi
Komplikasi: nasofaringitis dan faringitis, sinusitis, faringtimpanik salpingitis, otitis media,
mastoiditis, limpadenitis, tonsilitis, infeksi rongga toraks
9. Remaja putri, nyeri di telinga, demam, mulut sukar dibuka. Pemeriksaan MAE: odem 1/3 bagian
luar, tanpa secret. Diagnosa?Otitis eksterna sirkumskripta
Lokasi : Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel)  kelenjar adnexa (1/3 luar MAE)
Gejala klinik:
- nyeri hebat, timbul spontan waktu buka mulut
- gangguan pendengaran bila furunkelnya besar dan menyumbat liang telinga
10. Bakteri penyebab kelainan tersebut?Staphylococcus aureus
 Etiologi Staphylococcus aureus atau staphylococcus albus
11. Tatalaksana otitis eksterna sirkumskripta? Pilimyxin B
Terapi:
- bila belum terbentuk abses beri antibiotik topical spt pilymixin B atau bacitracin salep atau
antiseptic
- kalau sudah terbentuk abses insisi
- terapi simptomatis
12. Seorang anak tiba-tiba nyeri telinga mendadak. Ada sakit kepala sebelumnya riwayat batuk (Otitis
media akut). Kuman penyebabnya adalah? B. Hemofilus influenza
OMA: infeksi akut telinga tengah yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang Sering terjadi
pada anak-anak dibawah 3 tahun dan Jarang terjadi pada usia dewasa.
Didahului oleh ISPA.
 Etiologi : Streptococcus pneumoni, Hemophyllus influenza ,Beta hemolytic streptococcus
Gejala Klinis :
- FASE AWAL : Nyeri hebat, anak menangis (memegang telinga yang sakit), Demam tinggi
sampai 40 derajat, Didahului batuk , pilek Pd anak kecil, bisa muntah, diare, kejang
PEMERIKSAAN : dg otoskop/ lampu kepala, tampak MT : Hiperemis, retraksi, bulging
- FASE LANJUT : Terjadi perforasi MT : Keluar cairan (mula2 jernih kmd. bernanah), Nyeri
menghilang
PEMERIKSAAN:MT perforasi,cairan (+)
13. Faktor predisposisi penyakit tersebut adalah? A. Adenoid hipertrofi
F. Predisposisi : Rinitis alergi, Adenoid hipertropi, Tonsilitis, Sinusitis paranasalis
Faktor lain OMA pada anak: Sistem imunitas belum sempurnasering ISPA, Pengobatan
terlambat atau tidak adequat, Gizi dan higiene anak kurang, Pengetahuan orang tua terhadap ISPA
kurang
14. Antibiotik lini pertama untuk kasus diatas adalah?Amoksisilin dan ampicilin
Antibiotik selama 10 hari
- Lini pertama turunan PNC: amoksisilin, ampicillin
- Lini kedua sefalosforin generasi 1 dan 2
Analgesik/antipiretik: Parasetamol, ibuprofen dll
Nasal dekongestan: ▪ Oral: psuedoefedrin dll ▪ Topikal: oxymetazollin dll
Antihistamin: bila diperlukan
Bila ada perforasi: Aural toilet  disuction, tissue, H2O2 3% dan Antibiotik tetes telinga
Terapi dini OMA PENTING karena bila tidak, akan menyebabkan Otitis Media Supuratif Kronis
Gangguan PENDENGARAN & KETULIAN
15. Skenario: 37 tahun. 3 bulan lalu mengeluh penurunan pendengaran. Tidak ada berdenging dan sakit
kepala. Px. Otoskopi di dapat bercak putih di MT. px. Audiometei tuli konduktif ringan. Ada gg.
Compliace.Tidak ada Percusis Willisi (merasa lebih baik di ruangan bising) ke otosklerosis.
Diagnosis?
 Timpanosklerosis (Kelainan dimana terdapat hialinisasi pada membran timpani, telinga tengah
atau keduanya dengan gambaran bercak2 putih tebal)
 Dibagi 2 jenis: Myringosclerosis(hanya kena di MT aja) dan Intratympanic tympanosclerosis (bisa
kena di bag. Telinga tengah jg  maleus, inkus, stapes)
 Etiologi: OMA akut rekuret, OME, OMSK, Timpanostomi dgn insersi tuba ventilasi, Sklerosis
sistemik
 Gejala Klinis : Pendengaran bisa normal bila hanya MT , Bisa tuli konduktif  mencapai telinga
tengah dan rantai osikuler
 Pemeriksaan Penunjang : Audiometri nada murni  menentukan derjat dan tipe gangguan
pendengaran, Timpanometri  gangguan compliance (peregangan), CT scan untuk diagnosis dan
melihat kelainan telinga tengah
 Penatalaksanaan : Timpanosklerosis jenis myringosclerosis  biarkan saja krn tdk menimbulkan
keluhan, Jenis Intratympanic  rekonstruksi osikular atau timpanoplasti  tapi risiko kerusakan
koklea lebih tinggi
16. Predileksi yang tersering di?Membrane timpani  jenis myringosklerosis
 Lokasi Timpanosklerosis : Membran timpani (63%), Maleus, inkus (23%), Promontary dan/atau
stapes (10%), Stapes footplate (3%)
17. Patogenesis penyakit timpanoskeloris adalah? Hialinisasi
18. Anak-anak kena mercon. Intensitas suara yg merusak pendengaran berapa? >90dB
Ambang suara penyebab kerusakan pendengaran  85-90 dB(bisa merusak jika terus menerus),
Suara yg merusak > 90 dB, (iPods sound : 120 dB)
Untuk pekerja (Sk MENAKER 1999) : ada program konservasi pendengaran dimana legal limit 80
dB (Spanish Royal Decree 1316/1989), Lebih > 80 dB harus pakai pelindung
19. Jika sel rambut pada organ Corti hilang, dan ruptur membran reissner, derajat kerusakannya
adalah? Derajat 8

20. Untuk trauma akustik, earplug mengurangi kebisingan sebesar?8-25 dB


•  Pencegahan : memakai alat pelindung pendengaran (APP) pada faktor risko. Lebih > 80 dB
àharus pakai pelindung
Terdapat 3 jenis APP:
- Earplug : mengurangi kebisingan 8-25 dB dan proteksi sampai 100 dB
- Earmuff : mengurangi kebisingan 25-40 dB dan proteksi sampai 110 dB
- Helmet : mengurangi kebisingan 40-50 dB
21. Konka hipertrofi sebelah? Mekanisme kompensasi?
22. Stadium deviasi hidung yang menyebabkan penurunan penciuman?4
23. Tatalaksana kasus deviasi septum?Septoplasti
 Bila tidak menimbulkan keluhan tidak perlu dikoreksi
 Jika diperlukan operasi, dibagi 2 jenis operasi :
- Reseksi submukosa : Mukoperikondrium dan mukoperiosteum dilepaskan, Bagian tulang
atau tulang rawan dari septum diangkat, Bisa terjadi sadle nose dan perforasi septum
- Septoplasti : Hanya tulang rawan yang bengkok direposisi, Bagian yang berlebihan saja yang
dikeluarkan , perforasi septum dan sadle nose jarang terjadi
24. Bintik bintik vesikel jernih menyebar dari punggung ke dada. Penularan dengan cara?Droplet yang
infeksius  dx : herpes zoster dd: varicella  herpes penyebarannya : kontak langsung melalui
vesikel, droplet (pernapasan)
25. Tatalaksana pada kasus diatas, kecuali? Acyclovir topical (antivirus topical)
 TL Herpes : topical : Bedak salisil 2% mencegah vesikel pecah,

26. Komplikasi yg sering timbul akibat penyakit kasus No. 24, kecuali? Limfadenitis
 Infeksi sekunder Stafilokokus & Streptokokus  gbrn klinis : impetigo, furunkel, selulitis,
erysipelas
 Pneumonia  terutama anak < 7 thn
 Meningoensefalitis
 Komplikasi mata:konjungtivitis,keratitis
27. Tatalaksana kasus No. 26?
Ini tl untuk varicella
 Istirahat
 Simtomatis * demam  antipiretik, jgn salisilat ok timbul sindrom Reye (ggn. SSP,
ggn. hati, edema serebral) * gatal  antihistamin * infeksi sekunder  antibiotik
28. Pemeriksaan lab untuk kasus lepra? Pemeriksaan BTA dari jaringan kulit
29. Salah satu "cardinal sign" pada penyakit tersebut adalah? Adanya penebalan kulit yang mati rasa
Cardinal sign pada Leprae/Kusta :
(1) Adanya bercak kulit yang mati rasa, dimana bercak tersebut bisa hipopigmentasi atau bercak
eritemtosa,plak infiltrat (penebalan kulit) atau nodul-nodul. Mati rasa pada bercak bisa total atau
sebagian saja thd rasa raba, rasa suhu (panas/dingin) dan rasa sakit.
(2) Adanya penebalan saraf tepi. Dapat di sertai rasa nyeri dan gangguan fungsi saraf yang di kenai.
- Saraf sensorik: mati rasa
- Saraf motorik : parese dan paralisis
- Saraf otonom : kulit kering, retak-retak edema, dll.
(3) Dijumpai BTA pada hapusan jaringan kulit. Mis: -kulit cuping telinga -lesi kulit yg aktif -kadang2
bisa diperoleh dr biopsi kulit atau saraf
Utk menegakkan diagnosis harus dijumpai salah satu dr tanda2 kardinal tsb, dimana dignosis pasti
adalah ditemukan BTA (+) pada jaringan kulit.
30. Pengobatan lepra berapa bulan?6-9 bulan

31. Tujuan pengobatan lepra dini adalah? Mencegah penularan


 Tujuan utama pengobatan lepra :
- Memutuskan mata rantai penularan. Untuk menurunkan insiden penyakit
- Mengobati dan menyembuhkan penderita
- Mencegah timbulnya penyakit
32. Anak umur 6 tahun datang dengan keluhan adanya gelembung kekuningan dikulit pada>
Pemeriksaan kulit didapatkan bula hipopion (benanah), multiple,koleret(kemerahan ditengah).
Diagnosa? Impetigo bulosa
Pembagian impetigo :
1. Impetigo Krustosa / Contangiosa
2. Impetigo Bulosa
3. Impetigo Bulosa Neonatorum
Impetigo Bulosa
Etiologi : Staphylococcus Aureus
Gejala Klinis : Gejala prodormal (-); Sering didahului MR. Eritema  bula  bula hipopion  pecah
 KOLERET merupakan bekas dari bulla yang pecah (kemerahan)  dasarnya masih eritematosa
Lokalisasi: Ketiak, dada, punggung & ekstremitas
Epidemiologi: Pada semua umur
 Differensial diagnosis :
1. Pemfigus : dinding bula tebal, dikelilingi eritem, KU buruk
2. Impetigenisasi: penyakit primer & konstitusi(+)
3. Tinea sirsinata: bula pecah, tengah sembuh tapi masih berlepuh
4. Dermatofitosis
 Penatalaksanaan :
1. Menjaga kebersihan
2. Menghilangkan faktor predisposisi
3. Ventilasi diperbaiki
4. Bila hanya bbrp vesikel/bula  dipecahkan  beri salap antibiotik atau
cairan antiseptik
5. Bila banyak: antibiotik sistemik
33. Etiologi penyakit diatas? Staphylococcus Aureus
34. Faktor predisposisi penyakit ini,kecuali?ISPA
Faktor predisposisi oleh inf Staphylococcus, Streptococcus atau keduanya
Higiene kurang
Daya tahan turun: kekurangan gizi, anemia, penyakit kronik, neoplasma ganas, DM
Telah ada penyakit lain di kulit: kerusakan epidermis  fungsi kulit sbg pelindung terganggu 
mudah terjadi infeksi
35. Anak umur 6 tahun gelembung kecil berisi cairan kuning gatal merah di leher sama ketiak. Ruam
multiple eritem. Tatalaksana? Impetigo bulosa
36. Faris anak pesantren,kawannya semua gatal-gatal gara-gara dia. Gejala gatal pada malam hari.
Etiologi? Sarcoptes scabiei (Tungau kecil berbentuk lonjong, Punggungnya cembung dan bagian
perutnya rata, translusen dan putih kotor).
Bentuk-bentuk scabies ( scabies atipik)
- Scabies pada orang bersih (Scabies of Cultivated)
- Scabies in cognito.
- Scabies nodular
- Scabies yang ditularkan melalui hewan
- Scabies norwegia
Gejala Klinis :
- rasa gatal malam hari (pruritus nokturna) , udara panas, berkeringat.
rasa gatal  sensitisasi kulit thdp sekret dan ekskret tungau, selain itu tungau mengeluarkan sekret
 melisiskan stratum korneum.
- Lesi kulit : papul, vesikel, krusta, pustul dan urtika.
ekskoriasi, eksematisasi dan infeksi sekunder  garukan cgambaran lesi primer tidak khas lagi.
berat ringannya erupsi kulit  derajat sensitisasi, lamanya infeksi, hygiene perorangan dan riwayat
pengobatan sebelumnya.
Pada kronis  menebal (likenifikasi) dan berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi).
Predileksi lesi : sela jari, tangan, pergelangan tangan dan kaki, aksila, dada, pungung, interglutea,
umbilikus, penis, areola mammae dan dibawah payudara wanita.
- Pada anak : vesikel disertai infeksi sekunder akibat garukan dan dapat mengenai seluruh tubuh
termasuk kepala, leher, telapak tangan dan kaki, dada, pinggang,
- Penularan scabies : kontak langsung seperti berjabat tangan,bersama dan hubungan seksual dan
secara tidak langsung yaitu melalui perlengkapan tidur, pakaian atau handuk, serta pakaian
dalam.
37. Pemeriksaan yg dapat dilakukan pada scabies, kecuali? Pemeriksaan BTA u/ mycobacterium
Penegakan diagnosis Scabies :
- Anamnesis yaitu pruritus nokturna
- Erupsi kulit berupa papul, vesikel, pustul, krusta ditempat predileksi.
- Penyakit ini biasanya terdapat pada sekelompok orang.
- Diagnosis pasti menemukan tungau atau telurnya dengan cara :
1. Kerokan kulit
2. Mengambil tungau dengan jarum
3. Kuretasi terowongan
4. Swab kulit
5. Burow ink test
6. Uji tetrasiklin
7. Biopsi shave epidermal
8. Pemeriksaan histopatologik
Diagnosis Banding
The great imitator : Gigitan serangga, Prurigo, Urtikaria popular, Pioderma, Pedikulosis,
Dermatitis atopik, Dermatitis kontak
38. Scabies obatnya apa, kecuali? Krim cloramfenicol
Pengobatan Scabies :
- Gama benzen heksa klorida 1% salep, lotion, krim.
- Sulfur presipitatum 5 – 10% salep
- Emulsi benzil benzoat 20 – 25% .
- Krotamiton 10% krim , losio.
- Permetrin krim 5%.
Obat-obat lain yang biasa digunakan antara lain :
- Antihistamin
- Kortikosteroid.
- Antibiotik
- Anggota keluarga, teman dekat, pasangan seksual perlu diperiksa terhadap kemungkinan
terkena scabies dan diberikan pengobatan bila perlu.
39. Pemakaian jam tangan, pergelangan tangan papul eritem, Diagnosanya apa? Dermatitis kontak
alergi
40. Terapi kasus No. 39? Hindari faktor penyebab, antihistamin, steroid topical
41. Pemeriksaan penunjang Tinea korporis?Kerokan kulit  Pemeriksaan laboratorium dilakukan
dengan kerokan kulit yang ditetesi larutan KOH 10% dan akan ditemukan spora jamur dan hifa
 Kulit tidak berambut ( glabrous skin )
 Leher, badan, lengan, tungkai.
 Penularan melalui hewan, tanah dan manusia ke manusia.
 Etiologi : Trichophyton sp, Microsporum sp, Epidermaphyton sp
 Gambaran klinis:
Lesi bulat berbatas tegas, bagian tepi tampak lebih meradang, bagian tengah cenderung
menyembuh ( central healing ) berskuama, polisiklik.
Derajat inflamasi bervariasi tergantung spesies penyebab, terdiri dari eritem, vesikel, pustul
 Pemeriksaan Penunjang
Larutan KOH 10%, hifa (+)
42. Diagnosis banding tinea korporis?Ptriasis rosea
1. Ptiriasis Rosea
2. Psoriasis Vulgaris
3. Creeping eruption
4. Numular eksim
5. Dermatitis kontak
43. Obat yang di berikan pada kasus di atas, kecuali?Metronidazol  antibiotik
Mengobati atau menghilangkan sumber penularan  pake antijamur : ketoconazole, fluconazole,
griseofulvin
Pengobatan oral jika lesi luas atau gagal dengan pengobatan topikal
44. Anak laki-laki usia 8 tahun datang ke klinik dengan kulit melepuh berisi cairan keruh pada hidung
dan mulut, pemeriksaan fisik dan vital sign baik, pemeriksaan dermatologis (+) lepuhan
mengeluarkan sekret mukopurulen bewarna kuning keemasan di sekitar hidung dan mulut,
diagnose? Impertigo krustosa
Etiologi : Streptococcus β hemolytikus
Gejala Klinis : gejala prodormal (-). Lesi awal: makula eritematosa vesikel / bula  pecah
 sekret & kering KRUSTA berlapis  krusta diangkat erosi yg mengeluarkan sekret  krusta
menebal  krusta menyebar ke perifer, sembuh ditengah
Lokalisasi : Wajah (hidung & mulut), leher, tangan & ekstremitas
Epidemiologi: Terutama pd anak-anak
45. Seorang laki-laki 56 tahun datang dengan keluhan hitam di jari kaki, dia merasa keluhannya makin
meluas, pada pemeriksaan didapatkan pada permukaannya terdapat papul yang telah mengalami
ulcerasi, diagnosa? Melanoma maligna  lesi berpigmen
Melanoma maligna  tumor ganas kulit dari sist melanosit.
Lesi berpigmen/ada tahi lalat yg berubah
4 tipe melanoma maligna
 Lentigo melanoma maligna  bercak macula kecil coklat gelap, meluas perlahan dan
ireguler
 Superficial spreading melanoma  paling sering 70%, plak archiform(ringlike/annular), tepi
meninggi dan ireguler, warna coklat,abu, hitam, biru dan sering kemerahan)
 Nodular melanoma  nodul yang meninggi, berpigmen seragam (biru kehitaman-coklat)
 Acral lentiginous melanoma  macula berpigmen
Dd: nevus pigmentosus, keratosis seboroika
Pengobatan : st1 : pembedahan dg eksisi luar, st2:eksisi luar serta pengangkatan kel limfe regional,
st3: kemoterapi sistemik dan imunoterapi
46. Riwayat cuci baju kena detergen dan gatal di sela jari kaki, pada pemeriksaan didapatkan hifa nya
(+), diagnose? Tinea pedis
 Infeksi dermatofita pada kaki terutama sela jari dan telapak kaki ,dapat meluas ke lateral
maupun punggung kakI
 Dewasa, bekerja ditempat basah ( tukang cuci, memakai sepatu tertutup dalam waktu lama
 Etiologi : T. rubrum, T. mentagrophytes, E. floccosum
47. Laki-laki 34 tahun ada makula eritem di bokong, lutut, siku. Dari pemeriksaan dermatologi
didapatkan plak eritemata, batas tegas, kering, keras, bersisik. Diagnosanya adalah? Dermatitis
soboroik  Peradangan kronik
 Ruam : warna kemerahan, batas tegas, ditutupi sisik berminyak
 Lokasi : banyak mengandung kelenjar, sebasea (kelenjar minyak)  di kepala, wajah,
badan bagian atas, bagian lipatan.
48. Rambut rontok 1 bln, bulat putih. Diagnosa? Alopesia areata  rontok rambut karena autoimun
tanpa disertai pembentukan jar. Parut.  Gambaran klinis alopesia areata berupa bercak
kebotakan berbentuk bulat, oval atau ophiasis tanpa disertai gejala, walaupun bisa ditemukan rasa
gatal yang ringan, sensasi terbakar, atau rasa nyeri di scalp
49. Lesi yang sampai papila dermis ditandai dengan bintik bintik darah. Efloresensi? Eksoriasi
Efloresensi  primer dan sekunder
1. Papul  penonjolan padat dg d<0,5 cm
2. Nodul  penonjolan padat d>0,5 cm
3. Urtikaria  edema setempat, temporer, timbul mendadak
4. Komedo infundibulum folikel rambut yg dilatasi  isi keratin dan lipid  blackhead
comedo, whitehead comedo.
5. Kalsinosis  deposit kalsium dalam jaringan dermis/subkutan
6. Plak  plateu padat yg menempati area  lebih luas
7. Erosi  hilang lapisan kulit epidermis (mucosal epidermis-str.spinosum)
8. Atropi  pengecilan ukuran sel
9. Striae  kulit yg depresi secara linier
10. Sclerosis  pengerasan
11. Ulkus  defek kulit dg dasar, hilang lapisan – papilar dermis
12. Ekskoriasi  ekskavasi permukaan dermis akibat garukan
50. Seorang wanita datang mengeluhkan adanya bercak bewarna hitam pada wajah sejak 5 bulan yang
lalu, awalnya bercak sedikit kemudian meluas. Apakah eflorosensi yang paling tepat pada kasus
tsb? Eritema hiperpigmentasi  (makula hiperpigmentasi)
51. Mata merah, visus tidak turun, belekan kuning, mata lengket terutama saat bangun
tidurDiagnosa? Konjungtivitis bakteri
52. Wanita 17 tahun mengalami bengkak pada tepi mata, nodul pada tarsus, merah, nyeri, tidak ada
demam dan gangguan penglihatan. Diagnosis? Hordeolum interna
53. Kelenjar yang mengalami peradangan (hordeolum interna)? Kelenjar meibom

54. Seorang anak 14 tahun mengeluhkan kabur pada mata kanan dan kiri, hal ini di dapatkan ketika
melihat papan tulis, setelah di lakukan pemeriksaan dengan pinhole membaik dan di berikan
sphere minus, diagnosisnya adalah?Miopi simpleks
55. Penyebab kelainan refraksi pasien tersebut?Bola mata terlalu panjang, pembiasan terlalu kuat,
herediter
56. Kalau hasil visusnya 1/300, dapat melihat apa? Lambaian tangan
57. Pasien DM 11 tahun tidak ada neurovaskular, hemorage (+)?Proliferatif diabetic neuropati
58. Kresna ke klinik dr indra setelah menonton alip mandi sejak 5 hari lalu, mata merah nyeri berair,
edem palpebra, lakrimasi(+), infiltrat bercabang di pupil? Keratitis
59. Pasien laki-laki usia 7 tahun, keluhan mata kanan bengkak, nyeri, ada eksudat pada bulu mata,
diagnosa? Blefaritis
60. Seorang wanita usia 43 tahun mengeluh ada yang mengganjal pada mata sebelah kanan, pada
pemeriksaan dijumpai ada selaput segitiga pada nasal konjungtiva bulbi Diagnosa?Pterigium
61. Derajat penyakit tersebut adalah? Derajat 1
62. Matanya kenak air selokan. Mata merah, penurunan visus. Diagnosanya adalah? Keratitis OD
63. Tatalaksana kasus keratitis OD?Sulfas Atropin
64. Penyebab perdarahan pada kasus diatas? Konjungtiva bulbar
65. Muskulus rektus orbikularis medial berfungsi sebagai? Pergerakan bola mata
66. Otot mata untuk gerak ke bawah dan ke dalam? Musculus rectus okuli inferior
67. Aliran dari air mata adalah?Kamera okuli posterior → pupil → kamera okuli anterior → sistem
sistemik
68. Laki laki 22 tahun tak tampak tulisan ketika dosen mengajar. Pemeriksaan mata 5/6, -2 dioptri
dikoreksi menjadi 6/6. Diagnosis kasus tsb? Miopia
69. Pria 25 thn dengan keluhan mata kanan kabur 4 hari lalu disertai keluhan mata merah,silau lihat
cahaya,nyeri. Pemeriksaan slit lamp ditemukan fibrin dan inflamasi,pupil miosis. Diagnosa? Uveitis
70. Perubahan cahaya diubah menjadi potensial aksi untuk disampaikan ke otak terjadi pada? Retina
PAQ

1. Skenario: penyakit IMS, ada luka dikelamin (pria)?


Sifilis (Penyakit yang disebabkan oleh Treponema pallidum, Kronis dan sistemik, Dapat menyerang
semua organ tubuh, Mempunyai masa laten, Dapat ditularkan dari ibu ke janin) . Penularan melalui
senggama.
Treponema pallidum menyerang semua organ (mukosa, rambut, kuku, kfb, mata, hepar, tlg, saraf,
esophagus, paru, gunjal, v, urinarian, ovarium dan testis)
Gejala klinis :
 sifilis primer  2-4 minggu setelah kuman masuk  papul dan permukaan erosi  ulkus
sembuh (3-10 minggu laten)
 sifilis sekunder  6-8 minggu setelah  roseola (eritema), papul, pustule, impetigo
 nyeri di malam hari
a. Etiologi? Treponema palidum famili spirochetacea
diluar badan kuman cepat mati, dalam darah (transfusi) bertahan hingga 72 jam
b. Stadium?Sifilis dini → stadium 1
c. Pemeriksaan serologi yg diperlukan?VDRL/TPHA
Pemeriksaan lainnya = langsung : serum dari lesi kulit, dan sinar X
d. Tatalaksana? Penisilin dan Antibiotik tipe lain

2. Pria 55 tahun, mata kabur jika membaca koran.


a. Apa diagnosanya?Presbiopi
b. Kaca mata yg dibutuhkan?S+2,5 D
c. Penyebab penyakit tersebut? Usia tua, degenerasi, penurunan elastisitas lensa, penurunan
kemampuan akomodasi, bayangan tidak tepat di retina, elastisitas kapsul lensa, masa
lensa>padat

3. Corpus alienum di hidung, warna perak (batrai), jaringan sekitar hidung nekrosis
a. Diambil dengan menggunakan apa corpus alienum tersebut?Forcep alligator Hartman atau
serumen hook
b. Apa indikasi dilakukan anastesi? Anak-anak tidak kooperatif, corpus alieum sudah masukke
posterior
c. Untuk jaringan nekrosis diirigasi dengan cairan apa? NaCl

Anda mungkin juga menyukai