Anda di halaman 1dari 54

Modul 3

Metabolisme dan energi


Kelompok 8:
Rizki Fadilah Harahap ( 170610066)
Afif Muhammad ( 170610070 )
Farida Mustafavi ( 170610074 )
Dinda An-nisa ( 170610076 )
Rayya Trianda ( 170610078 )
Nurfadilla ( 170610080 )
Nurhaliza ( 170610082 )
Chibratul Husna ( 170610084 )
Aditya Fajar Perkasa ( 170610086 )
Intan Nurul Izzah ( 170610088 )
Aiman Kamila ( 170610090 )
Skenario 3: kerisauan seorang remaja

Andi, 15 tahun, adalah seorang remaja baru puber. Ia mengalami pertumbuhan


tinggi yang cukup pesat selama setahun terakhir akan tetapi berat badan nya pun
meningkat drastis. Ia selalu merasa ingin makan dan cepat berkeringat walau
cuaca tidak terlalu panas. Keadaan ini membuatnya menjadi kurang percaya
diri. Berat badan Andi sekarang 82 kg dan tinggi badan 165 cm.

Andi memiliki teman seorang atlet senam bernama ria. Ria memiliki tubuh yang
jauh lebih kecil dari Andi. Berat badan nya 40 kg dengan tinggi badan 150 cm.
Andi sangat ingin memiliki tubuh atletis seperti atlet idola nya. Ia pun meminta
ria untuk menemani nya berolahraga
Keesokan harinya, diwaktu siang yang cukup terik, Andi dengan memakai kostum jaket
dan celana yang tebal mengajak ria berolahraga dilapangan dekat rumahnya. Sebelum
memulai latihan diri, ria meminta Andi untuk mengikutinya melakukan pemanasan.
Tetapi Andi tidak menggubrisnya dan mengatakan tubuh sebesar dirinya cukup kuat
berolahraga walaupun tidak melakukan pemanasan. Ia malah menantang ria untuk
berlomba mengelilingi Lapangan dengan total jarak tempuh sejauh 2 km. Sebelum
menyelesaikan 1 putaran Andi sudah mengalami fatique, hiperhidrosis dan
hiperventilasi. Tetapi karena merasa gengsi, Andi tetap meneruskan larinya. Tak lama
kemudian, Andi merasa pandangannya berkunang-kunang, nafas tersengal-sengal,
kepalanya sakit dan akhirnya ia pun jatuh pingsan. Andi pun dilarikan ke Puskesmas
terdekat.
Dalam pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80, nadi 120x /menit, RR
30x / menit, dan suhu 39,9°C. Dokter mengatakan kondisi ini terjadi
akibat tubuh Andi tidak dapat beradaptasi dengan proses termodinamika
dan peningkatan laju metabolisme yang tiba-tiba pada saat berolahraga
tadi, apalagi di tambah dengan laju metabolisme Basal Andi yang pada
dasarnya memang sudah meningkat.

Bagaimana anda menjelaskan peristiwa pato-fisiologi yang dialami oleh


Andi, dan mengapa kondisi tersebut tidak dialami oleh temannya?
Jump 2 & 3
Rumusan Masalah & Hipotesa
1. Mengapa Andi selalu ingin makan dan berkeringat walaupun cuaca tidak
panas?
• Kelenjar eccrine dan apocrine lebih banyak
• Laju metabolisme basal yang tinggi dan krna kebutuhan kalori pada pria
remaja seperti Andy yang meningkat

2. Apa faktor yang menyebabkan TB&BB Andi meningkat pesat?


• Gaya hidup buruk
• Growth hormone
• Malas berolahraga
• stres
3. Apakah faktor banyak berkeringat ada hubungannya dengan Andi bertubuh
gemuk?
 Iya, karna tubuh yang berkeringat lebih itu menandakan tubuh mempunyai
basal metabolic rate (BMR)/ tingkat metabolisme yang tinggi

4. Apa yang menyebabkan seseorang mengalami pubertas?


• Aktivasi kel.pitvitari
• Peran hormon gonadotropin
• Intraksi kel.pitvitari dan gonadotropin
5. Apa yang mempengaruhi Ria sehingga tubuhnya lebih kecil dari Andi?
• Sering berolahraga & energinya tdk disimpan karna digunakan
• Asupan nutrisi dan GH
• Krna pertumbuhan pesat, tinggi perempuan yg biasanya terjadi pada awal
pubertas
• BMR yang berbeda

6. Apa tujuan pemanasan sebelum olahraga?


• Melancarkan aliran darah/sirkulasi darah
• Mempersiapkan tubuh sebelum olahraga
• Mekanisme tubuh bekerja lebih baik dan efisien
7. Mengapa setelah selesai berlari Andi jatuh pingsan?
• Karena Andi memakai jaket tebal yang memungkinkan pengeluaran keringat
yg banyak dan terjadi dehidrasi
• O2 tidak sampai ke otak sehingga nutrisi untuk otak tidak tercukupi
• Asupan O2 & kadar gula dlm darah berkurang
• Tidak mengkonsumsi karbohidrat yang cukup

8. Mengapa setelah berolahraga Andi merasa fatigue, hyperhidrosis?


• Fatigue karena penimbunan as.laktat
• Hiperhidrosis karena kompensasi tubuh untuk mempertahankan homeostasis
9. Mengapa Ria tidak mengalami fatigue, hiperhidrosis, dan
hiperventilasi?
 karena Ria memiliki pasokan O2 yang cukup dan juga sebelum
olahraga ia melakukan pemanasan

10.Bagaimana gejala dan interpretasi hiperventilasi pada kasus Andi?


• Gejalatakikardi, nyeri dada, tinitus, nafas pendek
• Interpretasisuhu 39,9 C
• RR 30 (normal)
11. Bagaimana hubungan hiperhidrosis dan laju metabolisme?
pada laju metabolisme terdapat beberapa faktor salah satunya
peningkatan suhu tubuh sehingga terjadi pengeluaran keringat krna
adanya pengaturan suhu tubuh dan peningkatan pembentukan panas

12. Apakah pakaian yg dipakai Andi mempengaruhi kondisi tubuhnya?


Iya, dimungkinkan dapat mengeksitasi cairan lebih cepat sehingga
akan membakar kalori lebih banyak
13. Apakah berbeda laju metabolisme basal antar Andy dan Ria?
berbeda, karna itu dipengaruhi oleh jenis kelamin, BB, dan TB.
Dan dapat diukur dg rumus:
• Wanita= 655,1 + 9,6 W + 1,9 S – 4,7 A
• Pria= 66,5 + 13,8 W + 5,0 S – 6,8 A
JUMP IV
Skema
Hormon Dan
BMR Metabolisme
Organ

Laju metabolisme

Faktor yang
mempengaruhi
Aerob Anaerob

ENERGI
JUMP V
LO (Learning Objective)
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:
1. Metabolisme
2. Organ dan hormon metabolisme
3. Laju metabolisme
4. Faktor yang mempengaruhi
5. Proses pembentukan energi dari :
• Metabolisme Aerob
• Metabolisme Anaerob
6. Basal metabolisme rate (BMR)
1. Metabolisme
Pengertian
Metabolisme:keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel,
meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang
menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta dikatalisis
oleh enzim

18
Metabolisme meliputi:
1) Anabolisme
 menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi
makromolekul yang lebih kompleks; memerlukan
energi yang disuplai dari hidrolisis ATP

2) Katabolisme
 memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana; melepaskan energi yang
dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
Kompartemenisasi Lintasan Metabolisme

- Bentuk sederhana kontrol metabolisme adalah penggunaan


kompartemen (organel) di dalam sel, sehingga akumulasi metabolit
tertentu terpisah  organel digunakan untuk mengontrol reaksi di
dalam sel

Contoh :
 Siklus Krebs yang terjadi pada mitokondria eukariota yang
terpisah dari glikolisis (dalam sitoplasma)
 Lokasi biosintesis asam lemak eukariota (dalam sitoplasma)
terpisah dari lokasi degradasinya (organel peroxisome)
KATABOLISME
Pada mikroba dikenal 4 jalur pemecahan glukosa menjadi asam
piruvat

1.Jalur Embden-Meyerhof Parnas (EMP) atau Glikolisis


2. Jalur Heksosamonofosfat (HMF) = Pentosa Fosfat =
Fosfoglukonat
3. Jalur Entner-Doudoroff (ED)
4. Jalur Fosfoketolase (FK)
Jalur Embden-Meyerhof Parnas (EMP) atau Glikolisis

Heksokinase

Glu-6 fosfat isomerase

Terjadi dlm Fosfofrukto kinase

sitoplasma
&
tidak butuh O2

(PEP)

Net : 2 ATP
ANABOLISME
• Anabolisme terdiri dari:
1) Fotosintesis (anabolisme karbohidrat), adalah proses anabolisme yang
menggunakan cahaya sebagai sumber energi.
2) Kemosintesis, adalah proses anabolisme yang menggunakan senyawa kimia
sebagai sumber energi.

ATP (adenosin trifosfat) adalah bentuk energi yang digunakan oleh makhluk
hidup untuk melakukan aktivitas tingkat sel.
Energi ATP berasal dari proton (H+ ) dan elektron yang berada di dalamnya.
Energi ATP pada anabolisme dibawa oleh NADP + (nikotinamid adenin
dinukleotida fosfat).
ATP pada fotosintesis dibentuk dari fotofosforilasi.
LO 2. Organ & Hormon Metabolisme
A. Hati/ Hepar

• organ metabolik terbesar dan


terpenting di tubuh
• mempunyai peran untuk memproses
dan menyebarkan nutrien dari
makanan
B. Jaringan Adiposa: tempat penyimpanan energi

• jaringan kedua setelah hati yang memiliki kemampuan untuk


mendistribusikan molekul bahan bakar
• tempat dihasilkan beberapa sitokin yang dominan dalam regulasi
keseimbangan energi
C. Otot skelet

• Tempat penyimpanan asam amino primer


• Sebagai pemakai energi terbesar
• Mampu berespon terhadap perubahan dasar kebutuhan ATP yang
menyertai kontraksi otot
D. Otak

meskipun otak hanya menyumbang 2 % dari berat badan orang dewasa, otak
menggunakan 20% oksigen basal tubuh pada istirahat.
E. Pankreas

memproduksi sekresi eksokrin dan


endokrin
• Hormon Metabolisme

Hormon
zat perantara kimiawi dalam darah yang bekerja pada sel-sel
sasaran. Dan memiliki efek pengaturan spesifik terhadap aktivitas/
beberapa organ.

1. Insulin
hormon polipeptida yang dihasilkan oleh sel beta pulau
langerhans– kelompok sel yang tertanam di bagian eksokrin
pankreas.
*. Pengaruhnya terhadap metabolisme karbohidrat
pengaruh insulin terhadap metabolisme glukosa paling jelas
terlihat di :
- Hati  menurunkan pembetukan glukosa dengan menghambat
glukoneogenesis dan pemecahan glikogen
- Otot dan hati  insulin meningkatkan SINTESIS GLIKOGEN
- Otot dan jar. Adiposa  insulin meningkatkan pengambilan glukosa

*. Pengaruhnya terhadap metabolisme lipid


- penurunan degradasi triasilgliserol
- peningkatan sintesis triasilgliserol

*. Pengaruhnya terhadap sintesis protein


di sebagian besar jaringan, insulin merangsang masuknya asam
amino ke dalam sel, dan merangsang sintesis protein.
2. Glukagon
hormon polipeptida yang disekresi oleh sel alfa pulau langerhans
pankreas.
*. Pengaruh metabolik glukagon terhadap metabolisme karbohidrat
pemberian glukagon intravena akan segera meningkatkan kadar
glukosa darah. Hal ini terjadi akibat peningkatan pemecahan glikogen di
hati dan peningkatan glukoneogenesis.

*. Pengaruh metabolik glukagon terhadap metabolisme lipid


glukagon mendorong oksidasi asam lemak dihati dan selanjutnya
mendorong pembentukan badan keton dan asetil koA.

*. Pengaruh metabolik glukagon terhadap metabolisme protein


glukagon meningkatkan pengambilan asam amino oleh hati,
sehingga menyebabkan peningkatan ketersediaan rangka karbon untuk
glukoneogenesis.
3. Glukokortikoid
• menstimulasi lipolysis
• regulasi metabolisme
• meningkatkan laju pemecahan protein (serat otot) untuk
meningkatkan asam amino dalam aliran darah.
• pembentukan glukosa. Sel hati akan mengubah asam amino menjadi
glukosa (glukoneogenesis)

4. Hormon kelenjar tyroid


• meningkatkan BMR
• meningkatkan lipolisis dan ekskresi kolestrol
• menstimulasi sintesis protein & meningkatkan penggunaan glukosa
dan asam lemak  produksi ATP
LO 3. Laju Metabolisme
Laju metabolik adalah laju pemakaian energi

Laju pemakaian energi oleh tubuh selama kerja


eksternal dan internal dikenal sebagai laju
metabolik.

Laju metabolik : pengeluaran energi/satuan waktu


Karena sebagian besar pengeluaran energy tubuh akhirnya muncul
sebagai panas, maka laju metabolic normalnya dinyatakan sebagai
laju satuan panas dalam kalori per jam. Satuan dasar kalori yaitu
jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 g Air
sebesar 1° C. Ketika 1 g glukosa dioksidasi, baik dalam maupun luar
tubuh, dihasilkan 4 kilokalori energy panas.
• Jumlah panas yang diproduksi bervariasi bergantung pada
beberapa faktor, seperti olahraga, rasa cemas, menggigil, dan
asupan makanan

• Peningkatan laju metabolik juga dapat dikarenakan peningkatan


ringan tonus otot dan berbagai aktivitas fisik yang mencolok
yang mengubah pengeluaran energi dan produksi panas
• Laju metabolik seseorang ditentukan dibawah kondisi basal
terstandardisasi yang diciptakan untuk mengontrol sebanyak
mungkin variabel yang dapat mengubah laju metabolik.

• Dengan cara ini, aktivitas metabolik yang diperlukan untuk


mempertahankan fungsi tubuh dasar dapat ditentukan melalui
laju metabolik basal.
LO 4. Faktor yang mempengaruhi laju
metabolisme
Faktor yang mempengaruhi laju metabolisme
1. Gerak badan
2. Kebutuhan energi untuk aktivitas sehari-hari
3. Hormon tiroid
4. Perangsangan simpatis
5. Suhu lingkungan
5. Proses Pembentukan
Energi
A. Metabolisme Aerob
B. Metabolisme Anaerob
Meta b o l is m e
Metab o li s m e
Metabolisme Aerob Metabolisme Anaerob
LO 6. BMR ( Basal Metabolic Rate)
Definisi & Fungsi Pengukuran BMR
• Kecepatan Metabolisme Basal (BMR): Energi Minimum yang Dipakai
Tubuh untuk Bertahan Hidup
• Pengukuran BMR dapat berfungsi sebagai perangkat yang berguna
dalam membandingkan kecepatan metabolisme seseorang dengan
orang lain.
Metode yang biasa digunakan untuk menentukan BMR adalah dengan
mengukur kecepatan penggunaan oksigen selama waktu yang
ditentukan di bawah kondisi-kondisi berikut:
1. Seseorang tidak boleh makan paling sedikit 12 jam terakhir.
2. Kecepatan metabolisme basal ditentukan setelah tidur penuh
semalaman.
3. Tidak melakukan pekerjaan berat selama setidaknya I jam sebelum
pengujian.
4. Semua faktor fisik dan psikis yang menimbulkan rangsangan harus
dihilangkan.
5. Suhu kamar harus nyaman dan berkisar antara 68dan 80
6. Selama penguiian, tidak diijinkan melakukan aktivitas fisik apapun
Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi BMR :
• Hormon Tiroid Meningkatkan Kecepatan Metabolisme.
• Hormon Kelamin Pria Meningkatkan Kecepatan Metabolisme.
• Hormon Pertumbuhan Meningkatkan Kecepatan Metabolisme.
• Demam Meningkatkan Kecepatan Metabolisme.
• Tidur Menurunkan Kecepatan Metabolisme.

Penurunan ini disebabkan oleh dua faktor :


1. penurunan tonus otot rangka selama tidur.
2. penurunan aktivitas sistem saraf simpatis.
• Malnutrisi Menurunkan Kecepatan Metabolisme.
disebabkan oleh tidak adanya zat makanan yang dibutuhkan di dalam sel.
Rumus Harris-Benedict.
Rumus BMR ini dibedakan antara pria dan wanita.

BMR Pria =
66 + (13,7 x berat badan) + (5x tinggi badan) – (6,8 x usia)

BMR Wanita =
655 + (9,6 x berat badan) + (1,8x tinggi badan) – (4,7 x usia)

Keterangan:
Berat badan dalam kilogram (kg)
Tinggi badan dalam sentimeter (cm)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai