Metabolisme
Anabolisme
Katabolisme
Metabolisme
Karbohidrat
6
Metabolisme
Karbohidrat
glukosa.
Glukosa
Glukosa
Kelebihan
glikogen.
Setelah
Glukosa
Kelainan
Insulin
PROSES METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glikogenolisis
yaitu:
katabolisme
glikogen
menjadi glukosa, karbon
diokasida
dan
air.
Ketika glukosa darah
turun maka glikogen akan
dipecah dengan bantuan
enzim glikogen fosforilase
menjadi glukosa 1 fosfat,
selanjutnya
menjadi
glukosa-6-fosfat
yang
kemudian dengan bantuan
oksigen diubah menjadi
energi.
10
11
Glukoneogenesis adalah:
proses pembentukan glukosa dari protein
dan lemak misalnya dari asam amino dan
gliserol. Ketika cadangan energi karbohidrat
menurun maka untuk mempertahankan
glukosa darah terjadi pemecahan lemak dan
protein.
* Glikolisis merupakan proses pemecahan
glukosa menjadi asam piruvat yang
mengandung senyawa ATP. Proses glikolisis
terjadi di sitosol sel yang dipercepat oleh
enzim spesifik.
METABOLISME PROTEIN
Protein
Protein
Asam
METABOLISME LEMAK
Lemak
Metabolism
Ketika
18
Pada
Jika
Pada
21
Kebutuhan
Energi
Selama
Di
Basal
SUHU TUBUH
2. Sistem Endokrin
a. Medula adrenal : Dingin
mengakibatkan sekresi yang menstimulasi
metabolisme sehingga meningkatkan
pembentukan panas.
b. Kelenjar tiroid : Dingin meningkatkan
sekresi tiroksin yang mengakibatkan
peningkatan metabolisme dan
pembentukan panas
Sistem Endokrin
Hormon
kelamin
pria
dapat
meningkatkan kecepatan metabolisme
basal
kira-kira
10-15%
kecepatan
normal,
menyebabkan
peningkatan
produksi panas
Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih
bervariasi
daripada
laki-laki
karena
pengeluaran hormon progesteron pada
masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh
sekitar 0,3 0,6C di atas suhu basal
Sistem Endokrin
Hormon pertumbuhan ( growth
hormone ) dapat menyebabkan
peningkatan kecepatan metabolisme
sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi
panas tubuh juga meningkat.
PRODUKSI PANAS/HEAT
PRODUCTION
5 Faktor penting produksi panas
a. BMR ( Basal Metabolisme Rate )
b. Aktifitas otot
c. Pengeluaran tiroxin
KEHILANGAN PANAS/
Heat loss
4 Mekanisme kehilangan panas:
a. Konduksi :
Perpindahan langsung dari badan
ke obyek tanpa gerakan : Kompres
b. Konveksi : Melalui sirkulasi: Kipas angin
c.Radiasi
:
Di antara kulit dan lingkungan
d. Evaporasi :
Penguapan (Insensibel water loss,
seperti pernafasan,kulit)
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
SUHU TUBUH
1.
Umur.
Bayi sangat rawan thd perubahan suhu lingkungan yg
ekstrem, anak anak lebih labil dibanding selama
pubertas dan dewasa, sebagian orang umur lebih dari
75 th beresiko utk hypotermi
5. Stres :
Stimulasi
sistem
saraf
simpatis
dapat
meningkatkan
produksi
epineprin
dan
norepineprin yang akan meningkatkan aktifitas
metabolik dan produksi panas
6. Lingkungan :
Suhu
lingkungan
yg
ekstrem
dpt
mempengaruhi sistem regulasi suhu individu
FAKTOR LAIN
Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat
menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar
120% untuk tiap peningkatan suhu 10C.
Status gizi
Malnutrisi
yang
cukup
lama
dapat
menurunkan kecepatan metabolisme 20
30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak
ada zat makanan yang dibutuhkan untuk
mengadakan metabolisme. Dengan demikian,
orang yang mengalami mal nutrisi mudah
mengalami
penurunan
suhu
tubuh
(hipotermia).
Reseptor suhu
Reseptor suhu yang paling penting untuk
mengatur suhu tubuh adalah banyak neuron
peka-panas khusus yang terletak pada area
preoptika hipotalamus.
Neuron ini meningkatkan pengeluaran
impuls bila suhu meningkat dan mengurangi
impuls yang keluar bila suhu turun.
Kecepatan
cetusan
kadang-kadang
meningkat
sebanyak
10
kali
pada
peningkatan suhu tubuh sebesar 100 C.
pusat
LAKTASI
Kelenjar Mama
Kelenjar mama atau payudara (buah dada)
adalah pelengkapan pada organ reproduksi
wanita dan mengeluarkan air susu.
a : korpus mammae
b : areola
c : papilla mammae
c. Papilla mammae:
muara pengeluaran
susu, terdiri dari
jaringan erektil, dan
ujung saraf sensoris.
Struktur
Buah dada terdiri atas bahan kelenjar susu atau
jaringan alveolar, tersusun atas lobus-lobus yang saling
terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak.
Setiap lobules terdiri atas sekelompok alveolus yang
bermuara ke dalam duktus laktiferus (saluran air susu)
yang bergabung dengan duktus-duktus lainnya untuk
membentuk saluran yang lebih besar dan berakhir
dalam saluran sekretorik.
Ketika saluran-saluran ini mendekat puting, membesar
untuk membentuk wadah penampungan air susu, yang
disebut sinus laktiferus; kemudian saluran-saluran itu
menyempit lagi dan menembus puting dan bermuara
diatas permukaannya.
Siklus laktasi:
a. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan):
penambahan & pembesaran lobulus-alveolus
b. Laktogenesis Stadium 2 (Akhir Kehamilan
sampai Persalinan 2-3 hari): sekresi ASI
c. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis):
mempertahankan sekresi ASI dari 4-9 hari, dst
d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae):
mulai 40 hari setelah berhenti menyusui
Perinasia - Th. 2005