Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt. atas kelimpahan rakhmat, taufiq,
serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Metabolisme
protein. Makalah ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak.
Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih yeng sebesar
besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah biokimia serta pihak-pihak
terkait lainnya yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah
ini. Penyusun sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Dengan demikian, masukan berupa saran dan kritik yang membangun akan
sangat diharapkan, agar penyusunan
makalah selanjutnya semakin baik.
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang
memerlukan. Dan semoga informasi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan bagi pengembangan pendidikan indonesia terutama peternakan
indonesia.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar struktur yang membentuk hewan, tumbuhan dan mikroba yang dibuat
dari tiga kelas dasar molekul, yaitu: asam amino, karbohidrat dan lipid (sering disebut
lemak). Sebagai molekul ini penting bagi kehidupan, reaksi metabolik fokus pada
pembuatan molekul-molekul selama pembangunan sel dan jaringan dan menggunakannya
sebagai sumber energi dalam pencernaan dan penggunaan makanan.
Protein terbuat dari asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama-
sama oleh ikatan peptida. Banyak protein adalah enzim yang mengkatalisis reaksi kimia
dalam metabolisme. Protein lain memiliki fungsi struktural atau mekanis, seperti protein
yang membentuk sitoskeleton, sistem perancah yang mempertahankan bentuk sel. Protein
juga penting dalam isyarat sel, tanggapan imun, sel, transpor aktif di seluruh membran,
dan siklus sel.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian metabolism protein
2. Mengetahui penguraian periodik dalam tubuh
3. Mengetahui pengertian dari siklus urea
4. Mengetahui pengetian dari biosintesis protein
5. Mengidentifikasi penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolism protein
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metabolisme Protein
1. Pengertian metabolisme
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk
mendapatkan energi anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari
molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat
bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang
disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa
organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi
kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan
senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya.
Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut
metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut
metabolomika.
2. Pengertian Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah
adalah protein.
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur sertafosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya …
3. Metabolisme Protein
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan usus
menjadi asam-asam amino, yang diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian
asam amino diambil oleh hati, sebgaian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan
luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan
asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protei, kelebihan asam
amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat
atau diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh di mana terjadi reaksi
katabolisme maupun anabolisme.
Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian
reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk
dari ammonia dan karbondioksida melalui serangkaian reaksi kimia yang berupa
siklus, yang mereka namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung
didalam hati. Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral,
terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi
dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase.
Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang
diubah menjadi ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan mg++ dan N-asetil-
glutamat.
D. Biosintesis Protein
Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang
kompleks dan melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan
RNA.molekuk DNA merupakan rantai polinukleutida yang mempunyai beberapa
jenis basapurin dan piramidin, dan berbentuk heliks ganda.
Dengan demikian akan terjadi heliks gandayang baru dan proses terbentunya
molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada
molekul DNA menentukan urutan asam amino dalam pembentukan protein. Peran
dari DNA itu sendri sebagai pembawa informasi genetic atau sifat-sifat keturunan
pada seseorang dua tahap pembentukan protein:
1. Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai
pesan yang diberikan oleh DNA.
2. Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi
genetika kedalam proses pembentukan protein.
Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat
dalam sitoplasma r RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang
membentuk ribosom dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang
berlangsung dalam ribosom belum diketahui. m RNA diproduksi dalam inti sel dan
merupakan RNA yang paling sedikit jumlahnya. kode genetika yang berupa urutan
basa pada rantai nukleutida dalam molekul DNA. tiap tiga buah basa yang berurutan
disebut kodon, sebagai contoh AUG adalah kodon yang terbentuk dalam dari
kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG adalah kodon yang terbentuk dari kombinasi
guanin-urasil-guanin. kodon yang menunjuk asam amino yang sama disebut sinonim,
misalnya CAU dan CAC adalah sinonim untuk histidin. perbedaan antara sinonim
tersebut pada umumnya adalah basa pada kedudukanketiga misalnya
GUU,GUA,GUC,GUG.
Bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan
asam amino yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam
lipatan anti kodon. lipatan anti kodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang
menjadi pasangannya dalam m RNA yang tedapat dalam ribosom. pada prosese
biosintesis protein, tiap molekuln t RNA membawa satu molekul asam amino masuk
kedalam ribosom.
E. Penyakit akibat Gangguan Metabolisme Protein
Salah satu gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan ditemukannya
penyakit yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein hampir selalu
disertai dengan kekurangan energi. Penyakit yang terjadi karena kekurangan energi
dan protein biasa dikenal dengan KEP. Ketika seorang anak mengalami penyakit KEP
maka akan muncul gejala-gejala marasmus dan kwashiorkor.
Pada penderita marasmus, pertumbuhan terganggu, tubuh sangat kurus,
adanya pembesaran hati, kulit tampak keriput, mudah terkena diare, infeksi saluran
pernafasan dan batuk rejan.
Pada penderita kwashiorkor, ciri-ciri yang terjadi adalah adanya gangguan
pertumbuhan pada berat badan, lemah, kurus, apatis (tidak peduli terhadap
lingkungan), kulit tampak kering, moonface, anoreksia, pembesaran hati serta anemia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencernaan protein menghasilkan asam amino.sebagian besar asam amino
digunakan untuk pembangunan protein tubuh. Bila ada kelebihan atau bila tidak
tersedia cukup karbohidrat dan lemak untuk kebutuhan energi, sebagian asam amino
dipecah melalui jalur yang sama dengan glukosa untuk menghasilkan energi.
B. Saran
Protein dalam jumlah yang berlebihan dapat diubah menjadi lemak tubuh dan
menyebabkan kegemukkan. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai dalam mengatur
asupan zat gizi agar seimbang.
Untuk mengeluarkan ureum memerlukan air agar dapat berada dalam keadaan larut
dalam air. Oleh karena itu, seorang yang banyak makan protein harus minum lebih
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Cet. I; Jakarta: UI Press
Yazid, Estien dan Lisda Nursanti. 2006.
Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarja: Andi Offset
www.rochem.wordpress.com. 31 Januari 2012
Isharmanto, Bojonegoro. 2010. Metabolism Protein. www.biologigonz.blogspot.com .
25 Juli 2010.
http://biologigonz.blogspot.com/2010/07/metabolisme-protein-2.html.
(1 November 2012)