Anda di halaman 1dari 11

BIOLISTRIK PADA TUBUH MANUSIA

Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi persyaratan


Mata Kuliah Biomedik
REGINA NGANTUNG
22061044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

tuntunan dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Prinsip Genetika dan

Penyakit Herediter”.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Mata Kuliah Biomedik, dan

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Penulis tentang “Prinsip Genetika dan Penyakit

Herediter”.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan dalam menyusun Makalah ini, oleh

karena itu sangat di harapkan kritikan dan saran dari Dosen pengampu Mata Kuliah untuk

kesempurnaan Makalah ini.

Penulis yakin bahwa penulisan Makalah ini tidak bisa diselesai dengan baik tanpa bantuan

dan dorongan dari Dosen pengampu Mata Kuliah, oleh sebab itu disampaikan terimakasih kepada

Laurensi Meity Sasube, MBiotech selaku Dosen pengampu Mata Kuliah, kepada keluarga dan

teman-teman yang selalu membantu saya.

Manado, 8 September 2022

Regina Ngantung
DAFTAR ISI

Halaman Cover

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Atom dan Ion
1.2 Muatan Listrik
1.3 Potesial Listrik
1.4 Arus dan Hambatan Listrik
BAB 2. POTENSIAL LISTRIK PADA BERBAGAI KEADAAN
2.1 Transduksi Sinyal Potensial
2.2 Membran Istirahat
2.3 Depolarisasi
2.4 Hiperpolarisasi
2.5 Potensial Aksi
BAB 3. KESIMPULAN
BAB 4. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Atom dan Ion


Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos yang berarti tidak dapat
dipotong atau sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Secara umum atau kata lainnya
Atom adalah suatu partikel-partikel paling terkecil atau susunan materi dasar yang
menyusun suatu benda. Atom disusun dari 3 macam partikel penyusun (subatom), yaitu:
1. Proton, muatan yang bersifat positif.
2. Neutron, muatan yang bersifat netral, (kecuali Hidrogen-1 dan 𝐻𝑖𝑑𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛+ tidak
mempunyai Neuton).
3. Elektron, muatan yang bersifat negatif.

Muatan-muatan pada atom ini akan diikat dalam inti atom oleh gaya
elektromagnetik dan membentuk sesuatu yang dinamakan molekul. Sekumpulan atom

yang memiliki jumlah Proton dan Elektron yang sama disebut Neutron,
sedangkan sekumpulan atom yang memiliki jumlah tidak sama banyak antara Proton dan
Elektron.
Kata ion sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ἰόν, ion “sedang pergi”. Secara
umum Ion dikenal sebagai molekul atau atom yang memiliki muatan listik total tidak nol
atau secara dasar ion adalah sekumpulan atom yang mengandung muatan listrik. Ion
pertama kali dikenal melalui bentuk teori dari Michael Faraday pada sekitar tahun 1830,
dengan menggambarkaan bagian molekul yang bergerak menuju ke arah anoda atao
katoda melalui suatu tabung hampa udara. Ion dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Kation merupakan ion yang bermuatan positif, karena kehilangan satu atau lebih
elektron yang ditarik menuju katoda.
2. Anion merupakan ion yang bermuatan negatif, karena menangkap satu atau lebih
elektron kemudian ditarik menuju anoda.
Sebuah ion dapat dikatakan sebagai senyawa ionik karena dibentuk dari muatan
listrik yang berlawanan dan terjadi saling tarik menarik satu sama lain antara molekul
kation yang memiliki proton hidrogen tanpa elektron dan anion yang memiliki elektron
ekstra. Ion yang berisi satu atom disebut ion atomik atau ion monoatomik, sedangkan ion
yang berisi dua atau lebih atom akan membentuk ion molekuler atau disebut ion
poliatomik.

1.2 Muatan Listrik


Muatan listrik merupakan suatu muatan dasar yang terdapat pada benda, sehingga
menghasilkan gaya pada benda lain yang berdekatan yang sama-sama memiliki muatan
listrik. Pada tahun 1780 Seorang peneliti yang bernama Luigi Galvani yang mulai
mempelajari kelistrikan pada tubuh hewan, melalui eksperimennya dari kedua kaki katak
yang terangkat ketika diberi aliran listrik lewat suatu konduktor.
Jenis Muatan Listrik dalam konsep biolistrik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Elektrostatistika, yaitu muatan listrik yang tidak bergerak atau berubah terhadap
objek bermuatan lain yang dikeluarkan oleh medan gaya listrik statis.
Contohnya: muatan listrik pada rambut dan bagian luar tubuh lainnya.
2. Elektrodinamika, yaitu muatan listrik yang bergerak sehingga menghasilkan
arus listrik. Contohnya: Arus listrik yang mengalir melalui sel syaraf, otak, dan
otot.
Dalam dunia aplikasi muatan listrik pada tubuh manusia yang mempunyai
kesinambungan dengan ilmu biolistrik terdapat 3 contoh aplikasi, yaitu:
1. Sel syaraf, otak, jantung, dan otot
2. Terapi listrik, memiliki dua tipe yaitu:
a. Pacemaker, yaitu alat atau perangkat medis yang bekerja secara elektrik
untuk menstimulasi otot jantung sehingga menghasilkan konstraksi guna
memberikan rangsangan dan menghasilkan detak jantung.
b. Defibrillator, yaitu alat dalam dunia medis yang berfungsi untuk
menstimulasi detak jantung seseorang yang mengalami gangguan jantung
mendadak. Contoh kasusnya seperti, serangan jantung, kecelakaan, maupun
syok berat.
3. Instrumentasi medis, yaitu berupa:
a. EKG (Elektrokardiogram) d. ENG (Elektroneurogram)
b. EEG (Elektroesensefalogram) c. ERG (Elektroretinogram)
c. EMG (Elektromiogram) e. EOG (Elektrookulogram)
Letak Muatan listrik dalam tubuh manusia terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Muatan listik negatif, letaknya di permukaan bagian dalam membran.
2. Muatan listrik positif, letaknya di permukaan bagian luar membran.

1.3 Potensial Listrik


Potensial listrik akan terjadi apabila, suatu daerah seperti membran saraf atau otot
menerima rangsangan yang sudah mencapai nilai ambang batas. Potensial listrik mempunyai
kemampuan untuk merangsang daerah di sekitar sel membran untuk melakukan perambatan
ke seluruh penjuru sel membran yang akan mengalami repolarisasi. Proses repolarisasi pada
sel membran disebut sebagai suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter sendiri mempunyai dua
fase, yaitu:
1. Refrakter absolut, yaitu selama periode ini tidak ada rangsangan dan unsur kekuatan
untuk menghasilkan potensial yang
2. Refrakter relatif, yaitu proses setelah membran mendekati repolarisasi seluruhnya
maka dari periode refrakter terabsolut akan menjadi periode refrakter refraktif, sehingga
stimulus menjadi kuat secara normal.
Tansduksi sinyal merupakan bentuk dari potensial listrik, transduksi sinyal
merupakan proses penyampaian pesan dari luar sel ke dalam membran sel. Ketika pesan
dari luar sel memasuki membran sel kemudian bertemu reseptor maka akan terjadi
suatu reaksi dari dalam membran sel.

1.4 Arus dan Hambatan Listrik

Arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu
titik yang menjadi tujuan dalam sirkuit tiap satuan waktu. Contoh arus listrik dari yang
sangat lemah dimulai dari jaringan tubuh yaitu dalam sel syaraf sekitar 70mV, hingga
yang paling kuat yaitu petir yang mencapai 200kA.
Hambatan listrik atau rata-rata hambatan tubuh manusia adalah 1.000 Ohm, atau
maksimalnya yang aman adalah 50 mA. Dengan rumus V=l×R=50mA×1000 Ohm.
BAB II
Potensial Listrik pada berbagai keadaan

2.1 Transduksi Sinyal Potensial


Transduksi sinyal merupakan suatu proses transmisi sinyal dari molekul
ekstrasel ke dalam sel yang akan menyebabkan terjadinya berbagai penghantaran
respon. Saat sel menerima sebuah sinyal, contohnya seperti peptida maka sel akan
mentransmisikan informasi dari bagian permukaan ke bagian dalam inti sel. Dalam
bagian saraf, kemampuan neuron yang akan menerima dan menghantarkan sinyal listrik
merupakan perilaku dari listrik neuron. Di setiap permukaan membran, terdapat
berbeda-beda potensial listrik, yang diakibatkan oleh muatan negatif neto yang ada di
permukaan bagian dalam membran, dan muatan positif neto yang berada di bagian
permukaan luar membran. Muatan neto sendiri merupakan hasil dari interaksi yang
berproses secara rumit antara ion-ion positif dan negatif.

2.2 Membran Istirahat


Potensial membran istirahat (resting membrane potential) adalah kondisi
dimana perbedaan antara potensial yang ada dalam sitosol dengan cairan ektraseluler
berada di antara -60mV sampai -80mV, dengan kata lain diantara sisi dalam dan luar
membran sel terdapat suatu perbedaan potensial. Dalam keadaan istirahat, pada bagian
sisi luar dan dalam membran sel, sama-sama terdapat ion-ion sodium dan potasium,
tapi dengan jumlah konstrasi yang berbeda. Disamping transportasi ion yang dilakukan
secara difusi, ada juga bagian transport ion secara aktif yang mempengaruhi besarnya
membran potensial sel, potensial tersebut terdapat pada sel yang sedang istirahat, maka
dari itu dinamakan potensial istirahat sel.

2.3 Depolarisasi
Depolarisasi merupakan proses atau keadaan dalam saraf yang sedang
menjalankan rangsangan. Depolarisasi memiliki sifat yang berbalik dari proses
polarisasi sehingga dalam keadaan ini muatan yang negatif berada di bagian sisi luar
membran, sedangkan muatan yang positif berada dibagian sisi dalam membran. Proses
depolarisasi akan mulai ketika rangsangan sudah mencapai nilai ambang setelah
repolarisasi terjadi.
2.4 Hiperpolarisasi
Hiperpolarisasi yaitu potensial lebih besar dibandingkan potensial istrahat,
sehingga menyebabkan penghambatan penerusan potensial aksi, lalu menghasilkan
efek depresi pada sistem saraf pusat.

2.5 Potensial Aksi


Potensial memiliki 4 fase yaitu:
a. Resting state
b. depolarization phase
c. repolazation phase
d. hyperpolarization
BAB III
KESIMPULAN
melalui makalah ini, saya mengangkat dengan beberapa point tentang biolistrik pada
tubuh manusia, mulai dari pengertian atom dan ion, muatan listrik, potensial listrik,
arus dan hambatan listrik, transduksi sinyal potensial, membran istirahat, depolarisasi,
hiperpolarisasi hingga potensial aksi, dalam dunia keperawatan yang begitu luas
jangkauannya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.scribd.com/doc/88811887/hiperpolarisasi
2. http://instrumentasi.lecture.ub.ac.id/potensial-istirahat-sel/
3.https://www.coursehero.com/file/pv2564/Potensial-membran-istirahat-atau-resting-
membrane-potential-adalah-
kondisi/#:~:text=Potensial%20membran%20istirahat%20atauresting%20membranep
otentialadalah%20kondisi%20dimana,60%20mVsampai%20%2D80%20Mv
4.http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/18827/1/38a97117b59e84c098ce44b92e040968.pd
f
5. https://media.neliti.com/media/publications/151458-ID-transduksi-sinyal-hormon-
kolesistokinin.pdf
6. https://id.scribd.com/document/364572104/ATOM-DAN-ION-MUATAN-
LISTRIK-POTENSIAL-ARUS-DAN-HAMBATAN-LISTRIK
7. https://www.medicalogy.com/blog/aed-defibrillator-dan-fungsinya/
8.
https://primayahospital.com/jantung/pacemaker/#:~:text=Pacemaker%20adalah%20p
erangkat%20medis%20yang,darah%20tanpa%20bedah%2C%20tergantung%20jenis
nya
9. https://inaheart.org/wp-content/uploads/2021/07/Guideline_Aleka_2014.pdf
10.
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/25864/1/8b93c1cc25603f6becc2edda199cdc37.pdf1

11. https://www.academia.edu/76775812/Fisika_Keperawatan_Biolistrik
12. https://www.gramedia.com/literasi/muatan-listrik/
13. https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/20/200000169/muatan-dan-medan-
listrik?page=all#:~:text=Pengertian%20muatan%20listrik%20adalah%20muatan,zat
%20tersusun%20atas%20atom%2Datom

Anda mungkin juga menyukai