Anda di halaman 1dari 31

Biolistrik

Liena Sofiana, S.KM, M.Sc


Biolistrik
• Pembangkit Biolistrik
Biolistrik merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang
merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif
pada permukaan dalam bidang batas/membran
• Kelistrikan memgang peranan yang sangat
penting dalam dunia kedokteran.
• Ada 2 aspek kelistrikan dan magnetis dalam
bidang kedokteran yaitu :
1. Listrik & magnet yang timbul dalam tubuh
manusia
2. Penggunaan listrik dan magnet pada permukaan
tubuh manusia
HUKUM DALAM BIOLISTRIK
1. Hukum Ohm
“perbedaan potensial antara ujung konduktor
berbanding langsung dengan arus yang melewati,
berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

V R = dalam ohm (Ω)


R= I = Arus listrik (A)
V = Tegangan (Volt)
I
2. Hukum Joule
“Arus listrik yang melewati konduktor dengan
perbedaan tegangan dalam waktu tertentu akan
menimbulkan panas”

Q  VIt
Q = energi panas (joule, J)
V = beda potensial/tegangan (volt, V)
I = arus (ampere, A)
t = waktu (s)
KELISTRIKAN & KEMAGNETAN YANG
TIMBUL DI DALAM TUBUH
1. SISTEM SARAF & NEURON

• Sistem saraf dibagi menjadi 2 :


1. Sistem saraf pusat
 Terdiri dr otak, medulla spinalis & saraf perifer.
 Saraf perifer : serat saraf yg mengirim informasi
sensoris ke otak atau ke medulla spinalis (saraf
afferent), sedangkan serat saraf yg menghantarkan
informasi dr otak/medulla spinalis ke otot & kelenjar
(saraf efferent).
2. Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh, misal
jantung, usus, & kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini
dilakukan secara tdk sadar.
Sel Saraf (neron)

• Adalah bagian terkecil dari sistem saraf yang berfungsi


menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan informasi
• Informasi  sinyal listrik

akson
soma
segmen awal akson sel Schwann

akson hillock
nukleus
simpul Ranvier telodendria
dendrit
Neuron
• Sel-sel syaraf tersusun dari bagian-bagian utama:
1. soma (badan sel)
2. akson (nerit, serat syaraf)
3. dendrit.
• Akson berfungsi menghantarkan sinyal dari satu sel
syaraf ke sel lainnya (sel syaraf atau sel otot)
• soma dan dendrit berfungsi sebagai penerima sinyal
yang dihantarkan oleh akson dari sel syaraf lain.
Neuron dalam keadaan istirahat (non aktif)

• Di dalam hampir semua sel makhluk hidup terdapat


beda tegangan antara bagian dalam sel
(intraselular) dan bagian luar sel (ekstraselular).
• Bagian dalam dan bagian luar sel dibatasi oleh
membran sel sehingga beda tegangan ini disebut
sebagai potensial membran. Membran sel adalah
selapis tipis bahan elastis yang tersusun dari lemak
dan protein
• Pada membran sel syaraf terdapat muatan-muatan
listrik.
Medan listrik dalam membran neron
• Susunan muatan pada setiap permukaan
membran neron menyerupai kapasitor
bermuatan di mana medan listriknya seragam.
• Besarnya medan listrik dapat dihitung dengan
rumus

V
E
d
Sel Saraf dalam Keadaan Istirahat
(POLARISASI)
• Dalam sel saraf atau sel hidup lainnya, membran sel
mempertahankan kondisi intraseluler yg berbeda dg
lingkungan ekstraselulernya.
• Setiap sel saraf menghasilkan sedikit ion negatif di dalam sel
dan juga ion positif di luar membran sel

+++++++ +++++++
- - - - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - - - -
+++++++ +++++++
Konsentrasi ion di dalam dan luar neron dalam
kondisi polarisasi (istirahat)
Ion Konsentrasi (mmol/L)
Di dalam Di luar
Na+ 15 145
K+ 150 5
Cl- 9 120
lainnya 156 30
• Besarnya potensial membran untuk sel saraf dalam
keadaan non aktif adalah –70 mV

• Apabila sel menerima rangsangan, membran sel akan


menjadi lebih mudah dilalui oleh ion-ion tertentu
sehingga terjadi aliran ion melalui membran.

• Adanya aliran ion ini akan mengakibatkan perubahan


potensial membran sel dan sel dikatakan berada
dalam keadaan aktif.
• Kita dapat menghitung medan listrik pada membran sel
yang memiliki ketebalan 7 nm, dan beda potensial
didalam membran sel saat istirahat -70 mV:

- (-70 x 10ˉ³ V)
E =
7.0 x 10ˉ⁹ m
= 1,0 x 10⁷ V/m (ke arah kanan)

Sehingga,
F = q.E
= (1,6 x 10ˉ¹⁹ C) (1,0 x 10⁷ V/m)
= 1,6 x 10ˉ¹² N
Potensial Aksi
• Pada membran sel syaraf berlaku mekanisme
ambang (threshold mechanism), yaitu jika membran
menerima sinyal dengan nilai tertentu maka sel
tersebut akan menjadi aktif.
• Peristiwa pengaktifan sel, yang ditandai dengan
adanya perubahan elektris pada sel-sel tersebut,
akan menyebabkan perubahan pada potensial
membran sel.
• Peristiwa ini disebut sebagai peristiwa
depolarisasi, sedangkan perubahan potensial
yang disebabkan oleh peristiwa depolarisasi
disebut sebagai potensial aksi.
• Di dalam cairan sel banyak mengandung ion-ion: Na+, K+,
Ca2+, Cl-, dan anion-anion organik yang sebagian besar
berupa protein.
• Timbulnya potensial aksi dipicu oleh adanya perubahan
konduktansi membran terhadap ion-ion tertentu,
utamanya ion K+ dan Na+.
• Selama keadaan non aktif, konduktansi membran untuk
ion K+ lebih besar daripada konduktansi membran untuk
Na+ (konduktansi untuk K+ 50-100 kali konduktansi untuk
Na+).
• Pada awal timbulnya potensial aksi,
konduktansi membran untuk ion Na+
meningkat secara mendadak hingga mencapai
5000 kali konduktansi pada keadaan non aktif
dan terjadi aliran ion Na+ dalam jumlah besar
memasuki bagian dalam sel (konduktansi
untuk Na+ sekarang lebih besar daripada
konduktansi untuk K+).
• Hal ini menyebabkan potensial membran yang
semula negatif menjadi positif. Perubahan
konduktans untuk Na+ dan K+ selama terjadi
potensial aksi
• akhir potensial aksi, konduktansi untuk Na+
kembali ke keadaan semula dan konduktansi
untuk K+ meningkat hingga mencapai 1000 kali
konduktansi semula. Pada kondisi ini, terjadi
aliran ion K+ keluar sel yang akan menyebabkan
potensial membran kembali bernilai negatif.
Perubahan konduktans untuk Na+ dan K+
selama terjadi potensial aksi
Perambatan potensial aksi
• Potensial aksi akan merambat untuk mengaktifkan
bagian-bagian membran yang berdekatan dan
kemudian akan mengaktifkan seluruh membran sel .
• Rangsangan akan menyebabkan gerbang-gerbang Na
terbuka dan akan terjadi aliran ion-ion Na+ masuk ke
dalam sel.
• Adanya ion-ion positif ini akan menaikkan potensial
membran hingga mencapai potensial ambangnya, yang
kemudian memicu timbulnya potensial aksi.
• Potensial aksi atau impuls akan merambat pada
membran dan akan mengaktifkan seluruh membran sel
+ + + + + + + + + + + + + +
- - - - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - - - -
+ + + + + + + + + + + + + +

• Gambar panah + + + + + +
- -
+ + + + + +

menunjukkan “local
+ +
- - - - - - - - - - - -

circuit” aliran arus dari


- - - - - - - - - - - -
+ + + + + + + + + + + + + +
- -

bagian membran yang + + + + +


- - - -
+ + + +
+ + + + +
- - - - - - - - - -
aktif ke bagian
- - - - -
membran yang terdekat
- - - - -
+ + + + + + + + +
+ + + + +
- - - -

(yang belum aktif). + +


- - - - - - - - - -
+ + + + + + + + + +
+ +
- - - -

- - - -
+ + + + + + + + + +
+ + + +
- - - - - - - - - -
• Pada susunan saraf pusat, jika sel saraf
mendapat rangsangan ditengarai bahwa
potensial aksi pertama kali muncul pada akson
atau segmen awal akson kemudian merambat
ke bagian-bagian sel saraf lainnya.
• Pada keadaan aktif, sel syaraf yang tak
bermyelin akan menunjukkan adanya
kenaikan potensial membran hingga mencapai
+40 mV
Kelistrikan miokardium

1 2

0 4
Depolarisasi miokardium
• Fase depolarisasi ditunjukkan oleh fase 0 yang
disebabkan karena adanya kenaikan jumlah ion Na+ di
dalam sel (permeabilitas ion natrium bertambah
dengan cepat sehingga jumlah ion natrium yang masuk
ke dalam sel semakin banyak).
• Fase 1 terjadi karena adanya aliran ion-ion K+ ke luar sel
dengan permeabilitas rendah, yang menyebabkan
adanya penurunan tegangan.
• Pada fase 2 (plateau, datar), aliran masuk ion-ion Ca2+
mengimbangi aliran keluar ion-ion K+.
• Pada fase 3 (fase repolarisasi), permeabilitas kalium
bertambah besar yang menyebabkan aliran keluar ion-
ion K+ menjadi lebih cepat.
• Adanya aliran ion-ion inilah yang
menyebabkan potensial menjadi merosot
(drop). Selama fase 4, sel akan kembali ke
keadaan istirahat dan konsentrasi ion-ion
kembali ke keadaan awal (kelebihan ion-ion
natrium dan kalsium di dalam sel dipompa
keluar bersamaan dengan aliran masuk ion-
ion kalium)
• Perubahan pada fase ini sangat
mempengaruhi mekanisme kontrol fisiologis
terhadap frekuensi jantung.
• Jika daerah sekitar miokardium belum
mencapai nilai ambang, sedangkan bagian lain
telah menghasilkan potensial aksi, maka
bagian ini akan segera menyebabkan bagian
lain mencapai nilai ambang & menghasilkan
petensial aksi.
Bagian Jantung
Potensial aksi tiap bagian jantung
Perambatan potensial aksi

Anda mungkin juga menyukai