BIOELEKTRIK
KELOMPOK 12
WINDA MEYZULVINA (R021191007)
ZAHRAHSURAYAS SUWANDI (R021191058)
ANGGUN NURKHASANAH (R021191054)
DWINTA PUTRI SAKINAH (R021191038)
BIOELEKTRIK
Bioelektrik adalah ilmu yang mempelajari tentang potensial listrik
pada organ tubuh. Aspek yang berperan penting terdiri dari
kelistrikan dan kemagnetan yang timbul pada tubuh manusia serta
penggunaan listrik dan magnet pada pemukaan tubuh manusia.
Bioelektrik merupakan energi yang terdapat dalam tubuh makhluk
hidup yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana
ATP ini dihasilkan oleh salah satu bagian sel yakni mitokondria
dalam proses respirasi dengan kata lain biolistrik merupakan
segala yang berkaitan dengan kelistrikan yang dihasilkan oleh
tubuh makhluk hidup. Kelistrikan yang dimaksud adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan muatan-muatan, ion-ion yang
terdapat dalam tubuh dan medan listrik yang dihasilkan oleh ion-
ion dan muatan muatan tersebut serta tegangan yang dihasilkan
YANG BERPERAN DALAM
BIOELEKTRIK
1. Saraf
Sistem saraf dibagi dalam 2 bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
Hiperpolarisasi
Peningkatan besar potensial membran negatif, membran menjadi
lebih terpolarisasi dibandingkan pada potensial istirahat
DEPOLARISASI
Depolarisasi adalah keadaan dimana saraf sedang
menjalankan rangsang. Pada keadaan ini muatan yang lebih
negatif berada di sisi luar membran sedangkan muatan yang
lebih positif berada di sisi dalam membran. Membran sel
saraf bersifat impermeabel terhadap ion kalium dan
permeabel terhadap ion natrium sehingga ion (Na) berdifusi
dan ion (K) ditahan. Dalam keadaan ini pula dikenal istilah
potensial aksi, yaitu potensial membran yang diukur pada
saat sel terdepolarisasi. Proses ini terjadi jika terdapat
rangsangan yang akan menjadi impuls bagi saraf.
REPOLARISASI
Repolarisasi disebut juga sebagai periode penyembuhan
setelah saraf mengalami depolarisasi. Repolarisasi merupakan
tahapan yang paling penting bagi sel. Diantara depolarisasi dan
repolarisasi terdapat satu periode yang disebut sebagai periode
refrakter, yaitu periode waktu tertentu saat sel saraf tidak dapat
menanggapi rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya.
Terdapat dua jenis periode refrakter, yaitu:
1. Periode refrakter absolut ialah jangka waktu tertentu saat sel
saraf benar-benar tidak dapat menanggapi rangsang yang
diberikan untuk kedua kalinya, apapun jenis rangsangnya dan
berapa pun kekuatan rangsang yang diberikan. Periode ini
biasanya berlangsung pada awal repolarisasi.
2. Periode refrakter relatif ialah jangka waktu pada akhir
repolarisasi, yang mana sel saraf kemungkinan sudah dapat
kembali menanggapi rangsang, asalkan rangsang yang
diberikan lebih kuat daripada rangsang sebelumnya atau jenis
rangsangnya berbeda.
.
.
HANTARAN
MERAMBAT
Arus lokal diantara daerah aktif pada puncak potensial aksi
dan daerah nonaktif disebelahnya yang masih berada dalam
potensial istirahat menurunkan potensial di daerah nonaktif
yang bersentuhan dengan daerah aktif itu hingga mencapai
ambang, yang memicu potensial aksi didaerah yang
sebelumnya nonaktif tersebut. Daerah yang semula aktif
kembali ke potensial istirahat , dan daerah aktif yang baru
memicu potensial aksi didaerah nonaktif disebelahnya
melalui arus lokal, dan seterusnya membentuk siklus yang
berulang dengan sendirinya disepanjang akson
SINAPSIS
Signal atau impuls neuron ke sel target melalui hubungan khusus.
• sinapsis kimiawi merupakan sinapsis signalnya di hantarkan
oleh neurotransmitter yang di hasilkan secara eksositosis. Bahan
kimiawi ini misalnya asetilkolin yang melintasi celah sempit
(sinaptik cleft) yang terdapat pada diantara membran sel
presinaptik dan postsinaptik dan untuk mengawali depolarisasi
sel target.
• Sinapsis listrik. Pada sinaps listrik, dua neuron di hubungkan
oleh taut celah, yang memungkinkan ion-ion pembawa muatan
mengalir secara langsung dari sel pertama ke sel kedua, atau
sebaliknya. Walaupun sinaps listrik menghasilkan transmisi
sinyal listrik tanpa putus dan sangat cepat, jenis hubungan ini
pada hakikatnya bersifat “on” atau “off” dan tidak terkendali.
Pada sinaps listrik , potensial aksi pada neuron selalu memicu
potensial aksi di neuron yang tersambung dengannya. Sinaps listrik
tidak sebanyak sinapsi kimia pada sistem saraf manusia.
NEUROTRANSMITTER
JUNCTION
Neuromuscular Junction (NMJ) atau endplate adalah sinaps
yang spesial dimana saraf motorik presinaptik bertemu
dengan membran postsinaptik dari otot rangka
MACAM-MACAM ALAT
BIOELEKTRIK
1. Elektromiogram (EMG), digunakan untuk mencatat
potensial otot selama pergerakan otot
2. Elektroneurogram (ENG), di gunakan untuk mengetahui
keadaan lengkungan refleks dan mengetahui kecepatan
konduksi saraf motoris dan sensoris
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2016. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC