Anda di halaman 1dari 12

Tugas Fisika Dasar

MAKALAH BIOLISTRIK

WULAN PURNAMASARI

J1A118147

REGULER B 2018

LA ODE ANDIMBARA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALUOLEO

2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Fisika.
Adapun makalah ini mengenai Biolistrik.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang terdapat didalam makalah ini serta kesalahan yang dilakukan oleh
penyusun. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca yang membangun sehingga kedepannya penulis akan lebih baik lagi. Terima
kasih .

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

1. Hukum Biolistrik ............................................................................. 5


2. Tingkat Hukum Ohm...................................................................... 5
3. Hukum Joule ..................................................................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 11

3.2 Saran ...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kelistirikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran.ada dua


aspek kelistrikan dan magnetis dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet
yang timbul dalam tubuh manusia,serta pengunaan listrik dan magnet pada
permukaan tubuh manusia.

Pada tahun 1856 Caldani menunjukan kelistrikan pada otot katak yang telah
mati.Luigi Galvani (1780) mulai mempelajari kelistrikan pada hewan kemudian pada
tahun 1786 Luigi galvani melaporkan hasil ekspirimenya bahwa ke dua kaki katak
terangkat ketika di berikan aliran listrik lewat suatu konduktor.

Arrons (1892) meraskan ada aliran frekunsi tinggi melalui beliau sendiri serta
pembantunya asistenya. Pada tahun 1899 Van seynek melakukan pengamatan tentang
terjadinya panas pada jaringan yang di sebabkan oleh aliran frekuensi tinggi.
Schliephake (1928) melaporkan tentang pengobatan penderita dengan
mempergunakan short wawe.

Oleh karena hal tersebut di atas,untuk mengetahui lebih banyak tentang


biolistrik tersebut, maka kami akan mencoba
menggali,mengkaji,memaparkan,makalah yang berjudul peran biolistrik dalam
keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hukum dalam biolistrik ?
2. Apa hubungan kelistrikan dan kemagnetan ?
3. Bagaimana isyarat listrik dalam tubuh ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. HUKUM BIOLISTRIK

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran electron-electron
yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energy) dan muncul akibatnya ransangan
penginderaan.pikiran kita terdiri daya listrik hidup semua daya ini berkumpul di
dalam pusat akal di dalam otak dalam bentuk pontensi daya listrik.Dari pusat akal,
daya ini kemudian di arahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak
oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun di pusat akal harus
di tuntun oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau
bagian tubuh lainnya.

Biolistrik merupakan energy yang di miliki setiap manusia bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) di mana ATP ini dihasilkan oleh salah satu energy yang
bernama mitochondria melalui proses resprisasi sel.Biolistrik juga merupakn
fenomena sel.Sel juga mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan
tipis bermuatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada
permukaan dalam bidang batas/membrane.Kemampuan sel syaraf neurons
menghantarkan biolistrik sangat penting.Tranmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai
sebuah alat yang di namakan dendries yang berfungsi mentranmisikan isyarat dari
sensor ke neuron.Aktifitas biolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh
seperti gelombang pada permukaan air.

2. HUKUM OHM
ini di dapat di nyatakan dalam rumus

R = V̲
I

5
R = dalam ohm (Ω)

I = ampere (A)

V= tegangan (Volt)

3. HUKUM JOULE
Arus Listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam
waktu tertentu akan menimbulkan panas.

Hal ini dinyatakan dalam rumus :

H1( kalori )

MACAM MACAM GELOMBANG ARUS LISTRIK

Arus bolak balik / sinusoidal

Arus setengah gelombang (telah diserahkan)

Arus searah penuh tapi masih mengandung ripple/desir

Arus searah murni

Faradik

Surged faradic/sentakan faradic

Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal

Galvanik yang interuptus

Arus gigi gergaji

KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH

Kelistrikan dan kemagnetan yang ada dalam tubuh:

6
1. Sistem syaraf dan neuron

System syaraf terbagi dua bagian yaitu system saraf pusat dan otonom

Sistem syaraf pusat terdiri dari otak, medulla spinalis dan perifer.saraf perifer ini
adalah saraf yang mengirim informasi ke sensoris ke otak atau medulla spinalis di
sebut saraf efferen sedangkan saraf yang menghantarkan dari otak atau medulla
spinalis ke otot serta kalenjar di sebut system saraf efferen sedangkan saraf otonom
mengatur organ tubuh seperti jantung usus dan kalenjar sehingga pengontrolan
system ini di lakukan dengan tidak sadar yakni bekerja sendiri.

2. Kelistrikan saraf

Dalam bidang neurotami akan dibicarakan kecepatan implus serta


saraf,serta yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantarkan implus
lebih cepat daripada serta saraf yang mempunyai diameter lebih kecil.Serat dapat di
kelompokan menjadi tiga bagian diantarannya A,B dan C

Dengan mikrskop electron serat saraf dibagi menjadi dua tipe serta saraf
yang bermenyalim dan serat saraf yang tidak bermenyalim

3. Perambatan potensial aksi

Potensial aksi dapat terjadi bila apabila suatu membrane saraf atau otot
mendapat ransangan nilai ambang potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan
untuk merangsang daerah sel sekitar membrane untuk mencapai nilai ambang.Dengan
demikian dapat terjadi potensial aksi ke segala jurusan sel membran, keadaan ini di
sebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.

Setelah timbul potensial aksi,sel membrane akan mengalami


repolerasasi.Proses repolerasasi sel membran di sebut sebagai suatu tingkat
refrakter.Tingkat refakter ada dua fase yaitu periode refakter absulot yakni selama
peride ini tidak ada ransangan,tidak ada unsur kekuatan yang menghasilkan potensi

7
aksi yang lain sedangkan periode refakter relaktif yakni setelah membran mendekati
repolerasasi seluruhnya maka dari periode refakter terabslut akan menjadi periode
refakter relaktif dan apabila stimulus yang kuat secara normal akan menghasilkan
potensi aksi yang baru.

ISYARAT LISTRIK TUBUH

Isyarat listrik (electrical signal) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari
tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat
berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.

Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :

EMG (Elektromiogram)

ENG (Elektroneurogram)

ERG (Elektroretionogram)

EOG (Elektrookulogram)

EGG (Elektrogastrogram)

EEG (Elektroensefalogram)

EKG (Elektrokardiogram)

1. Elektromiogram

Pencatatan potensial otot/biolistrik selama pergerakan otot disebut


elektromiogram.Otot di ladeni banyak unit motor.Suatu unit motor terdiri dari cabang
tunggal neuron/saraf dari otak atau medulla spinalis. Ada 25-2.000 serat otot (sel),di

8
hubungkan dengan saraf via motor end plate,sehingga potensi istirahat yang melewati
serat otot serupa dengan potensi istirahat yang melewati serat saraf.

2. ENG=Elektroneurogram

Pembuatan ENG=

Untuk mengetahui keadaan lengkungan reflex.

Untuk mengetahui kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris

Untuk menentukan penderita miastenia gravis

3. ERG=Elektroretinogram

Suatu pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik yang ada pada retina
mata yang dikerjakan melalui rangsangan cahaya pada retina.

4. EOG=Elektrookulogram

Suatu pengukuran /pencatatan berbagai potensial pada kornea-retina


sebagai akibat perubahan posisi dan gerakan mata.

5. EGG= Elektrogastrogram

Merupakan EGM yang berkaitan gerakan peristaltic traktus


gastrointestinalis.

6. EEG=Elektroensefalogram

Pencatatan isyarat listrik otak disebut EEG. Pencatatan potensial listrik


otak merupakan sumasi dari potensial aksi sel saraf di dalam otak.

7. Elektrokardiogram (EKG,ECG)

9
Merupakan pencatatan isyarat biolistik jantung,di lakukan pada permukaan
kulit.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan ini dapat di simpulkan,biolistrik adalah listrik yang terdapat pada
makhluk hidup ,tegangan listrik pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan
seperti listrik di rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi
ion yang terdapat dalam tubuh.Kelistrikan dan kemagnetan dalam tubuh sangat
berpengaruh pada system saraf. Sistem saraf dalam tubuh mempunyai listrik.Pada
system saraf pusat dan system saraf otonom.Syok listrik atau kejutan adalah suatu
nyeri pada system sensorik yang di akibatkan aliaran listrik yang mengalir secara
tiba-tiba melalui tubuh.

B. Saran

Makalah ini semoga berguna bagi pembaca. Khususnya bagi mahasiswa


keperawatan di stikes eka harap palangkaraya namun manusia tidaklah ada yang
sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran sangat di perlukan guna untuk
memperbaiki makalah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gabriel J F.1996 “Fisika kedokteran “ Jakarta Buku Kedokteran EGC

Cameron Joh R dkk.2003 “Fisika Tubuh Manusia” Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai