Anda di halaman 1dari 10

TEAM LEARNING

OLEH KELOMPOK 9 REGULER B 018


ANGGOTA :
01 PRICILIA RISCIKA ALFARAN
(J1A118111)

SITI USWATUN HASANAH


02 (J1A118119)

DECKY PASALLI
03 (J1A118143) (TIDAK AKTIF)

WULAN PURNAMASARI
04 (J1A118147)

LARRA AL FAHRA
05 (J1A118186)
Team learning learns when the collective intelligence of
the team exceeds the sum of the intelligence of its
individual members (Senge, 1990 dalam Tee, 2005).
Berdasarkan definisi Artinya, suatu kelompok kerja dikatakan berhasil jika
masing-masing anggota dalam kelompok tersebut bisa
tersebut dapat
saling mengisi kekurangan yang ada dengan kelebihan
disimpulkan team yang dimiliki oleh anggota kelompok. Dengan
learning merupakan demikian, jumlah ketercapaian hasil yang diperoleh tim
suatu proses dapat melebihi jumlah hasil dari tiap-tiap individu jika
menyelaraskan dan mereka bekerja secara sendiri-sendiri. Sebagaimana
mengembangkan dijelaskan di pendahuluan bahwa dalam organisasi
kapasitas anggota tim modern, team learning merupakan suatu bentuk
melalui transformasi kerjasama yang paling penting dan mendasar, karena
team learning memiliki peranan yang penting untuk
keterampilan,
membawa sekelompok orang mencapai level kinerja
pengalaman, yang lebih tinggi (Tee, 2005). Team Learning
kemampuan berfikir merupakan proses mentransformasikan keterampilan
antara satu individu komunikasi dan keahlian berfikir (thinking skill),
dengan anggota tim sehingga suatu kelompok dapat menyelaraskan dan
lainnya. mengembangkan kapasitas anggota tim yang lebih besar
dibandingkan ketika masing-masing anggota bekerja
sendiri (Senge, 1994).
TUJUAN TEAM LEARNING (PEMBELAJARAN TIM)

Meningkatkan kemampuan Mendorong anggota tim Terciptanya komunikasi Tercipta suasana kerja yang
atau kapasitas tim melalui untuk menyajikan, yang efektif dalam co-operative dan
transformasi keterampilan, mempromosikan dan organisasi sebagai individu membangun hubungan yang
pengetahuan atau wawasan bernegosiasi pandangan atau yang belajar nilai berbagai lebih baik dalam organisasi.
baru, dan pengalaman pendapat mereka yang informasi dengan rekan-
sebelumnya. mengarah pada retensi yang rekan mereka dalam tim.
lebih baik.
Real Estate
PRINSIP-PRINSIP TEAM LEARNING (PEMBELAJARAN TIM)
Tidak terjerumus dalam
perangkap

Mengadakan perubahan
Penurunan signifikan masalah- mulai dari yang diatas atau
masalah konsumen pemegang kebijakan

Kurang analisis manajemen


Peningkatan kepuasan
harus diatur sistemnya agar
pelanggan
bisa berjalan semuanya

Dalam strategi yang baik, ukuran memamg diperlukan


Lebih banyak
untuk mengumpulkan data-data tetapi yang diperlukan
berpartisipasi
hanya mengajarkan teknik-teknik umum
TAHAP PEMBENTUKAN TEAM LEARNING (PEMBENTUKAN TIM)

Production; fase dimana sudah ada


Orientation; tahap yang dilandasi kejelasan peran, nilai dan tujuan.
oleh semangat menggebu dengan Sekalipun sudah produktif untuk
terkadang memiliki harapan yang menghasilkan suatu karya,
kurang realistis dan kurangnya pembelajaran dan pemberdayaan
kejelasan bagi anggota terhadap tim tetap secara terus menerus
tujuan norma ataupun visinya. ditingkatkan.

Dissatisfaction; adanya
Integration; mulai ada kejelasan
kesenjangan antara harapan dan
dan komitmen terhadap peran, tugas
kenyataan, semangat jadi
dan visi. Timbul kepercayaan dan
menurun dan cenderung frustrasi
saling menghormati serta cenderung
akan peran dan tujuan. Adanya
menghargai perbedaan untuk
kepercayaan yang rendah dan
menghindari konflik.
merasa tidak mampu.
Real Estate
MEMBENTUK LEARNING ORGANIZATION
DARI TEAM LEARNING
Team learning dalam membentuk learning organization prosesnya
pastilah melalui serangkaian interaksi antar anggotanya. Bisa dalam
bentuk dialog, diskusi, seminar bahkan mungkin saja dengan adanya
perdebatan. Dalam kehidupan, baik sebagai personal maupun dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosial, asal bisa mengembangkan
personal mastery, memiliki mental yang tangguh, berpikir secara
sistemik, sepakat menjalankan visi bersama serta mampu
mengontrol untuk mengurangi kelemahan dalam diri maupun tim,
pastilah akan mendapatkan hasil yang luar biasa. Dan niscaya
penghargaan (reward) pun akan datang tanpa diharap atau diminta.
Dengan kata lain, aktifitas positif baik secara personal maupun tim
apalagi bermanfaat bagi orang lain, dengan sendirinya akan
mendatangkan juga penilaian dari orang atau kelompok lainnya.
Cetusan positif dari penilaian ini diwujudkan dengan suatu
penghargaan. Jadi penghargaan didapat sebagai konsekuensi dari
hasil yang baik, bukan merupakan buah dari harapan yang pasif.
PENGEMBANGAN TEAM LEARNING
(PEMBELAJARAN TIM)

Proses team learning dalam suatu kelompok merupakan hal yang sangat penting. Proses tersebut harus memungkinkan
terjadinya kolaborasi dan rasa saling tergantung. Meskipun ada rasa saling tergantung, tetapi setiap anggota kelompok
harus memiliki tanggung jawab masing-masing dalam memberikan kontribusi bagi terselesaikannya suatu pekerjaan yang
diberikan. Jadi dalam team learning bukan produk akhir saja yang menjadi tekanan, tetapi bagaimana proses mencapai
produk perlu untuk mendapatkan perhatian, karena proses pembelajaran yang sesungguhnya terjadi di sana. Mengingat
pembelajaran sesungguhnya terjadi dalam proses, maka perlu ada upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kualitas proses
supaya tercapai efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Untuk itu, dalam team learning perlu diajarkan salah satu
keterampilan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses, yaitu keterampilan berdialog. Bagaimana dialog yang
baik dapat dikembangkan dalam suatu kelompok. Disamping itu, ada beberapa hal lain yang perlu untuk diperhatikan,
yaitu: cara menyelesaikan konflik, dinamika kelompok, membuat keputusan yang bijaksana, dan memimpin secara efektif.
Dengan mengembangkan hal-hal tersebut dalam kelompok, maka setiap anggota kelompok akan merasakan manfaatnya
tidak hanya karena bekerja dalam kelompok, tetapi juga karena belajar untuk bagaimana bekerja dalam kelompok. Pada
akhirnya, setelah semua anggota kelompok merasakan kedua hal tersebut, yaitu bekerja dalam kelompok dan belajar
bekerja dalam kelompok, maka mereka semua perlu melakukan evaluasi terhadap efektivitas masing-masing dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, dan juga seberapa baik mereka dapat belajar dan bekerja secara bersama-sama
sebagai sebuah tim. Cara pembelajaran tim dikembangkan ber dengan jalan memfasilitasi proses-proses
diperlukan untuk mengembangkan model pemikiran yang dapat diterima bersama. Pembelajaran tim berkaitan
dengan bagaimana tim secara bersama-sama memikirkan berbagai masalah komplek yang mereka hadapi serta
bagaimana mereka dapat menciptakan sesuatu yang benar-benar ingin mereka ciptakan.
Pada tahun 1992 sekelompok kecil masyarakat memprotes penambahan beberapa program pelayanan disekitar tempat
tinggalnya di Vancouver,Washington. Pusat kesehatan Washington barat daya memikirkan untuk menambah pelayanan
sosial dan klinik WIC Departemen Kesehatan untuk program kedokteran perilaku. Kaiser Permanente juga
mempertimbangkan untuk membangun sebuah klinik di tempat tersebut. Karena keadaan lingkungan masyarakatnya – miskin,
banyak pengangguran dan banyak orang yang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan mental, ketergantungan obat dan
pelayanan-pelayanan sosial lainnya, maka badan-badan perencana memperkirakan bahwa pelayanan baru yang akan
dikembangkan tersebut akan disambut dengan hangat atau paling tidak akan diterima. Di luar dugaan, pada waktu petugas
datang mereka disambut dengan teriakan “jangan masuk kehalaman rumah saya” (Not In My Back Yard = NIMBY). Teriakan
tersebut membuat mereka terhenyak dan mundur. Kejadian itu juga telah menyebabkan wakil kepala urusan masyarakat pada
bagian perencanaan kesehatan dari Kaiser Permanente mempertimbang kan kembali cara pendekatan mereka dalam
perencanaan kesehatan masyarakat (Sumber: Medicine and Public Health by Rozlasker and the Committee on Medicine and
Public Health, p.109-111)

STUDI KASUS
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai