Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KE-3

NAMA : WULAN PURNAMASARI

NIM : J1A118147

KELAS : REGULER B

RESUME MENGENAI KEUNGGULAN KOMPETITIF SDM KESEHATAN DI ERA JKN :


PELUANG DAN TANTANGAN

Outline

 Era JKN & globalisasi : situasiterkini


 Lingkup dan peran strategi SDM Kesmas
 Tuntunan keunggulan kempotitif &kompetensi SDM Kesmas
Potret Situasi Terkini
Rumah Sakit Wajib Melayani Peserta BPJS
 RS swasta yang tidak mau bekerjasama atau melayani pasien BPJS akan kenakan sanksi
seperti pencabutan ijinoperasional.
 UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 32 ayat (2) mengatur bahwa dalam
keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan , baik pemerintah maupun swasta dilarang
menolak pasien dan/ atau meminta uang muka.
 Jika larangan ini dilanggar, maka berdasarkan pasal 190, pimpinan fasilitas pelayanan
kesehatan dan/atau tenaga kesehatan dapat dipidana dengan pidana penjara lama dua tahun
dan denda paling banyak Rp.200 juta. Ancaman pidana lebih berat jika akibat penolakan itu,
pasien mengalami kecacatan atau kematian, yakni pidana penjara paling lama 10 tahun dan
denda paling banyak Rp.1 miliar.
Berobat gratis pelayanan prima
 Semakin terus bergesernya tingkat pasien jaminan pribadi ke BPJS secara singnifikan
merupakan fakta yang harus dihadapi, pasien BPJS tidak bisa dipandang sebelah mata,
presentasi kunjungan pasien terhadap rumah sakit berubah menjadi 70% BPJS dan 30%
adalah pasien umum atau jaminan pribadi selama periode 1 tahun
 Rumah sakit harus diAkreditasi oleh KARS versi 2012 bahkan menurut kabar akan hadir
Akreditas KARS-2015 melihat kondisi ini sepertinya BPJS tidak main-main dalam
menseleksi rumah sakit yang hendak bekerjasama dengan BNPJS.

Pendayagunaan Nakes Indonesia

Pendayagunaan tenaga kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta


pengembangan tenaga kesehatan. Pendayagunaan tenaga kesehatan, utamanya dalam rangka
pemerataan tenaga kesehatan dilaksanakan sesuai dengan rencana kebutuhan tenaga kesehatan, baik
untuk memenuhi kebutuhan pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun fasilitas
pelayanan kesehatan swasta. Pemerataan tenaga kesehatan juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kesehatan sebagai administrator kesehatan, regulator, pendidik, peneliti, dan tenaga
pemberdayaan masyarakat.
1. Pendayagunaan Nakes Di Dalam Negara
a. Pendayagunaan nakes difasyankes pemerintah
b. Pendayagunaan nakes difasyankes swasta
c. Pendayagunaan nakes warga negara asing
2. Pendayagunaan Nakes diLuar Negara
Pendayagunaan tenaga kesehatan juga dilakukan dalam kerangka pemenuhan
permintaan tenaga kesehatan dari luar negeri, yang dilaksanakan dengan memperhatikan
keserasian antara kebutuhan tenaga kesehatan di dalam negeri dan kemampuan
pengadaannya.
Dalam hal ini pendayagunaan tenaga kesehatan diutamakan pada pemenuhan
kebutuhan dalam negeri.Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan pendayagunaan
tenaga kesehatan ke luar negeri yang dilakukan melalui PPTKIS.
Di masa mendatang pemenuhan permintaan tenaga kesehatan dari luar negeri diarahkan
melalui kerjasama antar pemerintahan (Government to Government).Pemerintah melakukan
pembinaan dan pengawasan dalam pemanfaatan tenaga kesehatan di luar negeri, dalam
mewujudkan atau melindungi hak-hak dan hak asasi tenaga kesehatan di luar negeri
Mutual Recognition Arrangement (MRA)
MRA yaitu menciptakan prosedur dan mekanisme akreditas dalam penyetaraan dan untuk
mengakui perbedaan antar negara dalam hal pendidikan, pelatihan, pengalaman dan syarat lisensi
untuk praktik profesi.
MRA dalam profesi kesehatan
a. MRA on Nursing services
b. MRA on Dentol praktitioners services
c. MRA on Medical Praktitioners services
 Cakupan Ilmu Kesehatan Masyarakat
1. Epidemiologi
2. Biostatistika
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pendidikan Kesehatan &Ilmu Perilaku
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
6. Gizi Masyarakat
7. Kesehatan Kerja
8. Kesehatan Reproduksi
 Aplikasi Ilmu Kesehatan Masyarakat
1. Pemberantasan Penyakit
2. Perbaikan Sanitasi Lingkungan
3. Perbaikan Lingkungan Pemukiman
4. Pemberantasan Vektor
5. Pendidikan Kesehatan Masyarakat
6. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak
7. Pembinaan Gizi Masyarakat
8. Pengawasan Sanitasi Tempat Umum
9. Pengawasan Obat Dan Minuman
10. Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Peran K3 dilingkungan kerja
a. Tenaga kerja memiliki hak mendapatkan perlindungan atas kesehatan keselamatan untuk
kesejahteraan hidup.
b. Semua orang perlu dijamin keselamatannya.
c. Semua sumber produksi harus digunakan secara efisien dan aman.
d. Adanya tindakan antisipatif untuk mengurangi risiko kesecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Ruang lingkup K3
1. Lingkungan kerja
Kondisi lingkungan kerja harus memadai dari suhu, ventilasi, penerapan dari situasi
terjadinya kecelakaan atau penyakit.
2. Alat kerja dan bahan
Alat dan bahan harus diperhatikan kelengkapan dan kondisi dalam produksi.
3. Metode kerja
Metode harus terstandar cara kerjanya agar tercapai secara efektif dan efisien.
Profesi gizi/dietisien
Dietisien merupakan pendidikan profesi tenaga gizi yang profesionalyang memiliki
kemampuan dan spesifikasi keahlian gizi.
Tujuan :
a. Mampu melakukan asuhan gizi, sesuai kebutuhan dan kewenangan.
b. Mampu menunjang tinggi profesinya dan nilai-nilai kemanusiaan klien.
c. Senantiasa terbuka terhadap perkembangan ilmu dan teknologi gizi.
profesi epidemiologi
epidemiologi kesehatan adalah salah satu profesi untuk melakukan kegiatan pengumpulan data,
pengolahan data, analisa dan intrepretasi, melakukan penyelidikan.Epidemiologi, untuk tindakan
pengamatan penanggulangan penyebaran/penularan penyakit dan faktor-faktor yang sangat
berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai