RESUME MENGENAI KEUNGGULAN KOMPETITIF SDM KESEHATAN DI ERA JKN :
PELUANG DAN TANTANGAN
Outline
Era JKN & globalisasi : situasiterkini
Lingkup dan peran strategi SDM Kesmas Tuntunan keunggulan kempotitif &kompetensi SDM Kesmas Potret Situasi Terkini Rumah Sakit Wajib Melayani Peserta BPJS RS swasta yang tidak mau bekerjasama atau melayani pasien BPJS akan kenakan sanksi seperti pencabutan ijinoperasional. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 32 ayat (2) mengatur bahwa dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan , baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan/ atau meminta uang muka. Jika larangan ini dilanggar, maka berdasarkan pasal 190, pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan dapat dipidana dengan pidana penjara lama dua tahun dan denda paling banyak Rp.200 juta. Ancaman pidana lebih berat jika akibat penolakan itu, pasien mengalami kecacatan atau kematian, yakni pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp.1 miliar. Berobat gratis pelayanan prima Semakin terus bergesernya tingkat pasien jaminan pribadi ke BPJS secara singnifikan merupakan fakta yang harus dihadapi, pasien BPJS tidak bisa dipandang sebelah mata, presentasi kunjungan pasien terhadap rumah sakit berubah menjadi 70% BPJS dan 30% adalah pasien umum atau jaminan pribadi selama periode 1 tahun Rumah sakit harus diAkreditasi oleh KARS versi 2012 bahkan menurut kabar akan hadir Akreditas KARS-2015 melihat kondisi ini sepertinya BPJS tidak main-main dalam menseleksi rumah sakit yang hendak bekerjasama dengan BNPJS.
Pendayagunaan Nakes Indonesia
Pendayagunaan tenaga kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta
pengembangan tenaga kesehatan. Pendayagunaan tenaga kesehatan, utamanya dalam rangka pemerataan tenaga kesehatan dilaksanakan sesuai dengan rencana kebutuhan tenaga kesehatan, baik untuk memenuhi kebutuhan pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Pemerataan tenaga kesehatan juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan sebagai administrator kesehatan, regulator, pendidik, peneliti, dan tenaga pemberdayaan masyarakat. 1. Pendayagunaan Nakes Di Dalam Negara a. Pendayagunaan nakes difasyankes pemerintah b. Pendayagunaan nakes difasyankes swasta c. Pendayagunaan nakes warga negara asing 2. Pendayagunaan Nakes diLuar Negara Pendayagunaan tenaga kesehatan juga dilakukan dalam kerangka pemenuhan permintaan tenaga kesehatan dari luar negeri, yang dilaksanakan dengan memperhatikan keserasian antara kebutuhan tenaga kesehatan di dalam negeri dan kemampuan pengadaannya. Dalam hal ini pendayagunaan tenaga kesehatan diutamakan pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri.Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan pendayagunaan tenaga kesehatan ke luar negeri yang dilakukan melalui PPTKIS. Di masa mendatang pemenuhan permintaan tenaga kesehatan dari luar negeri diarahkan melalui kerjasama antar pemerintahan (Government to Government).Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan dalam pemanfaatan tenaga kesehatan di luar negeri, dalam mewujudkan atau melindungi hak-hak dan hak asasi tenaga kesehatan di luar negeri Mutual Recognition Arrangement (MRA) MRA yaitu menciptakan prosedur dan mekanisme akreditas dalam penyetaraan dan untuk mengakui perbedaan antar negara dalam hal pendidikan, pelatihan, pengalaman dan syarat lisensi untuk praktik profesi. MRA dalam profesi kesehatan a. MRA on Nursing services b. MRA on Dentol praktitioners services c. MRA on Medical Praktitioners services Cakupan Ilmu Kesehatan Masyarakat 1. Epidemiologi 2. Biostatistika 3. Kesehatan Lingkungan 4. Pendidikan Kesehatan &Ilmu Perilaku 5. Administrasi Kesehatan Masyarakat 6. Gizi Masyarakat 7. Kesehatan Kerja 8. Kesehatan Reproduksi Aplikasi Ilmu Kesehatan Masyarakat 1. Pemberantasan Penyakit 2. Perbaikan Sanitasi Lingkungan 3. Perbaikan Lingkungan Pemukiman 4. Pemberantasan Vektor 5. Pendidikan Kesehatan Masyarakat 6. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak 7. Pembinaan Gizi Masyarakat 8. Pengawasan Sanitasi Tempat Umum 9. Pengawasan Obat Dan Minuman 10. Pembinaan Peran Serta Masyarakat Peran K3 dilingkungan kerja a. Tenaga kerja memiliki hak mendapatkan perlindungan atas kesehatan keselamatan untuk kesejahteraan hidup. b. Semua orang perlu dijamin keselamatannya. c. Semua sumber produksi harus digunakan secara efisien dan aman. d. Adanya tindakan antisipatif untuk mengurangi risiko kesecelakaan dan penyakit akibat kerja. Ruang lingkup K3 1. Lingkungan kerja Kondisi lingkungan kerja harus memadai dari suhu, ventilasi, penerapan dari situasi terjadinya kecelakaan atau penyakit. 2. Alat kerja dan bahan Alat dan bahan harus diperhatikan kelengkapan dan kondisi dalam produksi. 3. Metode kerja Metode harus terstandar cara kerjanya agar tercapai secara efektif dan efisien. Profesi gizi/dietisien Dietisien merupakan pendidikan profesi tenaga gizi yang profesionalyang memiliki kemampuan dan spesifikasi keahlian gizi. Tujuan : a. Mampu melakukan asuhan gizi, sesuai kebutuhan dan kewenangan. b. Mampu menunjang tinggi profesinya dan nilai-nilai kemanusiaan klien. c. Senantiasa terbuka terhadap perkembangan ilmu dan teknologi gizi. profesi epidemiologi epidemiologi kesehatan adalah salah satu profesi untuk melakukan kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, analisa dan intrepretasi, melakukan penyelidikan.Epidemiologi, untuk tindakan pengamatan penanggulangan penyebaran/penularan penyakit dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh.