Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KELOMPOK

BIOMEDIK(BIOKIMIA

OLEH

KELOMPOK I

LARRA AL FAHRA J1A118186

WA ODE ASMAUL HUSNA A.S J1A118167

WULAN PURNAMASARI J1A118147

SITI USWATUN HASANA J1A118119

IRMAYANTI J1A118107

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019

i
KATA PENGANTAR

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. PENGERTIAN METABOLISME KARBOHIDRAT....................................................3
B. JENIS-JENIS DAN SUMBER KARBOHIDRAT.........................................................4
C. FUNGSI KARBOHIDRAT..........................................................................................12
D. PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT............................................................14
E. ORGAN-ORGAN YANG TERLIBAT DALAM METABOLISME ............................
KARBOHIDRAT..........................................................................................................20
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI METABOLISME
KARBOHIDRAT........................................................................................................22
BAB III PENUTUP................................................................................................................23
A. KESIMPULAN.............................................................................................................23
B. SARAN.........................................................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Metabolisme adalah perubahan- perubahan kimiawi yang
menghasilkan energi. Setiap sel yang terdapat pada tubuh manusia itu terdiri
atas protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan bahan
keperluan lainnya, dan menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang
buangan, termasuk karbondioksida. Oleh karena itu, berhati- hatilah dalam
memilih makanan yang akan dimakan karena makanan itu yang akan
menjadikan energi buat kita dalam melakukan aktifitas sehari – hari.

Metabolisme karbohidrat sebagai hasil pencernaan dan absorpsi


jenis gula dan jenis zat tepung ada di dalam darah sebagai glukosa. Kadar
gula darah yang normal adalah 100 mg glukosa setiap ccm darah. Glukosa
dapat segera didifusikan ke dalam sel, dan konsentrasi glukossa yang sama
terdapat di dalam cairan tubuh.

Glukossa disimpan di dalam hati dan otot tulang-tulang sebagai


glikogen. Proses ini menghendaki kegiatan insulin. Glikogen dalam otot
digunakan sewaktu aktifitas otot dan diisi kembali dengan glukosa gula
darah menurut kebutuhan.

Dalam banyak penyakit diperlukan tambahan kalori oleh badan,


dan karena karbohidrat termasuk jenis makanan yang paling mudah dicerna
dan asimilasikan, maka makanan tambahannya lebih banyak berupa
karbohidrat daripada protein ataupun lemak.

Oleh karena begitu pentingnya metabolisme karbohidrat bagi tubuh


kita. Sehingga penulis mengulas lebih dalam "Metabolisme Karbohidrat”
agar pembaca dapat mengetahui lebih rinci lagi mengenai hal tersebut.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian metabolisme karbohidrat?
2. Apa saja jenis-jenis karbohidrat?
3. Apa fungsi karbohidrat?
4. Bagaimana proses metabolisme karbohidrat?
5. Apa saja organ-organ yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat?
6. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi metabolisme karbohidrat?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme karbohidrat?
2. Untuk mengetahui jenis-jenis karbohidrat?
3. Untuk mengetahui fungsi karbohidrat?
4. Untuk mengetahui proses metabolisme karbohidrat?
5. Untuk mengetahui organ-organ yang terlibat dalam metabolisme
karbohidrat?
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi metabolisme
karbohidrat?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METABOLISME KARBOHIDRAT


Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi
didalam mahluk hidup, mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana
seperti bakteri , protozoa, jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia,
mahluk yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Didalam proses ini mahluk
hidup mendapat,mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya
untuk mempertahankankelangsungan hidupnya. Metabolisme juga merupakan
perubahan transpormasi kimia menjadi energy yang terjadi didalam tubuh.
Metabolisme meliputi proses sintesis (Anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel mahluk hidup.Semua
prosesreaksi metabolisme dikatalisis oleh enzim, termasuk reaksi sederhana
seperti penguraian asam karbonat menjadi air dan karbondioksida ,dll. Hal
lain yang penting dalam proses metabolisme adalah peranannya dalam proses
penawarracun atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat
yang beracun menjadi senyawa yang tak beracun yang dapat dikeluarkan dari
tubuh.Anabolisme dibedakan dari katabolisme dalam beberapa hal :
anabolisme merupakan proses sintesis molekul kimia kecil menjadi molekul
besar, sedangkan katabolisme adalah sebaliknya, yaitu proses penguraian
molekul besar menjadi molekul kecil; anabolisme merupakan reaksi reduksi,
katabolisme adalah reaksi oksidasi; hasil akhir dari anabolisme seringkali
merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul
karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama
karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat
yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil
proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh
tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas,
kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas

3
fisik seperti berolahraga atau bekerja. Karbohidrat tersebar luas di dalam
tumbuhan dan hewan. Dalam tumbuhan, glukosa disintesis dari
karbondioksida serta air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati atau
diubah menjadi selulosa yang merupakan kerangka tumbuhan. Hewan dapat
mensintesis sebagian karbohidrat dari lemak dan protein, tetapi jumlah
terbesar karbohidrat dalam jaringan tubuh hewan berasal dari tumbuhan.
Metabolisme karbohidrat merupakan sesuatu proses kimia yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup dengan tujuan untuk mengolah
karbohidrat, baik itu anabolisme atau reaksi pembentukan maupun
katabolisme atau reaksi pemecahan. Karbohidrat sendiri tersusun oleh unsur
C, H, dan O; sifatnya, setelah dicerna usus karbohidrat akan diserap oleh usus
halus. Bentuk karbohidrat yang diserap oleh dinding usus halus tersebut
adalah monosakarida yang kemudian sebagian besar dibawa oleh aliran darah
menuju hati ketika sebagian yang lain dibawa ke sel jaringan tertentu untuk
mengalami proses metabolisme lebih lanjut.

B. JENIS-JENIS DAN SUMBER KARBOHIDRAT


Dalam ilmu gizi, karbohidrat terbagi menjadi dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.Jenis-jenis atau macam-
macam karbohidrat dibedakan berdasarkan susunan molekulnya. Pada
dasarnya molekul karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O) dengan rumus molekul CH2O.
a. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari:
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Senyawa
karbohidrat ini memiliki tiga sampai sembilan atom karbon. Bentuk
monosakarida ini dapat dibagi menjadi lebih lanjut menjadi triosa,
tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa, atau oktosa menurut jumlah atom
karbon yang dimiliki; dan sebagai aldosa atau ketosa, bergantung

4
apakah gugus aldehid atau keton yang dimiliki. Penamaan kimianya
selalu berakhiran -osa.
Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis,
sehingga secara umum disebut juga gula. Monosakarida dapat
melangsungkan reaksi antar molekul reversible membentuk senyawa
lingkar. Suatu aldosa seperti glukosa membentuk cincin piranosa
lingkar enam sedangkan ketosa seperti fruktosa membentuk cincin
furanosa lingkar lima.

 Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun
dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-
buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di
dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan
amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.Dalam proses
metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang
beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber
energi.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar
Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia enersi bagi seluruh
sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula
Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat

5
melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai
pada penderita Diabetes Mellitus.
 Fruktosa
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah
gula paling manis banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu
dan hasil hidrolisa dari gula tebu. . Dibandingkan sukrosa,
fruktosa lebih murah dan memberi hasil yang lebih baik jika
dibekukan. Hal ini menjelaskan mengapa fruktosa saat ini telah
menjadi salah satu gula sederhana utama dalam diet masyarakat
barat. Setelah diabsopsi, fruktosa mengalami metabolisme di
hati, menghasilkan glukosa, glikogen asam laktat, atau lemak,
tergantung kondisi metabolisme masing-masing individu.
Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan
glukosa, C6H12O6, namun strukturnya berbeda. Susunan atom
dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga
menimbulkan rasa manis.
 Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang
ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
Galaktosa dihasilkan sebagai produk metabolisme laktosa dari
susu. Galaktosa penting bagi perkembangan jaringan saraf pada
bayi dan dapat diubah menjadi glukosa atau glikogen.
 Monosakarida Lain
Monosakarida ini biasanya terdapat dalam makanan dan
termasuk xilosa dan arabinosa (anggur dan bir), manosa (buah),
dan fukosa (dalam asi).
2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat
satu sama lain melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling
mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O).
ikatan glikosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan

6
atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan
satu molekul air. hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya
terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida dapat
dipecah kembali mejadi dua molekul monosakarida melalui reaksi
hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida;
monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa
 Sukrosa

Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula


bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa
dibuat dari kedua macam bahan makanan tersebut melalui
proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banayk
digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau
melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga
terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu.
 Maltosa (gula malt)
Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang
terdiri dari dua molekul glukosa. tidak terdapat bebas di alam.
Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang
terjadi pada tumbuh- tumbuhan bila benih atau bijian
berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
 Laktosa

7
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari
satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa
kurang larut di dalam air. Sumber : hanya terdapat pada susu
sehingga disebut juga gula susu. - Susu sapi 4-5% - ASI 4-
7%.Laktosa dapat menimbulkan intolerance disebabkan
kekurangan enzim laktase shg kemampuan untuk mencerna
berkurang. Gejala yang sering dijumpai adalah diare, kembung,
flatus dan kejang perut. Def. laktase sebabkan gangguan
pertumbuhan. Formula rendah laktosa (LLM, Almiron, Isomil,
Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas Laktosa)
.maksimum tiga bulan krn untuk pertumbuhan sel-sel otak, trus
bertahap sesuai dengan pertumbuhan anak.

 Trehalosa
Seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan
dikenal sebagai gila jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur
terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.

3. Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat
secara sintesis. Ada empat jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol,
dulsitol, dan inositol.
 Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara
komersial dibuat dari glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat
mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi
alkohol (CH2OH).
Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan
khusus pasien diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue-
kue. Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60% bila dibandingkan
dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam
hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula darah

8
lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari lima puluh
gram sehari dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes.
 Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari
monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam
nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersialo
manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol
ini banyak digunakan dalam industri pangan.
 Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa.
Inositol terdfapat dalam banyak bahan makanan, terutama dalam
sekam serealia.
4. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh
monosakarida.
 Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang
terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga
jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan
dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-
enzim perncernaan.
 Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri
atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul
glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah,
bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara
berarti. Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.
b. Karbohidrat Kompleks
1. Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat
mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun
membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya
tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di
dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu
amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.

9
 Amilum (Zat Pati)

Pati dibentuk oleh rantai -glikosidat. Senyawa tersebut


yang pada hidrolisis hanya menghasilkan glukosa, merupakan
homopolimer yang dinamankan glukosan atau glukan. Dua
unusr utama pati adalah amilosa (15-20%), yang mempunyai
struktur heliks tanpa cabang dan amilopektin (80-85%), yang
terdiri atas rantai bercabang dan tersusun atas 24-30 residu
glukosa yang disatukan oleh ikatan 1-4 di dalam rantai tersebut
serta oleh ikatan 1-6 pada titik percabangan.

AmilopektinMerupakan sumber energi utama bagi orang


dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara seclang
berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan
pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilumjuga
mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi
penting lainnya. Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk
simpanan bagi tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granul yang
dijumpai pada umbi dan akarnya.

Sumber: umbi-umbian, serealia dan biji-bijian merupakan


sumber amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapat
untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan
amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan
sekitar 40%.

10
Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam
air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta;
peristiwa ini disebut "gelatinisasi".
 Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Limit
dekstrin merupakan produk yang pertama kali terbentuk saat
proses hidrolisis mencapai suatu derajat percabangan tertentu.
Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air,
dengan jodium akan berubah menjadi wama merah.
 Glikogen
Glikogen merupakan struktur yang jauh lebih bercabang
dibandingkan amilopektin, dan memiliki sejumlah rantai yang
terdiri atas 12-14 residu -D-Glukopiranosa (dalam rangkaian
[14]-glukosidat) dengan percabangan melalui ikatan (16)-
glukosidat).
Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari ikatan
1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air)
dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna
merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan.
Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis)
dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post
mortum.
Glikogen disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadangan
enersi, yang sewaktu-waktu dapat diubah kembali menjadi
glukosa bila dibutuhkan.
Sumber : banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu,
syrup jagung (26%).
 Selulosa
Selulosa merupakan unsur utama kerangka tumbuhan.
Selulosa ini bersifat tak terlarut dan terdiri atas unit-unit -D-

11
glukopiranosa yang dihubungkan lewat ikatan (14) untuk
membentuk rantai lurus dan panjang yang diperkuat oleh ikatan
hidrogen berikatan silang. Selulosa tidak dapat dicerna oleh
banyak mamalia, termasuk manusia, karena tidak adanya enzim
hidrolase yang menyerang ikatan . Dengan demikian, selulosa
menadi sumber “massa” yang penting dalam makanan. Di dalam
usus binatang pemamah biak dan herbivora lain, terdapat
mikroorganisme yang dapat menyerang ikatan  sehingga
selulosa dapat digunakan sebagai sumber penghasil kalori yang
penting.
Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai
sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses,
sehingga akan memperlancar defekasi. Dahulu serat digunakan
sebagai indeks dalam menilai kualitas makanan, makin tinggi
kandungan serat dalam makanan maka nilai gizi makanan tersebut
dipandang semakin buruk. Akan tetapi pada dasawarsa terakhir
ini, para ahli sepakat bahwa serat merupakan komponen penyusun
diet manusia yang sangat penting. Tanpa adanya serat,
mengakibatkan terjadinya konstipasi (susah buang air besar),
haemorrhoid (ambeyen), divertikulosis, kanker pada usus besar,
appendicitis, diabetes penyakit jantung koroner dan obesitas.
 Kitin
Kitin merupakan polisakarida struktural penting pada invebrata.
Bentuk ini ditemukan, misal, dalam eksoskeleton krustasea dan
insekta. Dilihat dari strukturnya, kitin terdiri atas sejumlah unit N-
asetil-D-Glukosamin yang disatukan oleh ikatan (14)-
glikosidat .

C. FUNGSI KARBOHIDRAT
1. Sumber Energi

12
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyak di dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam
tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi
segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot,
dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi di dalam jaringan lemak.
2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono
dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa
adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi
nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa
0,4; laktosa 0,2.
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan
mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini
dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH
cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang
dapat merugikan tubuh.
5. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur
peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat
makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan,
konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar,

13
penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan
kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi
kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga
menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
6. Cadangan Energi dalam otot dan hati
Fungsi yang kedua yaitu keberadaan karbohidrat didalam tubuh
manusia, sebagian terdapat dalam darah sebagai glukosa untuk energi
tubuh, karbohidrat terdapat pada Hati dan jaringan otot yang diubah
menjadi suatu Glikogen, dan sebagian kabohidrat Diubah menjadi lemak
dan disimpan didalam suatu jaringan otot yang memiliki fungsi sebagai
cadangan energi tubuh.
7. Pembentuk Makhluk Hidup
Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk
hidup. Dinding sel merupakan salah satu bagian paling penting dari sel.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Komponen pembentuk
dinding sel tersebut adalah selulosa yang merupakan salah satu bentuk
karbohidrat. Selain itu karbohidrat juga dapat ditemukan di bagian-bagian
terluar pada serangga.

D. PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT

 Pencernaan Karbohidrat
Pencemaan karbohidrat sudah dimulai sejak makanan masuk ke
dalam mulut; makanan dikunyah agar dipecah menjadi bagian-bagian

14
kecil, sehingga jumlah permukaan makanan lebih luas kontak dengan
enzim-enzim pencemaan.
Di dalam mulut makanan bercampur dengan air ludah yang
mengandung enzim amilase (ptyalin). Enzim amilase bekerja memecah
karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan dekstrin, akan diurai
menjadi molekul yang lebih sederhana maltosa. Sedangkan air ludah
berguna untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan. Hanya
sebagian kecil amilum yang dapat dicema di dalam mulut, oleh karena
makanan sebentar saja berada di dalam rongga mulut. Oleh karena itu
sebaiknya makanan dikunyah lebih lama, agar memberi kesempatan lebih
banyak pemecahan amilum di rongga mulut. Dengan proses mekanik,
makanan ditelan melalui kerongkongan dan selanjutnya akan memasuki
lambung.
Makanan yang kita makan sehari-hari dipecah menjadi partikel-
partikel kecil di dalam saluran pencernaan untuk diabsorbsi dan
ditransport ke berbagai sel-sel di dalam tubuh. Sel-sel tubuh
mentransformasi kedalam energi kimia dalam bentuk sederhana yang
dapat dipergunakan segera atau sebagai cadangan makanan
Dalam tahap persiapan ini, reaksi reaksi yang tejadi merupakan
proses pencernaan diluar sel,dimana senyawa-senyawa kompleks
(polimer) diubah oleh enzim ekstra sel menjadi senyawa-senyawa lebih
sederhana sehingga senyawa-senyawa monomer tersebut dapat masuk
kedalam sel melalui membran sitoplasma. Pada manusia, reaksi-reaksi
persiapan ini berlangsung pada sistem pencernaan.
Pencernaan karbohidrat dimulai dari dalam mulut oleh enzim dari
air liur. Enzim ini merupakan endo enzim α-1,4 glikosidik sehingga
produk akhir enzim ini adalah campuran dektrin an monosakarida.
Polisakarida yang mempunyai glikosakarida ikatan selain α-1,4
glikosidik, misalnya selulosa dengan ikatan β-1,4 glikosidik tidak akn
dipecah oleh enzim ini.Selanjutnya produk enzim ini akan disempurnakan

15
pemecahannya ketika memasuki lambung (dengan asam lambung) dan
oleh enzim α-amilase dari usus halus menjadi monomer-monomernya.
 Pencernaan dalam lambung
Proses pemecahan amilum diteruskan di dalam lambung, selama
makanan belum bereaksi dengan asam lambung.
 Pencernaan dalam usus
Di usus halus, maltosa, sukrosa dan laktosa yang berasal dari
makanan maupun dari hasil penguraian karbohidrat karbohidrat kompleks
akan diubah menjadi mono sakarida dengan bantuan enzim-enzim yang
terdapat di usus halus.
 Absorbsi
Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida,
proses penyerapan ini terjadi di usus halus. Glukosa dan galaktosa
memasuki aliran darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan fruktosa
dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat
diserap dalam bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya
maltosa, sukrosa dan laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi gula
dalam jumlah banyak. Akhimya berbagai jenis karbohidrat diubah
menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam proses metabolisme.
Berdasarkan urutan, yang paling cepat di absorpsi adalah galaktosa,
glukosa dan terakhir fruktosa.
Makanan yang kita makan sehari-hari dipecah menjadi partikel-
partikel kecil di dalam saluran pencernaan untuk diabsorbsi dan
ditransport ke berbagai sel-sel di dalam tubuh. Sel-sel tubuh
mentransformasi kedalam energi kimia dalam bentuk sederhana yang
dapat dipergunakan segera atau sebagai cadangan makanan.
Dalam tahap persiapan ini, reaksi reaksi yang tejadi merupakan
proses pencernaan diluar sel,dimana senyawa-senyawa kompleks
(polimer) diubah oleh enzim ekstra sel menjadi senyawa-senyawa lebih
sederhana sehingga senyawa-senyawa monomer tersebut dapat masuk

16
kedalam sel melalui membran sitoplasma. Pada manusia, reaksi-reaksi
persiapan ini berlangsung pada sistem pencernaan.
Pencernaan karbohidrat dimulai dari dalam mulut oleh enzim dari
air liur. Enzim ini merupakan endo enzim α-1,4 glikosidik sehingga
produk akhir enzim ini adalah campuran dektrin an monosakarida.
Polisakarida yang mempunyai glikosakarida ikatan selain α-1,4
glikosidik, misalnya selulosa dengan ikatan β-1,4 glikosidik tidak akn
dipecah oleh enzim ini.Selanjutnya produk enzim ini akan disempurnakan
pemecahannya ketika memasuki lambung (dengan asam lambung) dan
oleh enzim α-amilase dari usus halus menjadi monomer-monomernya.
 Metabolisme Karbohidrat

Setelah proses penyerapan melalui dinding halus, sebagian besar


monosakarida diabawa oleh aliran darah ke hati. Didalam hati,
monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen,
oksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa dengan
aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukannya. Sebagian lain
monosakarida dibawa langsung ke sel jaringan organ tertentu dan
mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Karena pengaruh berbagai
faktor dan hormon insuln yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas, hati

17
dapat mengatur kadar glukosa dalam darah. Bila kadar gukosa dalam
darah meningkat sebagai akibat naiknya proses pencernaan dan
penyerapan karbohidrat, sintesi glikogen, dari glukosa ke hati akan naik.
Sebaliknya bila kadar glukosa menurun, umpamanya akibat latihan olah
raga, glikogen diuraikan menjadi glukosa untuk selanjutnya mengalami
proses katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia,
ATP) yang dibutuhkan oleh kegiatan olahraga tersebut .

Setelah melalui dinding usus halus, glukosa akan menuju ke hepar


melalui vena portae. Sebahagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan
disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar gula darah dapat
dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%).

Karbohidrat yang terdapat dalam darah, praktis dalam bentuk


glukosa, oleh karena fruktosa dan galaktosa akan diubah terlebih dahulu
sebelum memasuki pembuluh darah.

Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan


tubuh, sebagian besar (2/3) akan disimpan di dalam otot dan selebihnya
di dalam hati sebagai glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini
sangat terbatas (maksimum 350 gram), dan jika penimbunan dalam
bentuk glikogen ini telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat akan
diubah menjadi lemak dan disimpan di jaringan lemak. Bila tubuh
memerlukan kembali enersi tersebut, simpanan glikogen akan
dipergunakan terlebih dahulu, disusul oleh mobilisasi lemak. Jika
dihitung dalam jumlah kalori, simpanan enersi dalam bentuk lemak jauh
melebihi jumlah simpanan dalam bentuk glikogen.

Sel-sel tubuh yang sangat aktif dan memerlukan banyak enersi,


mendapatkan enersi dari basil pembakaran glukosa yang di ambil dari
aliran darah. Kadar gula darah akan diisi kembali dari cadangan glikogen
yang ada di dalam hati. Kalau enersi yang diperlukan lebih banyak lagi,

18
timbunan lemak dari jaringan lemak mulai dipergunakan. Dalam jaringan
lemak diubah ke dalam zat antara yang dialirkan ke hati.

Disini zat antara itu diubah menjadi glikogen, mengisi kembali


cadangan glikogen yang telah dipergunakan untuk meningkatkan kadar
gula darah. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam jaringan-jaringan terjadi
secara bertahap dan pada tahap-tahap itulah enersi dilepaskan sedikit
demi sedikit, untuk dapat digunakan selanjutnya.

Melalui suatu deretan proses-proses kimiawi, glukosa dan glikogen


diubah menjadi asam pyruvat. Asam pyruvat ini merupakan zat antara
yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat. Asam pyruvat dapat
segera diolah lebih lanjut dalam suatu proses pada "lingkaran Krebs".
Dalam proses siklis ini dihasilkan CO2 dan H2O dan terlepas enersi
dalam bentuk persenyawaan yang mengandung tenaga kimia yang besar
yaitu ATP (Adenosin Triphosphate). ATP ini mudah sekali melepaskan
enersinya sambi}berubah menjadi ADP (Adenosin Diphos phate).
Sebagian dari asam piruvat dapat diubah menjadi "asam laktat". Asam
laktat ini dapat keluar dari sel-sel jaringan dan memasuki aliran darah
menuju ke hepar.

Di dalam hepar asam laktat diubah kembali menjadi asam pyruvat


dan selanjutnya menjadi glikogen, dengan demikian akan menghasilkan
enersi.Hal ini hanya terdapat di dalam hepar, tidak dapat berlangsung di
dalam otot, meskipun di dalam otot terdapat juga glikogen. Sumber
glikogen hanya berasal dari glukosa dalam darah. Metabolisme
karbohidrat selain di pengaruhi oleh enzim-enzim, juga diatur oleh
hormon-hormon tertentu. Hormon Insulin yang dihasilkan oleh "pulau-
pulau Langerhans" dalam pankreas sangat memegang perananan penting.
Insulin akan mempercepat oksidasi glukosa di dalam jaringan,
merangsang perubahan glukosa menjadi glikogen di dalam sel-sel hepar
maupun otot. Hal ini terjadi apabila kadar glukosa di dalam darah

19
meninggi. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah menurun, glikogen
hati dimobilisasikan sehingga kadar glukosa darah akan menaik kembali.
Insulin juga merangsang glukoneogenesis, yaitumengubah lemak atau
protein menjadi glukosa. Juga beberapa horrnon yang dihasilkan oleh
hypophysis dan kelenjar suprarenal merupakan pengatur-pengatur
penting dari metabolisme karbohidrat.

Enzim sangat diperlukan pada proses-proses kimiawi metabolisme


zat-zat makanan. vitamin-vitamin sebagian dari enzim, secara tidak
langsung berpengaruh pada metabolisme karbohidrat ini. Tiamin
(vitamin B1) diperlukan dalam proses dekarboksilase karbohidrat.
Kekurangan vitamin B1 akan menyebabkan terhambatnya enzim-enzim
dekarboksilase, sehingga asam piruvat dan asam laktat tertimbun di
dalam tubuh. Penyakit yang ditimbulkan akibat defisiensi vitamin B1 itu
dikenal sebagai penyakit beri-beri.

E. ORGAN-ORGAN YANG TERLIBAT DALAM METABOLISME


KARBOHIDRAT
a. Hati
Hati (Hepar/liver) merupakan organ homeostatik yang berperan
dalam menjaga kadar gula darah (KDG) agar tetap berada pada posisi
serasi dan seimbang(hemeostatis). Glukosa (juga fruktosa dan galaktosa)
dalam darah masuk lewat vena porta hepatica, sinusoid, kemudian sel hati,
selanjutnya oleh sel hati akan diubah menjadi glikogen
(Glikogenesis).Selain itu hati juga berfungsi sebagai berikut ini :
 Sintesi protein dan degradasi serta pembentukan urea dari nitrogen
 Sintesis, penyimpanan dan penggunaan lipid
 Pembentukan empedu untuk digesti lemak
 Inaktivasi senyawa kimia, detoksifikasi racun oleh sel
retikuloendothelial (SER)
 Absorpsi dan penyimpanan zat anti-anemik yang penting untuk
pematangan (maturasi) eritosit

20
b. Pankreas
Pankreas merupakan organ yang memiliki kemampuan sebagai
eksokrin maupun endokrin. Bagian endokrin kelenjar pankreas yakni
bagian pulau langerhans tersusun atas sel α dan sel β yang berperan
menghasilkan hormon yang mengontrol metabolisme karbohidrat, yaitu :
 Glukagon, disekresikan oleh sel α pankreas, berperan sebagai faktor
hiperglikemik artinya sebagai faktor yang menyebabkan
meningkatnya kadar glukosa darah
 Insulin, disekresikan oleh sel β pankreas, merupakan faktor
hipoglikemik artinya sebagai faktor yang menyebabkan penurunan
kadar glukosa darah. Insulin berperan untuk meningkatkan sintesis
glikogen.
c. Medulla adrenal
Tersusun atas sel kormafin yang berperan menghasilkan hormon
epinerfrin (andrenalin) atau disebut juga katekolamin. Sekresi epinerfin
diransang oleh saraf simpatis sebagai respon terhadap turunnya kadar
glukosa darah. Epinerfin berperan meningkatkan kadar glukosa darah dan
asma laktat karena meransang glikogenesis pada hati dan otot sehingga
terjadi hiperglikemik.Mekanismenya sebagai berikut:
 Glukosa dibebaskan dari timbunan (cadangan) glikogen melalui
mekanisme glikogenolisis di hati
 Sekresi inslin dihambat
 Penurunan kadar gula darah secara langsung meransang saraf sympatis
yang menginervasi medulla andrenal untuk mensikresikan epinerfin
 Epinerfin akan meningkatkan glikogenolisis pada otot dan hati sehingga
meningkatkan kadar gula darah
 Apabila kebutuhan glukosa telah tercapai, maka akan terjadi
hiperglikemi, kemudian akan terjadi glikogenesis, sekresi insulin
meningkat dan sekresi epinerfin terhambat
d. Kelenjar tiroid (thyroid)

21
Kelenjar tiroid mensekresikan hormon tiroksin yang berperan
untuk menungkatkna metabolisme teruama oksidasi seluler.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI METABOLISME


KARBOHIDRAT
Pada tiap-tiap jalur metabolisme karbohidrat, telah dibicarakan
faktor-faktor yang mempe-ngaruhi kerja enzim. Secara keseluruhan akan
ditinjau dengan singkat, terutama pengaruh keadaan kelaparan, diabetes
melitus dan pada pemberian makanan yang tinggi karbohidrat. Faktor-faktor
yang mempengaruhi metbolime karbohhidrat adalah :

a. Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim utama dari glikolisis, HMP


shunt dan glikogenesisi aktifitasnya menurun, sebaliknya aktifitas enziim-
enzim utama dari glukogenesisi dan glikogenesis meningkat.
b. Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas enzim-enzim tersebut mirip
dengan keadaan kelaparan.
c. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat, aktifitas enzim-enzim
glikolisis, HMP shunt dan glikolisis meningkat, sedangkan aktifitas utama
glukoneogensis dan glikogenesis menurun.

22
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

23

Anda mungkin juga menyukai