“PENUAAN SEL”
NIM : 190102300
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………. .1
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
Proses penuaan sel atau aging cell merupakan suatu proses yang secara
alamiah akan dialami oleh setiap makhluk hidup atau organisme. Proses ini pasti
akan terjadi namun kita tidak tahu kapan dimulainya. Gejala awal yang bisa
suatu keadaan yang secara normal terjadi dan tidak bisa dihindari. Tua adalah
tahap di mana banyak sel organ tubuh menjadi aus, rusak, dan bahkan tidak bisa
berfungsi lagi dan proses penuaan ini mengenai semua organ tubuh.
garis besar terbagi atas empat masa yaitu masa kecil atau kanak-kanak, lalu masa
remaja, masa dewasa, dan yang terakhir masa tua. Setiap orang yang hidup didunia
kesehatan yang prima. Kalaupun seorang anak mengalami sakit, maka masa
penyembuhan mereka relatif sangat cepat. Akan tetapi ketika mulai menginjak ke
masa dewasa dan bahkan masa tua, hidup seseorang akan mengalami
jantung koroner, dan masih banyak lagi penyakit-penyakit yang biasanya disebut
mengalami proses yang dikenal dengan proses penuaan. Jadi proses penuaan ini
1
Sel merupakan satuan dasar kehidupan dan merupakan unit terkecil dari
makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit
terkecil karna sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil
yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan
terhadap rangsangan.
Secara sturuktural, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel
disebut satuan struktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh makhluk hidup
kegiatan tiap-tiap sel itulah yang membentuk organisme. Karena itu, sel juga
disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup. Apabila sel-sel penyusun suatu
makhluk hidup tidak berfungsi dengan semestinya, maka akan menimbulkan suatu
kerusakan sel dan kematian sel yang berdampak negatif bagi organisme yang
bersangkutan. Kerusakan sel dan kematian sel juga dapat dipengaruhi oleh proses
setiap organisme yang terjadi dengan berlalunya waktu, bukan disebabkan karena
penyakit atau kecelakan lain dan pada akhirnya sampai pada peningkatan
enzimatik dan reseptor. Sel yang mengalami proses penuaan memilki kapasitas
2
penyimpangan apparatus golgi. Secara bersamaan, terdapat akumulasi tetap
sel), protein yang terlipat abnormal dan produk akhir silang dengan protein yang
berdekatan.
Walaupun terdapat banyak teori, jelas bahwa proses penuaan sel adalah
multifaktorial. Proses itu melibatkan efek kumulatif, baik siklus jam molecular
intrinsik dari penuaan sel maupun stressor ekstrinsik dari lingkungan sel
(kerusakan sel)
Kini, proses penuaan dapat dipicu oleh beberapa faktor selain bertambanya
usia, yaitu salah satunya kondisi selular tubuh yang tidak sehat disebabkan tubuh
yang tercemar oleh radikal bebas sementara antioksidan dalam tubuh sudah tidak
dapat diproduksi secara normal baik kualitas maupun kuantitasnya. Penuaan dini
adalah hal yang menakutkan untuk kebanyakan orang karena kondisi ini tentu
proses selular pada aging (penuaan) dan dan bagaimana pencegahannya yang
aman dan tidak menimbulkan efek samping negatif untuk tubuh dan lingkungan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sel, yaitu proses terjadinya perubahan anatomi maupun penurunan fungsi dari sel.
Ada banyak teori yang menjelaskan masalah penuaan. Dalam makalah ini akan
1. Teori Pertama
maka semakin cepat pula mereka menua. Hal ini terjadi karena kehidupan cepat
penuaan. Apabila disandarkan pada teori ini maka pertumbuhan seorang manusia
yang terlalu cepat, tidak baik bagi manusia tersebut karena dia akan cepat
kesimpulan yang hanya didasarkan pada teori ini banyak memiliki kekurangan.
2. Teori Kedua
Teori kedua menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari
menjadi tua. Sel tidak dapat mengelak dari penumpukan ini karena kolagen
sel tubuh menjadi tidak lentur dan tidak mudah larut. Seperti diketahui, ketika
4
kolagen pertama kali dibentuk, zat ini bersifat lentur dan mudah larut dan hal ini
polipeptida yang terbuat dari kolagen terikat terus bersama sehingga kelarutan dan
permeabilitas ini maka lalu lintas bahan antar-sel mengalami banyak hambatan.
Kemungkinan ini pula yang dijadikan dasar dalam pemunculan hipotesis bahwa
hubungan antara penuaan tersebut dengan perubahan komposisi asam lemak sel
3. Teori Ketiga
lingkungan yang merugikan gen-gen yang berhubungan dengan sel badan atau sel-
sel somatic. Menurut Burnet dalam mutasi gen somatik yang tidak dengan cepat
diperbaiki oleh enzim DNA polimerase akan menumpuk pada sel sehingga gen-
mengakibatkan efisiensi sel berkurang. Apabila protein yang tidak sempurna ini
menjadi enzim maka proses mutasi somatik akan terjadi secara lebih cepat.
Akibatnya, sel akan mati (merupakan proses penuaan) atau bahkan mengalami
mengabaikan tema penuaan. Kini diketahui, penuaan berkaitan erat dengan proses
5
metabolisme molekuler, transkripsi dan translasi, yang penjelasan selengkapnya
protein yang berlangsung dengan tepat sangatlah penting bagi sel-sel yang hidup.
Namun demikian ternyata prosesnya sangat rumit dan kompleks. Proses ini harus
dibuat oleh sel-sel, yang biasanya hal ini disebabkan oleh kesalahan pada DNA
genetik (suatu simulasi) atau kesalahan pada waktu alih informasi dari gen ke
untuk mengenali dan merusak atau menghancurkan secara cepat protein yang
yang mengarah atau berpartisipasi di dalam sintesis protein (RNA yaitu asam
Selama ini proses penuaan dipandang sebagai proses yang berbeda dengan
yang dapat diuji coba. Penelitian lebih terfokus pada proses, yang memicu
dan seberapa lama makhluk hidup dapat hidup, memang sedikit sekali diteliti.
Namun sejak satu dasawarsa terakhir, terdapat sejumlah ilmuwan yang meneliti
6
Proses penuaan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, gaya hidup
yang dimaksud dengan proses menua. Di antaranya: faktor genetis dan faktor
lingkungan.
Setiap mahluk hidup, termasuk manusia dibentuk oleh sel. Dalam tubuh
seorang dewasa terdapat 100 trilliun sel yang setiap detiknya kurang lebih 50 juta
sel tersebut rusak dan mati. Namun sel yang rusak atau mati dengan cepat diganti
dengan yang baru. Sel-sel tersebut membelah normal sampai kurang lebih 50 kali
dan kemudian berhenti dan mati. Umur manusia berhubungan erat dengan umur
hidup sel. Kebanyakan ahli gerontologi (ilmu yang mempelajari proses penuaan
secara alami) berpendapat bahwa umur maksimum manusia rata-rata 110 - 120
tahun.
XX; dan pria, XY) mengakibatkan umur pria lebih rendah dari wanita. Kelebihan
stres dan mengatasi segala penyakit yang dibawa oleh kromosom-X pada pria.
7
Wanita hanya akan menderita apabila kedua kromosomnya cacat, dan hal ini
hampir tidak pernah terjadi. Salah satu contoh penyakit terpaut kromosom seks-X
yang paling terkenal adalah hemofilia yaitu kondisi penderita tidak memiliki
cukup faktor pembeku darah sehingga jika dia terluka angat sukar untuk
menghentikan pendarahan. Wanita hanya akan terkena penyakit ini jika kedua
ayah dan ibunya juga kena, satu situasi yang hampir mustahil terjadi. Sedangkan
pria, sekalipun kedua orang tuanya normal tetapi ibunya carrier (he-terozigous)
maka ada peluang 50% untuk setiap anak lelaki menderita hemofilia.
perubahan-perubahan dalam tubuh dari segi struktur, susunan kimia dan efektivitas
proses penuaan.:
a. Faktor internal
sel-sel yang rusak Kerusakan pada materi inti yang merupakan pusat kontrol
Terjadinya akumulasi substansi tertentu pada sel yang boleh jadi sangat berbahaya
bagi sel itu sendiri, sehingga melumpuhkan sistem kekebalan yang secara alamiah
bakteri dan mikroorganisme lain. Luka dan kerusakan bagian tubuh yang
8
disebabkan oleh peristiwa kimia, panas, maupun benturan secara fisik. Efek
maupun yang terjadi secara alamiah (sinar kosmik) Interaksi dengan sesama
adalah ragi, cacing atau lalat buah. Tentu banyak yang bertanya, mengapa ragi,
cacing atau lalat? Bagaimana menarik analogi antara penuaan pada jamur, cacing
atau lalat, dengan penuaan pada manusia? Ternyata pada dasarnya terdapat model
penuaan pada jamur atau binatang berderajat rendah itu, yang dapat ditarik pada
melambat dan berhenti pada usia tertentu. Siklus ini mirip dengan siklus
reproduksi manusia. Hal tersebut merupakan aspek biologis dari penuaan, yang
nyaris tidak berubah dalam proses evolusi. Para ahli menyebutnya sebagai sifat
faktorfaktor apa yang mempengaruhi seberapa sering sel ragi dapat membelah diri,
antara lain; faktor genetis dan faktor lingkungan. Yang menarik, kedua faktor ini
c. Faktor Kalori
tempat ragi tumbuh, yakni glukosa dari dua menjadi setengah persen, justru
memperpanjang umur sel ragi. Dimana, dengan lebih sedikitnya masukan kalori
makin panjang umur sel. Demikian pengamatan para peneliti, bukan hanya pada
ragi, tetapi juga pada binatang lainnya sampai ke tikus percobaan. Perpanjangan
9
umur ragi, akibat berkurangnya pasokan glukosa, diatur oleh gen tertentu yang
sumber energi, gen bersangkutan meregulasi agar DNA bekerja lebih lambat.
Dengan puasa semacam itu, DNA menahan diri, untuk tidak melakukan
berbedabeda. Pada lalat buah diamati, masukan kalorinya lebih sedikit, selain
bersangkutan. Kedua hal tersebut, menurunkan sintesa dalam gen dan juga
Sejauh ini para ahli masih meneliti kaitan antara menurunnya aktivitas molekuler
dengan umur panjang tersebut. Tim yang dipimpin George Roth dari institut
nasional penuaan di AS, melakukan penelitian lebih lanjut dengan monyet rhesus.
Seperti diketahui, kode genetik monyet lebih dari 90 persen identik dengan kode
sekitar 30 persen lebih rendah dari kelompok monyet pembanding, selama masa
uji coba antara tiga sampai lima tahun. Juga dalam ujicoba ini, para peneliti
yang dipaksa puasa. Antara lain, lebih rendahnya suhu tubuh, menurunnya kadar
plasma insulin serta meningkatnya sejenis hormon steroid, yang kadarnya justru
percobaan yang jatah kalorinya dikurangi, dapat berumur lebih panjang dari
monyet pembanding yang diberi masukan kalori normal. Akan tetapi, yang cukup
10
diamati terjadi para manusia berjenis kelamin pria, yang tergolong berumur
panjang. Ternyata rahasia umur panjang, terletak pada proses yang terjadi di
tingkat molekuler.
d. Korelasi metabolisme
dengan penuaan? Untuk itu, ada satu unsur lagi yang amat penting dalam
metabolisme dan pembangkitan energi di dalam sel, yakni oksigen. Tanpa oksigen,
sel-sel makhluk hidup tidak dapat memproduksi cukup energi untuk tetap hidup.
Hasil buangan dari reaksi metabolisme oksigen di tingkat molekuler, adalah apa
yang dinamakan oksigen reaktif atau juga disebut radikal bebas. Proses penuaan
sel, terjadi akibat oksidasi DNA dan oksidasi protein. Untuk gampangnya, para
kekurangan glukosa pada jamur, jumlah radikal bebas yang diproduksi juga
reaktif juga meningkat. Akibatnya, proses oksidasi DNA dan protein atau juga
pada unsur pembawa sinyal, yang tergantung pada status oksidasi semakin cepat.
Dampaknya sel juga menua dengan cepat. Rahasia proses penuaan inilah, yang
diteliti oleh para ilmuwan selama satu dekade terakhir ini. Pada dasarnya, makhluk
hidup dapat memerangi stress oksidatif tersebut. Bahkan pada binatang yang
masih muda, hampir semua radikal bebas dapat dikalahkan. Namun tidak semua
oksigen reaktif dapat dihambat dan tidak semua kerusakan sel dapat diperbaiki.
Bersamaan dengan semakin tuanya makhluk hidup, komposisi sel yang rusak
11
teroksidasi akan semakin banyak. Penelitian pada cacing, lalat dan tikus
menunjukkan, proses penuaan akan menjadi semakin cepat, jika gen yang tahan
memperkenalkan teori ini pada tahun 1882. Beliau percaya bahwa tubuh beserta
Organorgan seperti liver, lambung, ginjal, kulit dan lain-lain dicemari oleh racun
dalam pola makan harian kita, belum lagi dari lingkungan sekitar.
Konsumsi lemak, gula, kafein, alkohol, nikotin, banyak terkena sinar ultra
violet dan banyak tekanan fisik dan emosional lain menyebabkan tubuh kita
mengalami “Kerusakan Akibat Pemakaian atau Wear and Tear” baik pada tingkat
Bahkan jika kita tidak pernah menyentuh rokok sekalipun atau minum
segelas anggur atau kita sangat berhati-hati terhadap sinar ultraviolet dan hanya
mengkonsumsi makanan yang alami saja, suatu saat nanti secara alami masa pakai
tubuh kita akan habis, dan juga akan mengalami “kerusakan akibat pemakaian”
12
mempercepat proses tersebut. Sebaliknya, sejalan dengan bertambahnya usia,
tiaptiap sel kita akan merasakan efeknya, walaupun sesehat apapun gaya hidup
kita.
dengan mudah kembali ke stamina awal, walaupun telah melewati malam yang
berat, penuh dengan minum-minum, konsumsi pizza dan makanan lain yang
sekitar, bakteri atau virus. Oleh karena itu, banyak orang tua yang meninggal
Vladimir Dilman, Ph.D. memfokuskan wear and tear theory pada sistim
berhubungan dengan kadar hormon. Pada waktu muda, hormon tubuh kita bekerja
13
dingin, dan aktivitas seksual. Organ yang berbeda, mengeluarkan hormon yang
Kelenjar sebesar kacang ini terdapat di otak dan bertanggungjawab untuk produksi
tubuh. Bila kita menua, produksi hormon tubuh menjadi berkurang, sehingga
Produksi hormon adalah saling interaktif, dalam arti bilamana salah satu
yang bisa menjelaskan mengapa ada adik yang terlihat lebih cepat tua dibanding
kakaknya.
Kita dilahirkan dengan kode genetik yang unik, sebuah kecendrungan tipe fisik
dan fungsi mental yang telah ditentukan sebelumnya. Warisan genetik tersebut
sangat menentukan seberapa cepat dan seberapa panjang kita hidup. Jika
14
bumi bagaikan sebuah mesin yang sudah terprogram untuk menghancurkan
dirinya sendiri. Semua orang memiliki jam biologis yang terus berdetak dan bisa
berhenti kapan saja, lebih cepat atau lebih lama beberapa tahun. Ketika jam
berhenti berdetak, itu merupakan pertanda bahwa tubuh kita mulai menua dan
Namun, sesuai dengan segala aspek warisan genetik kita, waktu yang
berlaku pada jam genetik ini bervariasi, tergantung apa yang kita alami selama
pertumbuhan dan bagaimana gaya hidup kita (perdebatan lama “Nature Versus
4. Teori Telomerase
Anti-Penuaan. Teori ini lahir dari hasil temuan kemajuan ilmu-ilmu genetika dan
teknologi genetika. Pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli dari “Geron
sel akan melambat dan kemudian akan berhenti sama sekali. Hal ini diyakini
telomer-telomer kita yang hilang adalah enzim telomerase “abadi” – sebuah enzim
yang hanya ditemukan dalam sel-sel kuman dan kanker. Telomer adalah rangkaian
15
asam nukleat di ujung kromosom. Setiap kali sel tubuh membelah, telomer akan
mencegah pembelahan sel-sel kanker dan diduga juga dapat mengembalikan sel
menjadi normal kembali. (“10 Weeks to a younger you” oleh Ronald M.Klatz,
M.D. (pgs.9-13))
teori radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu elektron dalam tubuh yang tidak
supaya dapat berikatan dan stabil. Sebelum memiliki gandengan, radikal bebas
akan menjadi cepat rusak dan menua, juga mempercepat timbulnya kanker.
Oksigen sendiri adalah merupakan salah satu sumber radikal bebas. Pada waktu
kita bernapas dan juga olahtubuh (exercise), pembentukan radikal bebas akan
dibentuk tubuh, juga bisa berasal dari luar misalnya vitamin A, C, E, dan
sebagainya.
16
anti oxidan menetralisir radikal bebas
6. Teori cross-linking
Teori ini dibuat berdasarkan fakta bahwa dengan bertambah tua, protein
manusia yaitu DNA dan molekul lainnya akan saling melekat, saling memilin
(crosslink). Akibatnya protein yang sudah rusak tidak dapat dicerna oleh enzim
kulit bisa terjadi kerutan , pada ginjal fungsi penyaring menjadi berkurang dan
pada mata terjadi katarak (kekeruhan lensa mata). (Pudjiadi, Cindiawaty, Dr,
yang telah ditetapkan. Teori semacam ini, didukung oleh pengamatan jangka
panjang bahwa fibroblas manusia dewasa normal pada kultur sel, memilki rentang
masa hidup tertentu; fibroblas berhenti membelah dan menjadi menua setelah kira-
17
noenatus mengalami sekitar 65 kali penggandaan sebelum berhenti membelah.
kromosom dari fusi dan degradasi. Pada saat sel somatik bereplikasi, satu
Namun demikian pada sel germ dan sel stem yang memerlukan siklus
2. Jam gen. Konsep bahwa kontrol waktu genetik terhadap masa penuaan
rentang masa hidup sel juga diatur oleh keseimbangan cedera yang sedang
18
berlangsung dan kemampuan sel untuk memperbaiki kerusakan. Teori wear and
tear mengesankan bahwa meskipun mekanisme perbaikan sel masih baik, dan kuat
(misalnya, peran HSP dalam pelipatan protein yang rusak), pengaruh eksogen
lanjutan jangka panjang akhirnya tetap berlaku dan sel menglami proses penuaan
Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat faktor-faktor lain yang menyebabkan
keduanya akumulasi lipofuscin pada sel tua merupakan petunjuk adanya kerusakan
itu, tetapi tidak ada bukti bahwa pigmen lipofuscin sendiri yang bersifat toksik
10.000 basa per sel per hari. Konsisten dengan teori penuaan adalah hasil
19
• Pembatasan asupan kalori menurunkan derajat status (kondisi mantap terhadap
utama kerusakan fisik yang disebabkan penuaan. Proses penuaan sangat bervariasi
dan dapat dipercepat, diperlambat atau dibalik tergantung pada hormon yang
Growth Factor-I (GH/IGF-I) secara drastis dalam tubuh setelah dewasa. Efek dari
fungsi dari organ-organ yang terdapat di dalam tubuh. Sebagai contoh adalah pada
20
Pada gambar diatas terlihat terjadi penciutan otak sebanyak 30% pada otak
seseorang yang berumur 70 tahun. Tidak heran manusia pada umur 70 akan
seperti Parkinson.
Pada gambar diatas terlihat pula organ ginjal pada manusia berumur 70
tahun yang mengalami penciutan dan warnanya yang menghitam. Dan akibat dari
penciutan ini adalah menurunnya fungsi ginjal dan pada tingkat terendah,
seseorang akan kehilangan fungsi ginjalnya yang biasa dikenal dengan nama gagal
ginjal. Selain otak dan ginjal, sebetulnya seluruh organ yang ada di tubuh manusia
seperti kulit, jantung, paru-paru, dan organ yang lain juga ikut menurun fungsinya.
Tidak heran pada seseorang yang berumur 70 tahun, mereka akan mengalami
21
3. Matahari Penyebab Proses Penuaan Sel
Penuaan adalah suatu proses yang tidak dapat dielakkan. Terlalu banyak
Dengan hanya berjemur selama satu jam anda sebenarnya telah menjalani
proses penuaan selama empat jam. Paparan kepada sinar ultra matahari
panjang apabila lebih banyak melanin yang terkumpul kulit akan terlihat tampak
hitam.
mengurangkan metabolisme.
Penyebab penuaan ini datanganya dari luar diri manusia yaitu cara hidup
dan oxidasi. Cara hidup yang tidak sehat seperti jarang atau tidak pernah olah raga,
makan makanan yang berlemak, kurang makan serat, kurang istirahat, Stress yang
tinggi, dan masih banyak lagi gaya hidup yang sering dijumpai di kota-kota besar.
Lalu oxidasi bentuknya seperti asap rokok, asap kendaraan bermotor, zat-zat
22
bentuk anatomis maupun secara fisiologis (fungsi tubuh) apabila seorang manusia
mengalami penuaan.
- Fungsi Seksualitas
- Fungsi Indera
bentuk anatomis maupun secara fisiologis (fungsi tubuh) apabila seorang manusia
mengalami penuaan.
perubahan. Disamping itu karena permeabilitas kolagen yang ada di dalam sel
telah sangat jauh berkurang, maka kekenyalan dan kekencangan dari otot,
terutama pada bagian integumen akan sangat jauh menurun. Hal inilah yang
secara kasat mata dapat dilihat berupa kulit keriput pada manusia yang
23
terjadi di setiap sel, hanya saja karena sel kulit (sistem integumen) merupakan
lapisan luar tubuh yang berhubungan dengan dunia luar, maka sel inilah yang
Perubahan anatomis yang terjadi dalam suatu sel baik secara bentuk maupun
- Fungsi Seksualitas
Fungsi seksualitas sangat terkait dengan hormon seks yang ada di dalam
wanita yang mengalami masa tua akan mengalami menopause; hal ini
24
andropause) beberapa ahli menyatakan bahwa tidak ada andropause yang
pria akan mengalami penurunan. Hal ini terkait erat dengan ketersediaan
- Fungsi Indera
Seperti juga fungsi seksual fungsi indera akan menurun setelah manusia
yang mempunyai fungsi yang sama. Karena sel telah mengalami perubahan
mengalami proses penuaan, maka secara secara otomatis fungsi indera pun
akan mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada orang tua yang secara
Fungsi rasio maupun naluri sangat terkait dengan sistem syaraf dan otak.
akibat adanya proses penuaan. Fungsi rasio, naluri dan indera sangat terkait
25
atau bahkan terhenti sama sekali. Bila ditinjau dari fungsi nurani, ada
dia pada akhirnya, Hal ini muncul karena selama proses kehidupan, proses
Dampak Dari Penuaan Secara Khusus (akibatnya terhadap sel, jaringan dan organ)
ganda yang sangat rentan. Seiring dengan bertambahnya usia struktur dan fungsi
membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem akhirnya mematikan sel-sel
2. Kerusakan Protein
Ini terjadi bila asam lemak tak jenuh mengalami proses penuaan dan
terserang factor penyebab penuaan yaitu radikal bebas. Dalam tubuh kita, reaksi
antarzat gizi tersebut dengan radikal bebas akan menghasilkan peroksidasi yang
selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dianggap salah satu penyebab
26
4. Jam Sel
Dengan terjadi penuaan, maka akan menyebabkan sebuah barisan sel akan
5. Kematian Gen
6. Kerusakan DNA
terhadap kerusakan.
7. Kerusakan Mithokondria
penuaan akibat radikal bebas. (Khairun nisa, dr, Biologi Kedokteran, Unimal
2007)
seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak
27
9. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Jantung
jantung, meski tekanan darah relatif normal. Begitupun fibrosis dan kalsifikasi
katup jantung terutama pada anulus mitral dan katup aorta. Selain itu terdapat
pengurangan jumlah sel pada nodus sinoatrial (SA Node) Sementara itu, pada
pembuluh darah terjadi kekakuan arteri sentral dan perifer akibat proliferasi
adalah perubahan pada fungsi sistol ventrikel. Oleh karenanya, orang-orang tua
Di lain sisi, terjadi perubahan kerja diastolik terutama pada pengisian awal
otomatis, akibat kurangnya kerja otot atrium untuk melakukan pengisian diastolik
awal, akan terjadi pula fibrilasi atrium, sebagaimana sangat sering dikeluhkan para
lansia.
Walaupun bukan sesuatu yang ditakuti semua orang, namun apabila semua
manusia berkata jujur, penuaan adalah kondisi yang pasti tidak disukai. Buktinya,
tersebut. Dengan didasarkan pada teori proses penuaan ada, maka upaya
28
Hidup dalam lingkungan tidak tercemar
merugikan gen-gen yang berada dalam sel. Apabila sel tersebut terpapar lama
pada lingkungan tercemar maka sel akan cepat mengalami penuaan. Salah satu
telinga. Pemaparan suara bising yang terlalu lama dan berintensitas tinggi akan
lingkungan pada jaman dulu yang tidak tercemar diduga menjadi penyebab
bahwa umur manusia jaman dulu lebih lama daripada umur manusia masa kini
dan kualitas hidupnya pun lebih baik daripada kualitas hidup manusia masa
kesehatan).
tersebut. Secara umum, kualitas makanan yang sesuai adalah makanan yang
seimbang secara gizi, baik jumlah karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan
mineralnya
29
Mencegah kegemukan atau kekurusan
Kegemukan atau kekurusan merupakan kondisi yang tidak ideal bagi tubuh.
sel untuk berada pada kondisi normal. Secara keseluruhan, apabila kedua
kondisi tidak ideal ini terjadi, sel akan cepat mengalami penuaan dan
raga secara teratur. Pertama, metabolit dapat dikeluarkan lebih cepat sehingga
tidak menumpuk pada sel. Kedua, sel menjadi terlatih sehingga keluar
masuknya bahan antar sel atau permeabilitas kolagen akan lebih terjaga.
Dalam ilmu fisiologi fenomena ini dibahas dalam fisiologi latihan (Exercise
Physiology).
Seperti juga adanya proses latihan pada sel, kemampuan berfikir pun harus
terus dilatih. Sesungguhnya proses berfikir adalah proses latihan (olah raga)
pada sel otak sehingga membuat kondisi sel-sel otak lebih terjaga sehingga
Menghindari stress
30
sehingga efisiensi sel berkurang. Karena umumnya manusia yang mengalami
stress malas untuk ber-olah raga, metabolitnya menumpuk relatif cepat dalam
sel dan memperbesar peluang protein yang tidak sempurna untuk menjadi
cepat.
Antioksidan merupakan zat yang anti terhadap zat lain yang bekerja sebagai
oksidan. Zat lain itu populer disebut radikal bebas, yaitu suatu molekul
oksigen dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki elektron yang tidak
stabil, liar, dan radikal. Penelitian terhadap efek penuaan menunjukkan, radikal
bebas dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan perubahan patologis yang
berantai radikal bebas, dengan menghambat produksi radikal bebas yang baru
dan membatasi perusakan sampai batas area membran sel. Hasil penelitian
31
BAB III KESIMPULAN
penyakit atau kecelakan lain dan pada akhirnya sampai pada peningkatan
suatu organisme hidup maka semakin cepat pula mereka menua.Teori Kedua
menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari penumpukan sisa
metabolit yang bersifat racun. Teori Ketiga menyatakan bahwa penuaan terjadi
Beberapa teori yang menjelaskan proses penuaan yaitu: Teori pakai dan
rusak (wear and tear theory) Teori Neuro Endokrin, Teori Kontrol Genetik, Teori
terjadinya proses penuaan sel yaitu : radikal bebas, kemunduran hormon, sinar
Dampak dari penuaan secara umum yaitu: dampak secara anatomis, dan
secara fisiologis dan dampak dari penuaan secara khusus (akibatnya terhadap sel,
protein, kerusakan lipid peroksida, jam sel, kematian gen, kerusakan DNA,
32
Beberapa upaya menghambat penuaan antara lain: Hidup dalam lingkungan
kekurusan, melaksanakan olah raga secara teratur, terus menggunakan otak untuk
33
DAFTAR PUSTAKA
Clark, David P., PhD, Russell, L.D., PhD, Molecular Biology, Cancer and Aging,
CachE River Press, 1997
Cindiawaty, pudjiadi, MARS, MS., Sp.Gk.,Dr. Phaidon Toruan, MM., Prof. Dr. E.
Alwi Datau, Sp.PD., KAI., 2004 dalam seminar "Revolution on Anti Aging
Medicine" Jakarta
Fukugawa, N.K., M. Li, P. Liang, J.C. Russel, B. E. Sobel and P.M. Absher. 1999.
Aging and high concentration of glucose potentiate injury to mitocondrial DNA.
Free Radical Biology and Medicine. 27(11/12):1437-1443. Iszahanid, Hafizah.
2000. artikel “Matahari Percepat Proses Penuaan”
Khairun Nisa, dr. 2007. Fisiologi 1. program studi pendidikan dokter universitas
lampung
Rudman D, Feller A, Nagraj HS, Gergans GA, Lalitha PY, Goldberg AF, 1990.
dalam artikel “apa itu penuaan”
Suyatna FD. Radikal bebas dan iskemia. Cermin Dunia Kedokt 1989; 57:Cermin
Dunia Kedokteran No. 102, 1995 3
34