PENDAHULUAN
Proses penuaan sel atau aging cell merupakan suatu proses yang secara alamiah
akan dialami oleh setiap makhluk hidup atau organisme. Proses ini pasti akan
terjadi namun kita tidak tahu kapan dimulainya. Gejala awal yang bisa dikenali
keadaan yang secara normal terjadi dan tidak bisa dihindari. Tua adalah tahap di
mana banyak sel organ tubuh menjadi aus, rusak, dan bahkan tidak bisa berfungsi
Manusia didalam hidupnya akan mengalami beberapa masa yang secara garis
besar terbagi atas empat masa yaitu masa kecil atau kanak-kanak, lalu masa
remaja, masa dewasa, dan yang terakhir masa tua. Setiap orang yang hidup
kesehatan yang prima. Kalaupun seorang anak mengalami sakit, maka masa
penyembuhan mereka relatif sangat cepat. Akan tetapi ketika mulai menginjak ke
masa dewasa dan bahkan masa tua, hidup seseorang akan mengalami masalah-
masalah pada kesehatannya seperti misalnya kencing manis, darah tinggi, jantung
koroner, dan masih banyak lagi penyakit-penyakit yang biasanya disebut penyakit
tua. Ternyata ketika seseorang menginjak masa dewasa, mereka mengalami proses
yang dikenal dengan proses penuaan. Jadi proses penuaan ini adalah proses
Sel merupakan satuan dasar kehidupan dan merupakan unit terkecil dari makhluk
hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil
karna sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang
terhadap rangsangan.
Secara sturuktural, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut
satuan struktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh makhluk hidup dapat
tiap-tiap sel itulah yang membentuk organisme. Karena itu, sel juga disebut
makhluk hidup tidak berfungsi dengan semestinya, maka akan menimbulkan suatu
kerusakan sel dan kematian sel yang berdampak negatif bagi organisme yang
bersangkutan. Kerusakan sel dan kematian sel juga dapat dipengaruhi oleh proses
setiap organisme yang terjadi dengan berlalunya waktu, bukan disebabkan karena
penyakit atau kecelakan lain dan pada akhirnya sampai pada peningkatan
(yang mengindikasikan kerusakan oksidatif dan jejas membran sel), protein yang
terlipat abnormal dan produk akhir silang dengan protein yang berdekatan.
Walaupun terdapat banyak teori, jelas bahwa proses penuaan sel adalah
multifaktorial. Proses itu melibatkan efek kumulatif, baik siklus jam molecular
intrinsik dari penuaan sel maupun stressor ekstrinsik dari lingkungan sel
(kerusakan sel)
Kini, proses penuaan dapat dipicu oleh beberapa faktor selain bertambanya usia,
yaitu salah satunya kondisi selular tubuh yang tidak sehat disebabkan tubuh yang
tercemar oleh radikal bebas sementara antioksidan dalam tubuh sudah tidak dapat
diproduksi secara normal baik kualitas maupun kuantitasnya. Penuaan dini adalah
hal yang menakutkan untuk kebanyakan orang karena kondisi ini tentu
proses selular pada aging (penuaan) dan dan bagaimana pencegahannya yang
aman dan tidak menimbulkan efek samping negatif untuk tubuh dan lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
proses terjadinya perubahan anatomi maupun penurunan fungsi dari sel. Ada
banyak teori yang menjelaskan masalah penuaan. Dalam makalah ini akan
1. Teori Pertama
Teori pertama menyatakan bahwa semakin cepat suatu organisme hidup maka
semakin cepat pula mereka menua. Hal ini terjadi karena kehidupan cepat
Apabila disandarkan pada teori ini maka pertumbuhan seorang manusia yang
terlalu cepat, tidak baik bagi manusia tersebut karena dia akan cepat mengalami
penuaan. Namun demikian teori ini tidak menjelaskan bagaimana proses tersebut
dapat terjadi pada tingkat seluler sehingga pengambilan kesimpulan yang hanya
2. Teori Kedua
Teori kedua menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari penumpukan
mengurangi kemampuan sel untuk berfungsi sehingga akhirnya menjadi tua. Sel
tidak dapat mengelak dari penumpukan ini karena kolagen sebagai protein
menjadi tidak lentur dan tidak mudah larut. Seperti diketahui, ketika kolagen
pertama kali dibentuk, zat ini bersifat lentur dan mudah larut dan hal ini
polipeptida yang terbuat dari kolagen terikat terus bersama sehingga kelarutan dan
permeabilitas ini maka lalu lintas bahan antar-sel mengalami banyak hambatan.
Kemungkinan ini pula yang dijadikan dasar dalam pemunculan hipotesis bahwa
hubungan antara penuaan tersebut dengan perubahan komposisi asam lemak sel
3. Teori Ketiga
Teori ketiga menyatakan bahwa penuaan terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan
yang merugikan gen-gen yang berhubungan dengan sel badan atau sel-sel
somatic. Menurut Burnet dalam mutasi gen somatik yang tidak dengan cepat
diperbaiki oleh enzim DNA polimerase akan menumpuk pada sel sehingga gen-
mengakibatkan efisiensi sel berkurang. Apabila protein yang tidak sempurna ini
menjadi enzim maka proses mutasi somatik akan terjadi secara lebih cepat.
Akibatnya, sel akan mati (merupakan proses penuaan) atau bahkan mengalami
mengabaikan tema penuaan. Kini diketahui, penuaan berkaitan erat dengan proses
yang berlangsung dengan tepat sangatlah penting bagi sel-sel yang hidup. Namun
demikian ternyata prosesnya sangat rumit dan kompleks. Proses ini harus akurat
dibuat oleh sel-sel, yang biasanya hal ini disebabkan oleh kesalahan pada DNA
genetik (suatu simulasi) atau kesalahan pada waktu alih informasi dari gen ke
protein yang “salah” tersebut. Apabila tidak terjadi pembetulan atau penghancuran
dengan cepat, protein yang “salah” tersebut dapat menyebabkan kesalahan fungsi
yang mengarah atau berpartisipasi di dalam sintesis protein (RNA yaitu asam
Selama ini proses penuaan dipandang sebagai proses yang berbeda dengan
terpisah yang dapat diuji coba. Penelitian lebih terfokus pada proses, yang
memicu kehidupan dan mengakhirinya. Namun faktor-faktor apa yang
sedikit sekali diteliti. Namun sejak satu dasawarsa terakhir, terdapat sejumlah
Proses penuaan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, gaya hidup dan
lingkungan.
Setiap mahluk hidup, termasuk manusia dibentuk oleh sel. Dalam tubuh seorang
dewasa terdapat 100 trilliun sel yang setiap detiknya kurang lebih 50 juta sel
tersebut rusak dan mati. Namun sel yang rusak atau mati dengan cepat diganti
dengan yang baru. Sel-sel tersebut membelah normal sampai kurang lebih 50 kali
dan kemudian berhenti dan mati. Umur manusia berhubungan erat dengan umur
hidup sel. Kebanyakan ahli gerontologi (ilmu yang mempelajari proses penuaan
secara alami) berpendapat bahwa umur maksimum manusia rata-rata 110 - 120
tahun.
Perbedaan susunan kromosom pada pria dan wanita (wanita bergenotip XX; dan
pria, XY) mengakibatkan umur pria lebih rendah dari wanita. Kelebihan satu
dan mengatasi segala penyakit yang dibawa oleh kromosom-X pada pria. Wanita
hanya akan menderita apabila kedua kromosomnya cacat, dan hal ini hampir tidak
pernah terjadi. Salah satu contoh penyakit terpaut kromosom seks-X yang paling
terkenal adalah hemofilia yaitu kondisi penderita tidak memiliki cukup faktor
pembeku darah sehingga jika dia terluka angat sukar untuk menghentikan
pendarahan. Wanita hanya akan terkena penyakit ini jika kedua ayah dan ibunya
juga kena, satu situasi yang hampir mustahil terjadi. Sedangkan pria, sekalipun
kedua orang tuanya normal tetapi ibunya carrier (he-terozigous) maka ada peluang
Semua ciri khas penuaan yang terlihat adalah merupakan manifestasi perubahan-
perubahan dalam tubuh dari segi struktur, susunan kimia dan efektivitas kerja
penuaan.:
a. Faktor internal
sel-sel yang rusak Kerusakan pada materi inti yang merupakan pusat kontrol
bagi sel itu sendiri, sehingga melumpuhkan sistem kekebalan yang secara alamiah
Segala jenis penyakit, khususnya infeksi yang diakibatkan oleh virus, bakteri dan
mikroorganisme lain. Luka dan kerusakan bagian tubuh yang disebabkan oleh
peristiwa kimia, panas, maupun benturan secara fisik. Efek kumulatif radiasi, baik
yang digunakan untuk pengobatan (misalnya sinar X) maupun yang terjadi secara
alamiah (sinar kosmik) Interaksi dengan sesama manusia dan lingkungan yang
adalah ragi, cacing atau lalat buah. Tentu banyak yang bertanya, mengapa ragi,
cacing atau lalat? Bagaimana menarik analogi antara penuaan pada jamur, cacing
atau lalat, dengan penuaan pada manusia? Ternyata pada dasarnya terdapat model
penuaan pada jamur atau binatang berderajat rendah itu, yang dapat ditarik pada
Pada jamur ragi, proses reproduksi dengan menumbuhkan sel anakan, melambat
dan berhenti pada usia tertentu. Siklus ini mirip dengan siklus reproduksi
manusia. Hal tersebut merupakan aspek biologis dari penuaan, yang nyaris tidak
berubah dalam proses evolusi. Para ahli menyebutnya sebagai sifat khas yang
diawetkan. Berdasarkan penelitian, para ahli dapat menemukan faktor-faktor apa
yang mempengaruhi seberapa sering sel ragi dapat membelah diri, antara lain;
faktor genetis dan faktor lingkungan. Yang menarik, kedua faktor ini berkaitan
amat erat.
c. Faktor Kalori
ragi tumbuh, yakni glukosa dari dua menjadi setengah persen, justru
memperpanjang umur sel ragi. Dimana, dengan lebih sedikitnya masukan kalori
makin panjang umur sel. Demikian pengamatan para peneliti, bukan hanya pada
ragi, tetapi juga pada binatang lainnya sampai ke tikus percobaan. Perpanjangan
umur ragi, akibat berkurangnya pasokan glukosa, diatur oleh gen tertentu yang
sumber energi, gen bersangkutan meregulasi agar DNA bekerja lebih lambat.
Dengan puasa semacam itu, DNA menahan diri, untuk tidak melakukan
beda. Pada lalat buah diamati, masukan kalorinya lebih sedikit, selain
bersangkutan. Kedua hal tersebut, menurunkan sintesa dalam gen dan juga
Sejauh ini para ahli masih meneliti kaitan antara menurunnya aktivitas molekuler
dengan umur panjang tersebut. Tim yang dipimpin George Roth dari institut
nasional penuaan di AS, melakukan penelitian lebih lanjut dengan monyet rhesus.
Seperti diketahui, kode genetik monyet lebih dari 90 persen identik dengan kode
uji coba antara tiga sampai lima tahun. Juga dalam ujicoba ini, para peneliti
monyet yang dipaksa puasa. Antara lain, lebih rendahnya suhu tubuh,
Sejauh ini para peneliti masih mengamati, apakah monyet-monyet percobaan yang
jatah kalorinya dikurangi, dapat berumur lebih panjang dari monyet pembanding
yang diberi masukan kalori normal. Akan tetapi, yang cukup menarik ketiga
parameter biologis, yang ditunjukkan monyet percobaan, juga diamati terjadi para
manusia berjenis kelamin pria, yang tergolong berumur panjang. Ternyata rahasia
d. Korelasi metabolisme
dengan penuaan? Untuk itu, ada satu unsur lagi yang amat penting dalam
oksigen, sel-sel makhluk hidup tidak dapat memproduksi cukup energi untuk tetap
adalah apa yang dinamakan oksigen reaktif atau juga disebut radikal bebas. Proses
penuaan sel, terjadi akibat oksidasi DNA dan oksidasi protein. Untuk
logam.
Jika proses metabolisme berlangsung lambat, seperti pada kondisi kekurangan
glukosa pada jamur, jumlah radikal bebas yang diproduksi juga menurun.
meningkat. Akibatnya, proses oksidasi DNA dan protein atau juga pada unsur
pembawa sinyal, yang tergantung pada status oksidasi semakin cepat. Dampaknya
sel juga menua dengan cepat. Rahasia proses penuaan inilah, yang diteliti oleh
para ilmuwan selama satu dekade terakhir ini. Pada dasarnya, makhluk hidup
dapat memerangi stress oksidatif tersebut. Bahkan pada binatang yang masih
muda, hampir semua radikal bebas dapat dikalahkan. Namun tidak semua oksigen
reaktif dapat dihambat dan tidak semua kerusakan sel dapat diperbaiki. Bersamaan
dengan semakin tuanya makhluk hidup, komposisi sel yang rusak teroksidasi akan
semakin banyak. Penelitian pada cacing, lalat dan tikus menunjukkan, proses
penuaan akan menjadi semakin cepat, jika gen yang tahan terhadap stress
Proses penuaan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, gaya hidup dan
teori ini pada tahun 1882. Beliau percaya bahwa tubuh beserta sel-selnya rusak
Konsumsi lemak, gula, kafein, alkohol, nikotin, banyak terkena sinar ultra violet
dan banyak tekanan fisik dan emosional lain menyebabkan tubuh kita mengalami
“Kerusakan Akibat Pemakaian atau Wear and Tear” baik pada tingkat organ
maupun sel-sel.
Bahkan jika kita tidak pernah menyentuh rokok sekalipun atau minum segelas
anggur atau kita sangat berhati-hati terhadap sinar ultraviolet dan hanya
mengkonsumsi makanan yang alami saja, suatu saat nanti secara alami masa pakai
tubuh kita akan habis, dan juga akan mengalami “kerusakan akibat pemakaian”
tiap sel kita akan merasakan efeknya, walaupun sesehat apapun gaya hidup kita.
Waktu muda, sistem pertahanan dan perbaikan tubuh secara aktif melakukan
mudah kembali ke stamina awal, walaupun telah melewati malam yang berat,
atau virus. Oleh karena itu, banyak orang tua yang meninggal akibat penyakit-
penyakit yang sesungguhnya dapat mereka hindari ketika muda. “Kerusakan
selnya.
Vladimir Dilman, Ph.D. memfokuskan wear and tear theory pada sistim neuro-
endokrin, suatu jaringan biokimiawi yang kompleks yang mengatur hormon tubuh
dengan kadar hormon. Pada waktu muda, hormon tubuh kita bekerja bersama
mengatur fungsi-fungsi organ tubuh, termasuk respon terhadap panas, dingin, dan
aktivitas seksual. Organ yang berbeda, mengeluarkan hormon yang berbeda, akan
kacang ini terdapat di otak dan bertanggungjawab untuk produksi dan interaksi
Hormon adalah vital untuk memperbaiki dan mengatur fungsi-fungsi tubuh. Bila
produksinya berkurang, produksi hormon tubuh yang lainpun akan berubah, bisa
Secara genetik, manusia sudah membawa garis seberapa cepat ia menua dan
bisa menjelaskan mengapa ada adik yang terlihat lebih cepat tua dibanding
kakaknya.
Teori penuaan-terencana berpusat pada program genetik sesuai DNA kita. Kita
dilahirkan dengan kode genetik yang unik, sebuah kecendrungan tipe fisik dan
fungsi mental yang telah ditentukan sebelumnya. Warisan genetik tersebut sangat
menentukan seberapa cepat dan seberapa panjang kita hidup. Jika menggunakan
gambaran kasar, dapat dibayangkan setiap manusia hadir dimuka bumi bagaikan
Semua orang memiliki jam biologis yang terus berdetak dan bisa berhenti kapan
saja, lebih cepat atau lebih lama beberapa tahun. Ketika jam berhenti berdetak, itu
merupakan pertanda bahwa tubuh kita mulai menua dan akhirnya akan mati.
Namun, sesuai dengan segala aspek warisan genetik kita, waktu yang berlaku
pada jam genetik ini bervariasi, tergantung apa yang kita alami selama
pertumbuhan dan bagaimana gaya hidup kita (perdebatan lama “Nature Versus
Teori penuaan telomerase adalah teori baru tentang penuaan yang menawarkan
Teori ini lahir dari hasil temuan kemajuan ilmu-ilmu genetika dan teknologi
genetika. Pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli dari “Geron Corporation”
sel akan melambat dan kemudian akan berhenti sama sekali. Hal ini diyakini
Para ahli menemukan bahwa elemen kunci dalam membentuk kembali telomer-
telomer kita yang hilang adalah enzim telomerase “abadi” – sebuah enzim yang
hanya ditemukan dalam sel-sel kuman dan kanker. Telomer adalah rangkaian
asam nukleat di ujung kromosom. Setiap kali sel tubuh membelah, telomer akan
mencegah pembelahan sel-sel kanker dan diduga juga dapat mengembalikan sel
menjadi normal kembali. (“10 Weeks to a younger you” oleh Ronald M.Klatz,
M.D. (pgs.9-13))
5. Teori Radikal Bebas
radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu elektron dalam tubuh yang tidak
supaya dapat berikatan dan stabil. Sebelum memiliki gandengan, radikal bebas
akan menjadi cepat rusak dan menua, juga mempercepat timbulnya kanker.
Oksigen sendiri adalah merupakan salah satu sumber radikal bebas. Pada waktu
kita bernapas dan juga olahtubuh (exercise), pembentukan radikal bebas akan
dibentuk tubuh, juga bisa berasal dari luar misalnya vitamin A, C, E, dan
sebagainya.
radikal bebas
6. Teori cross-linking
Teori ini dibuat berdasarkan fakta bahwa dengan bertambah tua, protein manusia
yaitu DNA dan molekul lainnya akan saling melekat, saling memilin (crosslink).
Akibatnya protein yang sudah rusak tidak dapat dicerna oleh enzim protease,
sehingga mengurangi elastisitas protein dan molekul. Akibatnya pada kulit bisa
terjadi kerutan , pada ginjal fungsi penyaring menjadi berkurang dan pada mata
terjadi katarak (kekeruhan lensa mata). (Pudjiadi, Cindiawaty, Dr, MARS, MS,Sp,
Gk)
Berpegang bahwa proses penuaan sel terjadi karena pemrograman genetik yang
telah ditetapkan. Teori semacam ini, didukung oleh pengamatan jangka panjang
bahwa fibroblas manusia dewasa normal pada kultur sel, memilki rentang masa
hidup tertentu; fibroblas berhenti membelah dan menjadi menua setelah kira-kira
kromosom dari fusi dan degradasi. Pada saat sel somatik bereplikasi, satu
Namun demikian pada sel germ dan sel stem yang memerlukan siklus
2. Jam gen. Konsep bahwa kontrol waktu genetik terhadap masa penuaan
Sebagai tambahan untuk jam genetik intrinsik, teori terkini berpegang bahwa
rentang masa hidup sel juga diatur oleh keseimbangan cedera yang sedang
berlangsung dan kemampuan sel untuk memperbaiki kerusakan. Teori wear and
tear mengesankan bahwa meskipun mekanisme perbaikan sel masih baik, dan
kuat (misalnya, peran HSP dalam pelipatan protein yang rusak), pengaruh
eksogen lanjutan jangka panjang akhirnya tetap berlaku dan sel menglami proses
penuaan
Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat faktor-faktor lain yang menyebabkan
kerusakan itu, tetapi tidak ada bukti bahwa pigmen lipofuscin sendiri yang bersifat
modifikasi 10.000 basa per sel per hari. Konsisten dengan teori penuaan adalah
Mekanisme kerusakan sel kedua meliputi modifikasi protein intrasel dan ekstrasel
pascatranslasi. Salah satu modifikasi itu adalah oksidasi radikal bebas; modifikasi
lainnya adlah glikosilasi nonenzimatik, mengakibatkan pembentukan AGE yang
mampu berikatan saling dengan protein yang berdekatan, glikosilasi protein lensa
Proses penuaan disebabkan oleh kerusakan oleh radikal bebas, dihasilkan dalam
lemak secara progresif dalam membran sel dan termasuk juga fosfolipase,
Kedua pada kulit terjadi akibat paparan jangka panjang karena pengoksidaan dari
cahaya ultra violet yang menghasilkan radikal bebas. Reaksi balik berantai
buahan atau sayuran segar atau suplemen dengan bahan anti pengoksidaan.
Radikal bebas adalah produk-antara yang terbentuk dalam berbagai proses reaksi
menghasilkan radikal bebas yang berbal namun dalam keadaan fisiologik tubuh
kita memiliki mekanisme proteksi yang menetralkan radikal bebas tersebut, antara
lain dengan adanya enzim-enzim yang bersifat scavenger terhadap radikal bebas.
Tulisan ini bermaksud mengulas secara ringkas apa, bagaimana dan mekanisme
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom atau molekul yang memiliki satu
atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital paling luar termasuk di
sebagai energi siap pakai. Proses dimana ATP diproduksi disebut posporilasi
mitokondria yang kita kenal rantai transport elektron. Tujuan akhir dari rantai
akan direduksi untuk menghasilkan air, tetapi bagaimanapun sekitar 1-2 % dari
vitamin C ataupun vitamin E. jika terlalu banyak kerusakan yang disebabkan oleh
protein yang disebut Bax, yang akan menyebabkan lubang pada membran
Dengan menggunakan energi dari ATP pada mitokondria, Apaf-1 dan sitokrom C
protein.
macam radikal bebas yang kompleks. Energi panas juga dapat menghasilkan
radikal bebas. Zat-zat organik ataupun xenobiotik yang terpapar suhu tinggi,
bebas dalam jumlah kecil sebagai produk. antara. Didalam sel hidup radikal bebas
seperti protein, gugus tiol non-protein, lipid, karbohidrat, nukleotida, dan dapat
normal dapat merusak DNA dan makromolekul lain sehingga terjadi penyakit-
Scavenger radikal bebas adalah suatu substansi atau molekul yang dapat
asam amino tak jenuh, asam amino yang mengandung sulfur, asam lemak
Radikal bebas diproduksi dalam sel yang secara umum melalui reaksi pemindahan
bebas dalam sel dapat terjadi secara rutin maupun sebagai reaksi terhadap
kelompok oksigen reaktif (ROS) lainnya pada saat bertemunya bakteri dengan
fagosit teraktifasi. Pada keadaan normal sumber utama radikal bebas adalah
kebocoran elektron yang terjadi dari rantai transport elektron, misalnya yang ada
menghasilkan superoksida.
Definisi tekanan oksidatif adalah suatu keadaan dimana tingkat oksigen reaktif
Keadaan ini mengakibatkan kelebihan radikal bebas, yang akan bereaksi dengan
lemak, protein, asam nukleat seluler, sehingga terjadi kerusakan lokal dan
Peroksidasi lemak
Membran sel kaya akan sumber poly unsaturated fatty acid (PUFA), yang mudah
lemak. Hal ini sangat merusak karena merupakan suatu proses berkelanjutan.
LH + R· L·+ RH
L· + O2 LOO·
Protein dan asam nukleat lebih tahan terhadap radikal bebas daripada PUFA,
Serangan radikal bebas terhadap protein sangat jarang kecuali bila sangat
ekstensif. Hal ini terjadi hanya jika radikal tersebut mampu berakumulasi (jarang
pada sel normal), atau bila kerusakannya terfokus pada daerah tertentu dalam
protein. Salah satu penyebab kerusakan terfokus adalah jika protein berikatan
Kerusakan DNA
suatu reaksi berantai, biasanya kerusakan terjadi bila ada lesi pada susunan
molekul, apabila tidak dapat diatasi, dan terjadi sebelum replikasi maka akan
terjadi mutasi. Radikal oksigen dapat menyerang DNA jika terbentuk disekitar
normal dapat merusak DNA dan makromolekul lain sehingga terjadi penyakit-
kerusakan fisik yang disebabkan penuaan. Proses penuaan sangat bervariasi dan
dapat dipercepat, diperlambat atau dibalik tergantung pada hormon yang mengatur
Factor-I (GH/IGF-I) secara drastis dalam tubuh setelah dewasa. Efek dari
fungsi dari organ-organ yang terdapat di dalam tubuh. Sebagai contoh adalah pada
Pada gambar diatas terlihat terjadi penciutan otak sebanyak 30% pada otak
seseorang yang berumur 70 tahun. Tidak heran manusia pada umur 70 akan
mengalami pikun-pikun dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan otak
seperti Parkinson.
Pada gambar diatas terlihat pula organ ginjal pada manusia berumur 70 tahun
yang mengalami penciutan dan warnanya yang menghitam. Dan akibat dari
penciutan ini adalah menurunnya fungsi ginjal dan pada tingkat terendah,
seseorang akan kehilangan fungsi ginjalnya yang biasa dikenal dengan nama
gagal ginjal. Selain otak dan ginjal, sebetulnya seluruh organ yang ada di tubuh
manusia seperti kulit, jantung, paru-paru, dan organ yang lain juga ikut menurun
fungsinya. Tidak heran pada seseorang yang berumur 70 tahun, mereka akan
Penuaan adalah suatu proses yang tidak dapat dielakkan. Terlalu banyak faktor
Dengan hanya berjemur selama satu jam anda sebenarnya telah menjalani proses
penuaan selama empat jam. Paparan kepada sinar ultra matahari menyebabkan
melanin terbentuk dalam sel pigmen kulit. Dalam tempoyang panjang apabila
lebih banyak melanin yang terkumpul kulit akan terlihat tampak hitam.
metabolisme.
Penyebab penuaan ini datanganya dari luar diri manusia yaitu cara hidup dan
oxidasi. Cara hidup yang tidak sehat seperti jarang atau tidak pernah olah raga,
makan makanan yang berlemak, kurang makan serat, kurang istirahat, Stress yang
tinggi, dan masih banyak lagi gaya hidup yang sering dijumpai di kota-kota besar.
Lalu oxidasi bentuknya seperti asap rokok, asap kendaraan bermotor, zat-zat
Ketiga teori yang telanh diungkapkan sebelumnya merupakan teori biologi yang
mengalami penuaan.
- Fungsi Seksualitas
- Fungsi Indera
Ketiga teori yang telah diungkapkan sebelumnya merupakan teori biologi yang
mengalami penuaan.
perubahan. Disamping itu karena permeabilitas kolagen yang ada di dalam sel
telah sangat jauh berkurang, maka kekenyalan dan kekencangan dari otot,
terutama pada bagian integumen akan sangat jauh menurun. Hal inilah yang
secara kasat mata dapat dilihat berupa kulit keriput pada manusia yang
mengalami proses penuaan. Sesungguhnya proses perubahan di atas hampir
terjadi di setiap sel, hanya saja karena sel kulit (sistem integumen) merupakan
lapisan luar tubuh yang berhubungan dengan dunia luar, maka sel inilah yang
Perubahan anatomis yang terjadi dalam suatu sel baik secara bentuk maupun
- Fungsi Seksualitas
Fungsi seksualitas sangat terkait dengan hormon seks yang ada di dalam
dialami pria mulai usia 30 tahun sampai 80 tahun. Hasil penelitian tersebut
dengan kata lain kemampuan reproduksi pria tidak pernah berhenti sama
aktivitas seksual pada pria akan mengalami penurunan. Hal ini terkait erat
- Fungsi Indera
Seperti juga fungsi seksual fungsi indera akan menurun setelah manusia
yang mempunyai fungsi yang sama. Karena sel telah mengalami perubahan
mengalami proses penuaan, maka secara secara otomatis fungsi indera pun
akan mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada orang tua yang
Fungsi rasio maupun naluri sangat terkait dengan sistem syaraf dan otak.
akibat adanya proses penuaan. Fungsi rasio, naluri dan indera sangat terkait
dia pada akhirnya, Hal ini muncul karena selama proses kehidupan, proses
Dampak Dari Penuaan Secara Khusus (akibatnya terhadap sel, jaringan dan organ)
Komponen terpenting membran sel mengandung asam lemak tak jenuh ganda
yang sangat rentan. Seiring dengan bertambahnya usia struktur dan fungsi
membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem akhirnya mematikan sel-sel
2. Kerusakan Protein
Terjadinya kerusakan protein akibat penuaan ini termasuk oksidasi protein yang
Ini terjadi bila asam lemak tak jenuh mengalami proses penuaan dan terserang
factor penyebab penuaan yaitu radikal bebas. Dalam tubuh kita, reaksi antarzat
selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dianggap salah satu penyebab
Dengan terjadi penuaan, maka akan menyebabkan sebuah barisan sel akan mati
5. Kematian Gen
Proses penuaan dapat menyebabkan terjadinya kematian sen, yang pada akhirnya
6. Kerusakan DNA
7. Kerusakan Mithokondria
DNA mithokondria mungkin adalah yang paling sensitif terhadap proses penuaan
akibat radikal bebas. (Khairun nisa, dr, Biologi Kedokteran, Unimal 2007)
Kerusakan jaringan secara pelan ini merupakan proses terjadinya ketuaan, seperti
kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput,
meski tekanan darah relatif normal. Begitupun fibrosis dan kalsifikasi katup
jantung terutama pada anulus mitral dan katup aorta. Selain itu terdapat
pengurangan jumlah sel pada nodus sinoatrial (SA Node) Sementara itu, pada
pembuluh darah terjadi kekakuan arteri sentral dan perifer akibat proliferasi
Perubahan fisiologis yang paling umum terjadi seiring bertambahnya usia adalah
perubahan pada fungsi sistol ventrikel. Oleh karenanya, orang-orang tua menjadi
mudah deg-degan.
Di lain sisi, terjadi perubahan kerja diastolik terutama pada pengisian awal diastol
akibat kurangnya kerja otot atrium untuk melakukan pengisian diastolik awal,
akan terjadi pula fibrilasi atrium, sebagaimana sangat sering dikeluhkan para
lansia.
Walaupun bukan sesuatu yang ditakuti semua orang, namun apabila semua
manusia berkata jujur, penuaan adalah kondisi yang pasti tidak disukai. Buktinya,
tersebut. Dengan didasarkan pada teori proses penuaan ada, maka upaya
Menghindari stress
Menkonsumsi Air
Memperkuat tubuh
Berikut penjelasan beberapa hal yang dapat diterapkan untuk mencegah atau
menghambat penuaan:
merugikan gen-gen yang berada dalam sel. Apabila sel tersebut terpapar lama
pada lingkungan tercemar maka sel akan cepat mengalami penuaan. Salah satu
telinga. Pemaparan suara bising yang terlalu lama dan berintensitas tinggi
oleh penebalan sel-sel pada dinding alat pendengaran. Contoh lain adalah
lingkungan pada jaman dulu yang tidak tercemar diduga menjadi penyebab
bahwa umur manusia jaman dulu lebih lama daripada umur manusia masa kini
dan kualitas hidupnya pun lebih baik daripada kualitas hidup manusia masa
kesehatan).
tersebut. Secara umum, kualitas makanan yang sesuai adalah makanan yang
seimbang secara gizi, baik jumlah karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan
mineralnya
yang diperlukan sel untuk berada pada kondisi normal. Secara keseluruhan,
apabila kedua kondisi tidak ideal ini terjadi, sel akan cepat mengalami
raga secara teratur. Pertama, metabolit dapat dikeluarkan lebih cepat sehingga
tidak menumpuk pada sel. Kedua, sel menjadi terlatih sehingga keluar
masuknya bahan antar sel atau permeabilitas kolagen akan lebih terjaga.
Kedua hal inilah yang dipastikan akan menghambat penuaan sel. Dalam ilmu
Seperti juga adanya proses latihan pada sel, kemampuan berfikir pun harus
terus dilatih. Sesungguhnya proses berfikir adalah proses latihan (olah raga)
pada sel otak sehingga membuat kondisi sel-sel otak lebih terjaga sehingga
Menghindari stress
stress malas untuk ber-olah raga, metabolitnya menumpuk relatif cepat dalam
sel dan memperbesar peluang protein yang tidak sempurna untuk menjadi
cepat.
Antioksidan merupakan zat yang anti terhadap zat lain yang bekerja sebagai
oksidan. Zat lain itu populer disebut radikal bebas, yaitu suatu molekul
oksigen dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki elektron yang tidak
radikal bebas dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan perubahan patologis
berantai radikal bebas, dengan menghambat produksi radikal bebas yang baru
dan membatasi perusakan sampai batas area membran sel. Hasil penelitian
1. Antioksidant primer
bebas baru ( bekerja pada tahap propagasi ). Sebelum radikal bebas bereaksi
untuk membentuk radikal bebas baru, antioksidan ini mengubah radikal bebas
adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam
tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD
bantuan zat-zat gizi mineral seperti mangan, seng, dan tembaga. Selenium (Se)
(AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau
relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan
Radikal lipida
lemak berlebih yang muncul akibat kadar lemak berlebih dalam tubuh.
SOD memuat kofaktor ion metal, tergantung pada isozyme, dapat menjadi
tembaga, seng, mangan atau besi. Pada manusia tembaga / seng SOD
Katalase
Katalase merupakan enzime yang mengkatalisis konversi hidrogen
Glutation peroksidase
Peroxiredoxins
yang sama. Peroxidatic cysteine pada aktive site akan dioksidasi menjadi
Seng
Seng merupakan mineral antioksidan yang membantu mencegah oksidasi
darah sehingga membantu membran sel darah merah dapat terlindung dari
Selenium
2. Antioksidant sekunder
Vitamin E
berantai peroksidase lemak. Hal ini akan mencegah reaksi propagasi yang
yang baru dan membatasi perusakan sampai batas area membran sel.
dirinya untuk teroksidasi oleh radikal bebas. Selain itu vitamin C juga
elastin dan terdapat dibagian dermis. Vitamin c juga dapat menekan proses
3. Antioksidant tersier
disebabkan radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti
Antioksidan juga ada yang berasal dari tumbuhan seperti karotenoid dan flavonoid
serta jenis lainnya. Flavonoid larut dalam air sedangkan karotenoid larut dalam
lemak. Flavonoid dapat ditemukan pada wortel, jeruk, brokoli, kol, mentimun dan
mencari asam lemak tak jenuh dalam sel. Lutein dan zeasantin yang terdapat pada
bayam, diketahui aktif mencegah reaksi oksidasi lipid pada membran sel lensa
mata, sehingga kesehatan mata bisa terjaga dari gangguan katarak ( radikal bebas
menyerang protein ). Karoten banyak pada wortel, ubi rambat, semangka, bayam,
kangkung, jeruk.
Nilai Karotenoid Kulit adalah Parameter Penting dari Indeks Antioksidan
Tubuh
jaringan tubuh manusia. Karotenoid adalah antioksidan yang sangat kuat yang
plasma dan jaringan tubuh manusia, yang merupakan indikator terbaik dari tingkat
seperti makanan, aktivitas fisik, paparan sinar matahari, kebiasaan merokok, dll.
Semakin tinggi nilainya, berarti nilai antioksidan dalam tubuh lebih baik.
tubuh untuk melawan atau meredam radikal bebas. Salah satu cara
penetralisir reaktan radikal bebas tersebut. Zat-zat tersebut antara lain: vitamin
C, beta karoten, Zn, Se dan Cu. Semua zat yang disebutkan tadi mempunyai
sifat sebagai antioksidan dan menetralisir reaksi radikal bebas. terutama bila
belum terjadi kerusakan sel. Semua zat tersebut harus diterima tubuh secara
konsisten. Zat gizi mikro seperti vitamin C, dan provitamin A beta karoten
Beta karoten bersifat lipofilik (suka lemak), sehingga dapat dipakai untuk
dalam sistem pertahanan tubuh adalah seng, tembaga, mangan, zat besi dan
Mineral seng (Zn) berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan cara
cukup besar, jika tubuh kekurangan tembaga maka akan terjadi peningkatan
peroksidasi lemak.
Mineral zat besi (Fe) merupakan komponen ensim katalase yang berperan
lebih tinggi dibandingkan dengan kedele. Peningkatan nilai gizi yang terjadi
antara lain adalah: kadar vitamin B2, Vitamin B12, niasin dan asam
pantotenat. Bahkan terjadi juga peningkatan dan asam amino bebas, asam
kompleks, sebagian kecil sebagai garam anorganik dan sangat kecil sebagai
karena terjadinya penurunan kadar asam fitat sebagai akibat dan aktifitas
tersebut mernpunyai peran pada berbagai reaksi yang terjadi di dalam sel
(intraseluler). Tempe selain mengandung mineral mikro dan antioksidan juga
mengandung alfa dan gamma tokofenol dalam konsentrasi yang cukup tinggi.
dan dapat bereaksi dengan radikal peroksida lemak sehingga terjadi hambatan
Mengkonsumsi air
kulit paling atas. Akibatnya, kulit menjadi tak lembab lagi. Untuk itu
dibutuhkan air yang cukup untuk mengganti air yang keluar melalui air seni,
peluh, dan pernapasan; termasuk juga yang dibutuhkan sel-sel kulit, terutama
kulit yang kering dan tua. Kekeringan kulit dapat diminimalkan dengan
minum air sekurang-kurangnya 10 gelas setiap hari, tidak termasuk kopi, teh,
cola, yang mungkin juga merupakan bagian diet seseorang setiap hari. Sebab,
Memperkuat tubuh
Gejala lain dari penuaan yang dapat diimbangi dengan diet adalah
sistem imun seseorang harus mampu untuk mengatasi serangan dari luar,
seperti bakteri atau virus. Pada orang-orang yang lebih tua, infeksi justru akan
makin parah karena sistem imun tubuh mereka melemah. Proses menua akan
menghambat fungsi limfosit sel darah putih yang bertugas membantu
memerangi penyakit.
BAB III
KESIMPULAN
penyakit atau kecelakan lain dan pada akhirnya sampai pada peningkatan
suatu organisme hidup maka semakin cepat pula mereka menua.Teori Kedua
menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari penumpukan sisa
metabolit yang bersifat racun. Teori Ketiga menyatakan bahwa penuaan terjadi
Beberapa teori yang menjelaskan proses penuaan yaitu: Teori pakai dan rusak
(wear and tear theory) Teori Neuro Endokrin, Teori Kontrol Genetik, Teori
terjadinya proses penuaan sel yaitu : radikal bebas, kemunduran hormon, sinar
Dampak dari penuaan secara umum yaitu: dampak secara anatomis, dan secara
fisiologis dan dampak dari penuaan secara khusus (akibatnya terhadap sel,
Beberapa upaya menghambat penuaan antara lain: Hidup dalam lingkungan tidak
kekurusan, melaksanakan olah raga secara teratur, terus menggunakan otak untuk
Clark, David P., PhD, Russell, L.D., PhD, Molecular Biology, Cancer and Aging,
CachE River Press, 1997
Cindiawaty, pudjiadi, MARS, MS., Sp.Gk.,Dr. Phaidon Toruan, MM., Prof. Dr.
E. Alwi Datau, Sp.PD., KAI., 2004 dalam seminar "Revolution on Anti Aging
Medicine" Jakarta
Fukugawa, N.K., M. Li, P. Liang, J.C. Russel, B. E. Sobel and P.M. Absher.
1999. Aging and high concentration of glucose potentiate injury to mitocondrial
DNA. Free Radical Biology and Medicine. 27(11/12):1437-1443.
Khairun Nisa, dr. 2007. Fisiologi 1. program studi pendidikan dokter universitas
lampung
Rudman D, Feller A, Nagraj HS, Gergans GA, Lalitha PY, Goldberg AF,
1990. dalam artikel “apa itu penuaan”
Suyatna FD. Radikal bebas dan iskemia. Cermin Dunia Kedokt 1989; 57:Cermin
Dunia Kedokteran No. 102, 1995 35
www.biosprayplus@yahoo.com
www.google.com
www.majalah-farmacia.com
www.wikipedia.com
www.yahoo.com
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………….3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………39
TUGAS MAKALAH
BIOLOGI MOLEKULER
Disusun oleh
KHAIRUN NISA
130820070056
PEMBIMBING:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2007