Pendahuluan
A. Latar belakang
Proses penuaan sel atau aging cell merupakan suatu
proses yang secara alamiah akan di alami oleh setiap
mahluk hidup atau organisme. Gejalah awal yang bisa di
kenali adalah mulai munculnya kemunduran fungsi
organ. Proses ini merupakan suatu keadaan yang secara
normal terjadi dan tidak bisa di hindari. Tua adalah tahap
dimana banyak sel organ tubuh menjadi aus, rusak dan
bahkan tidak bisa berfungsi lagi.
Manusia di dalam hidupnya akan mengalami beberapa
masa yang secara garis besar terbagi atas empat masa
yaitu masa kecil atau kanak kanak, lalu masa remaja,
masa dewasa dan yang terakhir masa tua.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses penuaan sel bisa terjadi ?
2. Apa faktor yang menyebabkan penuaan sel ?
3. Bagaimana dampak penuaan sel terhadap
manusia?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui proses penuaan sel
2. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan
penuaan sel
3. Untuk mengetahui dampak penuaan sel
Bab II
Pembahasan
4. Genetik
pada kasus penuaan dini, ada juga orang yang
mengalami masalah ini karena faktor keturunan.
Gen “aging” yang terbawa dalam diri seseorang
akan memungkinkan dirinya menjadi tua sebelum
waktunya. Sebaliknya, ada yang memiliki faktor
keturunan untuk terlihat awet muda.
5. Kondisi fisik dan kesehatan
Kulit merupakan salah satu penanda fisik yang
menonjol ketika tubuh mengalami masalah
kesehatan. Ketika tubuh sedang sakit, efeknya akan
langsung terlihat pada kulit, misalnya menjadi
kusam dan tidak bercahaya. Jika kulit tidak dirawat
dengan tepat setelah mengalami sakit, kulit akan
semakin bermasalah dan rusak.
6. Perawatan diri
Meski akan mengalami masalah penuaan kulit, namun
untuk mengurangi dampak kerusakan sebelum
waktunya, perlu dilakukan perawatan sejak dini.
Perawatan diri yang tepat sesuai kebutuhan kulit akan
membuat kulit menjadi sehat dan indah.
C. Dampak penuaan sel terhadap manusia secara umum:
A. Dampak secara Anatomis
Penuaan akan mengakibatkan penurunan kondisi
anatomis dan sel akibat terjadinya penumpukan
metabolit yang terjadi didalam sel. Metabolit yang
menumpuk tersebut tentunya bersifat racun terhadap
sel sehingga bentuk dan komposisi pembangunan sel
sendiri akan mengalami perubahan. Disamping itu
karena permeabilitas kolagen yang ada didalam sel
telah sangat jauh berkurang, maka kekenyalan dan
kekencangan pada otot, terutama pada bagian
integumen akan sangat jauh menurun. Hal inilah yang
secara kasat mata dapat dilihat berupa kulit keriput
pada manusia yang mengalami proses penuaan.
Sesungguhnya proses perubahan diatas hampir terjadi
disetiap sel, hanya karena sel kulit (sistem integumen)
merupakan lapisan luar tubuh yang berhubungan
dengan dunia luar, maka sel inilah yang jelas dapat
langsung dilihat.
B. Dampak secara Fisiologis
Perubahan anatomis yang terjadi dalam suatu sel
baik secara bentuk maupun komposisi zat
pembangunnya dipastikan akan mempengaruhi fungsi
dari sel maupun organisme tersebut secara
keseluruhan. Ada berbagi macam fungsi dipengaruhi
oleh tubuh yang mengalami penuaan ini, antara lain :
1. Fungsi seksualitas
Fungsi seksualitas saat terkait dengan
hormon sex yang ada di dalam tubuh.
Keberedaan hormon dan perubahan hormon
usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sering perubahan usia, hanya hormon testoteron
yang mengalami penurunan, sedangkan
luteinizing hormone (LH) dan follicel
stimulating hormon (FSH) tetap mengalami
peningkatan. Dari fenomena ini beberapa ahli
menyatakan bahwa tidak ada andropause yang
sesungguhnya (Herman and Berger, 1999), atau
dengan kata lain kemampuan reproduksi pria
tidak perna berhenti sama sekali berbanding
terbalik dengan proses pada wanita.
2. Fungsi indra
Seperti juga fungsi suksual, fungsi indra akan
menurun setelah manusia mengalami penuaan.
Indra peda hakikatnya suatu organ yang tersusun
dari jaringan sedangkan jaringan sendiri
merupakan kumpula sel yang mempunyai fungsi
yang sama hal ini dapat dilihat pada orang tua
yang secara berangsur-angsur mengalami
penurunaan kemampuan pendengaran dan
penglihatan serta kemampuan inderawi lainnya.
3. Fungsi rasio dan naluri