Anda di halaman 1dari 36

ESOFAGUS

DAN
GASTER

PATOLOGI ANATOMI III


Oleh:
Kelompok II
Kelompok II
 Teddy Wahyudianto  Tri Susanti
 Ferdi Firdiansyah  Iput Retnosati
 Metra Adi Pratama  Tiara Shanty Rizal
 Rahayu Eviriyanti  Dwita Oktaria
 Puti Nisa Nurillahi  Ukhron Novansyah
 Endang Tinambunan  M. Andika W.S.
 Yunita Fitriasari  Wirahadi Satria
PENDAHULUAN
ESOFAGUS (oesophagus, kerongkongan)

 Tabung muskularis hubungan faring-gaster


 Hanya menyalurkan makanan
 Dilapisi epitel skuamosa bertingkat (gepeng
berlapis)
 1/3 atas: otot serat lintang,
 2/3 bawah: otot polos
PEMBAHASAN ESOFAGUS
 Lesi esofagus: Disfagia dan atau Heartburn

Kelainan pada esofagus antara lain:


 Kelainan kongenital (atresia, fistula, dan stenosis)
 Kelainan disfungsi motorik esofagus (akhalasia, ring,
web, hiatus hernia, sindrom Mallory-Weiss)
 Peradangan esofagus (esofagitis)
 Divertikula
 Skleroderma
 Penyakit vaskuler esofagus (varises)
 Tumor esofagus (jinak dan ganas)
Kelainan kongenital (atresia, fistula, dan
stenosis)
Atresia  esofagus hanya terdiri dari massa (benang) tipis dan
tidak berlumen
Fistula  hubungan antara esofagus dengan trakhea

Anamnesa : disfagia dan heartburn, gangguan proses


menelan, gangguan pernafasan
Pemeriksaan klinik: banyak air liur, muntah, batuk bila
menelan ludah/makanan, masuknya makanan kedalam paru-
paru, sianosis, dan asfiksia serta perut kembung banyak
udara.
Diagnosis : atresia dan fistula dapat menyertai kelainan di
bagian organ lain seprti penyakit jantung bawaan, kelainan
kongenital pada usus halus, dan kelainan pada rektum serta
anus
Terapi : dengan pembedahan
Skema atresia & fistula
(80-90% dekat bifurcatio trachea)

B D E
A C
Stenosis  penyempitan abnormal lumen esofagus
menetap

Anamnesa : disfagia sejak lahir dan heartburn.


Pemeriksaan klinik: skleroderma (penyakit penebalan
jaringan ikat), skiatriks setelah peradangan.
Lab. PA : mukosa atrofik, kadang disertai ulserasi,
jaringan ikat fibrosa bertambah (hipertrofi). Pada
keadaan berat, lumen esofagus dapat tertutup sama
sekali.
Terapi : dengan pembedahan
Penyakit-penyakit Esofagus yang Berhubungan
dengan Gangguan Motorik (Motor Dysfunction)

 Akhalasia (Mega-Esofagus)

Anamnesa : sindrom tdd disfagia, nyeri, muntah-muntah;


manifes pada usia dewasa muda, anak-anak, dan bayi.
Pemeriksaan klinik: akibat kegagalan relaksasi otot esofagus,
 terjadi peningkatan pulsasi gelombang perilstaltik.
Sebab:
 gangguan perilstaltik pada 2/3 bagian bawah
 gangguan relaksasi sfingter inferior esofagus (sebagian/seluruhnya)
waktu menelan
 peningkatan tonus basal dari sfingter inferior esofagus waktu istirahat
Lab. PA : esofagus diatas daerah penyempitan dapat mem-
besar (seperti sigmoid). Otot-otot dapat normal, menebal
atau menipis. Mukosa ulseratif, meradang fibrotik.
Leukoplakia. 2-7% menjadi ganas.
 Pembahasan:

- Sebab: tidak terbentuknya atau terjadi degenerasi


saraf simpatik Plexus Myentericus (Auerbach) sehingga
otot-otot sirkuler bagian inferior tidak dapat
mengendur (achalasia = no relaxation)

- Mekanisme: seolah-olah stenosis dengan bendungan


makanan di inferior bag. superior melebar
menebal karena daya otot-otot mendorong
melewati bagian sempit hipertrofi otot
megaesofagus

- Peny. Chagas Trypanosoma cruzi ,


menyebabkan destruksi plexus Auerbach ~
achalasia??
 Ring Web pada Esofagus (Esophageal Rings
and Web)

Anamnesa : disfagia terutama benda padat.


Pemeriksaan klinik:
Web: bila penebalan pada esofagus diatas bifurcatio
trakhea.
Ring: bila penebalan di bawah bifurcatio trakhea.
Ring dan web esofagus biasanya menyertai anemia
defisiensi Fe, hipokhlorida pada gastritis kronis yang
mengenai wanita
Schatzkits Ring (lower Esophageal Ring):
terjadi didaerah skuamokolumner junction,
tidak berhubungan dengan anemia defisiensi Fe,
terbanyak bukan pada wanita,
kurang lebih 15% menyertai hiatus hernia
 Hiatus Hernia (Hiatal Hernia)
Anamnesa : disfagia, heartburn
Pemeriksaan klinik: Terdapat dua tipe hitus hernia:
 Sliding hernia:
- Esofagus terlalu pendek, lambung tertarik ke atas
diafragma
- 80-90%, merupakan gastroesofageal
 Rolling hernia:
- < 10%, merupakan suatu paraesofageal hiatal hernia.
- Panjang esofagus normal, ujung dari bagian kardiak naik
ke pinggir esofagus melalui hiatus
diafragmatika.
- Pada yang berat, robeknya hiatus diafragmatika
- Mudah terdiagnosis
- Gejala : rasa tidak enak dan penuh.
Sindroma Mallory-Weiss (Laserasi Esofagus)

Anamnesa : disfagia, heartburn, menyertai muntah-


muntah yang berat, peminum alkohol
Pemeriksaan klinik: distensi esofagus waktu muntah,
dilatasi tiba-tiba dari esofagus karena tekanan dari
gaster.
Pembahasan:
- Merupakan kasus perdarahan masif sal. cerna bagian
atas akibat suatu stretching yang keras / anti
peristaltik kuat dari bag. bawah sfingter esofagus
dan terjadi dilatasi mendadak  laserasi ( cth: batuk,
cegukan)
Peradangan Esofagus (esofagitis)
Faktor-faktor
 refluks isi lambung (refluks esofagitis) sering, 1/3 bawah kena
 pemakaian intubasi gaster yang lama
 makanan yang iritasi (alkohol, asam atau basa korosif, makanan
terlalu panas)
 uremia
 bakteriemia atau viremia (herpes simpleks & sitomegalovirus)
 jamur (monilisis, mukormikosis dan aspergilosis) pada penderita-
penderita lemah atau imunodefisiensi
 radiasi
 penggunaan sitostatik (terapi anti kanker)
 penyakit sistemik

Anamesa : disfagia, heartburn


Pemeriksaan klinik: regurgitasi asam memendek, hematemesis,
melena
Lab. PA : banyak ditemukan sel-sel radang
 Esofagus Barrett:
- Metaplasia epitel pipih  silindris
- Sebab: hernia hiatus, atau refluks esofagitis kronis
- Ada 2 tipe ulkus:
1. ulkus non spesifik: defek dangkal, iregular
2. ulkus peptikum
- Mrpk predisposisi ca.
Divertikula
Merupakan pelebaran/benjolan pada dinding esofagus.

Biasanya terjadi di 3 tempat:


 tepat diatas sfingter esofagus superior (divertikulum Zenker)

 dekat bagian tengah esofagus

 tepat diatas sfingter esofagus inferior

Anamnesa : tanpa gejala, kecuali ada makanan


yang tertinggal
Pemeriksaan klinik: bila ada makanan tertinggal 
inflamasi  ulserasi  hematemesis

True: dinding terdiri atas semua lapisan esofagus


False: dinding hanya selaput lendir
Skleroderma (Systemic Sclerosis)

Anamesa : disfagia, heartburn


Pemeriksaan klinik: menyertai penyakit
sistemik
Lab. PA : terjadi fibrosis di daerah
submukosa, penebalan dan atrofi mukosa dan
otot polos.
Penyakit Vaskuler Esofagus
 Varises

Anamnesa : disfagia
Pemeriksaan klinik: sering disebabkan oleh: sirosis hati,
trombosis vena porta, trombosis vena hepatika (sindrom Budd-
Chiary), pieloflebitis.
Varises yang ruptur  menyebabkan kematian.
Tumor-Tumor Esofagus
 Tumor Jinak
Jarang terjadi, unsur mesenkimal, berukuran
kecil (kira-kira 3cm).

Anamnesa : tidak ada gejala, kadang-kadang obstruksi.


Pemeriksaan klinik: yang terbanyak adalah: leiomioma,
fibroma, lipoma, hemangioma, neurofibroma, limfangioma,
dan papiloma skuamosa
Lab. PA : kebanyakan intramural, solid dan sebagai massa
abu-abu di submukosa.
 Tumor Ganas

Anamnesa : pada stadium awal biasanya tanpa


gejala, disfagia, obstruksi yang berangsur-angsur.
Faktor predisposisi : alkohol, rokok, makanan
/minuman yang iritatif.

Pemeriksaan klinik: penurunan berat badan,


kelesuan, perdarahan esofagus, dan infeksi.
Gangguan pernafasan.
Lab. PA : sebagai penebalan mukosa berupa plak yang
berukuran kecil, berwarna putih keabuan, kadang
terangkat dari permukaan mukosa.
PENDAHULUAN
GASTER (lambung)

 Anatomi: kardia, fundus, korpus, pyloric


antrum, pilorus
 3 daerah sekresi:
 Kardia  musin
 Korpus  sel Chief  pepsin
sel Oksintik parietal  HCl
sel duktus  musin
 Pilorus  gastrin
PENDAHULUAN
GASTER (lambung)
PENDAHULUAN
GASTER (lambung)

 Sel lain: sel endokrin:


1. Sel Argentafin: dpt mengikat perak = sel kromafin,
 dapat bereaksi dengan kromafin
2. Sel Argirofil: hanya sedikit mengikat perak
 Proses sekresi cairan lambung:
1. Fase sefalik: melihat, cium, rasa, kunyah, telan
2. Fase gastrik: dirangsang makanan didalam gaster
3. Fase intestinal: sejak makan di proximal usus halus
PEMBAHASAN GASTER
Kelainan pada gaster antara lain:
 Kelainan kongenital (hernia diafragma, stenosis
pylorus)
 Penyakit gaster lain (divertikula, dilatasi ruptur)

 Peradangan gaster (gastritis)

 Perubahan fungsi gaster

 Hipertrofi gaster

 Erosi gastrik akut dan ulserasi gastrik akut

 Ulkus peptikum

 Ulkus duodenum

 Tumor pada gaster (tumor jinak dan ganas)


Kelainan Kongenital Gaster
 Hernia Diafragmatika
Anamesa : waktu bayi tanpa gejala
Pemeriksaan klinik: destrokardia, sesak nafas, muntah,
dekstrokardia.

 Stenosis Pilorus
Anamesa : regurgitasi, muntah
Pemeriksaan klinik: edema dan peradangan mukosa dan
submukosa (kongenital),
disebabkan gastritis, limfoma, karsinoma caput pancreas,
ulkus peptikum (dapatan)
Lab. PA : hipertrofi dan hiperplasia otot-otot sirkuler dari
muskularis paropria pilorus.
Penyakit-penyakit Gaster Lain
 Divertikula Gaster
dua tempat:
 daerah kardia
 daerah antrum

 Dilatasi Gaster
Anamesa : mual & muntah, sakit perut hebat, rasa kembung, hipersalivasi,
heartburn, distres pernafasan, gelisah, berkeringat
Pemeriksaan klinik: perut membesar  hipersekresi cairan lambung,
dehidrasi, shock hipovolemik, hipokalemia yang bisa menyebabkan aritmia
dan kelemahan otot.
Terapi : gastrostomy, gastric repositioning, gastropexy

 Ruptur Gaster
Anamesa : sakit perut hebat
Pemeriksaan klinik: perdarahan gaster
Lab. PA : mukosa gaster banyak terlepas, banyak perdarahan, banyak sel
radang
Peradangan pada Gaster (Gastritis)

 Gastritis Akut
Anamesa : nyeri pada ulu hati tiba-tiba.
Pemeriksaan klinik: peradangan akut pada mukosa gaster,
diikuti proses hemoragik mukosa, dapat disertai terjadinya
erosi, dapat disertai perdarahan gastrointestinal akut.
Lab. PA : terjadi difusi balik (back diffusion) ke dalam mukosa,
sehingga terjadi penurunan produksi buffer bikarbonat, terjadi
kerusakan barier mukosa lambung.

 Gastritis Kronis
Anamesa : rasa nyeri pada ulu hati yang hilang timbul
Pemeriksaan klinik: peradangan mukosa tergantung pada
fasenya
Lab. PA : keadaan mukosa gaster tergantung pada fase
 Gastritis erosif
Anamesa : nyeri uluhati seperti terbakar, mual
muntah, diare, bahkan muntah darah
Pemeriksaan klinik: nyeri tekan pada daerah lambung
(perut kiri atas) dan daerah uluhati.

 Gastritis spesifik
Anamesa : nyeri daerah uluhati (anoreksia), mual,
muntah
Pemeriksaan klinik: nyeri tekan daerah uluhati atau
pada seluruh tubuh.
Lab. PA : banyak ditemukan sel radang
Perubahan Fungsi Gaster

Anamesa : nyeri pada uluhati


Pemeriksaan klinik: akhlorhidria, anemi
pernisiosa, penurunan kadar enzim
Lab. PA : sel parietal gaster mengalami
kerrusakan progresif
Hipertrofi Gaster
3 bentuk:
 Penyakit Menetries hiperplasia mukosa gaster

 Hipersekresi gastropati hiperplasia sel

parietal dan sel chief


 Hiperplasia kelenjar gaster (rugal hiperplasia) 

akibat dari gastrin berlebih, seperti gastrinoma


pada sindroma Zollinger Ellison.
Erosi Gastrik Akut dan
Ulserasi Gastrik Akut

 Destruksi akut dari mukosa gaster yang fokal


(setempat )
 dapat singel atau multipel
 Kerusakan mukosa gaster yang berhubungan
dengan kelainan intrakranial
Ulkus Peptikum (ulkus peptik)

Anamesa : nyeri pada daerah uluhati


Pemeriksaan klinik: daya tahan mukosa
menurun
Lab. PA : mukosa gaster rusak pada
ulkus peptikum
Ulkus Duodenum

Anamesa : nyeri pada daerah uluhati


Pemeriksaan klinik: terdapat kontraksi
dengan kerusakan mukosa, terjadi
stenosis pilorus
Lab. PA : cekungan dengan mukosa
masih baik, pada ulkus yang besar dapat
terjadi hour glass stomatch
Tumor Pada Gaster
 Tumor Jinak Gaster

 Leimoima
 berukuran kecil (<2 cm), berbatas tegas, berasal dari otot polos dan
jarang menonjol ke permukaan mukosa. Jarang berukuran > 5cm ,
tidak ada gejala klinik, kecuali yang berukuran besar (seperti ulkus
peptikum) dan ditemukan secara kebetulan pada foto rontgen.
 Polip
 Ditemukan kebetulan pada 0,5% otosi, secara histologik dibagi atas
tipe hiperplastik (tipe inflamasi, merupakan 80-90% kasus) dan polip
adenoma (kadang-kadang papiler). Jarang berukuran >3cm, umumnya
soliter, meskipun kadang-kadang multipel, tidak ada gejala klinik.
 Pankreas Aberan pada Submukosa Gaster
 Biasanya berdiameter <1cm, lesi merupakan massa submukosa yang
dapat menonjol di permukaan mukosa lambung sebagai sessile polipoid
lesion. Kadang-kadang terlihat pada pemeriksaan barium in loop dan
biasanya tanpa gejala klinik.
Tumor Ganas Gaster
 Karsinoma
Pemeriksaan klinik: penurunan berat badan, sakit di daerah
abdomen, anoreksia, muntah, perubahan sifat buang air
besar, disfagia, anemia, perdarahan
Lab. PA : Terdapat 5 bentuk pertumbuhan karsinoma gaster:
 Early gastric carcinoma (karsinoma superfisial)
 Karsinoma fungating
 Ulseratif infiltratif
 Karsinoma polipoid
 Karsinoma difus infiltratif

 Tumor Endokrin (argentafinoma,karsinoid)


Jarang terjadi pada gaster, mempunyai morfologi dan sifat seperti
di daerah usus halus dan kolon. Bersifat infiltratif, metastatic
dan agresif.
 Limfoma Gastro-Intestinal
Pemeriksaan klinik: kebanyakan hanya mengenai satu
segmen saja dari gaster
Lab. PA : berupa lesi infiltratif, dengan tepi yang
menonjol dan sering menimbulkan ulserasi pada
mukosa yang terkena. Bentuk lain merupakan
pertumbuhan polipoid, berlobi, dan tumbuh ke dalam
lumen. Kadang-kadang menyebar ke perifer
membentuk rugae-rugae besar menyerupai gastritis
hipertrofi

 Sarkoma
Jarang terjadi, yang sering dijumpai diantaranya ialah
leimiosarkoma, fibrosarkoma dan sarkoma endotelial
 Leimiosarkoma
Anamesa : mengenai semua umur, pria atau wanita.
Lab. PA : Biasanya berupa pertumbuhan benjolan
submukosa yang kadang-kadang menonjol ke dalam
lumen. Dapat terjadi ulserasi di daerah mukosa yang
terkena.

 Tumor-tumor Metastase
Anamesa : Pada gaster jarang sekali terjadi. Bila ada
biasanya berasal dari payudara dan melanoma
maligna.
Lab. PA: Biasanya multipel dan mengenai submukosa
dan muskularis mukosa (berbeda dengan tumor
primer yang bermula dari mukosa).

Anda mungkin juga menyukai