Anda di halaman 1dari 11

BIOLISTRIK

ATOM DAN ION, MUATAN LISTRIK, POTENSIAL,


ARUS DAN HAMBATAN LISTRIK

Disusun Oleh:
Kelompok 2

1. Monique Indah Tri Ana Santi


2. Noventria Anugerah Sekar Haning
3. Finoria Pinto
4. Maria Magdalena Sincan
5. Vera Dwi Kristiyana
6. Peter Widitama Herlambang

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES ST. ELISABETH
SEMARANG
2018 / 2019
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Dan dalam
tubuh manusia juga terdapat gelombang arus listrik, itulah yang disebut
biolistrik. Tegangan listrik pada tubuh manusia tidak seperti yang kita
bayangkan. Kelistrikan pada tubuh manusia berkaitan dengan komposisi ion
yang terdapat pada tubuh. Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia
yang bersumber dari ATP(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini dihasilkan
oleh salah satu energi yang bernama mithcondria melalui proses respirasi sel.
Sadarkah alian jika biolistrik juga merupakan fenomena alam?? Sel sel mampu
menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam bidang
batas atau membran. Kemampuan sel syaraf (neuron) menghantarkan isyarat
biolistrik sangat penting.
Transmisi Sinyal Biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan
dendrias yang berfungsi mentransmisikan isyarat dari sensor ke neuron.
Stimulus untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan, perubahan temperatur,
dan isyarat listrik dari neuron lainnya. Aktivitasi biolistrik pada suatu otot dapat
menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air. Pengamatan
pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elektroda pada
permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung (electrocardiogan-
ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti halnya ECG aktivitasi otak
dapat dimonitor dengan memasang beberapa elektroda pada posisi tertentu.
Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala
epilepsy,tumor,gagar otak, dan kelainan otak lainnya.

1
II. Tujuan
1. Memahami konsep biolistrik
2. Memahami pengertian dan fungsi dari: atom dan ion, muatan listrik,
potensial listrik, arus dan hambatan listrik

III. Manfaat
Diharapkan dari pembuatan makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber
bacaan dan literatur bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

2
BAB 2
KONSEP TEORI

I. Pengertian Biolistrik
1. Atom dan Ion
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai
sifat unsur tersebut. Atom merupakan partikel dasar penyusun materi.
Materi yang terdiri atas attom unsur yaitu unsur murni. Contohnya
seperti besi, aluminium, emas, dan perak. Model atom pertama kali
ditemukan oleh john dalton. Atom terdiri atas inti atom, dan
dikelilingi oleh elektron yang bergerak menurut orbit tertentu. Hampir
semua masa atom terpusat diinti atom yang berupa proton dan
neutron.
b. Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik. Ada 2 jenis muatan ion,
yaitu muatan positif (kation) dan negatif (anion).

2. Muatan listrik
Muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki
muatan listrik. Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif,
jika atom kekurangan elektron. Sementara yang kelebihan akan
bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau
kekurangan elektron ini. Oleh karena itu, muatan matteri atau atom
merupakan kelipatan muatan dasar. Dalam atom netral, jumlah proton
akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk
muatan total yang netral atau tak bermuatan). Muatan listrik dalam tubuh
dibagi menjadi 2 yaitu, negatif (terdapat di permukaan dalam membran),
dan positif(terdapat diluar membran).

3
3. Potensial
Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai usaha yang
diperlukan untuk memindahkan muatan positif sebesar 1 satuan dari
tempat tak terhingga ke suatu titik tertentu. Potensial listrik adalah
banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda potensial
listrik(tegangn) timbul karena dua benda memiliki potensial listrik
berdebda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini
berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya.
1. Tranduksi Sinyal
Tranduksi sinyal terjadi ketika sinyal yang dibawa antara sel dan
sel menimbulkan sebuah respons. Respons yang dihasilan dari proses
tranduksi sinya tersebut dapat berupa respons metabolism, ekspresi
gen, pembelahan sel, maupun motilitas dari sel dan organisme
tersebut. Hal ini terjadi dengan tujuan agar sel dapat beradaptasi.
Dua komponen yang plaing penting dari proses transduksi sinyal
adalh sinyal dan resptor. Sinyal yang dimaksud merupakan molekul
kimia yang di eksresikan oleh sel dan membawa infomasi. Reseptor
sendiri berperan dalam penerimaan sinyal tersebut dan pengolahan
respon dari sel ke sel lainnya maupun ke dalam sel itu sendiri.
Sinyal membawa pesan dari luar sel menuju ke dalam el, resptor
berada di mebran sel dan di dalam sel tergantung dari siyal yang
menuju sel tersebut. Respetor yang berada pada permukaan bersifat
bersifat hidrofilik sedangakan resptor yang berada di dalm sel bersifat
hidrofobik. Hal ini tergntung dari permeabilitas molekul sinyal.
Semakin permeable sinya tersbut, maka resptor yang dibuthkan
umumnya adlah resptor yang hidrofobik, berbeda dengan sinyal
yang kurang permeable, umumnya perlu ditungkap oleh reseptor
hidrofilik yang terdapat pada membrane sel yang dituju oleh resptor
tersebut.
Adapun dalam proses masuknya sinyal ke dalam sel, sinyal
berperan sebagai frist messenger dan diterima oleh resptor aktif.

4
Untuk membantu ketersampaian informasi yang di bawa oleh sinyal
kedalam sel, diperlukan protein G sebagai kofaktor enzim di
membrane sel yang dibantu oleh molekul kecil lain yang disebut
sebagai Secod Messenge.
2. Potensial Membrane
Potensial membran (bahasa inggris; membrane potential) adalah
beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam
dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -20
milivolt (tanda minus menunjukan bahwa di dalam sel bersifat
negative dibandingkan dengan di luarnya). Semua sel memiliki
tegangan melintasi mebran plasmanya, dimana tegangan ialah energy
potensial listrik-pemisahan muatan yang berlawanan. Sitoplasma sel
bermuatan negtif dibandingkan dengan fluida ekstraseluler
disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi membran yang
berlwanan yang tidak sama. Potensial membran bertindak seperti
baterai, suatu sumber energy yang memengaruhi lalu lintas semua
substansi bermuatan yang melintasi membran. Karena didalam sel itu
negative dibandkan dengan di luarnya, potensial membrane ini
mendukung transport pasif kation kedalam sel dan anion ke luar sel.
Dengan demikian, dua gaya menggerakkan difusi ion melintasi satu
membrane: gaya kimiawi dan gaya listrik. Kombinasi kedua gaya
yang bekerja pada satu ion ini disebut gradient.
Potensial membran adalah potensial yang merupakan hasil
dari perbedaan konsentrasi potassium dan sodium antar merman sel
yang dipelihara dengan asupan ion. Sebgain besar pengeluaran
energy tubuh saat beristirahat dikhususkan untuk mempertahankan
potensial mebran, yang sangat penting untuk transmisi implus saraf,
kontraksi otot, fungsi jantung dan transportasi nutrisi dan metabolit
ke dalam dank e luar sel.

5
3. Potensial Membran Istirahat
Dalam keadaan istirahat, anatara sisi dalam dan luar mebran sel
terdapat suatu benda beda potensial yang disebut dengan potensial
istirahat sel. Potensial ini berpolaritas negative di sisi dalam dan
positif di sisi luar membrane sel.
Berikut ini akan diuraikan bagaiman terjadinya potensial istirahat
sel tersebut. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar
membrane sel sama-sma terdapat ion-ion potassium dan sodium,
tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Adanya perbedaan
kosentrasi ion di sisi dalam dan di luar membrane ini mendorong
terjadinya ifusi ion-ion tersebut menembus
Difusi ion-ion postadium dan sodium memnembus membrane sel
akan memperngaruhi potensial sisi dalam dan luar membrane sel.
Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial
membrane sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion
tersebut secra sendiri-sendiri terlbih dahulu, setelah itu baru
diperhitungkan interaksi keduanya sevara bersamaan.
4. Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga
bnyk sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi
normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat kea rah
poitif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
5. Repolarisasi
Tahap ini berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan
membrane menjadi permeable terhadap ion kalium. Berakhirmya
tahap depolarisasi adalah ketika kanal ion natrium tertutup secara
lambat.
6. Hiperpolarisasi
Setelah tahap repolarisasi berakhir, dikenal suatu kondisi yang
disebut positive after potential. Keadaan ini merupakan kondiris

6
potensial membrane yang lebih negative dari kondisi istrahat. Terjadi
beberapa milidetik setelah berkahirnya potensial aksi.
7. Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membrane saraf
atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial
aksi itu sendiri mepunyai kemampuan untuk merangsang daerah
sekital sel membrane untuk mencapai nilai ambang. Dengan
demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segal jurusan sel
membrane. Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau
gelombang depolarisasi. Periode Refakter Absoult: selama periode
ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk
mengahsilkan potensial aksi yang lain. Periode Refrakter Relatif:
setelah sel membrane mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari
periode refekter absolut akan menjadi periode refekter relative dan
apabila ada stimulus/rangsangan yang kuar secara normal akan
mengahsilkan potensail aksi yang baru.

4. Arus dan Hambatan Listrik


a. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari
suatu titik yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial
rendah dalam waktu 1 detik. Macam - macam arus listrik
1. Arus listrik searah (direct current/DC)
Arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif
atau hanya negatif saja ( tidak berubah dari positif ke negatif
atau sebaliknya .
2. Arus bolak balik (alternatif current/AC)
Arus AC adalah arus yang empunyai nilai yang berubah
terhadap satuan waktu dengan karakteristik akan selalu
berulang untuk periode waktu tertentu.
b. Hambatan listrik adalah besaran yang menghalangi arus yang
mengalir dalam suatu penghantar listrik. Dalam fisika hambatan

7
listrik ini pertama kali diamati oleh George Simon Ohm, pada
tahun 1927, seorang fisikawan jerman.

II. Mind Mapping Konsep Biolistrik

8
PENUTUP

I. Kesimpulan
Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik
pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik dirumah tangga.
Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam
tubuh. Kelistrikan dan kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada
system saraf. Sistem saraf didalam tubuh mempunyai listrik. Pada system saraf
pusat dan sistem saraf ootonom.

II. Saran
Kami menyadari, dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya
sempurna. Untuk itu dapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai
makalah ini.
Walaupun demikian kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai