Dosen Pembimbing :
Isro’ydah Kartika Dewi, S.Pd.
Disusun Oleh:
Dwi Ayuningsih
Prodi:
D3 Keperawatan
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa Pengertian Fisika Biolistrik?
2. Bagaimana Hukum dalam Biolistrik?
3. Apa Saja Macam Gelombang Arus Biolistrik?
4. Bagaimana Kelistrikan dan Kemagnetan dalam Tubuh Manusia?
5. Bagaimana Isyarat Magnet Jantung dan Otak?
6. Bagaimana Penggunaan Listrik dan Magnet pada Permukaan Tubuh?
7. Apakah yang Dimaksud dengan Magnetic Blood Flow Meter?
8. Apakah yang Dimaksud dengan Syock Listrik?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang :
1. Pengertian Fisika Biolistrik
2. Hukum dalam Biolistrik
3. Macam Gelombang Arus Biolistrik
4. Kelistrikan dan Kemagnetan dalam Tubuh Manusia
5. Isyarat Magnet Jantung dan Otak
6. Penggunaan Listrik dan Magnet pada Permukaan Tubuh
7. Magnetic Blood Flow Meter
8. Syock Listrik
D. Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa.
Diantaranya yaitu :
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
2. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai perawat dalam menerapkan Fisika
Keperawatan.
3. Kita dapat memperoleh dari penulisan ini adalah dapat mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan biolistrik.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
H. Syock Listrik
Syok listrik atau kejutan adalah suatu nyeri pada syaraf sensorik yang diakibatkan aliran
listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh. Kejadian syok listrik merupakan
kejadian yang timbul secara kebetulan. Bahaya syok listrik sangat besar, tubuh penderita
akan mengalami ventricular fibrillon, kemudian diikiuti dengan kematian. Oleh karena itu,
perlu diketahui perubahan-perubahan yang timbul akibat syok listrik, metoda pengamanan
sehingga bahaya syok dapat dihindari.
Dalam bidang kedokteran ada 2 macam syok listrik antara lain:
1. Syok Dengan Tujuan Tertentu Syok listrik ini dilakukan atas dasar indikasi medis.
Dalam bidang psiaktri dikenal dengan nama “ Electric Convultion Teraphy”
2. Syok tanpa tujuan tertentu Timbul syok ini diakibatkan dari suatu kecelakaan.
Faktor-faktor yang menyokong sehinggga timbulnya syok ini listrik ini :
a. Peralata
Petunujuk penggunaan alat-alat yang kurang jelas
1) Prosedur testing secara teratur tidak atau kurang jelas
2) Peralatan ECG yang lama tanpa menggunakan transformator
b. Perorangan
1) Petugas-petugas yang kurang latihan
2) Kurang pengertian akan kelistrikan maupun bahaya-bahaya yang
ditimbulkan
3) Kurang pengertian tetang cara-cara proteksi bagi petugas sendiri maupun
penderita
Syok yang timbul dari suatu kecelakaan ini dikenal dengan “ Earth Syok”.
Berdasarkan besar kecilnya tegangan “ Earth Syok” dapat di bagi menjadi 2 : Low
tension shock ( syok tegangan rendah) dan high tension shock ( syok tegangan
tinggi)
Syok semakin serius, apabila arus yang melewati tubuh semakin besar. Menurut
Hukum Ohm intensias arus listrik tergantung kepada tegangan dan tahanan yang ada.
( I = V/R) berarti tegangan penting dalam menentukan beberapa arus yang dapat
dilewati oleh tahanan yang diberikan oleh tubuh. Disamping itu ada pula parameter-
parameter lain yang turut berperan mempengaruhi tingkat syok.
1. Dari Sudut Arus
a. Seseorang akan menderita syok lebih serius pada tegangan 220 Volt dari
pada tegangan 80 Volt. Oleh karena, kuat arus pada tegangan 220 Volt
lebih besar dari pada tegangan 80 Volt (R) sama.
b. Basah atau tidaknya kulit penderita
c. Basah tidaknya lantai
2. Dari sudut parameter-paraameter lainya:
a. Jenis kelamin
b. Frekuensi AC
c. Duration
d. Berat Badan
e. Jalan yang ditempuh arus
Oleh karena bahaya syok sangat besar, dapat mengakibatkan kematian
sehingga dipandang perlu untuk melakukan tindakan pencegahan yang meliputi
alat-alat yang dipergunakan.