Anda di halaman 1dari 3

KELISTRIKAN OTOT JANTUNG

Anatomi

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang


diprakarsai oleh rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di
atrium kanan. Sel-sel ini membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu
jantung alami atau pace maker.
SA node berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit.
Laju detak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan saraf eksternal untuk
mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah tubuh serta
rangsangan lainnya.

Sinyal listrik dari Jantung

Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio


Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje
Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na +
Depolarisasi pada otot jantung tidak memerlukan rangsangan sehingga
disebut depolarisasi spontan yang menghasilkan gelombang depolarisasi
untuk seluruh otot miokardium

Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang


diprakarsai oleh rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di
atrium kanan. Sel-sel ini membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu
jantung alami atau pace maker.
SA node berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit.
Laju detak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan saraf eksternal untuk
mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah tubuh serta
rangsangan lainnya.
Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan otot dari kedua
atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut.
Sinyal listrik kemudian diteruskan ke atrioventrikular (AV) node, yang
mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri, menyebabkan kontraksi dan
memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai
lagi.
SA node (pace maker) memulai gelombang
depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri
dalam 72 sekon > terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node
> AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of
his (BH) dan diteruskan ke bundle branch
(BB) > BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan
ke
jaringan
purkinye
>
endokardium > berakhir di epikardium >
terjadi kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami
relaksasi.
Pada sel otot jantung, ion Na+ mudah masuk sehingga segera setelah terjadi
repolarisasi komplit, ion Na+ perlahan-lahan akan masuk kembali ke dalam
sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai
mencapai nilai ambang & terjadi potensial aksi tanpa memerlukan
rangsangan dari luar

Ringkasnya....

Membran sel otot jantung tanpa rangsangan dari luar akan mencapai nilai
ambang dan menghasilkan potensial aksi pada suatu rate atau kecepatan
yang teratur.
Rate/kecepatan ini disebut Natural rate/kecepatan dasar membran sel otot
jantung
Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi
menghasilkan kontraksi otot sehingga terjadi denyut jantung.

Anda mungkin juga menyukai