Biomekanika
Setelah menyelesaikan Unit Topik 1 diharapkan Anda memahami ilmu fisika tentang
konsep biomekanika sebagai landasan dalam malaksanakan asuhan keperawatan.
Setelah menyelesaikan Topik 1, diharapkan Anda dapat:
1. Menjelaskan pengukuran dan satuan.
2. Hukum dasar biomekanika.
3. Gaya pada tubuh dan analisa gaya kegunaan dalam bidang kesehatan.
Pada bagian ini akan dibahas tentang pengukuran dan satuan yang merupakan dasar
dalam hasil pengamatan. Satuan sangat erat kaitannya dalam fisika karena semua hasil ukur
harus memiliki besaran (baik vektor/skalar). Biomekanika merupakan dasar dalam
mempelajari gerak benda, dalam hal ini yang kita pelajari adalah pergerakan manusia.
Semuanya berdasarkan hukum-hukum Newton. Aspek yang terkait dengan pergerakan
adalah konsep kecepatan dan percepatan, gravitasi, pusat masa, konsep statis, dan dinamis.
Kita juga dituntut untuk dapat melakukan analisis gaya untuk menentukan masalah dan
mencari solusi. Terakhir kita dapat mengaplikasikannya di dalam dunia kesehatan seperti
pengangkutan pasien, mobilisasi klien, traksi, gaya otot, sistem pengumpil.
1. KONSEP BIOMEKANIKA
Agar memudahkan Anda memahami materi ini, kami akan menguraikan materi ini ke
dalam empat pertanyaan sebagai panduan seperti di bawah ini.
Pengantar? Aukum dasar? Aspek biomekanika? Aplikasi di dunia kesehatan?
Saudara, sebelum belajar lebih lanjut fisika dalam keperawatan maka pada awal Topik
ini akan kita bahas pengertian fisika, berasal dari kata physics dari bahasa Yunani, berarti
membicarakan alam dan fenomenanya. Fisika dapat dikatakan sebagai ilmu pemahaman
mengenai alam semesta. Sejumlah konsep, seperti “posisi”, “waktu”, “massa”, “gaya”,
“elektron”, “suhu”, dsb; dan hubungan-hubungan yang teramati antara berbagai konsep itu.
Hubungan-hubungan itu disebut “prinsip”. Ketika seseorang mengamati bahwa benda-benda
sekitarnya berpindah tempat. Maka dalam melukiskan peristiwa itu, disepakati adanya
konsep (pengertian) “posisi”, yang berubah terhadap “waktu”, sehingga diperoleh turunan
bernama “kecepatan” dan “percepatan”. Dalam proses ilmiah dilakukan pengamatan
terhadap peristiwa alam dan eksperimen. Untuk menyusun eksperimen diperlukan suatu
model dari peristiwa nyata. Untuk membantu memahami aspek fisik dari tubuh manusia,
dibutuhkan analogi, yaitu suatu pemisalan atau pendekatan sederhana.
Model: Imaginasi ilmuwan tentang peristiwa alam yang dibuat untuk menjelaskan
peristiwa alam yang sesungguhnya dengan berdasar pada idealisasi dan asumsi-asumsi.
Pemodelan adalah melakukan pendekatan untuk mendapatkan gambaran sederhana dan
bersifat umum yang bermanfaat dalam membantu pengkajian suatu masalah. Model dapat
berbentuk suatu gambar skema sederhana atau berbentuk persamaan matematis, baik
dalam pengamatan peristiwa alam ataupun eksperimen diperlukan pengukuran besaran
fisika untuk mendapatkan data kuantitatif untuk menguji kebenaran model dan memahami
sistem tersebut.
Pengukuran adalah proses pembandingan besaran yang tidak diketahui dengan
besaran standar yang telah ditetapkan. Untuk itu diperlukan Alat Ukur. Fisika = “Science of
Measurement” Pengukuran terhadap sifat-sifat fisis dilakukan dengan membandingkan
besaran yang akan diukur dengan suatu besaran standar yang dinyatakan dengan bilangan
dan satuan. Ada dua komponen penting dalam penyajian Hasil Pengukuran, yaitu “Harga”
dan “Satuan”. Untuk menentukan Harga dan Satuan diperlukan standar ukuran dan Sistem
Satuan. (Terdapat berbagai sistem satuan, baik yang berlaku secara lokal/tradisional
maupun internasional). Dalam dunia keilmuan telah disepakati bahwa sistem satuan yang
dipakai adalah Sistem Internasional atau SI (Le Systeme International d’Unites) dan penyajian
harga digunakan Sistem Matriks (desimal). Untuk membuat alat ukur perlu dilakukan
Kalibrasi. Kalibrasi dilakukan berdasarkan standar ukuran (acuan) dan satuan yang dipakai.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai macam sistem satuan dan sistem penyajian
harga (angka). Pengukuran adalah cara untuk mendapatkan informasi yang kuantitatif
terhadap sifat-sifat fisis. Sifat-sifat fisis = ‘besaran’.
Besaran-besaran fisis adalah pembentuk utama fisika yang menyatakan hukum-hukum
fisika, misalnya: panjang, massa, waktu, gaya, kecepatan, resistivitas, temperatur dsb.
Besaran dinyatakan dengan angka dan satuan adalah ukuran dari suatu besaran. Besaran
yang tidak tergantung pada besaran-besaran lainnya disebut besaran pokok. Besaran
dasar/besaran pokok adalah besaran fisis yang terdefinisi secara praktis dan dapat diterima
secara International. Misal: Massa satuannya kilogram, Panjang satuannya meter, waktu
satuannya detik. Ada yang dinamakan besaran turunan, yang ditetapkan berdasarkan
satuan-satuan besaran pokok, misalnya luas, volume dan massa jenis, laju, percepatan, gaya
dsb.
Dalam setiap melakukan pengukuran tentunya dapat terjadi kesalahan, berikut ini
faktor kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pengukuran data medis:
1. False positive (FP): penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali
tidak.
2. False negative (FN): penderita dinyatakan tidak menderita suatu penyakit padahal
menderita penyakit tersebut.
Saudara-Saudara peserta PJJ yang berbahagia, hal yang perlu diperhatikan dalam
pengukuran untuk mengurangi FP dan FN: Dalam pengambilan pengukuran, sering terjadi
kesalahan paralaks atau deviasi pembacaan hasil pengukuran, hal ini akibat kesalahan
pengamat ketika membaca nilai pengukuran, Pengulangan pengukuran, Penggunaan alat-
alat yang dapat dipercaya, Kalibrasi sepatutnya terhadap alat.
4 Aspek biomekanika
1) Seorang perawat sedang mendorong gurney dengan pasien di atasnya. Massa perawat
85 kg, massa gurney 20kg dan massa pasien 50kg. Perawat mendorong dengan gaya
100 N terhadap lantai.
Berapa gaya yang digunakan perawat pada gurney?
2) Seorang anak dan keranjangnya dengan massa total 10kg digantung dari timbangan
dengan suatu tali. Hitung tegangan tali.
Untuk masalah ini digunakan hukum Newton kedua. Dua gaya yang bekerja pada
sistem adalah tegangan T dan gaya gravitasi w. Karena anak dan keranjang dalam
keadaan diam, maka gaya eksternalnya adalah nol.
F=T–w=0
T = w = mg = (10 kg)(9,8 m/sec2) = 98 N
1) Soal No. 1
Diketahui :
Massa perawat 85kg
Massa gurney 20kg
Massa pasien 50kg
Perawat mendorong dengan gaya 100 N terhadap lantai
Ditanya
Berapa gaya yang digunakan perawat pada gurney?
Jawab.
F = ma
= (massa gurney + massa pasien) a
= (20 kg + 50 kg) (0,645 m/sec2)
= (70 kg)( 0,645 m/sec2)
= 45,2 kg m/sec2
= 45,2 N
2) Soal No. 2
Diketahui:
Massa total 10 kg
Pertanyaan:
Tegangan tali
Jawab:
Asumsikan kaki memiliki panjang tulang 1 meter dengan luas permukaan rata-rata 2
cm2. Berapakah perpendekan tulang kaki ketika seluruh berat tubuh 900 N ditahan
oleh kaki (Modulus Young = 1,8 x 1010 N/m2)
F=T–w=0
T = w = mg = (10 kg)(9,8 m/sec2) = 98 N
Ringkasan
Biomekanika sangat berkaitan erat dengan gaya, gerak dan usaha. Aspek yang terkait
di dalamnya meliputi gravitasi, pusat masa, kesetimbangan, statis dan dinamis, analisis gaya,
kecepatan dan percepatan. Semua aspek tersebut saling terkait dan dapat diaplikasikan
untuk membantu mencari solusi terkait dengan praktik keperawatan di dunia kesehatan.
Tes 1
Kunci jawaban:
1) E
2) C