Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOKIMIA KONSEP BIOLISTRIK

Dosen Pengampu

VENI DAYU PUTRI, M.Si

Disusun Oleh :

IRMA ANJELINA
( NIM : 20311002 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKER PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat kehadirat Tuhan yang maha Esa,
atas rahmat-Nya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Konsep
Fisiologi Interaksi Kerja dengan Lingkungan Eksternal dan Aktivitas
Fisiologi Tubuh”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Biokimia STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya kepada bapak Ns. Bayu
Azhar, M. Kep. yang senantiasa membimbing saya dalam membuat makalah ini.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat aka kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu,
penulis ucapkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini.
Penulis berharap kepada pembaca dapat memberikan kritik dan saran. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Pekanbaru, 7 DESEMBER 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 2
C. Tujuan penulisan................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Apa Pengertian Biolistrik..................................................................... 3
B. Pengertian atom&ion muatan listrik,potensial arus dan
hambatan listrik................................................................................... 3
C. Potensial listrik pada berbagai keadaan sel (transduksi sinyal,
potensil membrane istirahat, depolarisasi, hiperpolarisasi,
potensial aksi ....................................................................................... 5
D. Penggunaan listrik untuk tubuh............................................................ 8
BAB III PENUTUP......................................................................................... 12
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa di gunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut.
Pengamatan terhadapgaya tarik listrik dapat ditelurusi sampai pada zaman Yunani
Kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu ember
digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu.
Sedangkan kata listrik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu electron. Kelistrikan
memegang peran penting dalam bidang kedokteran ataupun bidang kesehatan
yang lainnya. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet
yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada
permukaan tubuh manusia nah, listrik yang ada di dalam tubuh kita disebut
dengan biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk
hidup, yan mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah iini membahas tentang sinyal listrik yang di hasilkan oleh tubuh. Listrik
yang dihasilkan di dalam tubh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan
saraf, otot, dan berbagi organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh
sedikit bqnyqk melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot
disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja otot,otak dan
jantung pada dasarnya bersifay elektrik (listrik). Sistem saraf berperan penting
pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah komputer
sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respon yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik disepanjang sarf-
saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik
yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dri proses elektrokimiawi tertentu.

1
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Biolistrik
2. atom&ion muatan listrik,potensial arus dan hambatan listrik
3. Potensial listrik pada berbagai keadaan sel(transduksisinyal,potensil
membrane istirahat,depolarisasi, hiperpolarisasi,potensial aksi 4. 4.
4. Penggunaan listrik untuk tubuh

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mahasiswa agar dapat :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian Biolistrik
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui atom&ion muatan listrik, potensial
arus dan hambatan listrik
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui Potensial listrik pada berbagai
keadaan sel (transduksisinyal,potensil membrane istirahat, depolarisasi,
hiperpolarisasi,potensial aksi
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui Penggunaan listrik untuk tubuh

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran electron-
elekron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energy) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari day listrik hidup, semua daya
ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik.
Dari pusat akal, daya ini kemudia diarahkan keseluruh anggota tubh kita, yang
kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi listrik hidup ini, yang tertimbun
didalam pusat akal harus dituntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk
mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

B. Pengertian Atom , Ion dan Muatan Listrik


1. Atom
Atom merupaka bagian terkecil dari suatu unsu yang masih
mempunyai sifat yang sama dengan unsur tersebut.
Atom terdiri dari:
 Proton : bermuatan positif (+)
 Electron : bermuatan negative (-)
 Neutron : tidakbermuatan (netral)
a. Model Atom
1) Model Atom John Dalton
 Atom adalah bagaian terkecil suatu unsur
 Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi atau
diubah menjadi zat lain atom-atom suatu unsur adalah sama
dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom dari usnur
lain.
 Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan
atom dari usnur-unsur yang terlihat

3
 Kelemahan teori atom Dalton: tidak dapat membedakan
pengertian atom dan molekul. Dan ternyata bukan partikel yang
terkecil.
2) Model Atom J.J Thomposn
 Atom merupakaan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya
tersebar electron-elektron seperti kismis muatan positif sama
dengan muatan negatof, sehingga atom bersifat netral
3) Model Atom Rutherford
 Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan
positif yang massanya merupakan masa atom tersebut
 Elektro-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut
 Banyaknya electron dalam atom sama dengan banyak proton
dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya
4) Model Atom Bohr
 Electron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-
tingkat energy (kulit) tertentu tanpa menyerap atau
memancarkan energy.
 Electron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih
dalam dengan memancarkan energy, atau sebaliknya.
2. Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
yang bermuatan positif disebut kation sedangkan ion yang bermuatan
negative disebut anion. Ion terdiri dari satu atom disebut ion tunggal
sedangkan ion yang terdiri dari dua atau lebih atom disebut Ion Poliatom.
Ion bermuatan positif apabila kekurangan/ kehilangan electron dan
ionbermuatan negative apabila kelebihan/ menerima elekton.
3. Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga
memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk
menggambarkan muatan. Sistem satuan Iternasional dari satuan Q adalah
Coloumb, yang merupakan 6,24 ×1018 muatan dasar. Q adalah sifat

4
dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif)
maupun elketron (muatan negative). Muatan listrik total satu atom atau
materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan electron. Sementara
atom yang kelebihan electron akan bermuatan negative. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan electron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom meruakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom
yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah electron yang
mengelilingi (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan)

C. Pengertian Potensial Listrik, Arus dan Hambatan Listrik


1. Potensial Listrik
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu
benda. Beda potensial listrik(tegangn) timbul karena dua benda memiliki
potensial listrik berdebda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda
potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik
lainnya.
Potensial Listrik Pada Berbagai Keadaan Sel
a) Tranduksi Sinyal
Tranduksi sinyal terjadi ketika sinyal yang dibawa antara sel dan
sel menimbulkan sebuah respons. Respons yang dihasilan dari proses
tranduksi sinya tersebut dapat berupa respons metabolism, ekspresi
gen, pembelahan sel, maupun motilitas dari sel dan organisme
tersebut. Hal ini terjadi dengan tujuan agar sel dapat beradaptasi.
Dua komponen yang plaing penting dari proses transduksi sinyal
adalh sinyal dan resptor. Sinyal yang dimaksud merupakan molekul
kimia yang di eksresikan oleh sel dan membawa infomasi. Reseptor
sendiri berperan dalam penerimaan sinyal tersebut dan pengolahan
respon dari sel ke sel lainnya maupun ke dalam sel itu sendiri.
Sinyal emmbawa pesan dari luar sel menuju ke dalam el, resptor
berada di mebran sel dan di dalam sel tergantung dari siyal yang
menuju sel tersebut. Respetor yang berada pada permukaan bersifat
bersifat hidrofilik sedangakan resptor yang berada di dalm sel

5
bersifat hidrofobik. Hal ini tergntung dari permeabilitas molekul
sinyal. Semakin permeable sinya tersbut, maka resptor yang
dibuthkan umumnya adlah resptor yang hidrofobik, berbeda dengan
sinyal yang kurang permeable, umumnya perlu ditungkap oleh
reseptor hidrofilik yang terdapat pada membrane sel yang dituju oelh
resptor tersebut.
Reseptor mebran sel sallah satunya adalah:
 G protein coupled reseptor (GPCR) → terikat dengan protein G
 Tyrosine kinase/ histidline kinase/ serin kinase/threonine kinase
(histidine kinase itu ada di prokariot, sedangkan yang lainnya di
eukariot)
 Ion Channel
Adapun dalam proses masuknya sinyal ke dalam sel, sinyal
berperan sebagai frist messenger dan diterima oleh resptor aktif.
Untuk membantu ketersampaian informasi yang di bawa oleh sinyal
kedalam sel, diperlukan protein G sebagai kofaktor enzim di
membrane sel yang dibantu oleh molekul kecil lain yang disebut
sebagai Secod Messenge.
b) Potensial Membrane
Potensial membran (bahasa inggris; membrane potential) adalah
beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam
dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -20
milivolt (tanda minus menunjukan bahwa di dalam sel bersifat
negative dibandingkan dengan di luarnya). Semua sel memiliki
tegangan melintasi mebran plasmanya, dimana tegangan ialah
energy potensial listrik-pemisahan muatan yang berlawanan.
Sitoplasma sel bermuatan negtif dibandingkan dengan fluida
ekstraseluler disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi
membran yang berlwanan yang tidak sama. Potensial membran
bertindak seperti baterai, suatu sumber energy yang memengaruhi
lalu lintas semua substansi bermuatan yang melintasi membran.
Karena didalam sel itu negative dibandkan dengan di luarnya,

6
potensial membrane ini mendukung transport pasif kation kedalam
sel dan anion ke luar sel. Dengan demikian, dua gaya menggerakkan
difusi ion melintasi satu membrane: gaya kimiawi dan gaya listrik.
Kombinasi kedua gaya yang bekerja pada satu ion ini disebut
gradient
Potensial membran adalah potensial yang merupakan hasil dari
perbedaan konsentrasi potassium dan sodium antar merman sel yang
dipelihara dengan asupan ion. Sebgain besar pengeluaran energy
tubuh saat beristirahat dikhususkan untuk mempertahankan potensial
mebran, yang sangat penting untuk transmisi implus saraf, kontraksi
otot, fungsi jantung dan transportasi nutrisi dan metabolit ke dalam
dank e luar sel.
2. Arus Listrik
Arus lirstrik atau dlam Verdi bahasa inggris sering disebut electric
current dapat didefinisikan sebagai jumlah muatan listrikyang mengalir
tiap satuan waktu. Biasanya arus memiliki satuan A (Ampere) atau dalam
rumus terkadang ditulis I. arus listrik merupakan gerakan kelompok
partikel bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang
mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Satu ampere sama dengan 1 coloumb dari electron melewati satu
titik pada satu detik. Pada kasus ini,besarnya energy listrik yang bergerak
melewati conductor (penghantar).
Macam-macam Arus Listrik
a) Arus bolak-balik atau sinusoidal
b) Arus setengah gelombang
c) Arus searah penuh tapi mengandung ripple/desir
d) Arus searah bumi
e) Faradic
f) Surged faradic/sentakan faradic
g) Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
h) Galvanic yang interptus
i) Arus gigi gergaji

7
3. Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalh perbandinga antara tegangan listrik dari
suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya.
Hambatan dinyatakan dalam satuan ohm. Electron bebas cenderung
bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan atau
bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut
dengan hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari
energy yang ada untu mendorong electron, dan juga jumlah dari
hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambatan lajunya arus

D. Pengunaan Listrik Untuk Tubuh


1. Sistem Syaraf
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf
dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil
pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf
sangat berperan dalam iritabilitas tubuh
Sistem Syaraf
 Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf
perifer. Saraf perifer ini adalah serat saraf yang mengirim informasi
sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf Affren,
sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau
medulla spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar
disebut saraf Efferen.
 Saraf Perifer
- Afferen → Mengirim informasi ke otak / medula spinalis.
- Eferen → Dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar.
 Sistem Saraf Otonom : Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung,
usus dan kelenjar secara tidak sadar. Pengontrolan ini dilakukan
secara tidak sadar

8
2. Kelistrikan Saraf
Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar,
kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter
kecil.
Sistem Kelistrikan Dalam Tubuh
 Sinapsis dan Neuromyal
 Sinapsis : Hubungan antara 2 buah syaraf.
 neuromyal junction : berakhirnya sarap pada sel otot
 Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan
meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel
ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel
membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi. Zat kimia
yang terdapat pada otot akan tringger/bergetar/berdenyut
menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi
sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.
3. Otot Jantung
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang
dihantarkan sepanjang membrane sel otot jantung. Jantung akan
berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik yang
dibangkitkan oleh jantung sendiri. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot
jantung. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu: sel
kontraktildan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan kerja mekanis, yaitu
memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan
menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi
sel-sel pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki
potensial membrane istirahat yang mantap. Sel-sel khusus jantung tidak
memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini memperlihatkan
aktivitas, berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi
apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Dengan
demikian, timbul potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke

9
seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa
adanya rangsangan melalui saraf.
Mekanisme yang mendasari depolarisasi lambat pada sel jantung
penghantar khusus masih belum diketahui secara pasti. Di sel-sel
otoritmik jantung, potensial membaran tidak menetap antara potensial-
potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi, membrane secara lambat
mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi
saluran K+. pada saat yang sama ketika sedikit K+ ke luar sel karena
penurunan tekanan K+ dan Na+, yang permeabilitasnya tidak berubah,
terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya, bagian dalam secara
perlahan menjadi kurang negative; yaitu membrane secara bertahap
mengalai depolarisasi menuju ambang. Setelah ambang tercapai, dan
saluran Ca++ terbuka, terjadilah influks Ca++ secara cepat, menimbulkan
fase naik dari potensial aksi spontan. Fase saluran K +. inaktivitasi
saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai menimbulkan depolarisasi
lambat berikutnya mencapai ambang.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di
lokasi-lokasi berikut:
 Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan
dekat lubang vena kava superior.
 Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan
atrium dan ventrikel.
 Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang
berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel.
 Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas
HIS dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-
ranting pohon.
Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan
impuls spontan yang berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk
impuls spontan tercepat. Impuls ini disebarkan ke seluruh jantung dan
menjadi penentu irama dasar kerja jantung, sehingga pada keadaan normal,

10
simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus
lainnya tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena sel-sel ini
sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul
SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri.
4. Tulang
Sumber listrik pada tubuh yang lain adalah tulang. Pertumbuhan
tulang adalah salah satu proses kehidupan yang dikendalikan secara
elektrik. Tulang mengandung kolagen yang merupakan suatu bahan
piezoelektrik yaitu apabila diberikan suatu gaya kepada kolagen, akan
terbentuk potensial dc kecil.  Kolagen menghantarkan arus listrik dengan
muatan negatif sedangkan kristal mineral tulang (apatit) yang terletak
dekat dengan kolagen menghantarkan arus listrik dengan muatan positif.
Pada sambungan antara kedua jenis semikonduktor ini, arus akan
mengalir ke satu arah tetapi tidak kearah lain (mengubah sinyal ac
menjadi dc dengan rectification).

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-
elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan.   Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf
yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial
aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf.  Dalam keadaan istirahat,
antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut
dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).  Transmisi sinyal biolistrik
(TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi
mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron.Gelombang arus listrik bekaitan
erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf
sensoris.
.

B. Saran
Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih
jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun
serta bimbingan Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://ayumelatifisika.blogspot.co.id/2014/01/makalah-fisika-kesehatan-biolistrik.html

Koolman,Jan.,dan Rohm,Klaus-Hainrich.(2000).Atlas Berwarna dan Teks


Biokimia.Jakarta:Hipokrates

Montgomery,rex.,Dryer,Robert L.,Conway,Thomas W.,Spector,Athur A.


(1993).Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus.Yogyakarta:Gajah
Mada University Press

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta :


Nuha Medika

Syaifuddin.(2006).Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa


Keperawatan,E/3.Jakarta:EGC

13

Anda mungkin juga menyukai