Di Susun Oleh :
Aris Budiyono
Bayu Adi Santoso
Dwi Vidi Santoso
Kristinawati
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
hubungan etika dengan moral, norma dan nilai.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai hubungan etika dengan moral, norma dan nilai. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Nilai Moral
Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis lainnya. Setiap nilai dapat memperoleh
suatu bobot moral, bola diikutsertakan dalam tingkah laku moral. Kejujuran misalnya,
merupakan suatu nilai moral, tetapi kejujuran itu sendiri kosong bila tidak diterapkan pada
nilai lain, seperti umpamanya nilai ekonomis
Walaupun nilai moral biasanya menumpang pada nilai- nilai lain, namun ia tampak seperti
sebuah nilai baru, bahkan sebagai nilai yang paling tinggi. Nilai moral memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Berakaitan dengan tanggung jawab kita
Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Yang khusus menandai nilai moral adalah
bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai-nilai moral
mengakibatkan bahwa seseotang bersalah atau tidak bersalah, karena ia bertanggung jawab.
Suatu nilai moral hanya dapat diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab orang yang bersangkutan
2. Berkaitan dengan hati nurani
Semua nilai minta untuk diakui dan diwujudkan. Nilai selalu mengandung semacam
undangan atau imbauan. Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa hanya nilia ini
menimbulkan suara dari hati nurani yang menuduh kita bila mita meremehkan atau
menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilia-nilia moral.
3. Mewajibkan
Berhubungan erat dengan ciri bahwa nilai-nilai moral mewajibkan kita secara absolut dan
dengan tidak bisa ditawar-tawar. Dalam nilai moral terkandung suatu imperatif kategoris,
Sedangkan nilai-nilai lainnya hanya berkaitan dengan imperatif hipotesis. Artinya, kalu kita
ingin merealisasikan nili-nilai lain kita harus menempuh jalan tertentu.
4. Bersifat formal
Nilai moral tidak merupakan sutau jenis nilai yang bisa ditempatkan begitu saja disamping
nilai-nilai jenis lainnya. Nilai-nilai moral tidak membentuk suatu kawasan khusus yang
terpisah dari nilai-nilai lain. Nilai-nilia moral tidak memiliki isi tersendiri, terpisah dari
nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral yang murni, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal
itulah yamg kita maksudakan dengan mengatakan bahwa nilai moral bersifat formal.
3
C. Norma Moral
Dalam bahasa latin arti yang pertama adalah Carpenters square: siku-siku yang dipakai
tukang kayu untuk mengcek apakah benda yang dikerjakan sungguh-sungguh lurus. Asal-
usul ini membantu kita untuk mengerti maksudnya. Dengan norma kita maksudkan aturan
atau kaidah yang kita pakai sebagai tolak ukur untuk mengukur sesuatu. Ada tiga macam
norma umum, yaitu norma kesopanan atau etiket, norma hukum dan norma moral. Etiket
misalnya benar-benar mengandung norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan.
Norma hukum juga merupakan norma penting yang menjadi kenyataan dalam setiap
masyarakat. Norma moral menentukan apakah prilaku kita baik atau buruk dari sudut etis.
Karena itu norma moral merupakan norma tertinggi, yang tidak bisa ditaklukan pada norma
lain.
Masalah-masalah yang biasa disebut relativisme moral
1. Relativisme moral tidak Tahan uji
Norma-norma moral tidak pernah mengawang-awang diudara, tapi tercantum dalam
suatu sistem etis yang menjadi bagian suatu kebudayaan. Dengan relativisme moral
dimaksudkan pendapat bahwa moralitas sama saja dengan adat kebiasaan, sehingga suatu
etika tidak lebih baik daripada etika lain. Relativisme moral tidak tahan uji, jika diperiksa
secara kritis. Kritik ini bisa dijalankan dengan memperlihatkan konsekuensi-konsekuensi
yang mustahil.
2. Norma moral bersifat obyektif dan universal
Norma moral pada dasarnya absolut, maka mudah diterima juga bahwa norma itu
bersifat obyektif dan universal
a. Obyektifitas norma moral
b. Universalitas Norma Moral
3. Menguji norma moral
Tes yang paling penting yang kita miliki untuk menguji benar tidaknya norma moral
adalah generalisasi norma. Norma moral adalah benar jik bisa digeneralisasikan dan tidak
benar jika tidak bisa digeneralisasikan . Menggeneralisasikan norma berarti memperlihatkan
bahwa norma itu berlaku untuk semua orang. Bila bisa ditujukan bahwa suatu norma bersifat
umum, maka norma itu sah sebagai norma moral.
4. Norma dasar terpenting: Martabat manusia
Dalam mengusahakan refleksi tentang martabat manusia ini sekali lagi kita mengikuti
filsuf jerman, Imanuel Kant. Menurut kant, kita harus menghargai martabta manusia, karena
manusia adalah satu-satunya makhluk yang merupakan tujuan pada dirinya. Benda jasmani
4
kita gunakan untuk tujuan-tujuan kita.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan.Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhan
keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan
perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan,
sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang
dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum
dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.
3.2 Saran
. Sebagai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas keperawatan kita harus
mengetahui dengan pasti segala bentuk etika maupun isu etik keperawatan; dan makalah ini
merupakan salah satu bagian pembelajaran yang sesuai.
6
DAFTAR PUSTAKA