Anda di halaman 1dari 15

ETIKA KEPERAWATAN

Tugas Remedial

Disusun oleh :

MUHAMMAD FAUZAN DARMAWAN

AKX. 17. 057

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN KONSENTRASI


ANESTESI DAN GAWAT DARURAT MEDIC
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
TAHUN AJARAN 2019/2020
,

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat

menyelesaikan makalah hubungan etika dengan moral, norma dan nilai.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai hubungan etika dengan moral, norma

dan nilai. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami

berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan

datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang

membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun demi perbaikan di masa depan


DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................... i

Daftar isi............................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan........................................................................................... 1

Latar belakang............................................................................................ 1

Rumusan masalah........................................................................................1

Tujuan masalah.......................................................................................... 1

BAB II

Pembahasan....................................................................................................... 2

Pengertian................................................................................................... 2

Nilai moral.................................................................................................. 3

Norma moral............................................................................................... 4

Hubungan etika dengan hukum................................................................... 5

BAB III

Penutup............................................................................................................... 6

Kesimpulan......................................................................................................... 6

Saran................................................................................................................... 6

Daftar pustaka..................................................................................................... 7
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat.

Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan

yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi)

sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak,

yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam

rangka mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan

siklus perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis

dalam kehidupan masyarakat.

Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-

pola perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya

masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-

hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai

sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam

pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan

merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud

dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling

berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah,


atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara

singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan

sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

B. Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari etika ?

2. Apa saja prinsip-prinsip moral dalam praktik keperawatan ?

3. Apa saja nilai-nilai profesional yang di terapkan dalam keperawatan

4. Bagaimana hubungan etika dengan moral, norma dan nilai

C. Tujuan masalah

1. Agar mahasiswa memahami apa yang di maksud dengan etika

2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja prinsip moral dan nilai profesiona

yang diterapkan dalam praktik keperawatan

3. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana hubungan etika dengan moral,

norma dan nilai


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang

menurut Araskar dan David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku,

atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan,

dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pertimbangan

pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Dalam Oxford

Advanced Learner’s Dictionary of Curret English, AS Hornby

mengartikan etika sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-

aturan prilaku. Menurut definisi AARN (1996), etika berfokus pada yang

seharusnya baik salah atau benar, atau hal baik atau buruk.Sedangkan

menurut Rowson, (1992).etik adalah segala sesuatu yang

berhubungan/alasan tentang isu moral.

Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia

untuk memilih tindakan baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan

kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung

jawabkan (Degraf, 1988).Etika merupakan bagian dari filosofi yang

berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee,

1994).Menurut Webster’s “The discipline dealing with what is good and

bad and with moral duty and obligation, ethics offers conceptual tools to

evaluate and guide moral decision making”


Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan

pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem

nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan

untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau

undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian

dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu

kesatuan nilai yang dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya.Maka etika

keperawatan (nursing ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana

perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur

dalam kode etik keperawatan.

Nilai Secara Umum

Ada beberapa pengertian tentang nilai, yitu sebagai berikut:

1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang

sedemikian rupa oleh seseorang sesuai denagn tututan hati

nuraninya (pengertian secara umum).

2. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi

seseorang tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari

suatu pemikiran, objek atau prilaku yang berorientasi pada

tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan

seseorang (simon,1973).
3. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga,

kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku

khusu (Znowski, 1974)

B. Nilai Moral

Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis lainnya. Setiap nilai dapat

memperoleh suatu “bobot moral”, bola diikutsertakan dalam tingkah laku

moral. Kejujuran misalnya, merupakan suatu nilai moral, tetapi kejujuran

itu sendiri kosong bila tidak diterapkan pada nilai lain, seperti umpamanya

nilai ekonomis Walaupun nilai moral biasanya menumpang pada nilai-

nilai lain, namun ia tampak seperti sebuah nilai baru, bahkan sebagai nilai

yang paling tinggi. Nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berakaitan dengan tanggung jawab kita

Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Yang khusus

menandai nilai moral adalah bahwa nilai ini berkaitan dengan

pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai-nilai moral

mengakibatkan bahwa seseotang bersalah atau tidak bersalah,

karena ia bertanggung jawab. Suatu nilai moral hanya dapat

diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan yang sepenuhnya menjadi

tanggung jawab orang yang bersangkutan

2. Berkaitan dengan hati nurani

Semua nilai minta untuk diakui dan diwujudkan. Nilai selalu

mengandung semacam undangan atau imbauan. Salah satu ciri

khas nilai moral adalah bahwa hanya nilia ini menimbulkan


“suara” dari hati nurani yang menuduh kita bila mita meremehkan

atau menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan

nilia-nilia moral

3. Mewajibkan berhubungan erat dengan ciri bahwa nilai-nilai moral

mewajibkan kita secara absolut dan dengan tidak bisa ditawar-

tawar. Dalam nilai moral terkandung suatu imperatif kategoris,

Sedangkan nilai-nilai lainnya hanya berkaitan dengan imperatif

hipotesis. Artinya, kalu kita ingin merealisasikan nili-nilai lain kita

harus menempuh jalan tertentu.

4. Bersifat formal

Nilai moral tidak merupakan sutau jenis nilai yang bisa

ditempatkan begitu saja disamping nilai-nilai jenis lainnya. Nilai-

nilai moral tidak membentuk suatu kawasan khusus yang terpisah

dari nilai-nilai lain. Nilai-nilia moral tidak memiliki “isi” tersendiri,

terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral yang

“murni”, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yamg kita

maksudakan dengan mengatakan bahwa nilai moral bersifat formal.

C. Norma Moral

Dalam bahasa latin arti yang pertama adalah Carpenters square: siku-siku

yang dipakai tukang kayu untuk mengcek apakah benda yang dikerjakan

sungguh-sungguh lurus. Asal-usul ini membantu kita untuk mengerti

maksudnya. Dengan norma kita maksudkan aturan atau kaidah yang kita
pakai sebagai tolak ukur untuk mengukur sesuatu. Ada tiga macam norma

umum, yaitu norma kesopanan atau etiket, norma hukum dan norma

moral. Etiket misalnya benar-benar mengandung norma yang mengatakan

apa yang harus kita lakukan. Norma hukum juga merupakan norma

penting yang menjadi kenyataan dalam setiap masyarakat. Norma moral

menentukan apakah prilaku kita baik atau buruk dari sudut etis. Karena itu

norma moral merupakan norma tertinggi, yang tidak bisa ditaklukan pada

norma lain.

Masalah-masalah yang biasa disebut “relativisme moral’

1. Relativisme moral tidak Tahan uji

Norma-norma moral tidak pernah mengawang-awang diudara, tapi

tercantum dalam suatu sistem etis yang menjadi bagian suatu

kebudayaan. Dengan relativisme moral dimaksudkan pendapat

bahwa moralitas sama saja dengan adat kebiasaan, sehingga suatu

etika tidak lebih baik daripada etika lain. Relativisme moral tidak

tahan uji, jika diperiksa secara kritis. Kritik ini bisa dijalankan

dengan memperlihatkan konsekuensi-konsekuensi yang mustahil.

2. Norma moral bersifat obyektif dan universal

Norma moral pada dasarnya absolut, maka mudah diterima juga

bahwa norma itu bersifat obyektif dan universal

a. Obyektifitas norma moral

b. Universalitas Norma Moral


3. Menguji norma moral

Tes yang paling penting yang kita miliki untuk menguji benar

tidaknya norma moral adalah generalisasi norma. Norma moral

adalah benar jik bisa digeneralisasikan dan tidak benar jika tidak

bisa digeneralisasikan . Menggeneralisasikan norma berarti

memperlihatkan bahwa norma itu berlaku untuk semua orang. Bila

bisa ditujukan bahwa suatu norma bersifat umum, maka norma itu

sah sebagai norma moral.

4. Norma dasar terpenting: Martabat manusia

Dalam mengusahakan refleksi tentang martabat manusia ini sekali

lagi kita mengikuti filsuf jerman, Imanuel Kant. Menurut kant, kita

harus menghargai martabta manusia, karena manusia adalah satu-

satunya makhluk yang merupakan tujuan pada dirinya. Benda

jasmani kita gunakan untuk tujuan-tujuan kita.

D. Hubungan Antara Etika Dan Hukum

Menurut Lon Fuller cit. Guwandi, J.(2002), etika adalah bidang yg

menyangkut moralitas aspirasi (the morality of aspiration) dan hukum

adalah yg berkaitan dg moralitas kewajiban(the morality of duty).

1. Etika mengatur apa yg harus dilakukan oleh manusia dan yg

mencakup cita-cita yg harus ditempuh.

2. Terhadap perilaku yg tidak etis hrs diberikan sangsi sudah

disepakati sebelumnya oleh dirinya sendiri dan teman sejawatnya


3. Sebaliknya hukum memberikan batasan-batasan utk bertindak yg

ditentukan sendiri oleh masyarakat, apabila dilanggar maka orang

tersebut beresiko mendapat sanksi eksternal, seperti penghukuman

atau dicabut izin praktiknya.

4. Hal ini menerangkan mengapa kode-kode etik pada umumnya

menyangkut hal-hal yg bersifat umum saja, sedangkan hukum

cenderung lebih terarah spesifik

5. Etika dan Hukum adalah 2 disiplin yg cakupan luas bidang yg

saling menutupi (overlapping)

Namun masing-masing disispilin mempunyai parameter yg berlainan

disamping fokusnya juga berbeda.

1. Hukum membuat peraturan-peraturan tentang sikap-tindak yg

disepakati masyarakat dan suatu pelanggaran hukum bisa

mengakibatkan tanggung gugat kriminal atau perdata .

2. Manajemen risiko adalah suatu cara untuk mengecilkan risiko

penuntutan itu melalui ketentuan-ketentuan institusi (by laws)

3. Sejajar dg pendapat Lon Fuller, dpt dikatakan bahwa hukum adalah

semacam “aplikasi moralitas”.

4. Hukum yg baik pada analisis terakhir harus merefleksikan

konsensus moral dan nilai-nilai dari masyarakat yg harus

dirumuskan oleh hukum.

5. Memang pd hakekatnya hukum tidaklah sama dg etika, shg

masing-masing mempunyai sistem dan prinsip yg berlainan, nmaun


tidak dapat dipungkiri bhw terdapat kaitan erat dan saling pengaruh

mempengaruhi.(William J.Ellos, cit Guwandi,J. 2002)


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung

gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan.Oleh sebab itu

pemberian pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada

landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di

Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan,

sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya

saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena

bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan

lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.

B. Saran

Sebagai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas keperawatan

kita harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etika maupun isu etik

keperawatan; dan makalah ini merupakan salah satu bagian pembelajaran

yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K.2001. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ismani, Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta : PT Rineka

Cipta

Weitzel, marlene. 1984. Dasar-dasar ilmu keperawatan. Jakarta : Gunung Agung

Roper, nancy. 1996. Prinsip-prinsip keperawatan. Yogyakarta : Abdi Yogyakarta

Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and

practices. Philadelphia. Addison Wesley.

Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan,

lambing dan Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI

Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar

tidak diterbitkan.

Soenarto Soerodibroto, (2001). KUHP & KUHAP dilengkapi yurisprodensi

Mahkamah Agung dan Hoge Road: Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.

http://wiwinjehabut.wordpress.com/2012/11/27/prinsip-prinsip-etika-dalam-

keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai