PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
3
undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian
dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral
satu kesatuan nilai yang dipakai manusia sebagai dasar
prilakunnya.Maka etika kesehatan (healthiness ethics) merupakan
bentuk ekspresi bagaimana sebagai tenaga medis seharusnya
mengatur diri sendiri, dan etika kesehatan medis diatur dalam kode
etik setiap bidang kesehatan.
B. Nilai Moral
Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis lainnya. Setiap nilai
dapat memperoleh suatu “bobot moral”, bola diikutsertakan dalam
tingkah laku moral. Kejujuran misalnya, merupakan suatu nilai
moral, tetapi kejujuran itu sendiri kosong bila tidak diterapkan pada
nilai lain, seperti umpamanya nilai ekonomis
4
Walaupun nilai moral biasanya menumpang pada nilai- nilai
lain, namun ia tampak seperti sebuah nilai baru, bahkan sebagai
nilai yang paling tinggi. Nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
3. Mewajibkan
Berhubungan erat dengan ciri bahwa nilai-nilai moral
mewajibkan kita secara absolut dan dengan tidak bisa ditawar-
tawar. Dalam nilai moral terkandung suatu imperatif kategoris,
Sedangkan nilai-nilai lainnya hanya berkaitan dengan imperatif
hipotesis. Artinya, kalu kita ingin merealisasikan nili-nilai lain kita
harus menempuh jalan tertentu.
5
4. Bersifat formal
Nilai moral tidak merupakan sutau jenis nilai yang bisa
ditempatkan begitu saja disamping nilai-nilai jenis lainnya. Nilai-
nilai moral tidak membentuk suatu kawasan khusus yang
terpisah dari nilai-nilai lain. Nilai-nilia moral tidak memiliki “isi”
tersendiri, terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral
yang “murni”, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yamg kita
maksudakan dengan mengatakan bahwa nilai moral bersifat
formal.
C. Norma Moral
6
suatu kebudayaan. Dengan relativisme moral dimaksudkan
pendapat bahwa moralitas sama saja dengan adat kebiasaan,
sehingga suatu etika tidak lebih baik daripada etika lain.
Relativisme moral tidak tahan uji, jika diperiksa secara kritis.
Kritik ini bisa dijalankan dengan memperlihatkan konsekuensi-
konsekuensi yang mustahil.
7
D. Hubungan Antara Etika Dan Hukum
8
Manajemen risiko adalah suatu cara untuk mengecilkan
risiko penuntutan itu melalui ketentuan-ketentuan
institusi (by laws)
Sejajar dg pendapat Lon Fuller, dpt dikatakan bahwa
hukum adalah semacam “aplikasi moralitas”.
Hukum yg baik pada analisis terakhir harus
merefleksikan konsensus moral dan nilainilai dari
masyarakat yg harus dirumuskan oleh hukum.
Memang pd hakekatnya hukum tidaklah sama dg etika,
shg masing-masing mempunyai sistem dan prinsip yg
berlainan , nmaun tidak dapat dipungkiri bhw terdapat
kaitan erat dan saling pengaruh mempengaruhi.(William
J.Ellos, cit Guwandi,J. 2002)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10