2.
3.
4.
5.
6.
7.
4. Keyakinan
Ada beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut:
1. Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui
pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan
2. Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya individu
memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian yang dapat
dipercaya
3. tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yng berjalan dari satu
generasi ke generasi yang lain
5. Sikap
Sikap adalh suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yang ditujukan kepada
orang, objek, kondisi atau situasi, baik secaa tradisional maupun nulai atau
keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara:
1. Memberi contoh, teladan atau model peran
Setiap individu belajar dari seperangkat contoh melaui prilaku orang lain yang
diterimanya,
2. Membujuk atau meyakinkan
Membujuk atau meyakinkan seseorang mempunyi dasar kognitf. Hal ini tidak
terkait dengan aspek emosional dari prilaku seseorang.
3. Mengajarkan melalui budaya
Budaya dan agama mempengaruhi prilaku seseorang tanpa pilihan. Setiap
individu dapat menerima keyakinan tersebut
4. pilihan terbatas
Prilaku seseorang dikontrol dengan membatasi pilihan seseorang dengan tidak
mempunyai pilihan secara bebas
5. Menetapkan melalui peraturan-peraturan
Ketentuan dan peraturan yang digunakan untuk mengontrol prilaku seseorang
adalah sebagai berikut:
1. Prilaku yang dipelajari biasanya dapat diterima secara sosial dan diterapkan
dalam situasi yang sama dengan waktu yang akan datang
2. Berprilaku dalam cara tertentu karena takut diberi sanksi, sehingga tidak
mempertimbangkan nilai benar atau salah
3. Menggunakan nilai untuk mengarahkan prilakunya, berarti dapat
membedakan baik dan buru, benar atau salah
B. Nilai Moral
Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis lainnya. Setiap nilai dapat
memperoleh suatu bobot moral, bola diikutsertakan dalam tingkah laku moral.
Kejujuran misalnya, merupakan suatu nilai moral, tetapi kejujuran itu sendiri
kosong bila tidak diterapkan pada nilai lain, seperti umpamanya nilai ekonomis
Walaupun nilai moral biasanya menumpang pada nilai- nilai lain, namun ia
tampak seperti sebuah nilai baru, bahkan sebagai nilai yang paling tinggi. Nilai
moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berakaitan dengan tanggung jawab kita
Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Yang khusus menandai nilai moral
adalah bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung
C. Norma Moral
Dalam bahasa latin arti yang pertama adalah Carpenters square: siku-siku yang
dipakai tukang kayu untuk mengcek apakah benda yang dikerjakan sungguhsungguh lurus. Asal-usul ini membantu kita untuk mengerti maksudnya. Dengan
norma kita maksudkan aturan atau kaidah yang kita pakai sebagai tolak ukur
untuk mengukur sesuatu. Ada tiga macam norma umum, yaitu norma kesopanan
atau etiket, norma hukum dan norma moral. Etiket misalnya benar-benar
mengandung norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan. Norma
hukum juga merupakan norma penting yang menjadi kenyataan dalam setiap
masyarakat. Norma moral menentukan apakah prilaku kita baik atau buruk dari
sudut etis. Karena itu norma moral merupakan norma tertinggi, yang tidak bisa
ditaklukan pada norma lain.
Masalah-masalah yang biasa disebut relativisme moral
dalam suatu sistem etis yang menjadi bagian suatu kebudayaan. Dengan
relativisme moral dimaksudkan pendapat bahwa moralitas sama saja dengan
adat kebiasaan, sehingga suatu etika tidak lebih baik daripada etika lain.
Relativisme moral tidak tahan uji, jika diperiksa secara kritis. Kritik ini bisa
dijalankan dengan memperlihatkan konsekuensi-konsekuensi yang mustahil.
2. Norma moral bersifat obyektif dan universal
Norma moral pada dasarnya absolut, maka mudah diterima juga bahwa norma
itu bersifat obyektif dan universal
a. Obyektifitas norma moral
b. Universalitas Norma Moral
3. Menguji norma moral
Tes yang paling penting yang kita miliki untuk menguji benar tidaknya norma
moral adalah generalisasi norma. Norma moral adalah benar jik bisa
digeneralisasikan dan tidak benar jika tidak bisa digeneralisasikan .
Menggeneralisasikan norma berarti memperlihatkan bahwa norma itu berlaku
untuk semua orang. Bila bisa ditujukan bahwa suatu norma bersifat umum, maka
norma itu sah sebagai norma moral.
4. Norma dasar terpenting: Martabat manusia
Dalam mengusahakan refleksi tentang martabat manusia ini sekali lagi kita
mengikuti filsuf jerman, Imanuel Kant. Menurut kant, kita harus menghargai
martabta manusia, karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang
merupakan tujuan pada dirinya. Benda jasmani kita gunakan untuk tujuan-tujuan
kita.