Etika
Etika sebagai 05
02
filsafat moral
1.ETIKET
Perbedan
Etiket kalau menurut para pakar memiiki beberapa
makna, diantaranya: antara
Etiket merupakan kumpulan tata cara dan sikap
nilai,moral,
baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. etika,etiket
Etiket adalah tata aturan sopan santun yang dan norma
disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma
serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota
masyarakat yang baik dan menyenangkan
Jadi, apa sih bedanya dengan etika?
K. Bertens dalam bukunya yang berjudul “Etika” (2000) memberikan 4
(empat) macam perbedaan etiket dengan etika, yaitu : Perbedan
• Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan
manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain,
antara
saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika nilai,moral,
saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap
melanggar etiket. Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan etika,etiket
sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri dan norma
• Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada
orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak
ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : disaat makan bersama
lalu meletakkan kaki di atas meja makan, maka dianggap melanggat
etiket. Tetapi kalau sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), tidak
melanggar etiket. Tapi melanggar Etika
• Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan,
bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan
tangan atau bersendawa waktu makan. Etika absolut
• Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang
yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik.
Misal : Bisa saja orang tampi sebagai “manusia berbulu Perbedan
ayam”, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalam
penuh kebusukan. Etika memandang manusia dari segi
antara
dalam. nilai,moral,
Jadi, Etika sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah etika,etiket
berkaitan dengan moral (mores), sedangkan kata etiket dan norma
adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama
dalam pergaulan formal. Etiket lebih bersifat lahiriah
sedangkan etika batiniah. Persamaannya adalah sama-
sama mengenai perilaku manusia secara normatif yang
etis
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia.
Perbedan
Empat Tingkatan Nilai :
1. Nilai-nilai kenikmatan, nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan yang
antara
menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak nilai,moral,
2. Nilai-nilai kehidupan, nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya kesehatan,
kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum etika,etiket
3. Nilai-nilai kejiwaan, nilai keindahan, kebenaran maupun lingkungan dan norma
4. Nilai-nilai Kerohanian :
Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia
Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan manusia
Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak manusia
Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini
bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia
3. Norma
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat.
Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang
Perbedan
aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang antara
masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan
beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan,ekonomi dan
nilai,moral,
lain-lain. etika,etiket
Norma terdiri dari beberapa macam, antara lain yaitu : dan norma
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Kebiasaan (Habit)
e. Norma hukum
B. ETIKA SEBAGAI FILSAFAT MORAL
3.Norma Moral
Norma moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik-buruknya, adil tidaknya
tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia. Norma
moral dipakai sebagai indikator oleh masyarakat untuk menentukan baik-
buruknya tindakan mausia kepada pihak lain dengan fungsi dan jabatannya
di masyarakat.
C. TEORI ETIKA
Teori merupakan tulang punggung suatu ilmu. Ilmu pada Teori – Teori
dasarnya adalahkumpulan pengetahuan yang bersifat
Etika
menjelaskan berbagai gejala alam (dan sosial)yang
memungkinkan manusia melakukan serangkaian
tindakan untuk menguasai gejalatersebut berdasarkan
penjelasan yang ada, sedangkan teori adalah
pengetahuan ilmiahyang mencakup penjelasan
mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah
disiplinkeilmuan. Fungsi teori dan ilmu pengetahuan
adalah untuk menjelaskan, meramalkan,dan mengontrol.
Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian
secara kritistentang adat kebiasaan, nilai-nilai, dan
norma-norma perilaku manusia yang dianggapbaik atau
tidak baik. Sebagai ilmu, etika belum semapan ilmu fisika
atau ilmu ekonomi
Berikut ini diuraikan secara garis besar beberapa teori yang
berpengaruh.
1. Egoisme Teori – Teori
Rachel (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungan Etika
denganegoisme yaitu: egoisme psikologis dan egoisme etis.
Egoisme psikologis adalahsuatu teori yang menjelaskan bahwa
semua tindakan manusia dimotivasi olehkepentingan berkutat diri
(selfish).Altruisme adalah suatu tindakan yang peduli padaorang
lain atau mengutamakan kepentingan orang lain dengan
mengorbankankepentingan dirinya. Egoisme etis adalah tindakan
yang dilandasi oleh kepentingandiri sendiri(self-interst).Jadi yang
membedakan tindakan berkutat diri (egoismepsikologis) dengan
tindakan untuk kepentingan diri (egoisme etis) adalah
padaakibatnya terhadap orang lain. Tindakan berkutat diri
ditandai dengan cirimengabaikan atau merugikan kepentingan
orang lain, sedangkan tindakanmementingkan diri tidak selalu
merugikan kepentingan orang lain.
Paham/teori egoisme etis ini menimbulkan banyak dukungan
sekaliguskritikan. Alasan yang mendukung teori egoisme etis,
antara lain: Teori – Teori
a. Argumen bahwa altruisme Etika
adalah tindakan menghancurkan diri sendiri.
b. Pandangan tentang kepentingan diri adalah pandangan yang
paling sesuaidengan moralitas sehat.
b.Traditional deontology
Teori ini memiliki dasar religi yang kuat, yaitu menyakini Tuhan
dan kesucianhidup. Tugas dan kewajiban moral berpedoman pada perintah
Tuhan. Semuatindakan yang harus dilakukan harus berdasarkan perintah
Tuhan.
c.Intuitionistic pluralis
Teori ini tidak memiliki prinsip utama, hanya menyatakan bahwa
adabeberapa aturan moral atau kewajiban yang harus diikuti oleh semua Teori – Teori
manusia. Aturan dan kewajiban tersebut sama pentingnya sehingga
sering muncul konfliksatu aturan dengan aturan lainnya. Tujuh kewajiban
Etika
utama yang harus dilakukanmanusia :
1) Kewajiban akan kebenaran, kepatuhan, ketaatan, menjaga rahasia,
setia,dan tidak berbohong.
2) Kewajiban untuk berderma, murah hati, dan membantu orang lain.
3) Tidak merugikan orang lain.
4) Menjunjung tinggi keadilan.
5) Wajib memperbaiki kesalahan yang ada.
6) Wajib bersyukur, membalas budi kepada orang yang telah berbuat
baikkepada kita (khususnya orang tua).
7) Kewajiban untuk mengembangkan kemampuan diri.
4. Teori Hak
Menurut teori hak, suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik
bilaperbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan hak asasi Teori – Teori
manusia (HAM). Namunsebagaimana dikatakan oleh Bertens Etika
(2000), teori hak merupakan suatu aspek dariteori deontologi
(teori kewajiban) karena hak tidak dapat dipisahkan
dengankewajiban. Hak asasi manusia didasarkan atas beberapa
sumber otoritas, yaitu: hakhukum (legal right),hak moral atau
kemanusiaan(moral, human right), dan hakkontraktual(contractual
right).Hak legal adalah hak yang didasarkan atas
sistematau yuridiksi hukum suatu negara, di mana sumber hukum
tertinggi suatu negaraadalah Undang-Undang Dasar negara yang
bersangkutan. Hak moral dihubungkandengan pribadi manusia
secara individu, atau dalam beberapa kasus dihubungkandengan
kelompok bukan dengan masyarakat dalam arti luas. Hak
kontraktual mengikat individu-individu yang membuat
kesepakatan/kontrak bersama dalamwujud hak dan kewajiban
masing-masing pihak.
Indonesia juga telah mempunyai Undang-Undang tentang Hak
Asasi Manusiayang diatur dalam UU Nomor 39 Tahun 1999. Hak-
hak warga negara yang diaturdalam UU ini, antara lain: Teori – Teori
a. Hak untuk hidup Etika
b. Hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan
c. Hak untuk memperoleh keadilan
d. Hak untuk kebebasan pribadi
e. Hak atas rasa aman
f. Hak atas kesejahteraan
g. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
h. Hak Wanita
i. Hak anak
5. Teori Keutamaan (Virtue Theory )
Teori keutamaan tidak menyatakan tindakan mana yang etis dan
tindakanmana yang tidak etis. Bila ini ditanyakan pada penganut Teori – Teori
paham egoisme, maka jawabannya adalah: suatu Etika
tindakan disebut etis bila mampu memenuhi kepentinganindividu
(self-interest) dan suatu tindakan disebut tidak etis bila tidak
mampumemenuhi kepentingan individu yang bersangkutan. Teori
ini tidak lagimemepertanyakan suatu tidakan, tetapi berangkat dari
pertanyaan mengenai sifat-sifat atau karakter yang harus dimiliki
oleh seseorang agar bisa disebut sebagaimanusia utama, dan
sifat-sifat atau karakter yang mencerminkan manusia hina.
Sebenarnya, teori keutamaan bukan merupakan teori yang berdiri
sendiri danterpisah dari teori etika tindakan (deontologi, teleologi)
karena sifat keutamaanbersumber dari tindakan yang berulang-
ulang.
6. Teori Etika Teonom
Sebenarnya setiap agama mempunyai filsafat etika yang hampir
sama. Salahsatunya adalah teori etika teonom yang dilandasi oleh Teori – Teori
filsafat Kristen. Teori inimengatakan bahwa karakter moral Etika
manusia ditentukan secara hakiki olehkesesuaian hubungannya
dengan kehendak Allah. Perilaku manusia secara moraldianggap
baik jika sepadan dengan kehendak Allah, dan perilaku manusia
dianggaptidak baik bila tidak mengikuti aturan-aturan/perintah
Allah sebagaimana telahdituangkan dalam kitab suci.
Ada empat persamaan fundamental filsafat etika semuaagama,
yaitu:
a. Semua agama mengakui bahwa umat manusia memiliki Teori – Teori
tujuan tertingggi selaintujuan hidup di dunia.
b. Semua agama mengakui adanya Tuhan dan semua agama
Etika
mengakui adanyakekuatan tak terbatas yang mengatur alam raya
ini.
c. Etika bukan saja diperlukan untuk mengatur perilaku hidup
manusia di dunia,tetapi juga sebagai salah satu syarat mutlak
untuk mencapai tujuan akhir (tujuantertinggi) umat manusia.
d. Semua agama mempunyai ajaran moral (etika) yang bersumber
dari kitab sucimasing-masing.